RADEN FATAH
PALEMBANG
Di susun oleh:
Meca Arlianda 1930202212
Nama NIM
Jurusan/ProgramStudi MecaArlianda
Fakultas 1930202212
Pendidikan Agama Islam
Ilmu Tarbiyah
danKeguruan
Menyatakan Bahwa
Artikel ini adalah karya penulis sendiri,bukan contekan/plagiat,dan belum
pernah dipublikasikan di jurnal manapun
Palembang
Februari 2022
Mengetahui.
Yang membuatpernyataan
Dr.Peny Cahaya
Azwari.M.M..M.B.AAKC.A. Meca
NIP.197701312000031002
Arlianda
NIM.1930202212
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHAFAL
SURAH PENDEK MELALUI METODE TALQIN UNTUK ANAK TPA
AL-TAHFIDZ DI KELURAHAN AIR BATU KABUPATEN BANYUASIN
Meca Arlianda
Email:mecaarliandasamsul@yahoo.com
Abstract
Program pengabdian masyarakat tersebut merupakan bentuk kerjasama anatara mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN)
angkatan 76 di kelurahan airbatu, kabupaten banyuasin, provinsi Sumatera Selatan. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di TPA al-
hafidz di kelurahan air batu selama 40 hari,yang terhitung dari mulai 10 januari sampai dengan 21 februari. Latar
belakang masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan menghafal anak dengan metode talqin,
yang dimana dalam metode tersebut peneliti mendiktekan terlebih dahulu kemudian anak mengikuti dan
menghapalnya, untuk mengetahui hasil dari itu maka peneliti melakukan setoran hapalan setiap harinya, peneliti
sudah melakukan semaksimal mungkin untuk mengajarkan anak-anak mengahafal surah pendek, namun masih ada
sebagian anak yang kesulitan dalam menghafal
Kata kunci : metode talqin, menghafal, Al-Quran
ABSTRACK
This community service program is a form ofcollaboration between the 76 real work college students (KKN) and
airbatu village, banyuasin regency, south sumatra province. The purpose ofthis study was to determine the effect of
learning discipline on student achievement. This research was conducted at Al-quran Education Park(TPA) in airbatu
village for 40 days, starting from january 10,2021 to februari 21,2021.The background ofthe problem in this study is
the lack ofinterest in memorizing children. Lack of children's interest in memorizing can be caused by inappropriate
methods. Therefore,the aim ofthis research is tosee an increase in memorizing children using the talqin method
through the Al-Quran education park (TPA) in airbatu village, banyuasin district, where in this method the researcher
dictates first then the children follow and memorize it. To see the results ofthis, the research made a memorizing
deposit every day. Researchers have done their best to teach the children to memorize short surahs, but there are still
some children who have difficulty memorizing them.
Keywords: talqin Method, memorization, Al-Quran.
A. PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan,
gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak
didik belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan
secara optimal guru mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran
dilaksanakan.
mengalihkan dan mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenisnya
kepada generasi penerus. Demikian pula halnya dengan pendidikan islam. Pendidikan islam
sistem pendidikan nasional pasal 12 ayat1 butir 1,bahwa setiap peserta peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan yang
dikerjakan oleh seorang muslim,barang siapa yang mengerjakan perintah dari Allah maka akan
mendapatkan pahala dari Allah begitu pula sebaliknya apabila kita melakukan perbuatan yang
hlm.39 Syaiful Bahri Djamaran dkk, strategi belajar mengajar, (jakarta:Rineka Cipta,2006),
2 Undang-Undang RI No.20O tahun 2003, sistem pendidikan Nasional,(Bandung: fokus media, 2006),hlm 12
pembelajaran berbasis tahfidzul Quran sangat diminati oleh kalangan masyarakat indonesia pada saat
ini, hal ini dapat dilihat dari antuasias orang tua yang memasukkan anaknya kedalam pondok pesantren
Kurikulum pendidikan Al-Quran adalah membaca, menulis dan menhafal ayat-ayat Al-Quran,
tajwid serta menghafal doa-doa utama.Dalam menghafal yang terpenting adalah bagaimana kita
menjaga hafalan tersebut (Al-Quran) tetap ada dalam ingatan kita. untuk menjaga hafalan diperlukan
kemauan yang kuat dan istiqomah yang tinggi. Kita harus meluangkan waktu setiap hari untuk
mengulanginya.(Fuaddin:2006)
Menghafal juz 30 yang familiar disebut dengan surah pendek merupakan bagian dari belajar
agama pendidikan dasar. Hal ini tertuang dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No 55 tahun
2007 tentang pendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan pasal 24, menyatakan sebagai berikut: 1.
