Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas pada mata kuliah pembelajaran psikologi
pendidikan anak dengan dosen pengampu mata kuliah Dra. Ratnawati, M.pd
Disusun oleh:
Prodi/lokal: PGMI/4 C
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan
menuju ke alam yang terang benderang separti yang kita rasakan pada saat ini, tak lupa pula
kita samapaikan shalawat beserta salam, kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
beserta para keluarga dan sahabat, semoga dengan senantiasa kita bershalawat kepada beliau,
kiita akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Makalah “Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan, Tujuan Dan Tahapan
Perkembangan Manusia, Teori Nativisme, Empirisme Dan Konvergensi” ini disusun dalam
rangka pemenuhan tugas pada mata kuliah psikologi pendidikan dengan dosen pengampu
mata kuliah Dra. Ratnawati, M.Pd.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
kami selaku penyusun makalah meminrta maaf dan kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya dari kelompok kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN DAN MANFAAT...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. PENERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN.......................................2
B. TAHAPAN DAN TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA........................................3
C. TEORI-TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN....................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
KESIMPULAN......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
ii
BAB I PENDAHULUAN
Pertubuhan adalah perubahan kuantitatif pada material sesutu sebagai akibat dari
adantya pengaruh lingkungan. Pertumbuhan ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menuju ada, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi
luas dan sebagainya. Beggitu juga material pribadi, seperti kesan, keinginan, ide,
pengetahuan dan nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat
dikatakan berkembang melainkan mengalami pertumbuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pof Dr. Fj. Monk, dkk: “perkembangan ialah suatu proses yang kekal dan tetap yang
menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
konsepmpertumbuhan, kemasakan dan belajar.” “pertumbuha khusus dimaksudkan
dalam ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik yang lebih murni,” sedangkan
perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala
yang tampak.”
2. Lester D. Crow, Ph.D. and Alice Crow Ph.D.: “istilah pertubuhan merujuk kepada
perubahan struktur dan fisik individu dalam rentang tubuh sejak masa konsepsi sampai
masa dewasa, istilah perkembagan lebih tepat dapat dipergunakan untuk menunjukan
potensi-potensi ttingkah laku dari dalam yang terpengaruh oleh rangsang lingkungan.”
3. Prof. Dr. Soegarda Poerbakawatja: “adalah suatu proses pada anak yang menunjukkan
perubahan-perubahan padanya (teruma jasmaniyahnya) secara otomatis, sedangkan
perkembangan adalah suatu proses dalam pertumbuhan yang menunjukkan adanya
pengaruh dalam yang menunjukkan adanya tempo, kualitas dalam pertumbuhan.”
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa istilah pertumbuhan tidak bisa
dipisahkan secara tajam, namun bila ingin dibedakan maka pertumbuhan lebih merujuk
kepada pertumbuhan fisik, sedangkan perkembangan lebih merujuk kepada pertumbuhan
psikis. Yang jelas baik pertumbuhan maupun perkembangan terjadi proses pertumbuhan.
Pertubuhan adalah perubahan kuantitatif pada material sesutu sebagai akibat dari
adantya pengaruh lingkungan. Pertumbuhan ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menuju ada, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi
luas dan sebagainya. Beggitu juga material pribadi, seperti kesan, keinginan, ide,
pengetahuan dan nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat
dikatakan berkembang melainkan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dinyatakan
dalam bentuk perubahan yang terjadi pada bagian-bagian material, tetapi pertumbuhan
itu sendiri mempunyai sifat kesatuan dan keumuman, dalam hal itu suatu organisasi.
2
B. TAHAPAN DAN TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
3
c. Tahap perkembangan pada masa preadolesen (usia 12 – 15 tahun).
perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat dominan. Dengan
adanya pertumbuhan sisitem saraf serta fungsi pemikirannya, anak mulai kritis
dalam menanggapi suatu ide atau pengetahuan dari orang lain.
