Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Disusun Oleh kelompok 1


Ani Nopiah Munthe : 2238210002
Cici Rama Yanti : 2238210005
Cindy Puspitasari : 2238210006
Ika Sanaya Ritonga : 2238210012
Mardiansyah Rambe : 2238210016
Suci Wahdini Putri : 2238210030
Windi Yani Siregar : 2238210035
Yulia Rahma Munthe : 2238210036
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Saprida M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dilimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang Pertumbuhan dan Perkembangan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbgaia pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh itu, kami
mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuan nya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Mah Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Ketirik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
kepada kita sekalian.

Rantau Prapat, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................1
C. TUJUAN ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PERNGERTIAN DAN PERISTIWA PERTUMBUHAN .................................3


B. HUKUM-HUKUM PERTUMBUHAN .............................................................4
C. ASPEK-ASPEK YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN ......................7
D. PENGERTIAN PERKEMBANGAN..................................................................7
E. TEORI PERKEMBANGAN...............................................................................8
F. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN............................................................10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam siklus hidupnya, manusia pasti mengalami proses perkembangan baik
dari segi fisik maupun psikologinya. Jika anda melihat potret dari anda semasa
bayi,tahulah anda bahwa selama ini secara pasti anda telah berubah. Misalnya, dari
seseorang yang tidak berdaya, samapai menjadi seorang mahasiswa seperti ini.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Dari hal ini terlihat bahwa manusia mengalami
perkembangan sejak bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa sampai masa tua.
Dalam proses perkembagan, jelas adanya perubahan-perubahan yang meliputi
aspek fisik, intelektual, sosial,moral, bahasa,emosi,dan perasaan, minat, motivasi,
sikap, keprobadian, bakat, dan kreatifitas. Dimana dalam setiap aspek tersebut pada
dasarnya membuat kombinasi-kombinasi atau hubungan baru yang kemudian
membentuk spesialiasi fisik dan kejiwaan yang berada di antara manusia yang satu
dan lainnya.
Adanya kombinasi dan perbedaan, menyebabkan adanya persaingan dan rasa
saling membutuhkan antara manusia yang satu dan lainnya. Dengan demikian, pola
perilaku manusia dapat menunjukkan kesempatan apa yang akan terjadi diperoleh
untuk mengembangkan kepopuleran nya dalam kelompok terhadap mereka yang
berlatar belakang ras, agama, sosial-ekonomi yang akan berbeda memperbaiki mereka
yang mempunyai standar penampilan dan perilaku yang berbeda.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dan peristiwa pertumbuhan?
2. Apa saja hukum-hukum pertumbuhan?
3. Sebutkan aspek-aspek yang memengaruhi pertumbuhan?
4. Apakah pengertian perkembangan?
5. Sebutkan prinsip-prinsip perkembangan?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan peristiwa pertumbuhan
2. Untuk mengetahui apa saja hukum-hukum pengetahuan
3. Untuk mengetahui aspek-aspek yang memengaruhi pertumbuhan
4. Untuk mengetahui pengrtian perkembangan
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PERISTIWA PERTUMBUHAN


Tumbuh adalah berbeda dengan berkembang. Pribadi yang bertumbuh
mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu
dibedakan antara pertumbuh dan perkembangan. Dalam pribadi manusia, baik yang
jasmaniah maupun yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebgai kondisi
yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Adapun dua
bagian kondisional pribadi manusia meliputi :
1. Bagian pribadi yang material yang kuantitatif, dan
2. Bagian pribadi yang fungsional yang kualitatif

Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan


dan perkembangan. Bagian pribadi material yang kuantitatif mengalami pertumbuhan,
sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan.
Uraian ini kiranya cukup memberikan bayangan tentang perbedaan pengertian antara
pertumbuhan dan perkembangan. Terlebih dahulu, uraian berikut ini adalah mengenai
pertumbuhan pribadi manusia.

