Disusun oleh :
Elisa Nur Farihah (2520190019)
Nidaul Hasanah Ahmad (2520190014)
Nurul Luthfia Ramadhani (2520190013)
Shinta Octavia (2520200014)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Dasar
Perkembangan Peserta Didik ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Mrs.
Heni Rochimah, M.Pd pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Mrs. Heni Rochimah, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar isi.....................................................................................................................................2
Bab 1 Pendahuluan.....................................................................................................................3
Latar Belakang...........................................................................................................................3
Bab 2 Pembahasan.....................................................................................................................4
Kesimpulan..............................................................................................................................11
Daftar Pustaka.........................................................................................................................12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ada dua proses yang beroperasi secara berkelanjutan yaitu
pertumbuhan dan perkembangan, banyak orang menggunakan istilah pertumbuhan dan
perkembangan secara bergantian, kedua proses ini berlangsung saling bergantung satu sama
lain yang dikenal dengan nama interdependensi dan kedua proses ini tidak dapat dipisahkan.
Dalam hal ini kedua proses ini memiliki tahapan-tahapan yang diantaranya yaitu tahap secara
moral dan secara spritual, karena pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik saling
memiliki kesinambungan yang sangat erat.
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap organisme, baik manusia maupun hewan pasti mengalami perkembangan dalam
hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh
organisme tersebut, baik yang bersifat konkret maupun abstrak.
Para pakar di bidang psikologi dan ilmu pendidikan, sampai kini, tidak memiliki
kesatuan pandangan dalam memberikan definisi atau pengertian mengenai pertumbuhan dan
perkembangan. Ada yang menyatakan sama, ada pula yang menyatakan berbeda.
Berikut ini beberapa definisi perkembangan yang diambil dari berbagai sumber.
2. Libert, Paulus, dan Strauss (Gunarsa, 1990: 31) yaitu bahwa: "Perkembangan adalah
proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan
interaksi dengan lingkungan".
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-organ
tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi)
4
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak berubah sesuai
dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas).
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama; tanda-tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus
(kelenjar anak-anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik
kanak-kanak dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru; tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan karakter
seks pada usia remaja) tanda-tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).
2. Teori-Teori Perkembangan
Mark (1963) dalam Monks, dkk (1999) menyatakan bahwa ada tiga macam teori
perkembangan di antaranya:
Berdasarkan tiga pembagian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai
berikut.
1. Teori menunjuk pada kelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum
tersebut biasanya mempunyai sifat hubungan yang deduktif. Hukum menunjukkan
hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajek dan dapat diramal
sebelumnya.
2. Teori merupakan rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang
diperoleh secara empiris dalam bidang tertentu. Dalam hal ini, orang memulainya
dari data yang diperoleh kemudian terbentuk konsep yang teoretis.
3. Teori menunjuk kepada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Terkait
dengan hal tersebut, biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan
pendapat yang teoretis.
Menurut salah satu teori, yaitu teori Buhler (1967) ada lima tingkat perkembangan psikis
seseorang, yakni:
1. Permulaan,
2. Penanjakan,
5
3. Puncak masa hidup (25-50 tahun),
4. Penurunan, dan
5. Akhir kehidupan.
Menurut Buhler, dalam perkembangan fisik ada 4 titik balik yang menentukan, yaitu:
1. Permulaan kemasakan seksual pada anak laki-laki ± 15 tahun, pada anak wanita ± 13
tahun;
2. Penghentian pertumbuhan jasmani wanita ± 18 tahun, laki-laki ± 25 tahun;
3. Akhir masa subur wanita 40-46 tahun, laki-laki masih belum ada kejelasan;
4. Permulaan kemunduran biologis ± 50 tahun.
Umumnya, para pakar psikologi menyatakan bahwa masa penanjakan manusia berlangsung
sampai usia 25 tahun. Sesudah itu datang masa yang relatif stabil, yaitu puncak masa hidup,
dan akhirnya datang masa kemunduran biologis. Meskipun kemunduran biologis, merupakan
suatu fakta yang nyata, tetapi masih belum dapat ditentukan apakah juga ada suatu
kemunduran dalam fungsi psikis.
3. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
perilaku peserta didik sehari hari, secara tidak langsung pertumbuhan seorang anak akan
menentukan keterampilan anak dalam bergerak, pertumbuhan dan perkembangan juga akan
mempengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang
orang lain.
6
4. Perbedaan Perkembangan dan Pertumbuhan
Dalam kehidupan manusia, ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini saling bergantung satu sama lain, sehingga
tidak dapat dipisah-pisahkan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif, yaitu
peningkatan ukuran dan struktur. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai
hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dari anak
yang sehat sepanjang waktu.
Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan secara sistematis. Proses pertumbuhan manusia pada awalnya bersifat
meningkat, kemudian menetap, dan mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya
usia. Adapun perkembangan relatif berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan
tetap memeliharanya. Jadi, pertumbuhan lebih mengarah pada kemajuan fisik atau
pertumbuhan tubuh sampai pada masa tertentu, sedangkan perkembangan lebih mengarah
pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang berkembang sepanjang hayat.
1. Faktor Internal
a. Genetik
Faktor genetik akan memengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan tulang, alat
seksual, serta saraf sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang. Manusia memiliki gen yang berfungsi menurunkan sifat ke keturunannya.
Gen tersebut tersimpan di dalam kromosom. Gen sangat dominan dalam menentukan ciri dan
sifat manusia, misalnya bentuk tubuh, tinggi, warna kulit, alis, dan mata. Di samping itu, gen
juga memengaruhi sistem metabolisme manusia sehingga memengaruhi pertumbuhan dan
7
perkembangan manusia. Manusia yang mempunyai gen yang baik akan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik sesuai umurnya.