Pendidikan Al-Quran bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik menghafal, membaca, menulis,
dan memahami mengamalkan isi kandungan dari Al-Quran. 2. Pendidikan Al-Quran terdiri dari Taman
kanak-kana Al-Quran(TKQ), taman pendidikan Al-Quran(TPQ), Talimul Lil Aulad (TQA) dan bentuk
lainnya yang sejenis. 3. Pendidikan Al-Quran dapat dilaksanakan secara berjenjang dan tidak berjenjang.
4. Penyelenggaran pendidikan Al-Qurandipusatkan di masjid, Mushola, atau tempat lain yang memenuhi
Metode talqin itu sendiri adalah salah satu cara dimana seseorang guru mentalinkan bacaan
atau mendiktekan bacaan Al-Quran kepada anak kemudian anak didik mengikuti dan mengulang kembali
bacaan ayat yang telah ditalqinkan dengan menggunakan pengulangan tertentu. Anak diharuskan fokus
dan menyimak bacaan, karena dengan begitu anak bisa menirukan bacaan dari guru dengan benar, baik
itu harakat, pengucapan huruf per huruf, tajwid ataupun tanda waqafnya. Bacaan Al-Quran dibacakan
berulang-ulang, hal ini bertujuan untuk memperkuat ingatannya kepada bacaan yang telah
diberikan. Setalah bacaan dibaca berulang-ulang hal ini bertujuan untuk memperkuat ingatan
akan hafalan tersebut. Setelah itu anak didik akan menyetorkan hafalan yang sudah
dihapalkan sebelumnya kepada guru, dan tugas guru mengoreksi bacaan dari hafalan anak,
jika salah dibenarkan, karena apabila tidak dikoreksi maka itu akan terbawa sampai dewasa
nantinya.
Pendidikan islam berbeda dengan sistem pendidikan lainnya, bahkan lebih unggul dari pada
sistem pendidikan non islam, sebab pendidikan islam memiliki dua model yaitu model idealitistis(1) dan
(2) model progragmatis
M.Daud Ali menyatakan bahwa mempelajari Agama Islam merupakan kewajiban bagi
setiap pemeluk agama islam, karena mempelajari ajaran agama islam hukumnya adalah
fardhu 'ainn, yakni kewajiban bagi setiap pribadi muslim dan muslimah, sedangkan mengkaji
ajaran islam, terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada
adalah merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk Agama Islam. Karena Al-Quran merupakan
sumber nilai dan dan norma umat islam dalam menjalankan segala bentuk aktifitas dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan dalam membaca Al-Quran adalah dapat meningkatkan keimanan bagi pembacanya,
membentuk kepribadian muslim yang baik, dapat menjadi petunjuk dunia dan akhirat, dapat
Untuk mewujudkan hal demikian, maka pendidikan Agama Islam di sekolah harus benar-benar
dilaksanakan dengan cara yang baik agar dapat diterima dan dioaktualisasikan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan apa yang kita cita-citakan dan yang kita
harapkan.
Pada jenjang TPA SDM 038 Airtiris di dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam terdapat
beberapa materi yang harus dikuasai oleh peserta didik diantaranya yaitu menghafal surat-surat pendek,
diantaranya adalah surah Al-Lahab dan surah Al-kafirun. Dari materi tersebut siswa diharapkan mampu
menguasainya
dengan proses pembelajaran yang akurat. Dalam kegiatan belajar tersebut keterlibatan siswa
dan guru sangat diharapkan. Guru dalam hal ini harus menguasai teknik dan strategi metode
hafal dan ada juga yang lambat, dan bahkan ada yang tidak hafal sama sekali. Dalam hal ini guru sudah
berusaha dengan maksimal, bagaimana supaya sebagian anak tidak hafal ayat-ayat pendek tersebut
Hafalan memegang peranan yang sangat penting dalam belajar, apabila tidak hafal surat-
surat pendek Al-Quran, maka tidak bisa mengaplikasikannya didalam shalat, disamping itu
ibadah shalat tidak akan lengkap apabila tidak membaca surat-surat pendek Al-Quran.
