Anda di halaman 1dari 21

BAB III

PENILAIAN BELAJAR

A. JENIS PENILAIAN

1. Penilaian Akhir Semester (PAS)


Penilaian Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
gasal. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut. Hasil penilaian akhir semester selanjutnya diolah dan
dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik. Hasil penilaian ini
dimanfaatkan untuk program remedial, pengayaan, dan pengisian rapor.
Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian akhir semester (PAS) melalui tes tertulis dan praktik dengan materi yang
diujikan terdiri atas semua KD dalam satu semester. Dalam contoh materi untuk PAS
berasal dari KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD 3.4, KD 3.5, KD 3.6, KD 3.7, dan KD 3.8.
Jumlah butir soal yang diujikan dari setiap KD ditentukan secara proporsional,
bergantung tingkat “kegemukan” KD dalam satu semester tersebut.
Skema Penilaian Akhir Semester (PAS) yang dilakukan oleh SMPI Amanah
Bangsa dimasa covid-19 antara lain:
a. Ujian dilakukan pada akhir semester ganjil yaitu di bulan Desember tahun
ajaran 2020/2021
b. Ujian dilakukan secara Daring, yaitu dengan menggunakan aplikasi
Google Form.
c. Menentukan bentuk penilaian yaitu penugasan.
d. Memilih teknik penilaian yang dilakukan yaitu teknik tes tertulis, tes lisan
dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
e. Menyusun kisi-kisi per mapel.
f. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
g. Menyusun pedoman penskoran.
h. Analisis butir soal per mapel
i. Remedial dan pengayaan
2. Penilaian Tengah Semester (PTS)
Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah penilaian yang dilaksanakan pada
minggu ke-8 atau ke-9 dalam satu semester. Adapun materi PTS meliputi semua KD
yang sudah dipelajari sampai dengan minggu ke-7 atau ke-8.

Skema Penilaian Akhir Semester (PTS) yang dilakukan oleh SMPI Amanah
Bangsa dimasa covid-19 antara lain:
a. Ujian dilakukan pada akhir semester ganjil dan genap minggu ke-8 dan ke-
9 tahun 2020/2021
b. Ujian dilakukan secara Daring, yaitu dengan menggunakan aplikasi
Google Form.
c. Menentukan bentuk penilaian yaitu penugasan.
d. Memilih teknik penilaian yang dilakukan yaitu teknik tes tertulis, tes lisan
dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
e. Menyusun kisi-kisi per mapel.
f. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
g. Menyusun pedoman penskoran.
h. Analisis butir soal per mapel
i. Remedial dan pengayaan

3. Ujian Sekolah (US)


Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
terhadap standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran yang tidak diujikan dalam
USBN.Untuk beberapa mata pelajaran, US diselenggarakan dalam bentuk ujian tulis
dan ujian praktik, namun beberapa mata pelajaran lain dilaksanakan dengan ujian tulis
atau ujian praktik saja. Pengaturan tentang US secara keseluruhan diatur dalam Pro-
sedur Operasional Standar (POS) US yang disusun oleh satuan pendidikan.
Hasil analisis US digunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan
proses pembelajaran secara keseluruhan pada tahun pelajaran berikutnya. Hasil US
dilaporkan satuan pendidikan kepada orangtua peserta didik. Hasil US digunakan
sebagai salah satu pertimbangan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Skema Ujian Sekolah (US) yang dilakukan oleh SMPI Amanah Bangsa
dimasa covid-19 antara lain:
a. Ujian dilakukan pada akhir semester ganjil yaitu di bulan Juni tahun ajaran
2020/2021
b. Ujian dilakukan secara Daring, yaitu dengan menggunakan aplikasi
Google Form.
c. Menentukan bentuk penilaian yaitu penugasan.
d. Memilih teknik penilaian yang dilakukan yaitu teknik tes tertulis sesuai
dengan kompetensi yang dinilai.
e. Menyusun kisi-kisi per mapel.
f. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
g. Menyusun pedoman penskoran.
h. Analisis butir soal per mapel (anbuso)
4. Assesmen Kompetensi Minimum (AKM)
 Kata Minimum mengacu kepada tidak semua konten di dalam kurikulum
diukur di dalam AKM.
 AKM akan mengukur keterampilan dasar: literasi dan numerasi.
Kemampuan bernalar tentang teks dan angka.
 AKM berbentuk survey dengan sample siswa kelas 5, kelas 8, dan kelas
11- tidak melaporkan hasil individu siswa namun laporan agregat yang
berfokus kepada peningkatan internal dari waktu ke waktu bukan
komparasi antar kelompok.
AKM dan survei karakter, terdiri dari soal-soal yang mengukur kemampuan
bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan
matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. AKM adalah
pengganti UN.
Arahan kebijakan baru dari pemerintah yaitu:
 Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya.
 Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Assesmen Kompetensi Minimum
dan survei karakter
 Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah, sehingga
mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan
tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya.
Komponen Assesmen Nasional
(Kelas 11)
AKM - NASIONAL Survei Karakter Survei Lingkungan
Belajar
 Literasi dan  Aspek terpilih  Aspek terpilih
numerasi dari 6 profil dari model
 siswa pelajar Pancasila sekolah efektif
 siswa  Siswa, guru,
kepala sekolah

