Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK


“Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan “

Oleh Kelompok 1 :

Hatika Prastiwina Hrp 20129034

M. Irsyad Almi 20129160

Marsya Diani Putri 20129045

Shinnta Febriyasni 20129208

Windy Anisa Azrul 20129101

Dosen Pengampu:

Drs. Muhammadi, M.si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik.
Penyusunan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas juga bertujuan
memberikan tambahan wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya
dalam hal “Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan”
Kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak, selaku dosen
pengampu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Maka
dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
pada tugas berikutnya kami bisa menulis makalah dengan lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan para pembaca

Bukittinggi, 10 Februari 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
BAB II ...................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Ahli .............................................. 2
B. Ciri-Ciri Perkembangan Dan Pertumbuhan ................................................................................. 3
C. Hukum-Hukum Pertumbuhan Dan Perkembangan...................................................................... 4
D. Prinsip-Pronsip Perkembangan ..................................................................................................... 4
E. Pentingnya Pertumbuhan Dan Perkembangan Dijadikan Sebagai Landasan Dalam
Praktek Pembelajaran ................................................................................................................. 4
BAB III ..................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan individu dimulai sejak masa konsepsi, yaitu saat bertemunya sel yang berasal
dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam proses pertumbuhan
atau perkembangannya, individu mengalami interaksi antara kemampuandasar/pembawaan
dengan lingkungan.Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan
perkembanganindividu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses
menurut hukumwaktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase
kepekaannya dansebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan perkembangan
merupakan prosesyang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya.
Perkembangan terjadi sepanjang kehidupan manusia dengan tahapan tahapan tertentu.
Perkembangan manusia dimulai sejak masa bayi sampai usia lanjut dengan bertambahnya
kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya
proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang
berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya.
Kondisi Fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetik yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini dimulai dari masa pembuahan sel telur oleh sel
jantan. Unsur-unsur di dalam struktur genetik inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel tubuh
pada manusia. Potensi genetik inilah yang akan berinteraksi dengan lingkungan sehingga
membentuk individu tersebut tumbuh dan berkembang.
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau
kebersihan lingkungan. Semua kondisi di atas sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat
menjalankan proses kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang tidak aman karena
adanya pertikaian dapat menyebabkan tekanan tersendiri bagi individu dan proses imitasi atau
peniruan perilaku kekerasan yang dapat berpengaruh dalam pola perilaku individu.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut ahli ?
2. Apa saja ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan ?
3. Bagaimana hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan?
4. Apa saja prinsip-pronsip perkembangan?
5. Bagaimana pentingnya pertumbuhan dan perkembangan dijadikan sebagai landasan dalam
praktek pembelajaran ?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut ahli
b. Mengetahui ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan
c. Mengetahui hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan
d. Mengetahui saja prinsip-pronsip perkembanga
e. Mengetahui pentingnya pertumbuhan dan perkembangan dijadikan sebagai landasan dalam
praktekpembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Menurut pandangan para ahli biologi “pertumbuhan” diartikan sebagai suatu

penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau pikiran dimensif dari pada tubuh dan bagian-

bagiannya. Sedangka kata “perkembangan” dimaksudkan untuk menunjukan perubahan-

perubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi ke dalam suatu kesatuan fungsional bila

pertumbuhan itu berlangsung. Jadi pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya

dapat diamati dengan memperhatikan perubahan-perubahan dalam bentuk ketika terjadi dan

dalam bentuk-bentuk tingkah laku ketika telah tercapai kematangan.

Berdasarkan literature yang ada isitilah pertumbuhan biasanya merujuk untuk

menyatakan perubahan dalam bentuk fisik yang secara kuantitatif semakin besar/panjang.

Sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya

perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.

a. Pengertian Pertumbuhan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata tumbuh

yang berarti tambah besar atau sempurna. Serta Secara Termitologis Pertumbuhan adalah

perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang

berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu.

Pengertian Pertumbuhan menurut para ahli

1. Karl E. Garrison: Pertumbuhan adalah perubahan individu dalam bentuk ukuran badan,

perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjar.

2. Atan Long: Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diukur dari satu peringkat ke

satu peringkat yang lain dari masa ke masa.

