Oleh :
T.A 2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu kegiatan yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia, apa lagi
pada jaman modern ini adalah perjalanan. Perjalanan selalu membutuhkan tenaga dan
menyita waktu kita, entah itu banyak atau sedikit. Demi sebuah perjalanan, banyak hal dan
kadang kewajiban yang dengan terpaksa meski kita tinggalkan atau pun kita tunda. Namun
ada kewajiban-kewajiban yang tidak boleh kita tinggalkan meski dengan alasan perjalanan.
Salah satunya adalah kewajiban terhadap sang khalik, yaitu Shalat 5 waktu. Dalam Islam
sudah ditentukan aturan-aturan yang sangat mempermudah bagi para musafir. Shalat yang
dilaksanakan dalam perjalanan biasa disebut sholatus safar.
Islam juga dibangun dengan lima pilar. Salah satu pilarnya adalah shalat. Karenanya
shalat merupakan tiang agama. Ketika seorang meninggalkan shalat ia disebut penghancur
agama tetapi sebaliknya ketika ia melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya maka ia
disebut sebagai penegak agama. Karenanya, seorang muslim tidak boleh meninggalkan shalat
walau bagaimanapun juga tak terkecuali dalam bepergian.
Seperti halnya seorang yang tidak memiliki air untuk berwudhu maka ia
diperbolehkan bertayammum, begitu pula dengan shalat yang dapat dilakukan dengan cara
dijama’ (dirangkap) maupun diqashar (dipotong).
B. Rumusan masalah
4. Jarak yang diperbolehkan untuk menjama’ dan mengqasar menurut para fukaha
PEMBAHASAN
Salat qasar artinya salat yang diringkas kan bilangan rakaatnya yaitu di antara
salat fardu yang lima, yang mestinya 4 rakaat dijadikan 2 rakaat saja salat lima waktu
yang boleh diqasar hanya zuhur ashar dan Isya. Adapun Maghrib dan Subuh tetap
sebagaimana biasa tidak boleh diqasar.
Hukum salat qasar dalam Mazhab Syafi’i harus boleh bahkan lebih baik bagi
orang yang dalam perjalanan serta cukup syarat-syaratnya
صلَ ٰوةِ ِإ ْن خِ ْفت ُ ْم أَن يَ ْفتِنَكُ ُم ٱلَّذِينَ َكف َُر ٓوا ُ علَ ْيكُ ْم ُجنَاح أَن تَ ْق
َّ ص ُروا مِنَ ٱل ِ ْض َر ْبت ُ ْم فِى ٱ ْْلَر
َ ض فَلَي
َ ْس َ َوإِذَا
َ إِنَّ ٱ ْل ٰ َكف ِِرينَ كَانُوا لَكُ ْم
عد ًُّوا ُّمبِينًا
Artinya : “Dan apabila kamu berpergian di muka bumi maka tidaklah Mengapa
kamu meng-qasar salat mu jika kamu takut diserang orang-orang kafir Sesungguhnya
orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (An-Nisa: 101)1
1 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Bandung, Pt Sinar Baru Algesindo, 1994), hlm 118
3. Hal hal yang dibolehkan dalam melakukan salat qasar
a. Perjalanan yang dilakukan itu bukan perjalanan maksiat atau terlarang, seperti
pergi haji, silaturahmi, atau Berniaga, dan sebagainya.
b. Perjalanan itu berjarak jauh, sekurang-kurangnya 80, 640 KM atau lebih
(perjalanan sehari semalam)
Sabda Rasulullah Saw :
bertanya pada Anas bin Malik mengenai qashar shalat. Anas menyebutkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menempuh jarak 3 mil atau 3
farsakh –Syu’bah ragu akan penyebutan hal ini-, lalu beliau melaksanakan
shalat dua raka’at (qashar shalat).”
c. Salat yang di qashar itu ialah shalat adaan atau tunai, bukan salat Qada. adapun
salat yang ketinggalan di waktu dalam perjalanan, boleh diqasar kalau di qada
dalam perjalanan; Tetapi yang ketinggalan sewaktu mukim tidak boleh di
Qadha dengan qasar sewaktu dalam perjalanan.
d. Berniat qasar ketika Takbiratul Ihram. 2
4. Jarak Yang Diperbolehkan Mengqashar Shalat Menurut fukaha
Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan Baihaqi Meriwayatkan dari yahya bin yazid. Ia
berkata, “ Aku bertanya kepada Anas bin Malik mengenai mengqashar shalat. Ia
menjawab, “ Rasulullah saw. Mengerjakan shalat dua rakaat kalau sudah berjalan
sejauh tiga mil atau farsakh.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan dalam kitab Fat-hul Bari, “Inilah hadits yang paling
shahih dan paling jelas menerangkan jarak perjalanan sehingga shalat bileh diqashar.”