Jenis AKM Numerasi –Literasi


1. AKM Nasional (kelas 5,8, dan 11)
 Mengukur kinerja/mutu sekolah
 Administrasi terstandar
2. AKM kelas (awal SD- Akhir SMA)
 Mengukur hasil belajar siswa
 Formatif, alat ukur untuk teach at therigh level
 Administrasi tidak terstandar
3. AKM Sertifikasi (kelas 12)
 Mengukur hasil belajar siswa
 Administrasi terstandar
AKM

Bentuk Soal AKM


Tema Sustainable Development Goals

KOMPONEN AKM

B. PENGOLAHAN PENILAIAN
1. Pengolahan Nilai PAS dan PAT
Setelah melakukan pemeriksaan hasil PAS dan PAT, satuan pendidikan
mendapat informasi nilai PAS dan PAT peserta didik. Nilai PAS dan PAT
digunakan sebagai salah satu komponen pengisian nilai rapor. Untuk mengolah
nilai rapor diperlukan nilai PH dan PTS.
Pengolahan nilai PAS dan PAT berdasarkan K.13, meliputi:
(1) Pengolahan nilai sikap
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan
sikap selama satu semester:
a. Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap pada jurnal
yang dibuatnya kedalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila
pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
b. Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial
berdasarkan catatancatatan jurnal untuk setiap peserta didik.
c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata
pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat
sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan
(merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
peserta didik.
d. Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan
deskripsi.

Berikut adalah ramburambu rumusan predikat dan deskripsi


perkembangan sikap selama satu semester:

a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi


dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang
bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan
dalam atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta
didik yang sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang
berkembang.
c. Deskripsi sikap spiritual “dijiwai” oleh deskripsi pada mata
pelajaran PABP, sedangkan deskripsi mata pelajaran lainnya
menjadi penguat.
d. Deskripsi sikap sosial “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran
PPKn, sedangkan deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi
penguat.
e. Predikat dalam penilaian sikap bersifat kualitatif, yakni: Sangat
Baik, Baik, Cukup, dan Kurang.
f. Predikat tersebut ditentukan berdasarkan judgement isi deskripsi
oleh pendidik.
g. Apabila peserta didik memiliki kecenderungan sikap sangat baik
pada sebagian besar mata pelajaran, maka dapat diasumsikan
predikat peserta didik tersebut SANGAT BAIK.
h. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap
peserta didik tersebut dapat diasumsikan BAIK.
i. Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu
semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap peserta didik
didasarkan pada sikap peserta didik pada masa akhir semester.
Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester
dirumuskan, guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas harus
memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk
melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap
peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai
berkembang.
j. Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baik dalam
jurnal dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya
perkembangan positif, deskripsi sikap peserta didik tersebut
dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester. Rapat
dewan guru menentukan kesepakatan tentang predikat dan
deskripsi sikap KURANG yang harus dituliskan, dan juga
kesepakatan tindak lanjut pembinaan peserta didik tersebut. Tindak
lanjut pembinaan sikap KURANG pada peserta didik sangat
bergantung pada kondisi sekolah, guru dan keterlibatan orang
tua/wali murid.
(2) Pengolahan nilai pengetahuan
Dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan secara eksplisit bahwa
capaian pembelajaran (learning outcome) ranah pengetahuan
mengikuti Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin Anderson
dan David Krathwohl (2001). Ranah pengetahuan merupakan
kombinasi dimensi pengetahuan yang diklasifikasikan menjadi faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dengan dimensi proses
kognitif yang tersusun secara hirarkis mulai dari mengingat
(remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying),
menganalisis (analyzing), menilai (evaluating), dan mengkreasi
(creating).Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan
penilaian pengetahuan dalam panduan ini adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasilpencapaian
kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses
kognitif ( kecakapan berpikir) mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.