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material


sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini
dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil
menjaid besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.
Material dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti atom, sel, kromosom,
rambut, molekul, dan lain-lain. Jadi material itu dapat terdiri dari kualita ataupun
kuantita. Kenyataan inilah yang barangkali membuat orang mengalami kesulitan
dalam membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu kelengahan
orang adalah yang menyebut pertumbuhan material kualitatif sebagai perkembangan.

Dari uraian diatas dapatlah kita merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai
perubahan kuantitatif pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Material pribadi seperti : sel, kromosom, butir darah, rambut, lemak,
tulang, adalah tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh/tumbuh.

3
Begitu juga material pribadi seperti : kesan, keinginan, ide, pengetahuan, nilai, selama
tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat dikatakan berkembang, melainkan
tumbuh.

Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari peristiwa awal heredier.


Manusia terbentuk dari material yang lemah. Material yang dimaksudkan adalah
material genetis. Pertumbuhan genetis manusia tidak jauh beda dengan pertumbuhan
genetis pada hewan, karena kedua nya merupakan organisme. Setiap organime
tumbuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan
membentuk organisme yang bersusunan sengat kompleks.

B. HUKUM-HUKUM PERTUMBUHAN

1. Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif


Pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan, yaitu perubahan kuantitatif
dan perubahan kualitatif. Perubahan kuantitatif mencakup “division” dan
perbanyakan kromosom, sel-sel; penambahan jumlah seperti gigi, rambut,
peebesaran material jasmaniah. Hal yang demikian, kejadiannya dapat kita sebut
sebagai “tumbuh“. Disamping itu ada perubahan kualitatif yang mencakup
penyempurnaan struktur fisiologis; penyiapan fungsi-fungsi pada setiap bagian
tubuh,dan sebagainya. Kejadian semacam ini dapat kita sebut “bertumbuh “.
Mengenai hal “tumbuh“ sudah jelas konteks nya yaitu material jasmaniah,
sedangkan hal “ bertunbuh “ disamping menyangkut aspek jasmaniah (struktur
dan fungsi), juga dapat dihubungkan dengan aspek rohaniah (bertambahnya kesan,
ide, pengetahuan sebagai berikut dari belajar).
Antara tumbuh dan bertumbuh terdapat perbedaan peristiwa, namun
keduanya terjadi secara sambung menyambung dan saling menunjang. Dengan
demikian dalam pertumbuhan terjadi dua proses yang hampir bersamaan, yaitu
proses pertumbuhan sendiri dan proses pematangan. Pertumbuhan dapat diamati
misalnya dengan adanya penambahan besar tubuh, sedangkan pematangan
ditandai dengan adanya perubahan dalam struktur dan fungsi-fungsi jasmani dapat
disebut orang sebagai perkembangan jasmani. Disinilah batas perkembangan
aspek jasmaniah, yaitu dalam hal struktur dan fungsi.

4
2. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan, mulai dari
keadaan sedehana sampai pada keadaan yang kompleks. Kesinambungan
pertumbuhan ini pada manusia dapat kita renungkan, bagaimana bayi yang lemah,
tergantung, tidak berkecakapan secara berangsur-angsur dapat menjadi orang yang
kuat, berdiri sendiri dan berkecakapan dlam menghadapi ujian hidup. Hal ini
disebabkan karena manusia tumbuh terus melalui urutan-urutan yang teratur
didalam organismenya.

3. Tempo pertumbuhan adalah tidak sama


Urutan atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang
konstan. Disamping itu indicator-indikator kematangan todak muncul dalam saat-
saat yang teratur. Ada saat-saat dimana pertumbuham berlangsung cepat, dan ada
pula saat-saat dimana pertumbuhan berlangsung lambat. Selama masa bayi dan
pra-sekolah, anak mengalami pertumbuhan pesat dan indikator-indikator
kematangan muncul silih berganti secara cepat.

4. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda


Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas
intelektual berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. Sebagai
contoh, orang tua sering kali khawatir berhubung anak-anaknya yang berumur
satu tahun dapat menyebutkan tiga atau sampai tujuh kata, tetapi pada umur tiga
atau empat bulan berikutnya jarang kali menyebutkan kata-kata baru, bahkan
beberapa kata yang pernah dikuasai menjadi terlupakan. Perkembangan bahasa
anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi jasmani pada suatu ketika
perkembangan bahasa anak mengalami keterlambatan akibat adanya
perkembangan pesat pada fungsi-fungsi jasmaninya. Perkembangan pesat pada
fungsi jasmani memerlukan banyak enersi, akibat enersi untuk perkembangan
bahasa menjadi berkurang.

5. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi


didalam dan diluar badan
Meski dorongan utnuk tumbuh adalah kuat dan meskipun pola-pola
pertumbuhan adalah sudah tertentu pada semua pihak, namun kecepatan dan pola

5
pertumbuhan dapat berubah tergantung kepada lingkungan yang menunjang
kebutuhan-kebutuhan dasar individu.
Lingkungan dimana individu hidup yang jelek dan kurang bersih akan
mengganggu kesehatan, limgkungan sosial yang kacau dan kurang toleran akan
mengganggu ketenangan jiwa, lingkungan yang sibuk dan menantang aktivitas
akan mengurangi istirahat. Keadaan lingkungan ekstemal semacam itu sangat
memngaruhi kecepatan dab keterlibatan potensi-potensi pertumbuhan pada
individu. Apabila kondisi lingkungan ekstemal adalah positif, maka pertumbuhan
akan lebih cepat dan keterlibatan potensi-potensi pertumbuhan akan lebih luas.

6. Masing-masing individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik


Keunikan pertumbuhan pada masing-masing individu itu antara lain
disebabkan karena:
 Perbedaan kondisi lingkungan internal
 Perbedaan kondisi lingkungan eksternal
 Perbedaan materi heredier
 Perbedaan aktivitas
 Perbedaan kondisi fisiologis seperti cacat-cacat fisik
 Perbedaan usia
 Perbedaan jenis kelamin,dan
 Perbedaan hasil belajar

7. Pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan


Banyak kegagalan di alami oleh para ahli dalam menemukan hubungan timbal
balik dalam pertumbuhan individu yang disebabkan karena pertumbuhan sendiri
merupakan suatu proses yang kompleks,sedangkan berbagai aspek yang
menunjang pertumbuhan itu saling berhubungan. Kita takkan mungkin mengenal
anak secara fisik tanpa dibarengi dengan pengenalan tentang apa yang dipikir dan
dirasakan oleh anak tersebut. Sama hal nya kita takkan mungkin mengenal
perkembangan mental anak tanpa jasmani dan kebutuhan anak. Sebagai
gambaran, terdapat hubungan yang sangat erat antara penyesuaian anak disekolah
dengan perangai/emosinya, kesehatan jasmaninya dan kapasiatas mentalnya.

6
C. ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan yang menyangkut perubahan material dan struktur fisiologis,
sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek tertentu yang mana aspek-aspek itu sendiri
saling berhubungan.
Adapun aspek-aspek mempengaruhi pertumbuhan meliputi :
1. Anak sebagai keseluruhan
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi dan interaksi dari setiap
aspek kepribadian yang ia miliki, intelek anak berhubungan dengan
kesehatan jasmaninya, kesehatan jasmaninya sangat dipengaruhi oleh
emosi-emosinya.
2. Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
Umur mental akan mempengaruhi kapasitas mentalnya. Kapasitas
mental anak menetukan prestasi belajarnya.
3. Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola
pertumbuhan
Kita hatus menyadari bahwa pertumbuhan sendiri menimbulkan
situasi-situasi tertentu yang menimbulkan problem-problem tingkah laku.
4. Penyesuain pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada anak akibat pertumbuhan dan
setelah dihadapkan dengan tantangan kultural masyarakat terutama harapan-
harapan orangtua, guru-guru dan teman-teman sebayanya, tercerminkan di
alam penyesuaian sosialnya.

D. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembangann tidak ditekankan pada segi material,
melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi.
Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan
material yang memungkinkan adanya fungsi itu, dan disamping itu disebabkan oleh
karena perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan demikian kita boleh
merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif dari
setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan belajar.

7
Fungsi-fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan
kejiwaan. Fungsi-fungsi kepribadian yang jasmaniah,misalnya :
1. Fungsi motorik dan bagian-bagian tubuh
2. Fungsi sensoris dan alat-alat indra
3. Fungsi neorotik dan system syaraf
4. Fungsi seksual dan bagian-bagian erotis
5. Fungsi pernafasan dan alat pernafasan
6. Fungsi peredaran darah pda jantung darurat-urat nadi
7. Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan
Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan misalnya:
1. Fungsi perhatian
2. Fungsi pengamatan
3. Fungsi tanggapan
4. Fungsi ingatan
5. Fungsi fantasi
6. Fungsi pikiran
7. Fungsi perasaan
8. Fungsi kemampuan
Setiap fungsi yang disebutkan diatas, baik yang jasmaniah maupun
kejiwaan, dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi-fungsi tersebut
tidak secata kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif.

E. TEORI PERKEMBANGAN
Pengetahuan yang luas mengenai perkembangan kiranya dapat diperoleh
dengan memperhatian pendapat-pendapat atau teori-teori dari ahli-ahli psikologi
perkembangan, teori-teori mana sedikit banyak dapat dijadikan sebagai landasan atau
dasar-dasar untuk memajukan dan mendorong bagi perbaikan dan pengampun dalam
bidang pendidikan.
Dibawah ini dikemukakan secara singkat bebrapa teori yang sedikit banyak
nya mempunyai pengaruh terhadap praktek-praktek pendidikan disekolah.
1. Teori nasitisme
Menurut teori ini anak sejak lahir telah membawa sifat-sifat dan dasar-dasr
tertentu. Sifat-sifat dan dasar-dasar yamg dibawa sejak lahir itu dinamakan sifat-
sifat pembawaan.

8
2. Teori empirisme
Menurut teori ini manusia tidak memilki pembawaan. Seluruh
perkembangan hidupnya sejak lahir sampai dewasa semata-mata ditentukan oleh
faktor dari luar atau faktor lingkungan hidupm dan pendidikan.
3. Teori naturalisme
Menurut Rousseau manusia itu pada dasarnya baik, ia jadi buruk dan jahat
karena faktor kebudayaan.
4. Teori rekapitulasi
Teori ini mengatakan bahwa perkembangan individu merupakan ulangan
dari perkembangan jenisnya. Berdasarkan teori rekapitulasi pertumbuhan anak
dapat dibagi menjadi 5 (lima) fase, dan masing-masing fase nya memiliki ciri-
ciri tertentu. Adapun fase itu ialah:
a. Masa berburu atau masa penyamun
Pada masa ini anak menangkap binatang bermain menyelinap dan
bersembunyi.
Masa ini berakhir pada umur (kurang lebih) 8 tahun.
b. Masa penggembala
Pada masa ini anak gemar sekali memlihara binatang seperti
kucing, kelinci,kambing, burung ayam dan sebagainya.
c. Masa petani
Masa ini berlangsung dari umue 10 tahun-12 tahun. Ciri yang
penting pada masa ini ialah anak gemar sekali menanam tanaman dan
memelihara kebun,
d. Tingkat keempat disebut masa pedagang
Pada masa ini berlangsung dari umur 12 tahun sampai umur 18
tahun. Pada masa ini anak gemar sekali bermain jual beli,
mengumpulkan benda-benda sepeti prangko, gambar-gambar film,
potret, kartu pos bergambar dan suka menukar barang-barang dengan
temannya.
e. Tingkat kelima disebut masa industry
Masa industri timbul pada umur 14 tahun. Anak gemat membuat
permainan dan barang banrang kerajinan.