3
3. D.S Wright & Ann Taylor: Pertumbuhan adalah pertambahan dalam berbagai sifat

luaran seseorang (sifat jasmani , seperti: ukuran tubuh, tinggi, berat badan dan lain-

lain).

4. Kartono : Pertumbuhan merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak dan

berdasarkan peredaran waktu tertentu.

5. Whale dan Wong (2000) : Mengemukakan pertumbuhan seebagai suatu peningkatan jumlah

dan

ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi

secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi

dan kompleks melalui proses naturalisasi dan pembelajaran. Jadi, pertumbuhan

berhubungan dengan perubahan pada kuantitas yang maknanya terjadi pada jumlah

dan ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan dengan adanya peningkatan ukuran

dan berat seluruh bagian tubuh.

6. Soetjiningsih (2005), growth (Pertumbuhan) adalah perubahan besar, jumlah, ukuran, atau

dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kg),

ukuran panjang (cm), umur tulang, dan keseimbangan metabolisme atau retensi kalsium dan

nitrogen tubuh

7. Witherington dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Bukhari men guraikan makna

pertumbuhan sebgaai sutau sifat umum dari seluruh organisme, seluruh persomalitas atau

kepribadian. Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan menunjuk pada

perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.

8. Crow and Crow berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada

perubahan-perubahan struktural dan fifiologis. Sedangkan perkembangan bersangkutan erat

dengan baik pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap

rangsangan-rangsangan lingkungan.
4
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan

individu beruapa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dapat

dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan bertambahnya

panjang pada rambut.

b. Pengertian Perkembangan

Perkembangan berasal dari kata kembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

kembang berarti maju, menjadi lebih baik. Perkembangan ( Development ) adalah suatu

proses perubahan ke arah kedewasaan atau pematangan yang bersifat KUALITATIF (

ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil

belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contoh : pematangan sel ovum dan sperma,

munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dst.

Pengertian Perkembangan Menurut Para Ahli

1. Libert, Paulus dan Stauss (Singgih, 1990: 31) merumuskan arti perkembangan yaitu:

"perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai

fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan".

2. E.B. Harlock : Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi

sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian

perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif .

3. Crow: Perkembangan adalah perubahan secara kualitatif serta cenderung kearah yang

lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral, dan sosial.

4. Dalam Dictionary of Psychology (1972) dan The Penguin Dictionary of Psychology (1988), arti

perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi

dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek

yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.

5
5. Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang

dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.

6. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam

kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.

Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang

dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi,

dan sosialisasi (Darmawan, A.C. 2019:3).

7. Development (perkembangan) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil

dari proses pematangan. Tahap ini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh,

jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga

masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual,

dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan (Sulistyawati Ari, 2017:1).

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan

yaitu merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses

terbentuknya individu sampai ahir hayat dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai

contoh anak yang baru berusia 5 bulan hanya dapat tengkurab kemudian setelah kira-kira 7

bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada umur 9 bulan baru

dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit. Setelah berumur 10 bulan baru

dapat berjalan dengan lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka proses perubahan

tersebut dinamakan dengan perkembangan.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

Perkembangan individu tidak berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan

tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu:

1. Heriditas

6
2. Lingkungan

3. Kematangan fisik dan psikis

4. Dan aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak bisa

mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi

B. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN

1. PERTUMBUHAN

Terdapat 4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan menurut Soetjiningsih (1998)

yaitu :

a. Perubahan ukuran

Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur

anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala, dan lain-lain.

Organ tubuh seperti jantung, paru-paru, atau usus akan bertambah besar sesuai dengan

peningkatan kebutuhan tubuh.

b. Perubahan proporsi

Perubahan proporsi juga merupakan ciri pertumbuhan. Anak bukanlah dewasa kecil.

Tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkan dengan tubuh orang

dewasa. Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda dibandingkan tubuh anak

ataupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang

lebih besar dibandingkan pada umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir kurang

lebih setinggi umbilicus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang

lebih simpisis pubis.

c. Hilangnya ciri-ciri lama

Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti

menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, dan menghilangnya reflek-reflek

7
primitif.

d. Timbulnya ciri-ciri baru

Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ.

Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang

menggantikan gigi susu yang telah lepas, dan munculnya tanda-tanda seks sekunder

seperti timbulnya rambut pubis, aksila, dan lain-lain.

2. PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan sederetan perubahan fungsi organ tubuh yang


berkelanjutan, teratur, dan saling terkait. Seperti pertumbuhan, perkembangan pun
mempunyai cirri-ciri tertentu sebagai suatu pola yang tetap walaupun variasinya sangat
luas.
Perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan. Perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, antara lain meliputi perkembangan sistem neuromuskuler, bicara, emosi,
dan social. Kesemua fungsi tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan manusia yang
utuh. Ciri-ciri perkembangan adalah :
1. Perkembangan melibatkan perubahan
Karena perkembangan terjadi bersama dengan pertumbuhan, maka setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perubahan-perubahan tersebut
meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan
suatu organ tubuh tertentu.
2. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahap sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa
berdiri. Karena itu, perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-
tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
8
membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum
berjalan, dan sebagainya.
4. Perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda
Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang
berbeda-beda. Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan
bagian tubuh yang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.
5. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi, dan lain-lain (Moersintowarti,
2002).
C. HUKUM-HUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing bangsa mempengaruhi pola


pertumbuhan dan perkembangan penduduknya dengan demikian, akan terbentuk karakteristik
yang menjadi pola khusus bangsa yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh
kecenderungan - kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang
selanjutnya dinamakan hukum-hukum perkumbuhan dan perkembangan.
1. Hukum Cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik
dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih dahulu daripada
bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan pranatal, yaitu pada janin. Se-
orang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepala yang
lebih "matang" daripada bagian-bagian tubuh lainnya. Bayi bisa menggunakan mulut dan
matanya lebih cepat daripada anggota badan lainnya. Baik pada masa perkembangan
pranatal, neonatal, rnaupun anak-anak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang
tubuhnya mula-mula kecil dan makin lama perband'rngan ini makin besar.
2. Hukum Proximodistal
Hukum Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan
menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat
tubuh yang terdapat di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu
berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alat-alat tubuh
yang terdapat pada daerah pusat itu lebih vital, misalnya anggota gerak seperti tangan dan
kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila terjadi kelainan-kelainan pada
9
anggota gerak, akan tetapi bila terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa
berakibat fatal.
Ditinjau dari sudut biologis, sudut anatomis, dan sudut ilmu faal masih banyak lagi
ketentuan yang berhubungan dengan pertumbuhan, struktur dan fungsi, serta kefaalan
anggota tubuh. Misalnya dalam hal kematangan, anggota-anggota tubuh akan tumbuh,
berkembang, dan berfungsi yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Contohnya terlihat
pada kelenjar-kelenjar kelamin, yang baru mulai berfungsi (matang) ketika anak memasuki
masa remaja. Pada saat ini terjadi
3. Perkembanga Terjadi dari Umum ke Khusus
Pada setiap aspek terjadi perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,
kemudian berangsur menuju hal yang khusus. Anak akan lebih dulu mampu menggerakkan
lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan baru kemudian menggerakkan jemarinya. Dari
sudut perkembangan juga terlihat hal yang tadinya umum ke khusus.
4. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan
Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda dalam
setiap fase perkembangan. Sebenarnya ciri-ciri perkembangan sebelumnya diperlihatkan
pada masa berikutnya, hanya saja terjadi dominasi pada ciri-ciri yang baru. Namun
demikian ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembangdan tidak meningkat lagi, hal ini
disebut fiksasi.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Setiap tahap perkembangan perkembangan tidak berlangsung secara melompat-lompat.
Akan tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu pula. Yang
ditentukan oleh kekuatan yang ada dalam diri anak.
Dalam praktik, sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada
keseluruhan perkembangan mental, yakni:
a. Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum,
tanpa ada sebab khusus pada fungsionalistik fisik yang terganggu.
b. Jika perkembangan kemampuan sangat terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang
lain pada masa perkembangan yang sama.