(3) Pengolahan nilai keterampilan


Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan tersebut meliputi
ranah berpikir dan bertindak. Keterampilan ranah berpikir meliputi antara
lain keterampilan membaca, menulis, menghitung, dan mengarang.
Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi antara lain menggunakan,
mengurai, merangkai, modifikasi, danmembuat..Penilaian keterampilan
dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik,
penilaian produk, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan teknik lain
misalnya tes tertulis. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI4.

Nilai setiap mata pelajaran di rapor dibandingkan dengan KKM. Ketuntasan


belajar pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
pelajaran. Jika terdapat mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester
gasal atau genap, maka dilakukan langkahlangkah berikut.

o Dihitung ratarata nilai mata pelajaran semester gasal dan genap.


o Dihitung rata-rata KKM mata pelajaran tersebut pada semester gasal dan
genap, selanjutnya dibandingkan dengan KKM ratarata pada mata
pelajaran tersebut. Jika hasil pada nilai ratarata sama atau lebih dari nilai
ratarata KKM, maka peserta didik untuk mata pelajaran tersebut
dinyatakan TUNTAS, dan sebaliknya jika nilai ratarata kurang dari nilai
ratarata KKM, maka peserta didik untuk mata pelajaran tersebut
dinyatakan BELUM TUNTAS

Mekanisme yang dilakukan oleh wali kelas ketika akan mengisi rapor pada
akhir semester dan akhir tahun pelajaran adalah:

o Merumuskan deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial yang diambil


dari catatan perkembangan sikap peserta didik yang diberikan oleh
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas.
o Menuliskan capaian penilaian peserta didik pada aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan dalam bentuk angka, predikat, dan disertai
deskripsi untuk masing-masing mata pelajaran.

2. Pengolahan Nilai US

Soal US dapat disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Lembar
jawaban US bentuk pilihan ganda dapat diperiksa secara manual atau menggunakan
alat pemindai. Lembar jawaban soal bentuk uraian diperiksa secara manual oleh
sekurang-kurangnya dua orang guru sesuai mata pelajaran dengan mengacu pada
pedoman penskoran.

Jika terdapat selisih nilai antara kedua pemeriksa lebih dari 25% dari skor
maksimum, sekolah menugaskan pemeriksa ketiga. Nilai akhir soal uraian merupakan
ratarata nilai dari semua pemeriksa.Nilai US merupakan gabungan nilai soal pilihan
ganda dan nilai soal uraian, dengan rentang nilai 0 -100.

C. KETUNTASAN BELAJAR
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Ketuntasan belajar di SMPI Amanah Bangsa menetapkan setiap indikator yang
dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%. Dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (intake),
kompleksitas / tingkat kesukaran mata pelajaran serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Berikut ini tabel nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) di SMPI Amanah Bangsa yang akan diberlakukan mulai
tahun pelajaran 2020/2021
Tabel Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
SMPI Amanah Bangsa
Tahun Ajaran 2020/2021

KKM Nilai

Komponen Isi Kurikulum


Kelas
Kelas VII Kelas IX
VIII

Kelompok A
1. Pendidikan Agama
77 78 80
  Islam;
1. PPKn 76 78 80
3. Bahasa Indonesia 76 78 80
4. Matematika 73 75 78
5. IPA 73 75 78
6. IPS 76 78 80
8. Bahasa Inggris 75 78 80
Kelompok B
  1. SBK 80 81 82
2. PJOK 75 75 77
3. Informatika 77 78 80
Muatan Lokal
Bahasa Sunda 76 78 80
Pengembangan Diri :
  a. Pramuka
b. Taekwondo
c. English Club

2. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM


Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap
mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata
pelajaran terdapat nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik biar lebih leluasa dalam menentukan
nilai KKM. Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di
awal tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi
ini didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) bagi peserta
didik baru, dan mendasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik
pada kelas sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan
menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar peserta didik. Secara
berurutan cara ini dapat menentukan KKM Indikator -KKM Kompetensi Dasar
(KD) -KKM Standart Kompetensi (SK)/Kompetensi Inti (KI) -KKM Mata
Pelajaran.
Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
(1) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indikator,
kompetensi dasar maupun standart kompetensi dari masing-masing mata
pelajaran, yang ditetapkan antara lain melalui expert judgement guru mata
pelajaran melalui forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat
sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD,
keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat
(2) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi : 1) kompetensi
pendidik (nilai UKG), 2) Jumlah peserta didik dalam 1 kelas, 3) predikat
akreditasi sekolah, 4) kelayakan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang
memiliki daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi.
(3) Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake bisa
didasarkan pada hasil nilai penerimaan peserta didik baru dan nilai yang
dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi).
Dimana untuk kelas VII berdasarkan pada rata-rata nilai rapor SD, nilai
Ujian Sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang
SMPN. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain memperhatikan
rata-rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.

Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi <65 Sedang 65-79 Rendah 80-100
Daya dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65
Intake peserta didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65

Jumlah total setiap aspek


KKM per KKD =
Jumlah total aspek

Jumlah total KKM per KD


KKM mata pelajaran =
Jumlah total KD
3. Upaya Sekolah dalam mengingkatkan KKM untuk mencapai KKM Ideal
(100%)
Adapun upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan KKM untuk
mencapai ideal (100%), antara lain:
(1) Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui workshop/ pelatihan/
MGMP.
(2) Memenuhi sarpras yang menunjang proses pembelajaran.

D. KENAIKAN KELAS
1. Kriteria kenaikan kelas
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
(1) Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
(2) Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
(3) Menyelesaikan seluruh mata pelajaran.
(4) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian.
(5) Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama:
 Jika pesertadidik tidak menuntaskan standar kompetensi dan
kompetensi dasar lebih dari tiga mata pelajaran sampai batas
tahun pelajaran;
 Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan
fisik,emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil
dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Untuk menentukan kriteria atau acuan kenaikan kelas perlu
dipertimbangkan situasi dan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah maupun
lingkungan keluarga, tenaga pendidik dan kependidikan, juga mempertimbangkan
pedoman-pedoman yang berlaku.
Kenaikan kelas di SMPI Amanah Bangsa dilaksanakan pada setiap akhir
tahun pelajaran dengan kriteria sebagai berikut:
(a) Aspek Akademis
(1) Siswa mengikuti proses belajar mengajar selama 2 semester untuk setiap
tingkat kelas
(2) Nilai semester ganjil lengkap
(3) Memiliki ketentuan belajar minimum pada setiap SK dan KD yang tidak
tuntas paling banyak 3 mata pelajaran
(b) Aspek Non Akademis
(1) Nilai kepribadian siswa yang meliputi kerajinan, kelakuan dan
kerapiansekurang-kurangnya baik (B)
Kriteria nilai kepribadian
a 86-100 Sangat baik
b 70-85 Baik
c 60-69 Cukup
d 40-59 Kurang
e 0-39 Sangat kurang

(2) Prosentase kehadiran Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 85


% dari hari efektif belajar

2. Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan ketentuan yang


diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan
a. Pengertian penilaian
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu
program.

b. Tujuan Penilaian:
(1) Untuk mengumpulkan informasi.
(2) Untuk mengetahui keterlaksanaan suatu program.
(3) Untuk mengetahui kelemahan belajar peserta didik.
(4) Untuk Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru.
(5) Hasil penilaian dapat digunakan untuk menyusun program yang akan
datang.

