OLEH KELOMPOK 5:
AKADEMI KEPERAWATAN
SAMPIT 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yamg berjudul “TAHAP - TAHAP PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK “ ini dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Nya
mungkin makalah ini tidak dapat kami selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Keperawatan Anak Ns.Faruk,S.kep yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga
pembuataan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan
selanjutnya.
Akhir kata semoga Makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.Semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu meridhoi usaha kami.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi
kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan
maupun perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses
pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. Prinsip-Prinsip Pertumbuhan Dan Perkembangan
1. Proses yang teratur,berurutan
2. Pola yang sama,konsisten
3. Variasi waktu muncul, lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh kembang
4. Mempunyai ciri khas
5. Seumur hidup dan meliputi segala aspek
6. Differensiasi
7. Hal yang unik setiap individu cendrung mencapai potensi maksimum perkembangannya
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkolerasi dengan aspek lainnya
6
B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Kanak-kanak
a. Masa Prenatal Atau Masa Intra Uterin (Masa Janin Dalam Kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
1. Masa zigot/mudigah, yaitu sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
2. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Sel telur/ovum yang
telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organism, terjadi diferensiasi yang
berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
3. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa janin
ini terdiri dari 2 periode yaitu:
o Masa fetus dini, yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke 2
kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.
o Masa fetus lanjut, yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi organ. Terjadi transfer imunoglobin G (Ig
G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial omega 3 (docosa
hexanic acid) dan omega 6 (arachidonic acid) pada otak dan retina. Trimester pertama
kehamilan merupakan periode terpenting bagi berlangsungnya kehidupan janin. Pada masa
ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya. Gizi kurang pada
ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-
bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu
hamil dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan.
7
2. Masa post neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara terus-menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Selain itu untuk
menjamin berlangsungnya proses tumbuh kembang optimal, bayi membutuhkan
pemeliharaan kesehatan yang baik termasuk mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan,
diperkenalkan pada makanan pendamping ASI sesuai dengan umurnya, mendapatkan
imunisasi sesuai jadwal serta mendapatkan pola asuh yang sesuai. Masa ini juga masa
dimana kontak ibu dan bayi berlangsung sangat erat, sehingga dalam masa ini pengaruh ibu
dalam mendidik anak sangat besar.
8
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistem reseptor
penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar
dengan baik.
9
1. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Umur 0-1 Tahun
a. Bermain-main dengan tangan.
b. Mencoba meraih suatu barang.
c. Memegang benda kecil dengan telunjuk dan ibu jari.
d. Menunjuk titik tertentu, misalnya mata boneka.
e. Mengangkat kepala ketika ditengkurapkan.
f. Mengangkat dada pada saat tengkurap dengan tertumpu pada tangan.
g. Mencoba merangkak.
h. Mencoba berdiri sendiri dengan berpegangan.
i. Berjalan jika dipegangi atau berpegangan.
10
4. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Usia >3-4 Tahun
a. Meremas kertas.
b. Memakai dan membuka pakaian sendiri.
c. Menggambar garis lingkaran dan garis silang (garis tegak dan datar).
d. Mengeksperikan tari dengan irama sederhana.
e. Melempar bola.
f. Berjalan dengan baik (keseimbangan tubuh makin baik).
g. Berlari dengan baik (keseimbangan tubuh makin baik).
h. Naik turun tangga tanpa berpegangan.
i. Berlari di tempat.
j. Merayap dan merangkak lurus ke depan.
11
Dikategorikan ke dalam empat tingkatan :
Tingkat 1
Tingkat terendah adalah refleks yang didominasi oleh kemampuan gerak pada usia tiga
sampai empat bulan pertama. Menggenggam ( menyentuh benda pada tangan bayi) dan menjejak
(memberdirikan bayi diatas lantai atau meja). Refleks- reflex pertama memberikan kesempatan
kepada bagi untuk berinteraksi dengan dunianya, namun biasanya refleks ini akan menghilang
pada usia empat bulan.
Tingkat 2
Berguling, merangkak, berdiri, berjalan dengan bantuan dan berjalan tanpa bantuan.
Biasanya muncul pada usia empat sampai tiga belas bulan. 85% sampai 90% bayi menunjukkan
urutan kronologis yang sama.
Tingkat 3
Tingkat ini sering disebut tingkat dasar, muncul pada akhir masa bayi sampai 6-7 tahun.
Seperti berlari, melompat dan control benda seperti melempar, menangkap, memukul,
menendang dan memantulkan serta berjalan.
Kemampuan gerak pada tingkat pertama kadangkala di kategorikan sebagai kemampuan
phylogenetic (pengembangan suatu makhluk) artinya merupakan hal yang biasa untuk semua
makhluk.
Tingkat 4
Tingkatan teratas adalah kemampuan gerak khusus yang kadang dikategorikan sebagai
kemampuan ontogenetic artinya pengembangan individual karena kemampuan ini tidak
ditunjukkan oleh semua orang, Tetapi secara spesifik yang mengarah pada kebutuhan dan minat
seseorang. Gerak khusus yang memiliki bentuk lebih spesifik dari kemampuan gerak dasar.
Misalnya,gaya lemparan memulai pada permainan kasti atau gabungan beberapa kemampuaan
gerak dasar, seperti gaya melompat dan memukul pada saat service di permainan bola voli.
12
E. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kemampuan Gerak
Kemampuan gerak dasar, gerak tertentu sampai gerak khusus yang di pengaruhi oleh fakor
tampilan dan factor lingkungan. Factor tampilan paling sering berpengaruh pada kemampuan
gerak tertentu, factor tampilan dapat berupa ukuran tubuh,pertumbuhan fsik,kekuatan,dan berat
tubuh serta sistem syaraf.
Sejumlah ahli mengangap bahwa sistem saraf merupakan factor utama dalam efektiifitas
penggunaan kemampuan gerak anak. Kesulitan terbesar mengembang kan sistem saraf adalah
cara mengontrol banyak nya kegiatan sendi gerak tubuh perunit. Pada satu lengan saja kira-kira
ada 2600unit gerak, 26 otot badan 4 sendi.
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi faktor pengembangan kemampuan gerak,
motifasi untuk bergerak mungkin karena danya stimulasi dari lingkungan. Sebaliknya,
terbatasnya kesempatan gerak secara aktif akan memperlambat pengembangan gerak anak.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah proses peningkatan yang terjadi pada diri seseorang secara kuantitatif
atau peningkatan dalam hal ukuran, sedangkan perkembangan adalah suatu proses perubahan
pada kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang
semakin terorganisasi dan terspesialisasi.
B. Saran
Sebaiknya kita tidak memaksakan keinginan kita terhadap anak, tidak memaksakan anak.
Kita harus memperhatikan usia, kebutuhan dan kemampuan anak dalam memberikan suatu
pelatihan. Untuk itu kita harus memiliki pengetahuan berupa mengetahui karakteristik
perkembangan anak, ciri-ciri anak, kebutuhan anak serta menjaga faktor-faktor yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. 2007. Psiokologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika
Aditama.
Sunarto, & Hartono, A. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sunarto, & Hartono, A. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Yusuf, S., & Sugandhi. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
15