Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Resume dibuat dalam rangka memenuhi tugas


Mata kuliah Manajemen PGMI 2C
Dosen Pengampu Jenny Fransiska,M.Pd.

Disusun
Oleh

Nama : Alam Qurniawan Anthoni


Nim : 20591010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN 2021
A. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru
Dalam SE Menteri Nadiem Makarim ini juga mengatur soal Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) di jenjang SD, SMP dan SMA.
Melansir laman Kemendikbud, PPDB 2021 untuk SD, SMP, dan SMA dilaksanakan
melalui beberapa jalur yakni zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua atau wali
dan melalui jalur prestasi.
1. Jalur Zonasi
Calon siswa yang mendaftar melalui jalur zonasi di tiap jenjang pendidikan
memiliki beberapa aturan berbeda yang diterapkan.
a. Jalur zonasi SD paling sedikit 70 persen dari daya tampung sekolah.
b. Jalur zonasi SMP paling sedikit 50 persen dari daya tampung sekolah.
c. Jalur zonasi SMA paling sedikit 50 persen dari daya tampung sekolah.

Penetapan wilayah zonasi harus memperhatikan sebaran sekolah, data sebaran


domisili calon peserta didik, kapasitas daya tampung sekolah yang disesuaikan
dengan ketersediaan jumlah anak usia sekolah pada setiap jenjang di daerah tersebut.

Selain itu pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya memastikan semua


wilayah administrasi masuk dalam penetapan wilayah zonasi sesuai dengan jenjang
pendidikan.

Dinas pendidikan memastikan semua sekolah telah menerima peserta didik dalam
wilayah zonasi yang telah ditetapkan.

2. Jalur Afirmasi
Bagi calon siswa yang mendaftar melalui jalur afirmasi paling sedikit 15
persen dari daya tampung sekolah.

Calon siswa yang mendaftar dari jalur ini harus berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu dan wajib menyertakan bukti keikutsertaan peserta didik dalam
program penanganan keluarga tidak mampu dari pemerintah pusat atau
pemerintah daerah.

Calon siswa dari jalur afirmasi juga bisa dari penyandang disabilitas.
Jika calon peserta didik yang mendaftar melalui jalur afirmasi melampaui
jumlah kuota jalur afirmasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat,
maka penentuan peserta didik dilakukan dengan memprioritaskan jarak tempat
tinggal calon peserta didik yang terdekat dengan sekolah.

3. Jalur Perpindahan Tugas Orang tua atau Wali


Jalur ini bisa digunakan paling banyak 5 persen dari daya tampung sekolah.
Calon siswa dari jalur perpindahan tugas dibuktikan dengan surat penugasan
dari instansi, lembaga, kantor atau perusahaan yang mempekerjakan.

Penentuan peserta didik dalam jalur perpindahan tugas orang tua atau wali
diprioritaskan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yang terdekat
dengan sekolah.

4. Jalur Prestasi
PPDB 2021 melalui jalur prestasi ditentukan berdasarkan rapor yang
dilampirkan dengan surat keterangan peringkat nilai rapor peserta didik pada 5
semester terakhir dari sekolah asal. Atau prestasi di bidang akademik maupun
non-akademik.

B. Pencatatan Dalam Buku Induk


Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai sejak peserta didik diterima
disekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan
tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan
yang optimal pada peserta didik.
Adapun pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data mengenai siswa adalah :
a. Buku Induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang masuk disekolah
tersebut, pencatatan disertai dengan nomor induk siswa / no pokok.
b. Buku Klapper, pencatatannya diambil dari buku induk dan penulisannya
diurutkan berdasarkan abjad.
c. Daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada
kegiatan sekolah.
d. Daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta didik beserta
riwayat keluarga, pendidikan dan data psikologis. Biasanya buku ini
mendukung program bimbingan dan penyuluhan disekolah.

C. Tata Tertib Peserta Didik


Tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku disekolah agar proses pendidikan dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.

