Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Nur Hidayat, M.Ag.
Disusun oleh:
Arif Rohman
15480086
15480092
Imtihaniyah Mufidah
15480111
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari
kesalahan. Semua yang dilakukan manusia dalam kehidupan ini adalah
mencari kebahagiaan, karena esensi dari kehidupan
sejatinya dalah
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertin dari Halaqah Tarbawiyah.
2. Mengetahui fungsi serta sarana kegiatan Halaqah Tarbawiyah.
3. Memahami manfaat adanya Halaqah Tarbawiyah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HALAQAH TARBAWIYAH
secara
lughawi
artinya
lingkaran
dimana
orang
membina diri sendiri melalui bantuan orang lain dengan cara membuat
suatu kelompok kecil, dengan tujuan mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bisa memupuk spiritualitas.
Pada umumnya setiap orang mempunyai forum yang berkaitan
dengan orang lain baik yang berkaitan dengan bidang profesi pedagang,
petani, pegawai dan lain-lain. Berbeda jika forum yang terkait dengan
kegiatan sosial, politik, keluarga, dan lain-lain. Akan tetapi sangatlah
sedikit orang yang mempunyai forum internalisasi keimanan. Di kalangan
pengamal thariqah yang merupakan bagian dari kegiatan sebagian
kalangan tasawuf dikenal dengan adanya seorang mursyid. Seorang
mursyid biasanya menjadi rujukan para pengamal thariqah khususnya di
dalam menjalankan wirid-wirid. Bahkan idealnya seorang mursyid juga
menjadi pembimbing dan berperilaku agar sesuai dengan akhlak karimah
yang disebut dengan suluk. Apa yang dinamakan para pengamal thariqah
dalam menghimpun diri pada sebuah kelompok thariqah dengan
bimbingan seorang mursyid jika dikaitkan dengan beberapa hadits Nabi
SAW dan tradisi yang dilakukan para sahabat dalam membina keimanan
secara jamai (kolektif) dapat diadopsi secara masal sebagai konsep
pembinaan akhlak tasawuf dalam bentuk halaqah. 2
1Alwan Khoiri dkk, Akhlak Tasawuf, (Yogyakarta : Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga, 2005), hlm 158
2Alwan Khoiri dkk, Akhlak Tasawuf, (Yogyakarta : Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga, 2005), hlm 159
dinamisasi
sehingga
halaqah
berjalan
dengan
saja
Sibuk dengan aktifitas dakwah ammah yang lebih "gegap gempita"
Kesibukan urusan duniawi
Terpesona dengan jumlah (kuantitas)
Merasa bahwa halaqahnya tidak ada masalah
Kurangnya motivasi dan pengingatan dari jamaah atau ikhwah di
sekelilingnya
g. terlena dengan nostalgia masa lalu
2. Halaqah Dinamis
Halaqah dinamis adalah halaqah yang selalu berproses dan
bergerak secara berubah-ubah (tidak monoton) sehingga menimbulkan
kegairahan dan menghilangkan kejenuhan. Karena halaqah dilakukan
sepanjang hayat, maka dinamisasi ini sangat perlu sekaligus menjadi
sesuatu hal yang cukup sulit dilakukan.
Kejenuhan dalam halaqah sebagai lawan dari halaqah dinamis bisa
disebabkan oleh dua faktor: intern dan ekstern. Faktor intern adalah
kurangnya
keikhlasan,
maksiat,
dan
kurangnya
pemahaman.
yang
suasananya
inovatif,
ada
komentar-komentar
produktifitas
ini
setidaknya
ada
tiga:
tercapainya
yaitu:
Tercapainya
10
muwashafat/kifayah
tarbawiyyah
(kompetensi tarbawi):
a. Salimul aqidah (beraqidah lurus)
b. Shahihul ibadah (beribadah dengan benar)
c. Matinul khuluq (berakhlaq kokoh)
d. Qadirun alal kasbi (Mampu berpenghasilan)
e. Mutsaqqaful fikri (Memiliki pikiran yang berwawasan)
f. Qawiyyul jismi (Bertubuh sehat dan kuat)
g. Mujahidun Linafsihi ( Mampu memerangi hawa nafsu)
h. Munazhamun Fi syuunihi (Mampu mengatur rapi segala urusan)
i. Harishun ala waqtihi (Mampu mengatur waktu)
j. Nafiun Lighairihi (Bermanfaat untuk orang lain).
Masing-masing muwashafat di atas kemudian dirinci sesuai marhalah
halaqah.
5Ibid
6 Nur Hidayat, Akhlak Tasawuf, (Yogyakarta,
hlm. 164.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari halaqah
tarbawiyah adalah membina diri sendiri melalui bantuan orang lain dengan cara
membuat suatu kelompok kecil, dengan tujuan mengadakan kegiatan-kegiatan
yang bisa memupuk spiritualitas. Adapun macam-macam halaqah tarbawiyah
diantaranya halaqah muntijah, halaqah dinamis, dan halaqah produktif. Halaqah
muntijah adalah halaqah yang memiliki 2 kriteria; tercapainya dinamisasi
sehingga halaqah berjalan dengan menggairahkan (tidak menjemukan) dan
tercapainya produktifitas sehingga tujuan halaqah terwujud dengan baik. Halaqah
dinamis adalah halaqah yang selalu berproses dan bergerak secara berubah-ubah
(tidak monoton) sehingga menimbulkan kegairahan dan menghilangkan
kejenuhan. Halaqah produktif adalah halaqah yang mampu mencapai tujuantujuan yang telah direncanakan.
Tujuan dari halaqah secara umum adalah membentuk syakhshiyyah
islamiyyah daiyah. Sedangkan Tujuan umum halaqah dijabarkan dalam sasaran
halaqah yaitu:Tercapainya 10 muwashafat/kifayah tarbawiyyah (kompetensi
tarbawi). Dan diantara manfaat halaqah tarbawiyah yaitu tertanamnya keyakinan
keimanan yang kuat kepada akidah, terbentuknya akhlak al-karimah, terciptanya
roh ukhuwahislamiah di dalam kehidupan sosial, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Khoiri, Alwan, dkk. 2005. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga.
http://yusihoerotunnisa.blogspot.co.id/2013/04/betapapuntarbiyah-dzatiyahmerupakan.html
10