Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 1:
Imelda 23006076
2023
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya
kami masih bisa mengikuti kegiatan perkuliahan sampai hari ini. Shalawat juga kami
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat Nabi Muhammad SAW peradaban
di dunia ini menjadi lebih baik. Selanjutnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
Dosen kami yang membimbing mata kuliah Psikologi Anak dan Remaja, yaitu: Dr. Yeni
Karneli, M. Pd., Kons.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ....................... 3
A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan ................................................................ 3
B. Faktor-Faktor Pertumbuhan Dan Perkembangan ........................................................... 4
C. Karakteristik Pertumbuhan Dan Perkembangan ............................................................ 4
D. Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan ...................................................................... 5
E. Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan ............................................................................ 5
F. Hukum Yang Mengatur Pertumbuhan Dan Perkembangan ............................................ 6
G. Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan .................................................................... 8
H. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini ........................................................ 9
I. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Remaja ........................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan individu dimulai sejak masa konsepsi, yaitu saat bertemunya sel yang
berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam proses
pertumbuhan atau perkembangannya, individu mengalami interaksi antara kemampuan
dasar/pembawaan dengan lingkungan.
Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan
individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut hukum
waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase kepekaannya dan
sebagainya, akan tetapi bagaimanapun juga pertumbuhan dan perkembangan merupakan
proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya.
Psikologi merupakan disiplin ilmu untuk mengetahui gejala jiwa manusia. Gejala jiwa
yang terjadi pada manusia melalui aspek pertumbuhan dan perkembangannya. Maka kajian
psikologi perkembangan ialah pertumbuhan dan perkembangan manusia dari masa bayi
hingga masa dewasa. Kendati demikian, psikologi perkembangan urgensinya sangat
membantu untuk mengkaji lebih dalam tentang gejala jiwa manusia melalui aspek
pertumbuhan dan perkembangannya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
3
4. Kematangan atau munculnya pola dasar perilaku yang tidak dipelajari ;
Perkembangan adalah kematangan atau munculnya pola-pola dasar tingkah laku
yang bukan hasil belajar.
4
D. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selamanya berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak
dapat diubah atau dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai berikut: faktor
keturunan/herediter, seks, ras, status sosial-ekonomi keluarga, nutrisi, penyimpangan keadaan
sehat, olah- raga, urutan anak dalam keluarga dan inteligensi.
Di antara tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. terdapat variasi yang besar,
tetapi setiap anak akan melalui suatu "milestone" yang merupakan tahapan dari tumbuh
kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri tersendiri. Menurut Hasil Rapat Ker ja UKK
pediatric Sosial di Jakarta, yaitu:
Masa prenatal
Masa mudigah/embrio: konsepsi-8 minggu.
Masa janin/fetus: 9 minggu-lahir.
Masa bayi: usia 0-1 tahun.
Masa neonatal: 0-28 hari; masa neoratal dini: 0-7 hari; masa neonatal lanjut: 8-28
hari.
Masa pasca neonatal: 29 hari-1 tahun.
Masa toddler: usia 1-3 tahun.
Masa prasekolah: usia 3-6 tahun.
Masa sekolah: usia 6-18/20 tahun.
Masa pra-remaja: usia 6-10 tahun.
Masa remaja: masa remaja dini wanita usia 8-13 tahun: pria usia 10-15 tahun; masa
remaja lanjut wanita usia 13-18 tahun; pria usia 15-20 tahun.
Fase ini adalah masa menghayati berbagai objek diluar diri sendiri serta saat melatih
fungsi-fungsi, khususnya fungsi motorik, yakni fungsi yang berhubungan dengan gerakan-
gerakan anggota badan.
5
b. Fase kedua (2-4 tahun)
Fase ini merupakan masa pengenalan dunia tujuan di luar diri sendiri, disertai dengan
penghayatan yang bersifat subjektif. Mulai dari pengenalan pada “aku” sendiri, dengan
bantuan bahasa dan kemauan sendiri. Anak tidak mengenal dunia luar berdasarkan
pengamatan yang objektif, melainkan memindahkan keadaan batinnya pada benda-benda di
luar dirinya.
Fase ini bisa dikatakan sebagai masa sosialisasi anak. Pada masa ini, anak mulai
memasuki masyarakat luas (misalnya, taman kanak-kanak, pergaulan dengan kawan-kawan
sepermainan, dan sekolah dasar). Anak mulai belajar mengenal dunia sekitar secara objektif.
Ia mulai belajar mengenal arti prestasi, pekerjaan, dan tugas-tugas kewajiban. Jadi yang
penting diperhatikan pada fase ini adalah berlangsungnya proses sosialisasi.