Berikut beberapa contoh Tata tertib sekolah yang berlaku pada peserta didik :
1. Tata tertib Berpakaian
a. Memakai seragam sekolah yang tepat yang telah ditetapkan.
b. Untuk laki-laki rambut tidak boleh terlalu panjang, rambut disisir dan
Perempuan rambut diikat.
c. Menggunakan sepatu berwarna hitam
d. Baju harus dimasukkan
e. Menggunakan kaos kaki berwarna putih

2. Tata tertib kelas


a. Setelah tanda Bel masuk dibunyikan semua siswa harus sudah berada
dikelas
b. Siswa / Siswi berdoa sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran
berakhir berdoa juga yang dipimpin oleh ketua kelas
c. Murid yang terlambat harus memperlihartkan surat izin dari guru piket
sebelum memasuki kelas
d. Anak-anak yang terlambat tanpa alasan tidak diperkenakan mengikuti
jam pelajaran
e. Tugas yang diberikan harus di kerjakan
f. Murid yang tidak masuk sekolah harus memberikan keterangan berupa
surat
g. Selama kegiatan belajar mengajar murid-murid tidak diperkenakan
berisik yang dapat menggangu kegiatan belajar mengajar
h. Kebersihan, kerapihan dan keindahan menjadi tanggung jawab seluruh
siswa
i. Membawa alat berupa buku tulis dan pena atau yang lainnya
j. Dilarang makan dikelas ketika sedang ada kegitan belajar mengajar

3. Lainnya
a. Wajib membuang sampah pada tempatnya
b. Tidak boleh menyoret dinding, meja, kursi, dan lain-lain
c. Dilarang membawa senjata tajam
d. Dilarang membawa minuman beralkohol
e. Tidak di perbolehkan membawa Hp berkamera, makan dan tidur
dikelas saat belajar
f. Tidak boleh merokok di sekolah dan lingkungan sekolah

D. Daftar Presensi
Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah presensisiswa. Pengertian
presensi siswa mengandung dua arti, yaitu masalah kehadiran di sekolah (school
attendance) dan ketidak hadiran disekolah (non school attendance). Kehadiran dan
ketidakhadiran siswadi sekolah dianggap merupakan masalah penting dalam
pengelolaan siswa di sekolah, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan prestasi
belajar siswa. Di samping itu, kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah
merupakan gambaran tentang ketertiban suatu sekolah.

Kehadiran siswa di sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan


keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam
efektif di sekolah. Sedangkan ketidak hadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik
siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, siswa
memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di sekolah, setidaknya dapat
memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh orang tua atau walinya.

jika pendidikan bukan sekadar penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh
membutuhkan keterlibatan aktif secara fisik dan mental dalam prosesnya, maka
kehadiran secara fisik di sekolah tetap penting apapun alasannya, dan bagaimanapun
canggihnya teknologi yang dipergunakan. Pendidikan telah lama dipandang sebagai
suatu aktivitas yang harus melibatkan siswa secara aktif, dan tidak sekedar sebagai
penyampaian informasi belaka.

Siswa yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru dalam buku presensi.
Sementara siswa yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi. Dengan
perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran siswa, sementara absensi adalah buku
daftar ketidakhadiran siswa.

Pada umumnya ketidakhadiran siswa dapat dibagi kedalam tiga bagian:


1. Alpa, yaitu ketidakhadiran tanpa keterangan yang jelas, dengan alasan yang
tidak bisa dipertanggung jawabkan.
2. Ijin, ketidakhadiran dengan keterangan dan alasan tertentu yang bisa
dipertanggungjawabkan, biasanya disertai surat pemberitahuan dari orang tua.
3. Sakit, ketidakhadiran dengan alasan gangguan kesehatan, biasanya disertai
surat pemberitahuan dari orang tua atau surat keterangan sakit dari dokter.
Adapun tujuan kehadiran siswa di sekolah menurut E. Mulyasa, antara lain:

1. Untuk mengembangkan bakat dan pengalaman belajar


2. Untuk menjalin komunikasi antara guru dan siswa serta sesama siswa
3. Untuk mempelajari dan memahami pesan yang disampaikan guru di kelas
4. Untuk membentuk sikap dan sifat demokrasi siswa
5. Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki siswa

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran murid ini
di antaranya adalah :

1. Papan absensi harian murid


2. Buku absensi harian murid
3. Buku rekapitulasi absensi harian murid sekolah
4. Papan rekapitulasi absensi harian murid sekolah

Anda mungkin juga menyukai