9
5. Teori konvergensi
Teori konvergensi ininberpandapat bahwa manusia dalam perkembangan
hidupnya dipengaruhi oleh bakat/pembawaan dan lingkungan atau oleh dasar
dan ajar. Manusia lahir telah membawa benih-benih tertentu. Dengan demikian
perkembanagn benih itu tergantung pada lingkungan nya.
Usaha pendidikan yang harus dilakukan ialah mengusahakan agar benih-
benih yang baik dapat berlembang sampai batas maksimum dan perkembangan
benih-benih yang jelek direm dan ditekan sekuat mungkin sehingga benih yang
jelek itu tidak dapat tumbuh.
Pada umumnya para ahli pendidikan dan psikologi mengikuti faham
konvergensi ini, walaupun banyak juga kritik-kritik yang dilancarkan terhadap
teori ini.

F. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Prinsip-prisip yang akan dikemukakan disini adalah prinsip yang mempunyai
arti praktek-praktek pendidikan disekolah. Dan karena sering juga dimuat dalam
buku-buku mengenai psikologi pendidikan.
Prinsip-prinsip yang yang telah dirumuskan oleh para ahli itu dapat dijadikan
untuk memberi bimbinganpada anak didik.
1. Prinsip kesatuan organis
Anak adalah satu kesatuan organ bukan kumpulan elemen-elemen atau
unsur-unsur yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri tanpa ada hubungan
satu sama lain.
Tiap-tiap fungsi tidak tumbuh dan berkembang terlepas dari fungsi-
fungsi yang lain. Masing-masing fungsi dan unsur-unsur baru mempunyai
arti dalam hubungan nya dengan keseluruhan.
Prinsip ini menyarakan agar supaya peljaran yang diberikan disekolah
ada hubungan nya satu sama lain. Integrated kurikulum yang dianjurkan
dalam pendidikan modern sebenarnya bersendi pada prinsip-prinsip kesatuan
organis dari perkembangan individu.
2. Prinsip tempo dan irama perkembangan
Menurut prinsip ini, tiap-tiap anak memilki irama perkembangan
sendiri-sendiri. Ada anak yang memilki tempo perkembangan cepat ada anak
yang memilki tempo perkembangan lambat.

10
Ada anak yang tetap berjiwa anak, adapula anak lekas berfikir dan
bertindak seperti orang dewasa.
Ada anak lancer jalan perkrmbangannya pada masa kecil, ada anak yang
jalan perkembangan nya pada masa-masa kemudian. Dengan demikian
terdapat adanya irama dalam perkembangan, dimana pada suatu saat anak
memiliki sifat-sifat tenang,kemudian disusul adanya sifat memberontak,
goncang akhirnya tenang lagi demikian selanjutnya.
Prinsip ini menganjurkan adanya bimbingan yang besifat individual
disamping bersifat klasikal. Anak yang memilki umur kronologis yang sama
tidak selalu mengalami taraf perkembagan yang sama, dan memiliki sifat-
sifat perkembangan yang sama.
3. Tiap-tiap golongan ( spesies) mengikut pola perkembangan umum yang
sama
Proses pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu perubahan yang
pada garis besarnya sama bagi semua anak dari segala bangsa didunia. Anak
tidak akan busa berjalan sebelum dapat berdiri tegak, dan pada umur yang
sama pada umumnya terdapat minat yang sama.
Seusai dengan prinsip ini sekolah melaksanakan pendidikan kalsika. Lain
dari pada itu dengan adanya pola umum yang sama itu memungkinkan
diadakannya unifomitas pendidikan bagi anak-anak normal dalam tingkatan-
tingkatan umur nya tertentu.
Dan prinsip ini juga memungkinkan adanya pendidikan yang dapat
dipergunakan secara terus menerus dari generasi yang satu kegenerasi
berikutnya bagi anak-anak yang umumnya sebaya.
4. Prinsip konvergensi
Prinsip ini mengatakan heridiet dan lingkungan sama penting nya bagi
perkembangan individu. Hanya dengan adanya kerja sama yang sebaik
baiknya antara faktor pembawaan dan lingkungan akan menungkinkan
tejadinya perkembangan yang memuaskan.
5. Prinsip kematangan
Tingakat lematangan yang telah tercapai oleh anak prinsip ini
mengandung arti bahwa tidak ada gunanya memaksa individu melaksakan
usaha itu.