Adapun tujuan menghafal Al-Quran dalam mata pelajaran Agama Islam yang sudah ada
1. Agar siswa dapat mengaplikasikan ayat Al-Quran dalam mata pelajaran agama islam
2. Agar siswa dapat dapat membaca Al-Quran dengan fasih dan melafalkannya dengan baik
dan benar.
B.KAJIAN TEORI
1. Kemampuan menghafal surat-surat pendek
kemampuan berasal dari kata mampu yaitu kuasa melakukan sesuatu, sanggup, dapat,
berada, dan kaya3. Dalam kamus besar bahasa indonesia kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan.4
Melihat dari pendapat diatas, maka peneliti mengemukakan bahwa kemampuan adalah
kesanggupan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dengan segala potensi yang ada
padanya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan hasil yang lebih baik. Dalam hal ini adalah
Sedangkan menghafal merupakan salah satu metode yang baik sesuai dengan
kecendrungan, pemahaman, bahan pelajaran yang dihafal itu.5 Tohirin menjelaskan salah satu
pendekatan belajar adalah dengan pendekatan hukum jost. Selanjutnya tohirin menjelaskan
salah satu asumsi penting yang mendasari hukum jost adalah siswa yang lebih sering
mempraktekkan materi peljaran akan lebih mudah mereduksi kembali memori-memori lama yang
berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni. Menurut asumsi jos, belajar dengan kiat 5x3
lebih baik dari 3x5, padahal hasil perkalian bilangan itu sama, maksud dari perkalian itu adalah
mempelajari satu materi pelajaran dengan alokasi waktu 3 jam perhari selama lima hari akan
lebih efektif dari mempelajari materi tersebut dengan alokasi 5 jam sehari hanya selama 3 hari.
Materi belajar agama islam banyak yang menuntut hafalan, seperti Al-Quran, hadist,
bacaan-bacaan wudhu, tayamum, dan sholat, juga materi-materi yang menyangkut syarat dan
5 Abudin nata, pemikiran para tokoh pendidikan islam, (jakarta: Raja Grafindo pesada).
ayat Al-Quran, baik sebagaiamana maupun seluruhnya untuk pedoman ibadah, disampaing
untuk memperkuat ingatan. Ibnu kutaibah mengingatkan bahwa awal ilmu adalah diam, kedua
mendengar, ketiga menghafal, keempat berfikir, dan kelima mengucapkan. Proses menghafal
dengan demikian sudah dapat dilakukan sebelum anak mengerti dan berfikir.
Bahasa Arab sebelum islam datang pada umumnya tidak pandang dalam membaca
dan menulis andalan mereka adalah menghafal. Dalam mempelajari syair pun mereka terkenal
dengan ingatan yang kuat. Setelah islam datang, metode menghafal tetap dilestarikan bahkan
kategori sedang), setidak-tidaknya hafal surah an-nas hingga surah ad-duha (al-mufasshal
kategori pendek).?
2. Strategi pemelajaran
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia pendidikan yang diartikan
peperangan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebgai a plan method, or series
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian diatas, pertama, strategi
6Ibid,hlm.110
7 Abu Ahmad Dzaki, mendidik anak, membaca, menulis, dan mencintai Al-Quran, ( jakarta: gemma
insani,2004)hlm 81
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai
pada penyusun rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan
belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan
Kemp dalam Wina Sanjaya juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien. Senada degan pendapat diatas, Dick and Carey dalam Wina Sanjaya
menyebutkan strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
Dari beberapa pendapat diatas diambil suatu kesimpulan bahwa strategi adalah merupakan
serangkain kegiatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh seorang guru guna mencapai tujuan
pembejaran. Kemudian strategi juga merupakan suatu pendekatan yang dilakukan guru sebagai suatu
upaya menciptakan suasana belajar siswa yang nyaman dan kondusif serta dapat membangkitkan
semangat dan motivasi siswa untuk mengikuti proses belajar dan mengajar dengan baik.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Djamarah bahwa strategi juga dapat diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai yujuan
yang telah digariskan. Oleh karena itu dapat dikemukakan empat strategi
dasar dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi serta mendapatkan spesifikasi dan kualitas
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana
yang diharpkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, teknik belajar mengajar
yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan
pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas inimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman
oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar
yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan
sistem intrksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
3.Metode Talqin
Talqin dalam bahasa arab berasal dari akar kata yang merupakan bentuk masdar (nominal
yang diturunkan dalam kata verba), yang secara etimologi berarti mendikte, mengajarkan, dan
memahamkan secara lisan, adapun metode talqin menyampaikan materi disertai latihan berulang-
dari dzat yang maha bijaksana.” Metode talqin memiliki beberapa unsur penting yaitu: pentalqin
(mulaaqin), orang yang ditalqin (mulaqan) dan bacaan ( ayat atau surah) yang ditalqinkan.
