Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ Pertumbuhan dan perkembangan anak“

Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Drs. Wakidi, M.Pd

Disusun Oleh:

Antono ( 21112001400027 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNOLOGI


OTOMOTIF

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI

KALIMANTAN TIMUR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan dan perkembangan anak”
dengan baik tanpa adanya halangan.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.
Selain itu, penulis hanyalah seorang manusia biasa menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , penulis selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.

Samarinda, 19 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan .............................................2


B. Tahap Pencapaian Tumbuh Kembang Anak...............................................3
C. Teori-teori Perkembangan Anak.................................................................5
D. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Pertumbuhan.......................................8
BAB III PENUTUP .................................................................................................11

A. Kesimpulan ...............................................................................................11
B. Saran .........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah
“pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini
berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama yang
lain.

Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara
pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bias dibedakan untuk maksud lebih
memperjelas penggunaannya. Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki
tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita
menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai
kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?
2. Apa yang dimaksud perkembangan?
3. Apa saja tahap tumbuh kembang anak?
4. Apa saja teori-teori perkembangan?
5. Aspek-aspek apa yang mempengaruhi pertumbuhan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan
2. Untuk mengetahui apa itu perkembangan
3. Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang anak
4. Untuk mengetahui teori-teori perkembangan
5. Untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di
seluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara
keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Whalley dan Wong, 2000).
Pertumbuhan adalah adanya perubahan jumlah akibat pertambahan sel
dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel
diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998).
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologi sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan
sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran
dan struktur biologis.

2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur
dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaraan ( Wong,2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)
bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dar ikeadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke
keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.
Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian-bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

2
B. Tahap Pencapaian Tumbuh Kembang Anak
1. Masa Pranatal
Masa Pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak
antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan
yang luar biasa dari satu sel organisme yang lengkap dengan otak dan
kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan
bulan.
Masa Pranatal terdiri atas dua fase yaitu:
a. Fase Embrio
b. Fase Fetus

2. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi kedalam beberapa fase
berikut:
a. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus,
yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses
adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernapasan,
pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit,
penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan
ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada,
kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

b. Masa Bayi (29 hari- 1 tahun)


Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan
menjadi 3 tahap yaitu:
1. Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan
perubahan beraat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat
badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan
agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi
badan.
2. Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan
berat badan pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat badan adalah
500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dan stabil
berdasarkan umur.

3
3. Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat
mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan
perbulan sekitar 350-450 gram pada usia7-9 bulan, 250-350 gram
pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan
tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan saat lahir. Pada usia 1 tahun,
pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75
cm.

c. Masa Anak (1-2 tahun)


Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dan
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami berat badan
sekitar 1,5-2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm. pertumbuhan
otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2
cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu,
termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya
berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan
sudah mencapai 4X beratbadan lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50
% tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat
badan naik mejadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan
lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.

d. Masa Prasekolah (3-6 tahun)


Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2
kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi
dan sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat,
dan lain-lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75-7,5 cm setiap tahun.

e. Masa sekolah (6-12 tahun)


Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6-12
tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.
Secara formal mereka memasuki dunia yang lebih luas dengan
budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak,
dan pengendalian diri sendiri bertambah juga.

4
f. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri.
Masalah yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan
identitas seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi.
Masa ini merupakan masa krisis identitas dimana anak memasuki proses
pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga
membutuhkan bantuan dari orang tua.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola makan,
umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai
menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.

C. Teori-Teori Perkembangan
1. Perkembangan Kongnitif (piaget)
a. Tahap sensor motorik (0-2 tahun)
Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan
mengakomondasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh
dan kativitas motorik. Semua gerakan akan diarahkan ke mulut dengan
merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh
dan lain lain sebagainya.

b. Tahap praoperasional (2-7 tahun)


Anak belum mampu mengoprasionalkan apa yang dipikirkan melalui
tindakan dalam pikiran anak. Perkembangan anak masih bersifat
egosentris. Pada masa ini pikiran bersifat transduktif menganggap
semuanya sama. Seperti pria dikeluarga adalah ayah maka semua pria
adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu memperhatikan
adanya benda mati. Seperti anak jatuh dan terbentur batu, dia akan
menyalahkan batu tersebut dan memukulnya.

c. Tahap kongret (7-11 tahun)


Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai
anggapan yang sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah hilang,
karena anak sudah mengerti tentang keterbatasan diri sendiri. Anak sudah
mengenal konsep tentang waktu dan mengingat kejadian yang lalu.

5
Pemahaman belum mendalam dan akan berkembang di akhir usia sekolah
(masa remaja).

d. Tahap formal oprasional (>11 tahun)


Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan
tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka
dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikirannya yang
abstrak, teoristis dan filosofis. Pola berfikir logis membuat mereka
mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga memikirkannya dan
berpikir untuk memecahkan masalah.