11
Prinsip kematangan mempunyai implikasi pendidikan yang pentimg.
Pendidikan tidak boleh memaksa atau memperkosa perkembangan anak.
6. Setiap proses perkembangan terdapat hasrat mempertahifsankan diri terbukti
adanya nafsu makan, tidur, minum, istirahat dan menghindarkn diri dari
segala macam bahaya.
7. Sifat psikis tidak timbul secara berturut-turut tetapin dalam waktu yang
bersamaan
Dalam lapangan psikilogi ada teori perkembangan yang terkenal
dengan nama teori rekapitulasi. Menurut teori ini pertumbuhan individu
merupakan ulangan dari pertumbuhan jenisnya.
Psinsip ini tidak menyaran kan agar tidak diadakan perbedaan yang tegas
antara sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah lanjutan atas.
Kelas bagi tingkatan yang rendah dengan kelas berikutnya yang lebih tinggi
harus tidak terjadi perbedaan-perbedaan dan perubahan-perubahan rencana.
8. Perkembangan meliputi differensasi integral
Dengan bertambahnya umur anak maka akan bertambah maju pula
perkembahan nya dan terjadilah proses differensasi. Bersaman dnegn proses
differensasi itu juga terjadi proses integrasi. Dengan demikian seluruh
perkembangan merupakan proses differensasi dan integrasi.
Dalam proses perkembangan motorik akan tampak dengan jelas
adanya dua macam proses perkembangan tersebut.
Bersamaan dengan proses diffrensasi terjadi proses integrasi.
Walaupun masing-masing anggota itu mempunyai fungsi sendiri-sendiri
tetapi ada koordinasi antara anggota-anggota itu.
Proses differensasi dan intregrasi terdapat pula dalam perkembangan
rohani. Contoh yang jelas lapangan ini ialah dalam perkembangan bahasa,
kecakapan pidato dati seorang operator dengan gaya bahasanya yang sangat
menarik.
Proses differensasi terjadi bila anak telah dapat membedakan suaranya
sendiri,akibat dari mendengarkan dan menirukan ucapan-ucapan orang lain.
Setelah umur setahun anak telah bisa membedakan nama bemacam-macam
benda, menyebutkan yang berlain-lainan.

12
Prinsip ini mengambil implikasi bahwa pendidikan harus dilakukan
secara sadar. Pendidikan bukan suatu peristiwa yang terjadi secara
insidentail, tanpa adanya rencana-rencana yang tertentu.
Periode-periode perkembangan
a. Arti dan faedah pembagian perkembangan
Pembagian yang lalu telah dijelaskan bahwa perumbuhan dan
perkembangan merupakan suatu kesatuan organis dan tiap-tiap bagian
dari pertumbuhan hanya dapat dipahami dengan cara yang sebaik-baiknya
bila ditinjau dari segi keeluruhan.
Charlot buhler mengatakan bahwa pertumbuhan bukan lah suatu
perkembangan yang terjadi secara berangsur-angsur yang lepas satu sama
lain, tetapi suatu rentetan yang tidak ada putus-putusnya dari pada
struktur yang makin lama makin sempurna.
b. Dasar-dasar pembagian perkembangan
Usaha-usaha untuk mengadakan perkembangan yang dilakukan
berbagai penulis mempunyai dasar-dasar pembagian berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan pembagian itu disebabkan oleh sudut
pandangan atau bebeda atau oleh kebutuhan-kebutuhan yang berlainan.
Bagi para ahli biologi mungkin mendasarkan pembagian pertumbuhan
yang berguna bagi studi biologi.
Atas dasar itu pembagian dilakukan sebagai berikut:
 0-7 tahun, periode anak kecil
 7-14 tahun, periode sekolah
 14-21 tahun, periode pubertas.