Hafalan sebanyak 30 juz bukan merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Semua pekerjaan atau
program akan berjalan lancar dan berhasil dalam mencapai target yang telah ditetapkan, jika
menggunakan suatu cara atau metode yang tepat. Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan juga tergantung kepada pemilihan dan penetapan suatu metode, sistem atau cara yang tepat
dan semua akan berjalan secara efektif dan efisien.Metode talqin lebih menekankan kepada peniruan
murid kepada guru yang melafalkan bacaan Al-Quran lalu murid menirukan.Apabila murid salah dalam
pengucapannya maka guru wajib memperbaiki bacaan tersebut. Metode talqin merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki perpaduan antara perbaikan bacaan Al-Quran dengan hafalan sekaligus.
Maka disini guru mencontohkan bacaan Al-Quran secara sistematika dan ditirukan oleh murid dengan
pengulangan tertentu. Metode talqin dapat digunakan untuk semua usia dan efektif digunakan dalam
Dalam praktik talqin dalam pembinaan artikulasi fenom arab pengajar menyampaikan materi
dengan melafalkan satu kalimat pendek yang sedrhana, untuk selanjutnya diturunkan secara berulang-
ulang oleh seluruh pelajar hingga fasih pengucapannya. Jika dirasa dalam satu kalimat yang dijarkan itu
terdapat kata-kata yang sulit atau perlu perhatian khusus, guru melafalkan kata itu berulang-ulang dan
diturunkan oleh semua pelajar. Setelah selesai satu kalimat, pengajar dapat menambahkan kalimat
10
Sakinah assegaf, meraih prestasi belajar dengan tahfidz Al-Quran,(jakarta),hlm 162
proses validasi dan evaluasi terhadap artikulasi lisan pelajar dengan bantuan musahih (asisten
pelajar) jika diperlukan. Namun jika jumla pelajar hanya sedikit proses tashih dapat langsung
ditangani oleh guru utama. Disini guru meminta kepada pelajar satu demi satu untuk
melafalkan materi yang telah diajarkan guna validasi ketepatan artikulasi mereka.
Selain tashih kegiatan pendukung dari penerapan tekhnik talqin dalam metode jibril
inovatif ini adalah murojaah yakni pengulangan materi ajar oleh pengajar secara mandiri dalam
kelompok kecil. Didalamnya, mereka satu dengan lainnya saling mengoreksi, membenahi, dan
memperbaiki artikulasi lisan rekannya terhadap materi yang dijadikan sebagai objek pelafalan
secara lisan.
Diharapakan melalui metode ini pelajar mengembangkan bina ucap lisan terjalan dengan
optimal. Pada akhirnya pelajar diharapkan mampu mengenal huruf, melafalkan huruf,
membaca kata, dan kalimat bahasa arab dengan aksen dan intonasi yang baik dan benar dan
sekligus menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahan mengucap, baik salah yang jelas
Metode menghafal bisa dilakukan dengan cara guru membaca dengan keras secara
berulang-ulang, sedangkan anak mengikuti apa yang dibaca oleh guru dan mengulang-ulang
sampai hafal. Setelah itu,hafalan dilestarikan dengan berulang-ulang rutin kapan dan dimana
Al- Qabisi asas mengatakan bahwa ada tiga dalam mengingat yaitu menghafal,
mengerti, dan mengulang lagi tanpa ragu. Dari sini diadakan tes
11Yusuf Hanafi,M. Alifuddin ikhsan,dkk, Literasi Al-Quran, (sidoarjo: Delta Pijar Khatulistiwa,2019),hlm 112-
114
Menurut ibnu sina, metode talqin dapat pula ditemmpuh dengan cara seseorang guru
meminta bantuan kepada murid yang sudah ahli untuk membimbing teman-temannya yang
masih tertinggal. Cara seperti ini dalam ilmu pendidikan modern dikenal dengan istilah tutor
sebaya.dengan demikian dapatla dikatakan bahwa pemikiran ibnu sina tentang metode talqin
Tentunya, metode talqin tidak hanya dapat digunakan untuk mengajarkan Al-Quran.
