Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI PENDIDIKAN DALAM

PERSPEKTIF FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
DI SUSUN OLEH:
HAVI DHATUS SARIAH
NURMAWADDAH
PENDAHULUAN

Filsafat pendidikan Islam merupakan bagian pengetahuan


yang memperbincangkan masalah-masalah pendidikan Islam.
Ruang lingkup pendidikan Islam berkaitan dengan lembaga
pendidikan, pendidik, anak didik, kurikulum, tujuan
pendidikan, proses pembelajaran, metode dan strategi
pembelajaran, kepustakaan, evaluasi pendidikan, dan alat-alat
pendidikan.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi
siswa/peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen.
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti
pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang
memuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu
stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan
prestasi.
PEMBAHASAN

Evaluasi
Secara bahasa (etimologi) evaluasi berasal dari
bahasa Inggris, evaluation, yang berarti penilaian dan
penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah
imtihân, yang berarti ujian, dan khataman yang berarti
cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Menurut
Oemar Hamalik mengartikan evaluasi sebagai suatu
proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan,
dan perkembangan peserta didik untuk tujuan
pendidikan.
Dari beberapa pengertian evaluasi tersebut, dapat penulis
simpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses dan tindakan
yang terencana untuk mengumpulkan informasi tentang
kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik)
terhadap tujuan (pendidikan), sehingga dapat disusun
penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk membuat
keputusan.
JENIS-JENIS EVALUASI

1. Evaluasi Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang


dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan satuan program
pembelajaran (kompetensi dasar) pada mata pelajaran tertentu.
2. Evaluasi Sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar
peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester dan akhir
tahun untuk menentukan jenjang berikutnya.
3. Evaluasi penempatan (placement), yaitu evaluasi tentang peserta didik
untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajar yang sesuai
dengan kondisi peserta didik.
4. Evaluasi Diagnostik, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan
kesulitan-kesulitan maupun hambatan-hambatan yang ditemui dalam
situasi belajar mengajar.
PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI

 Valid
 Berorientasi kepada kompetensi.
 Berkelanjutan atau Berkesinambungan (kontinuitas).
 Menyeluruh (Komprehensif).
 Bermakna
 Adil dan Objektif
 Terbuka, Praktis.
 Dicatat dan Akurat
Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis
besarnya melihat empat kemampuan peserta didik
yaitu:
1. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan
pribadinya dengan Tuhannya.
2. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan
dirinya dengan masyarakat.
3. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan
kehidupannya dengan alam sekitarnya.
4. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri selaku
hamba Allah Swt, anggota masyarakat serta selaku
khalifah-Nya di muka bumi.
TUJUAN EVALUASI PENDIDIKAN
ISLAM
1. Dari segi pendidik, yaitu untuk membantu seorang pendidik
mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
tugasnya
2. Dari segi peserta didik, yaitu membantu peserta didik untuk dapat
mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar ke
arah yang lebih baik.
3. Dari segi ahli fikir pendidikan Islam, untuk membantu para
pemikir pendidikan Islam mengetahui kelemahan teori-teori
pendidikan Islam dan membantu mereka dalam merumuskan
kembali teori-teori pendidikan Islam yang relevan dengan arus
dinamika zaman yang senantiasa berubah.
4. Dari segi politik pengambil kebijakan pendidikan Islam, untuk
membantu mereka dalam membenahi sistem pengawasan dan
mempertimbangkan kebijakan yang akan diterapkan dalam sistem
pendidikan nasional (Islam).
•Ciri-ciri evaluasi pendidikan yaitu:
1. Evaluasi dalam pendidikan dilakukan secara
tidak langsung.
2. Evaluasi pendidikan bersifat kuantitatif.
3. Evaluasi pendidikan menggunakan unit-unit
atau satuan-satuan yang tetap.
4. Evaluasi pendidikan bersifat relative. Dalam
evaluasi pendidikan sering terjadi kesalahan-
kesalahan.
•Prosedur evaluasi
1. Penentuan tujuan evaluasi
2. Penyusunan kisi-kisi soal
3. Penulisan soal
4. Telaah atau review dan revisi soal
5. Uji coba atau try out
6. Penyusunan soal
7. Penyajian tes
8. Scorsing
9. Pengolahan hasil tes
10. Pelaporan hasil tes
11. Pemanfaatan hasil tes

Anda mungkin juga menyukai