Pembagian lain didasarkan atas dasar sifat-sifat psikis semata-mata.


Pembaguan itu antara lain dikemukakan oleh charlot buhler. Commenius mengadakan
pembagian pertumbuhan yang dibuat dalam buku nya Didagtica Magna, berdasrkan
kepentingan pengajaran bagi si anak.

Pembagian itu antara lain :

 0-6 tahun, sekolah ibu.


 6-12 tahun, sekolah bahasa ibu
 12-18tahun, sekolah bahasa latin

13
 18-24 tahun, sekolah tinggi
Penulis dalam usahanya mengadakan pembagian di dasarkan atas
tujuan dari buku ini, yaitu mencari dasar-dasar yang bersendi kepada
praktek-praktek pendidikan. Sesuai dengan dasar-dasar ini penulis
cenderung mempergunakan pembagian sebagai berikut:
1. Masa vital (0 ; 0 – 2 ; 0)
2. Masa kanak-kanak (2 ; 0 – 6 ; 0)
3. Masa sekolah (6 ; 0 – 12 ; 0)
4. Masa remaja (12 ; 0 – 18 ; 0)
5. Masa transisi dari masa remaja ke dewasa (18 ; 0 – 21 ; 0)
6. Masa dewasa (21 ; 0 – 24 ; 0)

Keterangan.

1. Masa vital (0 ; 0 – 2 ; 0)

Masa vital merupakan masa perubahan jasmani yang tercepat. Pada umumnya bila
anak itu normal dan sehat selama enam bulan pertama bertambah kurang lebih dua kali
lipat dari berat pada waktu lahir.

Pada waktu lahir praktis anak-anak belum dapat apa-apa, akan tetapi pada akhir tahun
kedua anak telah cakap berjalan, berlari dan menguasai beberapa perkataan. Dan
penyelidikan yang dilakukan oleh para ahli psikologi dalam hubungannya antara anak dan
orang tua terutama ibunya sangat penting artinya bagi perkembangan kepribadian pada
masa-masa yang akan datang.

Orang tua yang tidak menunjukkan rasa kasih sayang akan menimbulkan perasaan
tidak aman yang akibatnya bisa mengganggu perkembangan jiwanya. Anak yang
demikian itu tidak berani mengadakan eksplorasi. Menurut sullipa dan Homoy bila azas
keamanan tidak terpenuhi anak akan terserangkecemasan (anviety). Masa vital adalah
masa dimana anak membutuhkan pertolongan yang lain.

2. Masa kana-kanak.

Masa kanak-kanak merupakan masa perkembangan psikis yang terbesar. Masa ini
oleh konstam dinamakan masa senthetis dimana anak mengalami perkembangan
pengamanan indra yang terbesar, karena anak pada masa itu sudah cakap berjalan dan
berlari-lari, maka dunianya telah bertambah luas. Kesanggupan bicara berkembang cepat

14
sekali, baik dalam perbendaharaan kata maupun dalam kalimat, anak telah dapat
membuat kalimat majemuk dan telah sering mengemukakan pertanyaan mengapa.

Dari penyelidikan yang dilakukan oleh Robert J Havighurst anak antara umur 5 – 6
tahun pada umumnya yang telah memiliki +-2000 kata. Pada masa itu anak mulai sadar
akan “aku”nya dan mulai mengenal akan perbedaan diri sendiri dengan orang lain. Si
anak telah dapat menggunakan kata ganti orang ; aku dan engkau. Maka ini oleh orang
barat sering disebut masa Trotz, adapula yang menyebutkan masa individualisme yang
pertama yaitu suatu masa yang menunjukkan kecenderungan pada anak berkeras kepala,
suka menolak perintah atau saran-saran sari orang lain.