Selain genetik, faktor lain yang dapat menentukan pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu ras. Manusia akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan ras nya
masingmasing. Tiap ras memiliki ciri yang berbeda-beda. Misalnya, tinggi badan orang Eropa
akan berbeda dengan orang Indonesia, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan. c.
Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya. Manusia tidak selamanya mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Ada masanya tumbuh kembang manusia berhenti pada
umur tertentu. Tumbuh dan kembang manusia dimulai dari dalam rahim sampai dengan usia
18 tahun untuk perempuan dan 20 tahun untuk laki-laki. Pada kisaran umur tersebut,
pertumbuhan dan perkembangan terasa lebih cepat daripada umur lebih dari itu. d. Jenis
kelamin
Jenis kelamin juga dapat menjadi faktor penentu pertumbuhan dan perkembangan
manusia. Ketika masih bayi sampai anak-anak, pertumbuhan pada anak perempuan lebih
cepat daripada anak laki-laki. Akan tetapi pada masa pubertas, keadaannya terbalik, yaitu
pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan.
e. Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan.
Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar
tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
Pada masa remaja, hormon yang mengatur reproduksi mulai aktif. Pada masa ini terjadi
menstruasi pada perempuan dan tumbuhnya jakun pada laki-laki.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor intenal, ada juga faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Adapun berbagai macam faktor lingkungan yang dapat memengaruhi
8
tumbuh dan kembang manusia di kelompokkan menjadi 3, yaitu prenatal, lahiran, dan
pascanatal.
a. Faktor prenatal (selama kehamilan)
1. Gizi, nutrisi ibu hamil akan memengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama
trimester akhir kehamilan;
2. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan congenital, misalnya club foot;
3. Toksin, zat kimia, radiasi;
4. Kelainan endokrin;
5. Infeksi torch atau penyakit menular seksual;
6. Kelainan imunologi;
7. Psikologis ibu
b. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma pada
kepala bayi sehingga berisiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
c. Pascanatal
Seperti halnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis,
sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan.
6. Prinsip-Prinsip Perkembangan
9
Setiap proses perkembangan terdapat perpaduan antara dorongan mempertahankan diri
dan mengembangkan diri. Setiap orang mempunyai dorongan fisik dan psikis untuk
mempertahankan diri. Pernapasan dan pencernaan ditujukan untuk pemeliharaan dirinya
secara jasmaniah. Adapun mencari ilmu pengetahuan ditujukan untuk pemeliharaan secara
rohaniah. Jadi apabila disebut kebutuhan makan, ada makan lahir dalam bentuk makan,
minum, bernapas untuk pemeliharaan jasmaniah (lahir), dan ada makanan batin dalam bentuk
ilmu pengetahuan umum maupun agama yang dengan itu dapat membuat ketenangan batin.
Selain dorongan untuk mempertahankan diri, terdapat pula dorongan untuk mengembangkan
diri guna mendapatkan kemajuan, sehingga ada realisasi diri untuk selalu ada progres. Hal ini
mutlak untuk mencapai keadaan dan men ciptakan kebudayaan dalam usia dewasa. Dorongan
untuk mempertahankan diri berpadu dengan dorongan mengembangkan diri, Artinya, sesuatu
yang sudah dicapai oleh seseorang berkat perkembangan dirinya, akan selalu dipertahankan,
tidak akan dilepaskan menjadi miliknya, kemudian dijadikan modal dasar bagi
pengembangan selanjutnya.
3. Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never Ending Process)
Proses dapat diartikan sebagai tuntutan perubahan yang terjadi dalam perkembangan.
Menurut Hurlock (1991), proses perkembangan berlangsung secara berkelanjutan dan
berhenti ketika jiwa terpisah dengan raga. Perubahan-perubahan selalu terjadi dalam diri
seseorang dalam berbagai aspek, baik yang biologis maupun psikologis. Di samping itu,
perkembangan yang terjadi pada setiap individu dipengaruhi oleh lingkungan.
10
Adapun hukum Proximodistal menetapkan bahwa perkembangan menyebar keluar dari titik
poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh.
6. Perkembangan akan Mengikuti Pola yang Berlaku Umum
Perkembangan manusia akan mengikuti pola yang berlaku umum jika kondisi lingkungan
mendukung. Sebagai contoh, bayi akan merangkak terlebih dahulu sebelum berjalan dan
minat terhadap seks akan muncul ketika masa pubertas.
7. Perkembangan Terjadi pada Tempo yang Berlainan
Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan fisik dan mental yang
berbedabeda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Misalnya, otak mencapai bentuk ukuran
sempurna pada umur 6-8 tahun. Teori perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambat,
menunjukkan kelainan yang relatif sangat jarang terjadi.
8. Setiap Fase Perkembangan Mempunyai Ciri Khas
Setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang khas yang ditandai dengan
periode equilibrium. Apabila seorang anak dengan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, baik penyesuaian pribadi maupun sosial, pola-pola tersebut ditandai dengan
periode equilibrium. Disisi lain, apabila anak mengalami kesulitan dalam penyesuaian
lingkungannya sehingga penyesuaian pribadi dan sosial menjadi buruk, pola-pola tersebut
disebut periode disequilibrium.
9. Setiap Individu yang Normal akan Mengalami Tahapan atau Fase Perkembangan
Dalam menjalani hidup yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami
fasefase perkembangan yaitu mulai dari bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa hingga
masa tua.
11
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
12
Daftar Pustaka
Rahmat, pupu saeful. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sunarto dan B. Agung Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta.
13