Pelajaran lain, semisal syair dalam bahasa arab, dapat pula menggunakan metode talqin.
Jelasla guru mesti cermat dalam menggunakan metode ini. Ia harus menyesuaikan metode
talqin dengan karakteristik materi pelajaran dan murid. Dengan begitu, metode talqin akan
mampu dijadikan sebagai metode pelajaran yang efektif dalam menunjang kesuksesan
belajar murid.12
4.Al-Quran
Al-Quran bagi kaum muslimin adalah kalam Allah yang diwayuhkan kepada
nabi Muhammad SAW melalui perantaraan jibril A.S. selama kurang lebih 32 tahun
kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada diluar kemampuan seluruh
makhluk Allah swt sekiranya kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung,maka
kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah SWT.
Maka dari itu kita sebagai umat muslim diwajibkan belajar Al-Quran karena Al-
Quran pedoman bagi umat islam, Al-Quran juga telah memperkenalkan dirinya dengan
133
dibuktikan melalui ilmu eksperimental. Keterbatasan sarana dan prasarana dizaman permulihan
islam menjadikan Al-quran hanya bisa dibuktikan oleh umat akhir zaman yang telah menemukan
kekuatan teknologi.13
13
Abdul Hamid, pengantar studi Al-Quran, (jakarta: prenademedia grup,2016),hlm 1-3
B.METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Airbatu, Kecamatan Talanag Kelapa, Kabupaten
Banyu Asin. Penelitian ini dilakukan selama masa Kuliah Keja Nyata (KKN) ke-76
dari tanggal 10 januari-21 februari 2021
2. Metode Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik
pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara random, dapat mengunakan
instrument penelitian, menganalislis data yang bersifat kuantitatif/statistic dengan
tujuan mengkaji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2013:13)
3.Evaluasi Program
Evaluasi program yang dilakukan dengan menggunakan model evaluasi context,
evaluasi input, evaluasi process, dan evaluasi product (CIPP). (Zhang, et al, 2011;
Tayibnafis 2000). Keberhasilan Program diindikasikan dengan perubahan positif
anak dalam menghapal surah pendek dengan metode talqin. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yang bertujan untuk
mendeskripsikan fakta, sifat, dan objek tertentu secara nyata, akurat, dan
sistematis.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Context
Hasi observasi menunjukkan yang menjadi kendala anak dalam menghafal surah-surah
pendek yaitu salah satunya faktor lingkungan. Yang pertama sekali dari keluarga,
kurangnya dukungan dari keluarga untuk belajar menghafal surah-surah pendek dalam
Al-Qur'an juga menjadi penyebab anak tidak bisa cepat untuk menghafal surah-surah
pendek dalam Al Qur'an. Selain itu minat anak, kurangnya minat anak untuk belajar
menghafal surah-surah pendek dalam Al-Qur'an pada usia dini pra-remaja
menyebabkan anak juga sulit menghapal. Problematika lainnya seperti sedikitnya
tenaga pendidik, metode yang kurang tepat, waktu yang sangat sedikit, dan jumlah
anak yang cukup banyak.
D.
Evaluasi Input
Sulitnya anak dalam menghapal dapat disebabkan karna metode yang kurang tepat,
maka dari itu guru harus bisa menemukan metode yang tepat untuk anak dalam menghapal.
Guru tidak hanya sekedar memberikan materi saja, tetapi juga harus melihat perkembangan
menghapal anak, bagaimana dengan pengucapan bacaannya, tajwidnya, bertambah atau
tidaknya hapalan dan sebagainya. Hal yang demikian harus terus diperhatikan untuk melihat
perkembangan anak.