3. Masa sekolah

Masa sekolah biasanya umur 6 – 12 tahun dinamakan masa sekolah sebab bagi anak
normal, anak telah matang untuk mengikuti pelajaran sekolah dasar. Adapun tanda-tanda
kematangan itu antara lain.

a. Telah ada kesadaran terhadap kewajiban dan pekerjaan.


b. Perasaan kemasyarakatan telah berkembang luas hingga mampu bergaul dan bekerja
sama dengan anak lain yang sebaya dengannya umurnya.
c. Telah memiliki perkembangan intelek yang cukup besar.
d. Telah memiliki perkembangan jasmani yang cukup kuat untuk melakukan tugas-tugas
dan kewajiban di sekolah.
4. Pada masa remaja

Pada masa remaja umumnya telah duduk dalam bangku sekolah lanjutan. Pada
permulaan ini anak mengalami perubahan-perubahan jasmani yang berwujud timbulnya
tanda-tanda kelamin skunder seperti kumis, janggut, suaranya berubah, anak laki-laki
pada umumnya menurun 1 oktaf. Perubahan rohani juga timbul. Anak telah berfikir
secara abstrak. Ingatan logis makin lama makin lemah. Pertumbuhan fungsi-fungsi psikis
yang satu dengan yang lainnya tidak dalam keadaan seimbang akibatnya anak tadi
mengalami pertantangan batindan gangguan-gangguan yang dinamakan Rumke:gangguan
integrasi.

5. Umur 18 – 21 tahun

Umur 18 – 21 tahun dapat dianggap sebagai masa transisi dari masa remaja kemasa
dewasa. Pada masa ini remaja telah mengalami ketenangan batin, akan tetapi sifat radikal

15
revolusioner masih tetap menggelora. Sedikit demi sedikit ia menginsyafi bahwa
orangtidak dapat mencapai segala cita-cita hidupnya dan anak mulai berpandangan secara
realistis.

6. Umur 21 – 24 tahun

Dapat dikatakan, sesorang telah menginjak masa dewasa setelah masa ini pada umumnya
seseorang telah menunjukkan kematangan jasmani dan rohani. Orang yang telah memiliki
keyakinan dan pendirian yang tetap, telah memikirkan secara kesungguhan tentang hidup
berkeluarga dan telah menerjunkan diri kemasyarakat ramai dengan ikut aktif dalam
berbagai tugas sosial.

Membina perkembangan

Salah satu prinsip yang diuraikan pada bagian yang lampau telah dinyatakan bahwa
perkembangan bukan suatu pelepasan (unfakding) semata-mata. Kapasitas untuk tumbuh
dan berkembang tidak akan menjadi kenyataan, bila kodisi di sekitarnya tidak memberi
kemungkinan untuk berkembang.

Langeveld pernah mengatakan bahwa manusia adalah animal educandum, artinya


manusia itu binatang yang dapat di didik.

Sebenarnya anak bukan hanya dapat di didik tapi harus di didik, harus diadsah dan
dibina karna kodratnya membutuhkan pembinaan dan membutuhkan pendidikan.

Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu perlu
membutuhkan asuhan dan pembinaan.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran tubuh organisme karena terjadi
pembelahan pada sel – sel tubuhnya yang bersifat irreversibel dan kuantitatif.
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat
kualitatif atau untuk fungsi psikologis yang berlangsung secara terus menerus ke arah
yang lebih baik/ progresif yang disebut kematangan.

Menurut Aliran Asosiasi berpendapat bahwa perkembangan adalah proses


asosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran ini yang primer adalah bagian-bagian.
Bagian-bagian ada yang lebih dulu, sedangkan yang keseluruhan kemudian. Jadi
bagian-bagian itu terikat.

Menurut psikologi Gestalt perkembangan itu adalah proses diferensiasi, dalam


proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian
adalah yang sekunder.

Menurut aliran sosiologis bahwa perkembangan adalah proses sosialisasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya


Makmun, Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

18

Anda mungkin juga menyukai