PENGERTIAN
1. Teori Nativisme
Nativisme merupakan kata dasar dari bahasa Latin, “natus” yang artinya
lahir atau “nativus” yang mempunyai arti kelahiran (pembawaan). Nativisme
merupakan sebuah doktrin yang berpengaruh besar terhadap teori pemikiran
psikologis. Teori nativisme ini dipelopori oleh Arthur Schopenhauer (1788-1860),
seorang filosof Jerman. ini mengemukakan bahwa perkembangan manusia itu
telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (faktor pembawaan)
baik karena berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya maupun karena
memang ditakdirkan demikian.
Dr. H. Djaali, 2011. Psikologi pendidikan. Jakarta: bumi aksara. Hal: 22 & 26
https://juliawankomang.wordpress.com/2015/12/01/teori-belajar-menurut-nativisme-
empirisme-dan-konvergensi/
Pembawaan itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Manakala
pembawaannya itu baik, baik pula anak itu kelak. Begitu pula sebaliknya,
andaikata anak itu berpembawaan buruk, buruk pula pada masa pendewasaannya.
4
Potensi-potensi yang dimiliki seseorang adalah potensi hereditas (bawaan) bukan
potensi pendidikan. Pendidikan dan sama sekali tidak berpengaruh terhadap
perkembangan manusia. Teori ini juga termasuk dalam filsafat idealisme yang
mengemukakan bahwa perkembangan seorang hanya ditentukan oleh keturunan
yaitu faktor alam yang bersifat kodrati.
2. Teori Empirisme
Nama asli teori ini adalah “The school of British Empiricism” (teori
empirisme Inggris). Pelopor teori ini adalah John Locke (1632-1704). teori ini
mengemukakan bahwa manusia dilahirkan seperti kertas kosong (putih) yang
belum ditulis (teori tabularasa). Jadi sejak dilahirkan anak itu tidak mempunyai
bakat dan pembawaan apa-apa dan anak dibentuk sekehendak pendidiknya. Disini
kekuatan apa pada pendidik, pendidikan dan lingkungannya yang berkuasa atas
pembentukan anak.
Teori ini adalah kebalikan dari teori nativisme karena menganggap bahwa
potensi atau pembawaan yang dimiliki seseorang itu sama sekali tidak ada
pengaruhnya dalam upaya pendidikan. Semuanya ditentukan oleh faktor
lingkungan yaitu pendidikan. Teori ini disebut juga dengan Sosiologisme, karena
sepenuhnya mementingkan atau menekankan pengaruh dari luar. Dalam ilmu
pendidikan teori ini dikenal sebagai pandangan optimisme paedagogis.
3. Teori Konvergensi
Teori ini pada intinya merupakan perpaduan antara pandangan nativisme
dan empirisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah. Tokoh utama teori
konvergensi adalah Louis William Stern (1871-1938), seorang filosof sekaligus
sebagai psikolog Jerman.
https://juliawankomang.wordpress.com/2015/12/01/teori-belajar-menurut-nativisme-
empirisme-dan-konvergensi/
https://juliawankomang.wordpress.com/2015/12/01/teori-belajar-menurut-nativisme-
empirisme-dan-konvergensi/
6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
pertumbuhan tidak bisa dipisahkan secara tajam, namun bila ingin dibedakan
maka pertumbuhan lebih merujuk kepada pertumbuhan fisik, sedangkan
perkembangan lebih merujuk kepada pertumbuhan psikis. Yang jelas baik
pertumbuhan maupun perkembangan terjadi proses pertumbuhan.
Pertubuhan adalah perubahan kuantitatif pada material sesutu sebagai akibat dari
adantya pengaruh lingkungan. Pertumbuhan ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menuju ada, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit
menjadi luas dan sebagainya. Beggitu juga material pribadi, seperti kesan, keinginan,
ide, pengetahuan dan nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat
dikatakan berkembang melainkan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dinyatakan
dalam bentuk perubahan yang terjadi pada bagian-bagian material, tetapi
pertumbuhan itu sendiri mempunyai sifat kesatuan dan keumuman, dalam hal itu
suatu organisasi.
7
DAFTAR PUSTAKA