D. PRINSIP-PRONSIP PERKEMBANGAN
Arnold Gesell membagi prinsip-prinsip dasar pemkembangan menjadi lima yaitu:

10
1. Principle of Developmental Direction (Prinsip Arah Perkembangan)
Prinsip arah perkembangan dalam pemikiran Gesell mengandung arti bahwa
perkembangan tidak berlangsung acak, melainkan dalam pola yang teratur. Kenyataanya
adalah perkembangan bergerak maju secara sistematis dari kepala hingga ke ujung
kaki,contohnya seorang bayi yang baru lahir relatif lebih matang susunan saraf motoriknya
di bagian kepala daripada yang ada di bagiannya muncul lebih dulu dibandingkan
koordinasi kaki.
Perkembangan ini cendrung dalam teratur mulai dari arah kepala ke kaki, hal ini
disebut sebagai tren cefalokaudal(cephalocaudal trend). Perkembangan juga bergerak dari
pusat tubuh ke arah luar, ke arah pinggir. Contohnya, gerakan-gerakan bahu terlihat jauh
lebih teratur pada awal kehidupan seorang anak dibandingkan gerakan-gerakan pergelangan
tangan dan jari-jemarinya. Berikutnya adalah tren proksimodistal (proximodistal trend)
atau dari arah terdekat menuju yang terjauh, bisa dilihat pada perilaku tangan yang
menggenggam pada anak. Pada usia 20 minggu, perilaku ini berlangsung secara
serampangan dan didominasi oleh gerakan-gerakan lengan atas, tetapi pada minggu ke-28,
ketika si anak sudah bisa menggunakan jempolnya secara lebih cermat, gerakan ini
menunjukkan keahlian motorik yang lebih baik. Kedua tren cefalokaudal dan
proksimodistal ini menguatkan pendapat Gesell bahwa perkembangan (dan perilaku)
memiliki arah dan arah ini pada dasarnya merupakan suatu fungsi mekanisme genetik yang
telah terprogram.

2. Principle of Reciprocal Interweaving(Prinsip Jalinan Timbalbalik)


Pada perilaku ini dari sebuah prinsip psikologi yang disebut sebagai reciprocal
innervation (aktivitas saraf secara timbal balik), yang diajukan oleh Sir. Charles Scott
Sherrington, pemenang Hadiah Nobel kedokteran tahun 1932. Prinsip fisiologis Sherrington
menyatakan bahwa pengencangan dan peregangan otot-otot yang berbeda-beda sama-sama
saling melengkapi untuk menghasilkan gerakan tubuh yang efisien. Gesell menegaskan
bahwa fenomena seperti itu juga beroperasi dalam proses perkembangan artinya,
berlangsungnya pola-pola perilaku membutuhkan pertumbuhan struktural yang saling
melengkapi. Gesell menjelaskan urutan perkembangan yang menghasilkan aktivitas
berjalan kaki sebagai rangkaian pergantian antara dominasi otot pengencang dan dominasi
otot pelonggar pada lengan dan kaki; hal ini dilakukan melalui semacam koordinasi dan

