SHALAT QASHAR
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
ADE IRWANSYAH
RAFA PRATAMA
NUR WAHIDDAH
INDAH AULIYANI
AISYAH MAHARANI
Keringanan yang diberikan Allah SWT bagi hambaNya yang melakukan perjalanan jauh
Keringanan diharapkan bisa membuat muslim tetap nyaman dan tidak meninggalkan sholat.
Dalam keadaan tertentu, Islam memberikan beberapa keringanan (rukhsah) bagi pelaksanaan
salat 5(lima) waktu umat muslim. Salah satu rukhsah dalam salat wajib tersebut adalah salat
qasar. Shalat qasar adalah salat fardu yang dipendekkan atau diringkas dari 4(empat) rakaat
menjadi 2(dua) rakaat. Dengan demikian salat fardu yang boleh diqasar adalah salat zuhur,
Asar, dan Isya. Sedangkan salat Magrib dan Subuh tidak boleh diqasar. Salat qasar ditujukan
kepada umat Islam yang sedang melakukan perjalanan jauh.
Hukum salat qasar menurut Imam Abu Hanifah hukum shalat qashar adalah wajib
sedangkan menurut Imam Syafi'l hukum shalat qashar adalah mubah.
Jarak yang akan ditempuh minimal 2 marhalah/16 farsakh (48 mil)/4 barid/perjalanan 2 hari
Sedangkan dalam menentukan standar jarak menurut ukuran sekarang terdapat beberapa
pendapat:
• Jarak 80,64 km (8 km lebih 640 m) (Lihat Al-Kurdi, Tanwirul Qulub, Thoha Putra,
juz 1 hal 172).
• Jarak 88, 704 km (Lihat Al-Fiqhul Islami, juz I, halaman 75).
• Jarak 96 km bagi kalangan Hanafiyah. Jarak 119,9 km bagi mayoritas ulama.
• Jarak 94,5 km menurut Ahmad Husain Al-Mishry.
"Saya bertanya kepada 'Umar Ibnul Khaththab tentang [firman Allah]: "Laisa 'alaikum
junahun an taqshuru minashshalati in khiftum an yaftinakumu-lladzina kafari". Padahal
sesungguhnya orang-orang dalam keadaan aman. Kemudian Umar berkata: Saya juga heran
sebagaimana anda heran terhadap hal itu. Kemudian saya menanyakan hal itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: Itu adalah pemberian Allah yang
diberikan kepada kamu sekalian, maka terimalah pemberian-Nya," (HR. Muslim).
"Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menggashar dalam perjalanan dan
menyempurnakannya, pernah tidak puasa dan puasa," (HR. ad-Daruquthni),
Artinya: Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda, 'Barangsiapa lupa shalat, hendaklah dia mengerjakannya ketika
mengingatnya, tiada kafarat baginya kecuali yang demikian itu. Lalu beliau membaca firman
Allah Dan, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku Dalam riwayat Muslim disebutkan.
Barangsiapa lupa shalat atau tertidur sehingga tidak mengerjakannya, maka kafaratnya adalah
mengerjakannya selagi mengingatnya