Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Dosen Pengampu : EVA MAHAYANI SST,M.Kes

Oleh :

Nama : PUTRI RAHAYU WIJAYATI

Nim : P07524119072

Prodi/Kelas : D III-2 B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN


T.A 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen selaku dosen mata kuliah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 23 Juni 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................................................ 2

BAB I

PENDAHULUAN..................................................................................................... 3

A. Latar belakang............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 5

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan............................................ 5


B. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan.......................................... 5
C. Faktor faktor Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................... 7
D. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan................................................... 10

BAB III

KASUS.................................................................................................................. 12

BAB IV

PENUTUP.............................................................................................................. 13

A. Kesimpulan.................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

FORMULIR SDITDK............................................................................................... 16

FOTO PELAKSANAAN........................................................................................... 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara alamiah, setiap individu hidup akan melalui tahap pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu sejak embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan ke arah peningkatan baik
secara ukuran maupun secara perkembangan. Istilah tumbuh kembang mencakup dua
peristiwa yang sifatnya saling berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Pengertian mengenai pertumbuhan dan perkembangan
adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel
organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana, 2013).
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2012).

Pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dapat berupa perubahan ukuran besar kecilnya
fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh. Pertumbuhan dan
perkembangan kognitif anak dapat dilihat dari kemampuan secara simbolik maupun abstrak,
seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2. Bagaimana tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan ?
3. Apa saja faktor Pertumbuhan dan Perkembangan ?

4. Apa saja aspek Pertumbuhan dan Perkembangan ?


C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor Pertumbuhan dan Perkembangan.
4. Untuk mengetahui aspek apa saja Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah
terjadi sejak di dalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai
saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Sejak lahir hingga usia kurang
lebih 2 tahun perkembangan anak sangat berkaitan dengan keadaan fisik dan kesehatan nya.
Perkembangan kemampuan, terutama motorik, sangat pesat. Perbedaan nya sangat terlihat
walau hanya dalam 2 atau 3 bulan saja.

Menurut para ahli pertumbuhan dan perkembangan yaitu :

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram,pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh (Soetjiningsih, 2016).

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan


fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Menyangkut adanya proses diferensiensi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2016).

B. Tahap-tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat ditentukan oleh masa atau waktu
kehidupan anak. Menurut Hidayat (2008) secara umum terdiri atas masa prenatal dan masa
postnatal.

1. Masa prenatal

Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus. Pada masa embrio,
pertumbuhan dapat diawali mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang dapat terjadi
perubahan yang cepat dari ovum menjadi suatu organisme dan terbentuknya manusia.
Pada fase fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran, sedangkan minggu ke-12 sampai
ke-40 terjadi peningkatan fungsi organ, yaitu bertambah ukuran panjang dan berat badan
terutama pertumbuhan serta penambahan jaringan subkutan dan jaringan otot.

2. Masa postnatal

Terdiri atas masa neonatus, masa bayi, masa usia prasekolah, masa sekolah, dan masa remaja.

a. Masa neonatus

Pertumbuhan dan perkembangan post natal setelah lahir diawali dengan masa neonatus (0-28
hari). Pada masa ini terjadi kehidupan yang baru di dalam ekstrauteri, yaitu adanya proses
adaptasi semua sistem organ tubuh.

b. Masa bayi

Masa bayi dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama (antara usia 1-12 bulan):
pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini dapat berlangsung secara terus menerus,
khususnya dalam peningkatan sususan saraf. Tahap kedua (usia 1-2 tahun): kecepatan
pertumbuhan pada masa ini mulai menurun dan terdapat percepatan pada perkembangan
motorik.

c. Masa usia prasekolah

Perkembangan pada masa ini dapat berlangsung stabil dan masih terjadi peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan, khususnya pada aktivitas fisik dan kemampuan kognitif.
Menurut teori Erikson (dalam Nursalam, 2005), pada usia prasekolah anak berada pada fase
inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs guilty). Pada masa ini, rasa ingin tahu (courius) dan
adanya imajinasi anak berkembang, sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
di sekelilingnya yang tidak diketahuinya.