11
integrasi otot-otot saraf dalam jangka waktu tertentu.
Gesell menggunakan prinsip ini untuk menggambarkan berkembangnya kemampuan
berjalan kaki dan juga berkembangnya kemampuan menggerakkan tangan-kanan atau
tangan-kiri. Ia menyimpulkan prinsip tersebut sebagai susunan hubungan timbal-balik
antara dua fungsi atau sistem saraf motorik yang saling berlawanan, yang secara ontogenik
terwujud melalui peralihan periodik yang semakin meningkat antara berbagai komponen
fungsi atau sistem, dengan modulasi dan integrasi progresif pada pola-pola perilaku yang
dihasilkan (Gesell, 1954, h. 349). Melalui prose-proses yang saling melengkapi seperti itu,
rangkaian kekuatan yang saling berlawanan menjadi meningkat (atau dominan) dalam
waktu yang berbeda-beda selama berlangsungnya siklus perkembangan. Kinerja dari
kekuatan-kekuatan yang berlawanan ini menghasilkan integrasi dan kemajuan ke arah
tingkat kematangan yang lebih tinggi.
3. Principle of Functional Asymmetry (Prinsip Asimetri Fungsional):
Menurut prinsip ini prilaku berlangsung melalui periode-priode perkembangan yang
bersifat asimetris (tidak seimbang) agar organisme bisa mencapai kadar kematangan pada
tahapan selanjutnya. Contoh yang diberikan oleh Gesell sebagai ilustrasi mengenai prinsip
kompleks ini diantaranya adalah tanggapan dasar yang disebut refleks pengencangan otot
leher (tonic neck reflex). Refleks ini terjadi ketika seorang anak mengambil posisi tubuh
seperti seorang pemain anggar, di mana kepala menoleh ke satu sisi, satu tangan terentang
ke samping dan kaki pada sisi tersebut tetap lurus, sementara tangan yang lain terlipat
melintang di dada, dan kaki lainnya menekuk lutut.
Perilaku asimetris ini menjadi pendahuluan bagi pencapaian perkembangan simetris
berikutnya, di mana kedua tangan si anak secara berbarengan memegangi suatu benda yang
tergantung. Ini menjadi langkah penting bagi si anak untuk menguasai dan memahami
lingkungannya. Gesell juga menegaskan bahwa prinsip asimetri fungsional sangat terkait
dengan perkembangan gerakan tangan dan bentuk-bentuk dominasi psikomotor yang
lainnya. Hal itu juga membantu mencegah anak-anak dari kemungkinan kekurangan napas
(dengan cara menolehkan kepala) dan merupakan simpanan dari berbagai refleks yang turut
menyumbang terbentuknya tindakan tertentu, misalnya melempar bola dan bahkan agresi.

4. Principle of Individuating Maturation(Prinsip Kematangan Individu):


Prinsip ini menekankan pentingnya pola pertumbuhan, yakni mekanisme internal dalam

12
diri individu yang menentukan arah dan pola perkembangannya. Menurut Prinsip maturasi
individuasi, perkembangan merupakan proses terbentuknya pola-pola berurutan yang telah
tertentukan dan terwujud seiring dengan bertambah matangnya organisme.
Gesell menekankan hubungan antara pematangan dengan lingkungan sebagai berikut:
Faktor-faktor lingkungan ikut mendukung, membelokkan, dan meng-khususkan; tetapi
faktor-faktor lingkungan tidak menjadi penyebab munculnya bentuk-bentuk pokok dan tata
urutan ontogenesis. Sebagai konsekuensinya, pembelajaran (learning) hanya bisa terjadi
ketika struktur-struktur telah berkembang sehingga memungkinkan terjadi adaptasi
perilaku, dan sebelum struktur-struktur itu berkembang maka pendidikan semacam apa pun
tidak akan bisa efektif. Gesell sangat menekankan peranan faktor-faktor biologi. Gesell
menegaskan bahwa efek-efek lingkungan terhadap hasil akhir perkembangan bersifat amat
terbatas.

5. Principle of Self-Regulatory Fluctuation (prinsip fluktuasi teratur):


Menurut Prinsip Pluktuasi teratur, setiap tahap yang berjalan dengan tidak seimbang
atau goyah akan dikuti oleh satu tahapan perkembangan yang seimbang. Artinya bahwa
perkembangan bergerak naik-turun (fluctuates) antara periode stabil dan periode tidak
stabil, dan antara periode pertumbuhan aktif dan periode konsolidasi. Fluktuasi progresif
ini, yang amat mirip dengan kaidah “memberi dan menerima” dalam prinsip jalinan timbal
balik, berpuncak pada serangkaian tanggapan yang bersifat stabil. Semua fluktuasi ini
bukannya tidak dikehendaki atau berjalan acak. Sebaliknya, semua itu merupakan upaya
organisme untuk mempertahankan keutuhannya sambil memastikan bahwa pertumbuhan
yang berkelanjutan tetap berjalan.
Menurut Gesell, dalam kenyataannya setiap urutan tahapan yang khas akan
berlangsung berulang-ulang seiring dengan semakin dewasanya si anak, dan tahapan-
tahapan yang tidak seimbang atau goyah akan selalu diikuti oleh tahapan-tahapan yang
seimbang. Gambar 3.1 menunjukkan tingkatan keseimbangan dalarn perkembangan anak
sejak usia 2 hingga 16 tahun, menggambarkan bagaimana perkembangan berlangsung
dalam siklus yang meliputi keadaan yang relatif seimbang sampai keadaan yang relatif
tidak seimbang. Garis tren dalam gambar menunjukkan karakteristik perilaku anak-anak
pada umumnya, dan balikan perilaku setiap anak.
Meskipun kelima prinsip yang dipaparkan di atas bisa diamati dalam pola-pola