Evaluasi Proses
Dalam proses pembelajaran anak di TPA desa Airbatu, anak diselingi dengan bermain dan
menghapal Al-Quran tidak hanya mengaji yang monoton, karna hal tersebut dapat membuat anak
bosan. Proses pembelajarannya dimulai dengan anak yang menghapal surah pendek seperti Al-Ikhas,
Al-Alaq, An-Nash dan surah pendek lainnya yang ada di Juz 30. Pada proses pembelajarannya guru
terlebih mencontohkan kepada anak bagaimana bacaan yang benar, setelah itu anak akan mengikuti
secara berulang-ulang agar lebih cepat diingat. Pada proses menghapal anak diharuskan focus untuk
menyimak bacaan guru,karna dengan begitu mereka akan lebih cepat dan mudah untuk
menghapalnya. Setelah anak selesai mendengarkan bacaan guru dan selesai mengulangnya berkali-
kali maka anak diminta untuk menghapalnya secara perlahan, setelah itu anak akan menyetorkan
Evaluasi Product
yang diinginkan. Karena menghafal al-Qur'ân itu tidak mudah, maka dari itu perlu memilih metode
tersendiri dan lebih tepat sehingga dapat membantu kita selama proses menghafal. Talqin
secara bahasa merupakan bentuk mashdar dari laqqana-yulaqqinutalqinan yang berarti mendiktekan
atau mencontohkan untuk ditirukan. Anak diharuskan fokus dan menyimak bacaan, karena dengan
begitu anak bisa menirukan bacaan dari guru dengan benar, baik itu harakat, pengucapan huruf per
huruf, tajwid ataupun tanda waqafnya. Strategi menghafal al-Qur'an menggunakan metode talqin ada
lima yaitu pemenggalan ayat, pengulangan 7 kali, pembenaran bacaan, tidak menggunakan nada atau
Dari penelitian peneliti ditemukan ada dua strategi metode talqin yang digunakan dari lima
strategi yaitu, pemenggalan ayat dan pembenaran bacaan. Pemenggalan ayat diterapkan dengan
memenggal satu ayat panjang menjadi beberapa bagian, kemudian ditalqinkan ke murid agar mudah
dihafal. Sedangkan pembenaran bacaan digunakan guru membenarkan bacaan siswa yang salah
Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, anak-anak di TPA desa Airbatu
hanya melakukan hapalan ketika di TPA saja. Ketika di rumah sedikit dari mereka yang meulang kembali
hapalannya, dan hal itu sangat disayangkan karna dapat menghambat dan memperlambat proses
hapalan anak. Anak-anak yang mengulamg kembali hapalannya akan mengalami progress hapalan yang
terus bertambah, sedangkan yang tidak akan mengalami hal yang sebaliknya.
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi hafalan dalam belajar, salah
satunya factor biologis. Factor biologis merupakan factor yang berasal dari diri anak
itu sendiri. Factor biologis berupa kekuatan fisik dan jasmani. Abanila biologis anak
baik, maka anak akan bersemangat dalam menghapal,karena hal itu sangat
berpengaruh keberhasilan belajar anak.
Sebelum anak-anak menggunakan metode mengapal sambil bermain dan metode talqin anak
KESIMPULAN
Aktivitas menghapal Al-Qur'an merupakan perbuatan yang dilakukan secara-terus menerus dan
berulang-ulang. Hal itu tidak terlepas dari bimbingan guru dan orang tua agar memperoleh hasil yang
memuaskan. Penggunaaan metode yang tepat juga memperngaruhi anak dalam menghapal Al-Quran.
Salah satu Metode yang digunakan di TPA desa Bulang adalah metode talqin
Dalam proses pembelajaran anak di TPA desa Bulang, anak diselingi dengan bermain dan
menghapal Al-Quran tidak hanya mengaji yang monoton, karna hal tersebut dapat membuat anak bosan.
Proses pembelajarannya dimulai dengan anak yang menghapal surah pendek seperti Al-Ikhas, Al-Alaq,
An-Nash dan surah pendek lainnya yang ada di Juz 30. Dengan diadakannya program hapalan surah
pendek dengan metode talqin di desa Bulang, kecamatan Belimbing, kabupaten Muara Enim dapat
mengetahui kurangnya minat anak dalam menghapal Al-Quran. Hal itu dapat disebabkan oleh metode
Dengan metode talqin dapat dilihat perkembangan anak dalam menghapal Al-Qur'an. Mereka
dapat mengikuti perlombaan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan antusias yang luar biasa.
Selain itu bagian terpenting dalam menghafal adalah bagaimana anak menjaga hafalan tersebut,
REFRENSI