Apabila orang tua mematikan inisiatifnya maka hal tersebut membuat anak merasa bersalah.
Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak berada pada fase phalik, dimana anak mulai
mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan lakilaki. Anak juga akan mengidentifikasi
figur atau perilaku kedua orang tuanya sehingga kecenderungan untuk meniru tingkah laku
orang dewasa disekitarnya.
Pada masa usia prasekolah anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana
pada umunya anak mengalami kesulitan untuk makan. Proses eliminasi pada anak sudah
menunjukkan proses kemandirian dan perkembangan kognitif sudah mulai menunjukkan
perkembangan, anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah (Hidayat, 2008).

d. Masa sekolah

Perkembangan masa sekolah ini lebih cepat dalam kemampuan fisik dan kognitif
dibandingkan dengan masa usia prasekolah.

e. Masa remaja

Pada tahap perkembangan remaja terjadi perbedaan pada perempuan dan laki-laki. Pada
umumnya wanita 2 tahun lebih cepat untuk masuk ke dalam tahap remaja/pubertas
dibandingkan dengan anak laki-laki dan perkembangan ini ditunjukkan pada perkembangan
pubertas.

C. Faktor-faktor Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Adriana, 2013
adalah :

1. Faktor internal

Berikut ini adalah faktor-faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, yaitu

a. Ras/etnik atau bangsa

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa
Indonesia atau sebaliknya.

b. Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk, atau kurus.

c. Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan, dan
pada masa remaja.
d. Jenis kelamin

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Akan
tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.

e. Genetik

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi
ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak,
contohnya seperti kerdil.

f. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma
Down’s dan sindroma Turner’s.

2. eksternal

Berikut ini adalah faktor-faktor eksternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

1) Faktor prenatal
a) Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan
janin.

b) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.

c) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin atau Thalidomid dapat menyebabkan kelainan


kongenital seperti palatoskisis.

d) Endokrin

Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, dan hyperplasia adrenal.

e) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retardasi mental, dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital
mata, serta kelainan jantung.

f) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegali
virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu tuli,
mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung kongenital.

g) Kelainan imunologi

Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu
sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta
masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolysis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kerniktus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan
otak.

h) Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan
terganggu.

i) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau kekerasan mental pada ibu hamil
dan lain-lain.

3. Faktor persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak

4. Faktor pasca persalinan


a) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

b) Penyakit kronis atau kelainan kongenital


Tuberculosis, anemia, dan kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani.

c) Lingkungan fisik dan kimia

Lingkungan yang sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya
sinar matahari, paparan sinar radioaktif dan zat kimia tertentu (Pb, Merkuri, rokok, Dan lain-
lain) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

d) Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang
tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangan.

e) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid, akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan.

f) Sosioekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan serta kesehatan lingkungan yang
jelek dan tidaktahuan, hal tesebut menghambat pertumbuhan anak.

g) Lingkungan pengasuhan

Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.

10

h) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam keluarga, misalnya


penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak.

i) Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya


dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya
produksi hormon pertumbuhan.
D. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan aspek-aspek perkembangan


yang dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian.

1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan Otot-otot besar, seperti
duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati
sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, Berkomunikasi, mengikuti
perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya.

11

BAB III

KASUS

Seorang ibu datang ke BPM bersama seorang anak Y berusia 48 bulan (4 tahun) dengan
keluahan keterlambatan bicara (speech delay), ibu datang ke BPM karena heran anaknya
belum bisa berbicara seperti anak normal pada umumnya. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasilnya BB : 22 Kg, TB : 100 cm, LKA : 53,8 cm, daya dengar anak bagus pada
saat di sapa oleh bidan, daya lihat anak bagus, perilaku anak sopan cenderung pendiam.
Setelah dikaji bidan menyarankan untuk anak yang mengalami speech delay seperti ini bisa
ditangani dengan seringnya berkomunikasi dengan anak agar anak tersebut lebih sering
mendengar dan memahami kata kata.

12

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram,pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan.

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Masa parental
2. Masa postnatal

Faktor pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi :

1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
3. Faktor persalinan
4. Faktor pascapersalinan

Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan dibagi menjadi :

1. Motorik halus
2. Motorik kasar
3. Kemampuan berbicara
4. Sosialisasi dan kemandirian

13

B. Saran

1. Bagi mahasiswa

Agar dapat mempelajari lagi materi tentang tumbuh kembang anak agar dapat menguasai
materi sehingga bisa diaplikasikan untuk mendeteksi dini tumbuh kembang pada anak.

2.Bagi Petugas kesehatan


Agar dapat mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana cara mendeteksi secara dini tumbuh
kembang anak dan petugas kesehatan dapat mempertahankan asuhan yang diberikan pada
anak untuk mengetahui tumbuh kembang pada anak.