13
pertumbuhan semua (mak, Gesell juga menekankan pentingnya perbedaan individu yang
beranekaragam dan stabil. Salah satu sumbangan unik dari Gesell bagi psikologi
perkembangan adalah upayanya menggunakan gambar-gambar bergerak untuk merekam
perkembangan anak-anak yang tengah diteliti. Gesell dan para rekannya pertama kali
menggunakan ‘rekaman-rekaman sinema ini untuk meneliti lima anak kecil dalam tahun-
tahun awal kehidupan mereka, mereka meneliti lagi anak-anak yang sama ini 5 tahun
kemudian.

E. Pentingnya Pertumbuhan Dan Perkembangan Dijadikan Sebagai Landasan Dalam


Praktek Pembelajaran

1. Pentingnya Mengetahui Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik

Anak didik adalah generasi penerus kita, kita harus melakukan yang terbaik untuk
masa depan anak didik kita, minimal pencapaian anak didik harus diatas kita dan
tentunya harus bahagia akan hidup yang dijalaninnya. Tentunya kita harus mengetahui
indikator -- indikator yang membuat peserta didik kita sukses kedepannya, maka dari
itu kita harus belajar konsep dasar dari perkembangan individu. Pertumbuhan dan
perkembangan adalah dasar yang selalu digunakan dalam dunia psikologi.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki persamaan dan perbedaan yang berkaitan
dengan perubahan pada peserta didik.
Perubahan yang meliputi peningkatan struktur dan ukuran yang terjadi secara
kuantitatif disebut Pertumbuhan. Ukuran panjang, umur tulang, berat, keseimbangan
metabolik yang bisa diukur disebut Pertumbuhan. Organisme yang menjadi besar
seiring waktu, disebut pertumbuhan yang bersifat kuantitatif. Kemampuan dan skill
individu, pematangan struktur dan fungsi tubuh disebut Perkembangan. Bagaimana
sistem organ berkembang, pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh dan organ-organ
menyangkut Perkembangan. Menurut Hasan perkembangan berarti segala perubahan
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang diselangi pertumbuhan dan kematangan
individu.
Pada dasarnya ada 2 proses perkembangan yaitu evolusi (pertumbuhan) dan involusi
(involusi) yang serentak terjadi dalam kehidupan manusia. Manusia tak akan berhenti
berevolusi dan berinvolusi. Pada saat kita anak-anak pertumbuhan kita meningkat,
tetapi saat usia tua/lanjut kita mengalami kemunduran fisik dan mengalami
14
kematangan pikiran. Manusia selalu mengalami perubahan dari awal hingga akhir,
Perubahan bisa terus meningkat sampai puncak, dan ketika sampai puncak akan
mengalami kemunduran. Beberapa proses perkembangan bercirikan perubahan yang
sangat mencolok seperti perubahan fisik, perubahan fisik ditandai dengan perubahan
tinggi badan, berat badan dan organ tubuh. Selanjutnya perubahan mental, perubahan
ini ditandai memori, persepsi, emosi, penalaran, imajinasi dan sosial.
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan yaitu, pertumbuhan merujuk ke aspek
fisik, perubahan ukuran dan peningkatan sel, merujuk ke perubahan kuantitatif, tidak
berlangsung seumur hidup. Perkembangan berkaitan dengan skill, bakat,
perkembangan juga merujuk ke kematangan sturktur dan fungsi tubuh, perkembangan
bersifat perubahan kualitatif dan kuantitatif, perkembangan merupakan proses yang
selalu ada sampai kita meninggal, perkembangan bisa terjadi tanpa pertumbuhan.
Selanjutnya semua individu berbeda- beda, Tiap individu mempunyai kecepatan
belajar dan perkembangannya masing-masing, walaupun pola perkembangan bagi
semua anak sama. Setiap anak akan mengikuti polanya dengan kecepatannya sendiri.
Selanjutnya setiap perkembangan mempunyai perilaku karakteristik, anak yang
pandai dan tidak pandai akan mengikuti pola perkembangan, perbedaannya yang
pandai akan lebih cepat menangkap dan tidak pandai membutuhkan waktu untuk
menangkap. Selanjutnya setiap tahap perkembangan memiliki risiko, penyebab dari
risiko tersebut adalah lingkungan anak sendiri, lingkungan dapat menggangu
penyesuaian dari psikologis, fisik dan sosialnya. Sehingga pola perkembangannya
masih berada datar dan tidak menaik ( tidak ada perkembangan).
Selanjutnya perkembangan dibantu rangsangan, perkembangan akan berjalan
dengan baik jika ada bantuan dari lingkungan yang positif. Jika anak diajak berbicara
setiap hari, maka anak akan lebih cepat berbicara, jika anak diajak menulis, maka
anak akan lebih cepat menulis. Selanjutnya perkembangan dipengaruhi perubahan
budaya, perkembangan sikap dan fisik anak dipengaruhi oleh kebudayaan. Yang
terakhir adalah harapan sosial pada setiap tahap perkembangan, orang tua memiliki
harapan pada tahapan peserta didiknya. Contohnya anak usia 1 tahun sudah bisa
berjalan maka orang tuanya akan bahagia, jika tidak masa orang tuanya akan gelisah.