Pada periode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi. Bisa pula disebut sebagai masa
menyelidik, mencoba, dan bereksperimen, yang distimulasi oleh dorongan-dorongan
menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar; masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk
berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi.
Fase ini merupakan masa tercapainya sintesis antara sikap dalam batin sendiri dengan
sikap keluar, pada dunia tujuan. Untuk kedua kali dalam kehidupannya, anak berpikir secara
subyektif (subjektivitas pertama terdapat pada fase kedua, yaitu usia 3 tahun). Namun
subjektivitas kali ini dilakukan dengan sadar.
6
Disadari bahwa gejala pertumbuhan yang mempunyai kaitan erat dengan
perkembangan sangat berarti bagi proses belajar yang akan dialami seorang anak. Dalam
kajian teoritis maka gejala pertumbuhan yang dicerminkan dengan perkembangan jiwa
seorang disistematisasikan pada pengelompokan usia sebagai berikut:
Gejala pertumbuhan tentunya telah banyak dikaji sebagai landasan teoritis para ahli
untuk menerapkan sistem pendidikan dan pembelajaran bagi seorang anak. Dari beberapa
kajian tersebut disimpulkan bahwa hukum yang mengatur pertumbuhan adalah sebagai
berikut:
7
e. Dalam keseluruhan periode perkembangan,setiap species perkembangan individu
mengikuti pola umum yang sama.
f. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan.
g. Perkembangan yang lambat dapat dipercepat.
h. Perkembangan meliputi individuasi dan integrasi.
Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang memfokuskan studi
pada perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental
manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang
kematiannya.
1.Perkembangan
Menurut F.J. Monks, dkk., pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses
ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali”
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat, dan cirri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup
konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”
Definisi diatas adalah bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian
pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian
perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsifungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
8
2. Pertumbuhan
MenurutA.E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif,
yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad
Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat
dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel. Dari
beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks
perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan
dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung,
paru-paru, dan sebagainya.
3. Kematangan
Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa inggris disebut dengan maturation, sering
dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan,
kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi, yang menunjuk
pada keranuman atau kemasakan. Kemudian istilah ini diambil untuk digunakan dalam
perkembangan individu karena dipandang terdapat beberapa persesuaian.
Chaplin mengartikan kematangan (maturation) sebagai: (1) perkembangan, proses
mencapai kemasakan/usia masak, (2) proses perkembangan, yang dianggap berasal dari
keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus spesies (jenis, rumpun).
Jadi, kematangan itu sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak
lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan
tingkah laku individu.
4. Perubahan
Perkembangan mengandung perubahan-perubahan, tetapi bukan berarti setiap
perubahan bermakna perkembangan. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan
untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Untuk
mencapai tujuan ini, realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisasi diri” merupakan
faktor yang sangat penting.
Tanpa disadari, anak-anak suka meniru bagaimana cara berbicara atau perilaku orang
terdekatnya. Untuk itu sebagai orang tua atau pendidik harus memberi contoh teladan yang
baik.
Apa saja potensi anak, lakukan pengamatan pada pertumbuhan dan perkembangan
anak. Beri dukungan dan pujian agar tumbuh rasa percaya diri pada anak.
Remaja, masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Pakar psikologi
Hurlock (2002), masa remaja dimulai dari saat anak matang secara sexual dan berakhir pada
usia dewasa menurut hukum. Pertumbuhan meliputi perubahan fisik dan organ. Berikut
adalah perubahan fisik pada remaja:
Pertumbuhan tulang-tulang, perubahan bentuk badan, tinggi badan, lingkar badan, dan
lain sebagainya.
10
1. Kematangan seksual
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antara pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang saling beriringan, tidak
dapat dipisahkan. Misalnya saja perubahan pertumbuhan fisik bisa menyebabkan perubahan
emosional. Salah satu contohnya adalah ketika remaja terjadi perubahan fisik yang menonjol
pada anak laki-laki dan perempuan (masa pubertas). Sehingga masa ini anak juga menjadi
lebih sensitif, lebih mengutamakan peer atau teman sebaya dan sedang mencari jati dirinya
(Wasty 1990).
B. Saran
Kami juga menyadari adanya kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi
informasi yang disampaikan maupun cara penulisan. Kami berharap pembaca juga dapat
menambah wawasan dengan membaca referensi lain untuk menambah wawasan dalam
rangka mendukung isi makalah ini. Apabila ada kekurangan, kami sebagai penulis
mengucapkan maaf sebesar-besarnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J.W. (2009). Child Development. 12th ed. New York: McGraw-Hil
Sobur, A. 2003. Psikologi umum . Bandung. Cv Pustakawan Setia.
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human Development. 11th Ed. New
York: McGraw-Hill Companies, Inc.
13