14

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://sinta.unud.ac.id/uploads/
wisuda/1102106046-3-BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiJ9eri1KvxAhUEeisKHbhxAT0QFjAAegQIAxAC&usg=AOv
Vaw3lOiOhDC2Bizpnx0ab5VLn
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
eprints.poltekkesjogja.ac.id/2258/2/Chapter
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwiJ9eri1KvxAhUEeisKHbhxAT0QFjADegQIBxAC&usg=AOvV
aw3k_usrhhSEELdAGkPqNh0I

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unimus.ac.id/
download.php%3Fid
%3D1147&ved=2ahUKEwiJ9eri1KvxAhUEeisKHbhxAT0QFjAEegQIFRAC&usg=AOvVa
w2y3m16jwNkapAo31_bz5rN

15

FORMULIR DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Puskesmas: Bidan Lia Kec: Medan Johor Kab/kota: Medan Prov: Sumatera Utara

I. IDENTITAS ANAK
1. Nama : An. Y Laki-laki/Perempuan: laki-laki

2. Nama Ayah : Tn. X Nama Ibu : Ny. X

3. Alamat : Jl. Sidomulyo No. 501

4. Tanggal Pemeriksaan : 23 Juni 2021

5. Tanggal Lahir : 15 Maret 2017

6. Umur Anak : 48 bulan (4 tahun)

II. ANAMNESIS:

1. Keluhan Utama: Belum bisa berbicara

16

2. Apakah anak punya masalah tumbuh kembang: Keterlambatan berbicara

III. PEMERIKSAAN RUTIN SESUAI JADWAL:


1. BB:22 Kg; PB/TB: 100 cm. BB/TB: a. Normal (✔️) b. Kurus c. Sangat Kurus d.
Gemuk

2. PB/U atau TB/U: a. Tinggi b. Normal (✔️c.


) Pendek d. Sangat pendek

3. LKA : 53,8 cm LKA/U: a. Normal (✔️b.


) Mikrosefal c. Makrosefal

4. Perkembangan anak:

1). Sesuai Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak:

2). Meragukan Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak:

a. Gerakan Kasar c. Bicara Bahasa

b. Gerakan Halus d. Sosialisasi Kemandirian

17
3). Penyimpangan: Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak:

a. Gerakan Kasar c. Bicara Bahasa

b. Gerakan Halus d. Sosialisasi Kemandirian


5. Daya Dengar:

a. Normal (✔️) b. Curiga ada gangguan

6. Daya Lihat:

a. Normal (✔️) b. Curiga ada gangguan

7. Perilaku dan Emosional:

a. Normal (✔️) b. Curiga ada gangguan

IV. PEMERIKSAAN ATAS INDIKASI/JIKA ADA KELUHAN

1. Autism a. Risiko tinggi autism (✔️) b. Risiko rendah c. Normal

2. GPPH a. Kemungkinan GPPH (✔️) b. Normal

18
V. KESIMPULAN

Dari pertanyaan data diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang memiliki gangguan
keterlambatan bicara dapat menyebabkan resiko autism dan kemungkinan GPPH dikarenakan
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan
adanya keterlambatan dan gangguan bidang kognitif, perilaku, komunikasi (bahasa), dan
interaksi sosial. Jika anak mengalami keterlambatan bicara karena autisme, solusinya tidak
hanya perlu terapis wicara saja.
VI. TINDAKAN INTERVENSI

1. Konseling stimulasi bagi Ibu/pengasuh: a. Diberikan (✔️) b. Tidak diberikan

2. Intervensi Stimulasi perkembangan:


a. Gerak Kasar c. Bicara dan Bahasa (✔️)

b. Gerak Halus d. Sosialisasi dan Kemandirian; e. Tgl. Evalusai


intervensi:
3. Tindakan Pengobatan lain:

Tindakan yang biasa dilakukan pada anak speech delay yaitu dengan sering berkomunikasi
dengan anak seperti : sering mengajak anak bercerita, membaca anak dongeng, dan juga
berusaha mendengar kan anak untuk mencoba berbicara

4. Dirujuk dengan surat rujukan ke:


a. Bila ada surat rujukan : -
b. Bila tidak ada surat rujukan : speech delay bisa diatasi dengan seringnya
berkomunikasi antara anak dengan orang tua atau orang terdekat.

19
FOTO PELAKSANAAN
20

Anda mungkin juga menyukai