2. Hal yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik

15
a. Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan
perubahan-perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun
pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada
perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa,
kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.

b. Pengaruh Yang Lama


Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan
pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan
kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli
teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangant banyak ditentukan
oleh perkembangan kita sebagai anak.
c. Proses Yang Kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memahami prilaku orang dewasa yang kompleks,
berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana
akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat
yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi
dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan
mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana
menggunakan adalah sulit. Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan
mempelajari proses kemampuan berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya
terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang
diajarkan oleh orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti
bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang
lebih kompleks.
d. Nilai yang diterapkan
Penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial secara relevan berkaitan dengan
orang tua tentang perannya dalam kehidupan sehari-hari, percobaan tentang strategi
pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi berharga tentang metode
belajar yang baik. Hasil penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau

16
tidal dapat mempengaruhi pada pola pendidikan atau pengajaran.
e. Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka teki serta menarik untuk
dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan
kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik
anak yang sedang berkembang. Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan anak yang merupakan misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu
pengetahuan lebih banyak menjumpai peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.

17
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya dan berlangsung
sepanjang hayat, perubahan-perubahannya tidak hanya bersifat evolusi, tetapi juga bersifat
involusi (penurunan dan perusakan menuju kematian). Pertumbuhan merupakan perubahan
individu yang terbatas pada perubahan fisiknya dan berlangsung sampai pada masa tertentu,
perubahan – perubahannya bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ).
Anak sebagai suatu totalitas, maksudnya bahwa anak sebagai suatu kesatuan dari seluruh
aspek yang ada dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang ada dalam diri anak saling berkaitan.
Secara keseluruhan anak berbeda dengan orang dewasa.
Faktor kematangan dan faktor pengalaman merupakan hal yang utama dalam mempengaruhi
perkembangan anak. Kedua faktor tersebut sangat penting untuk dipelajari dan dipahami untuk
mengetahui proses perkembangan anak. Misal, seorang anak yang mengalami keterlambatan
dalam berjalan, harus diketahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhinya,
apakah faktor kematangan (genetik) atau faktor pengalaman (lingkungan). Apabila sudah
diketahui faktor penyebabnya, maka kita akan mudah mencari solusinya.

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak kekeliruan dan
kesalahan-kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa
yang kurang di pahami.Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, di karenakan kami
masih dalam tarap pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarwan, Danim. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.


Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Pesrta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ali Mohammad,Mohammad Asrori.2012.Psikologi Remaja.Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta


Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.
18
Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga.

L. Zulkifli. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mappiare. A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta: UGM Press.

Rochman Natawidjaja.1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.

Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Alih Bahasa: Shinto D. Adelar &
Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga.

Singgih D.Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung
Mulia.

19

Anda mungkin juga menyukai