2. Perkembangan psikoseksual anak (freud)


a. Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui
dengan cara menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara,
ketergantungan sanggat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini adalah
menyapih makanan.

b. Tahap anal (1-3 tahun)


Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja. Anak akan
menunjukkan keakuannya dan sikapnya sangat narsitik yaitu cinta
terhadap dirinya sendiri dan sangat egosentrik, mulai mempelajari struktur
tubuhnya. Masalah pada saat ini adalah obesitas, introvet, kurang
pengendalian diri dan tidak rapi.

c. Tahap oedipal/phalik (3-5 tahun)


Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu meraba-
raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada
lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya dan anak
perempuan cenderung suka pada ayahnya.

d. Tahap laten (5-12 tahun)


Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam fase pubertas dan
berhadapan langsung pada tuntutan sosial seperti suka hubungan dengan
kelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai merendah.

6
e. Tahap Genital (>12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada
perasaan cinta matang terhadap lawan jenis.

3. Perkembangan psikososial (Erikson)


a. Tahap percaya tidak percaya (0-1 tahun)
Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua
maupun orang yang mngasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang
merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam
mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak percaya.

b. Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)


Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang
seperti kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak
diberikan kebebasan anak akan merasa malu.

c. Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)


Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru
secara aktif dalam aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan
timbul rasa bersalah.

d. Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)


Anak akan selalu berusaha untuk mncapai sesuatu yang diinginkan atau
prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan
sesuatu. Apabila pada tahap ini gagal anak akan rendah diri.

e. Tahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence (>12 tahun)
Anak mengalami perubahan diri, perubahan hormonal. Tahap
keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak mencoba
melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok masyarakat
dalam kehidupan sosial.
Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu
seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam
kegiatan aktivitasnya.
Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu
seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan.

7
D. Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan
Setiap manusia pada hakekatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan non-fisik:
1. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih
besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak seblum lahir
hingga ia dewasa.
a. Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa
itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan
tersusunnya jaringan syaraf yang membentuk system syaraf yang
paling lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda
kematangan biologis, masing-masing komponen biologi telah
mampu berfungsi secara mandiri.

b. Pertumbuhan setelah lahir


Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara
langsung pertumbuhan fisik seseorang anak akan menentukan
dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan
perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana ini
memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang
lain.
Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi empat periode
utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan
dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat.
Selama periode pralahir dan enam bulan setelah lahir,
pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama
kehidupan pascalahirnya, pertumbuhan seorang bayi
memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi
stabil sampai si anak memasuki tahap remaja.

8
2. Perkembangan non-fisik
a. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah potensi yang khusus dimiliki
oleh manusia. Dalam hidup atau dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Banyak hal yang dibutuhkan. Kebutuhan
setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
kebutuhan jasmani dan rohani. Emosi merupakan gejala perasaan
yang disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah
yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku
yang lain.

b. Sosial
Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang
tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan
lingkungannya, dan senantiasa akan memerlukan manusia lain.

c. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang
senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Bicara adalah
bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa
lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tangis
atau ocehan.

d. Bakat khusus
Pada mulanya bakat merupakan hal yang amat penting berkaitan
dengan masalah-masalah pekerjaan atau tugas. Bakat merupakan
kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya
dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki bakat akan cepat
dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang
dengan pesat dan menonjol.

9
e. Sikap, nilai dan moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa
tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran,
yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penugasan nilai dan sikap
(efektif), dan penguasaan psikomotor. Masa bayi masih belum
mempersoalkan masalah moral, karena dalam kehidupan bayi belum
dikenal hierarkhi nilai dan suara hati, perilakunya belum dibimbing
oleh norma-norma moral. Semakin tumbuh dan berkembang fisik
dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai,
ditunjukkan hal-hal yang tidak boleh, yang bagus dilakukan dan
yang dilarang.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Pertumbuhan adalah adanya perubahan jumlah akibat pertambahan sel dan
pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel
diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998).
 Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)
bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke
keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri
anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian-bagiannya akan
menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
 Tahap Pencapaian Tumbuh Kembang Anak:
 Masa Pranatal
 Masa Pascanatal
 Teori-Teori Perkembangan:
 Perkembangan Kongnitif (piaget)
 Perkembangan psikoseksual anak (freud)
 Perkembangan psikososial (Erikson)
 Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan:
 Pertumbuhan fisik
 Perkembangan non-fisik

B. Saran
Demikian makalah ini penulis susun. Penulis meyadari dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang
membangun kami perlukan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga
bermanfaat bagi pembacanya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. M. Alisuf Sabri. Psikologi pendidikan. Pendoman Ilmu Jaya jakarta: 1996

Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.PD, Psikologi umum. Pustaka Pelajar, Yogyakarta:
2011

Soetjiningsih, Spak, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC

12

Anda mungkin juga menyukai