3 Sayyid Sabiq. Fikih sunnah 1.(JAKARTA : Al-ITISHOM CAHAYA UMAT. 2010). H. 417-419
Salat jamak artinya salat yang dikumpulkan yang dimaksudkan ialah dua salat
fardu yang 5 itu, dikerjakan dalam satu waktu umpamanya salat dzuhur dan ashar
dikerjakan di waktu dzuhur atau di waktu asar. hukum salat jamak ini boleh bagi orang
yang dalam perjalanan dengan syarat-syarat seperti yang telah disebutkan pada salat
qasar. salat yang boleh dijamak kan hanya antara zuhur dengan asar dan salat antara
maghrib dengan Isya sedangkan subuh tetap wajib dikerjakan pada waktunya sendiri.
ت ْال َعص ِْر ث ُ َّم يَجْ َم ُع بَ ْينَ ُه َما َو ِإذَا ُّ س أَ َّخ َر ال
ِ ظ ْه َر ِإلَى َو ْق ُ ي ِإذَا ارْ تَ َح َل قَ ْب َل أَ ْن ت َِز ْي َغ ال َّش ْم
ُّ كَانَ النَّ ِب: عن انس قل
ِب ُّ صلَّى ال
َ ظ ْه َر ث ُ َّم َرك َ ْزَ اغَت.
5 Ibid.h. 424-429
6 Abu masyhad, Tuntunan shalat lengkap, Pt. Mg. Semarang 1988, hlm 86
Cara melakukan salat Jamak itu ada dua macam:
Jika salat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu dzuhur atau Maghrib dan Isya
dikerjakan pada waktu magrib, maka jamak semacam ini disebut jamak taqdim
Salat jamak taqdim dilakukan diwaktu awal salat fardhu. Menggabungkan, mengerjakan 2
salat wajib sekaligus di waktu salat yang pertama atau awal, yakni : Salat Zuhur dan Ashar,
dikerjakan di waktu Zuhur. Jika niat salat Jamak saja, tanpa meringkas (qashar) salat berarti
dikerjakan 4 rakaat Zuhur hingga salam, lanjut berdiri 4 rakaat Ashar
Salat Maghrib dan Isya, dikerjakan di waktu Maghrib. Niat salat jamak Maghrib dan
Isya tanpa qashar, berarti 3 rakaat Maghrib hingga salam lalu 4 rakaat Isya.
Pemahamannya hampir sama dengan sebelumnya, letak perbedaannya pada niat dan
waktu pengerjaannya. Jamak takhir dilakukan di waktu salat yang terakhir, seperti :
Salat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan di waktu Ashar. Jika Anda memiliki niat
mengerjakan jamak dan qashar sekaligus, berarti dikerjakan dengan 2 rakaat Ashar
lalu salam dan lanjut 2 rakaat untuk Dzuhur.
Salat Maghrib dan Isya, dikerjakan di waktu Isya. Perbedaannya lagi, ketika
mengerjakan salat jamak qashar, berarti 2 rakaat untuk Isya baru salam, dilanjut 3
rakaat untuk Maghrib.7
7 Ibid, hlm 87
4. Menggalakkan umat Islam bermusafir/melancong/ziarah-menziarahi bagi
menambahkan keimanan dan mengeratkan tali persaudaraan.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Salat qasar artinya salat yang diringkas kan bilangan rakaatnya yaitu di antara salat
fardu yang lima, yang mestinya 4 rakaat dijadikan 2 rakaat saja salat lima waktu yang boleh
diqasar hanya zuhur ashar dan Isya. Adapun Maghrib dan Subuh tetap sebagaimana biasa
tidak boleh diqasar.
Salat jamak artinya salat yang dikumpulkan yang dimaksudkan ialah dua salat fardu
yang 5 itu, dikerjakan dalam satu waktu umpamanya salat dzuhur dan ashar dikerjakan di
waktu dzuhur atau di waktu asar. hukum salat jamak ini boleh bagi orang yang dalam
perjalanan dengan syarat-syarat seperti yang telah disebutkan pada salat qasar. salat yang
boleh dijamak kan hanya antara zuhur dengan asar dan salat antara maghrib dengan Isya
sedangkan subuh tetap wajib dikerjakan pada waktunya sendiri
DAFTAR PUSTAKA