c. Jenis Penilaian ada 2,


(1) Ujian
 Ujian dilaksanakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
 Ujian dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan (semester genap
kelas IX)
(2) Penilaian
 Penilaian Harian (PH) dilaksanakan pada setiap akhir KD.
 Penilaian Tengah Semester (PTS) dilaksanakan pada setiap tengah
semester.
 Penilaian Akhir Semester (PAS) dilaksanakan pada setiap akhir
semester.
 Penilaian Akhir Tahun (PAT) dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
d. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat
keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang
dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan
pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
 Penilaian Kurikulum 2013
Jenis Teknik Penilaian
Penilaian Sikap Utama:
o Observasi guru mata pelajaran
selama 1 semester
o observasi oleh wali kelas dan
guru BK selama 1 semester
Penunjang
o Penilaian antar teman
o penilaian diri
Penilaian Pengetahuan o tes tulis
o tes lisan
o penugasan
Penilaian Keterampilan o Praktek
o Produk
o Proyek
o Portofolio

e. Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian dilakukan oleh:
(1) Pemerintah
(2) Satuan Pendidikan
(3) Pendidik

3. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan hasil Belajar Peserta Didik


(a) Mekanisme hasil belajar peserta didik diperoleh melalui:
o TLS = Tes Tulis
o LSN = Tes Lisan
o TT = Tugas Terstruktur
o TM = Tugas Mandirie
o PRK = Praktikf
o PDK = Produkg
o PRO = Proyek
o PF = Portofolio
o SKP = Sikap

(b) Prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik


o Satuan Pendidikan membuat laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua
kelompok mata pelajaran pada akhir semester dalam bentuk buku laporan
pendidikan (raport), dan menyampaikan laporan dimaksud kepada orang
tua/wali peserta didik.
o Laporan hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan harus dapat
menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran. Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.
19 tahun 2005 pasal 25 ayat (4) dijelaskan bahwa, Kompetensi Lulusan
mencakup Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan, oleh karena itu penilaian hasil
belajar harus mencerminkan ketiga aspek kompetensi dimaksud dengan
mempertimbangkan karakteristik masing‐masing mata pelajaran.
o Bentuk LHB dapat berupa buku atau lembaran, dengan catatan harus memenuhi
seluruh komponen LHB, yang mencakup 1) identitas peserta didik, 2) format
nilai hasil belajar peserta didik, 3) format ketercapaian kompetensi peserta didik,
4) program pengembangan diri, 5) akhlak mulia dan kepribadian, 6)
ketidakhadiran, 7) catatan wali kelas, 8) keterangan pindah sekolah, dan 9)
catatan prestasi peserta didik.
o Nilai laporan hasil belajar per semestermerupakan nilai kumulatif dari hasil
pencapaian standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) selama peserta
didik mengikuti pembelajaran pada semester yang terkait, yang diperoleh
melalui ulangan harian, ulangan tengah semerter, ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas (untuk semester genap) termasuk hasil remedial. Hal ini
sesuai dengan karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikembangkan berbasis kompetensi. Proses pembelajaran berbasis kompetensi
menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) dan penilaian
berkelanjutan.
o Pengisian LHB dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi.
o Penulisan buku induk dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi
(disesuaikan dengan pelaksanaan penulisan LHB).
o LHB disampaikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta didik setiap
akhir semester.

4. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan


Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi
ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas,
wajib mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.
(a) Remedial
o Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD
tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta
didik diketahui belum mencapai KKM.
o Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan
tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
1). Pemberian bimbingan secara individu.
Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta
didik.
2). Pemberian bimbingan secara kelompok.
Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada
beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3). Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda.
4)Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan
cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan.
5)Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu
maupun kelompok.
o Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat
pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum
tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan
waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester
pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM,
pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik
tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM)
kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.

(b) Pengayaan
o Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah
pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui
telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan
biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaranremedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak
diakhiri dengan penilaian.
o Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang
memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan
permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD
yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam
pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada
peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu,
secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk
menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman
yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas
proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh
peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati
secara individu.

E. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan berdasarkan Pada Ketentuan dan Permendikbud No.23
Tahun 2016 tentang Penilaian Hasil Belajar
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik di SMPI Amanah Bangsa
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari SMPI
Amanah Bangsa setelah memenuhi syarat berikut.
(a) Kriteria Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SMPI Amanah Bangsa mengacu pada PP 19/2005
pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan
berikut.
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari SMPI Amanah Bangsa :
o menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
o memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
o lulus Ujian Sekolah.
(2) Kelulusan peserta didik ditentukan oleh Sekolah berdasarkan rapat Dewan
Guru.
(3) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah, apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh Sekolah berdasarkan
perolehan Nilai Sekolah.
(4) Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud diperoleh dari:
o Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester I, II, III, IV, V, dan VI dengan pembobotan 40% untuk
nilai Ujian Sekolah dan pembobotan 60% untuk nilai rata-rata
rapor. NS = 0,40 US + 0,60 Rata-Rata Nilai Rapor
(5) Prosentase kehadiran Peserta didik 85 %
(6) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian
Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai
dengan 100 dengan ketelitian satu angka di belakang koma.
(b) Pelaksanaan Ujian Sekolah
o Ujian Sekolah adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian clan sekolah.
o USBN adalah: kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa
yangdilakukan sekolah untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar. Pada intinya, USBN sama saja dengan US (Ujian
Sekolah). Yang membedakannya adalah bahwa USBN berstandar
nasional, sedangkan US berstandar satuan pendidikan (sekolah). Selain itu,
perbedaan lainnya adalah pada Mapel (Mata Pelajaran) yang diujikan. Di
USBN hanya mengujikan beberapa Mapel tertentu (sesuai jenjang
pendidikan).

Berdasarkan Permendikbud No.23 Tahun 2016 tentang Penilaian Hasil Belajar


meliputi;
(a) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan menengah meliputi
aspek: a.sikap; b.pengetahuan; dan c. keterampilan.
o Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta
didik.
o Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
o Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu.
o Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik,
satuan pendidikan, dan/atauPemerintah.
(b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
(c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Lingkup Penilaian
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didiksecara berkesinambungan.
(2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
(3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian hasil belajar:
(1) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
(2) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
(3) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
(4) terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
(5) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
(6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
(7) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku
(8) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
(9) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya
Bentuk Penilaian
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
(2) Penilaian hasil belajarolehpendidik digunakan untuk:
o mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik;
o memperbaiki proses pembelajaran; dan
o menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester,
akhir semester, akhir tahun.dan/atau kenaikan kelas.
(3) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah.
(4) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan digunakan untuk penentuan
kelulusan dari satuan pendidikan.
Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan
urutan:
o menetapkantujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun;
o menyusun kisi-kisi penilaian;
o membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
o melakukan analisis kualitas instrumen;
o melakukan penilaian;
o mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan
o hasil penilaian;
o melaporkan hasil penilaian; danh.memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikandilakukan dengan


mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
o menetapkan KKM;
o menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
o menyusun instrumenpenilaian dan pedoman penskorannya;
o melakukan analisis kualitas instrumen;
o melakukan penilaian;
o mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
o melaporkan hasil penilaian; danh.memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:


o menyusun kisi-kisi penilaian;
o menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
o melakukan analisis kualitas instrumen;
o melakukan penilaian;
o mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
o melaporkan hasil penilaian;
o memanfaatkan laporan hasil penilaian.

2. Target Kelulusan
Target kelulusan SMPI Amanah Bangsa yang akan dicapai yaitu lulus 100 %
dengan nilai yang memuaskan sehingga bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang
lebih tinggi.
3. Program-program Sekolah dalam Meningkatkan Kualias Lulusan
Adapun program-program SMPI Amanah bangsa dalam meningkatkan kualitas
kelulusan meliputi Pendidikan kecakapan hidup yaitu: kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan akademik, kecakapan vokasional.
a. Kecakapan hidup personal meliputi:
o Siswa siswi SMPI Amanah Bangsa Terampil membaca dan menulis
Al-Qur'an (Tahsin Tahfiz)
o Rajin beribadah
o Jujur
o Disiplin
o Kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikanjasmani Olahraga.
b. Kecakapan Sosial meliputi
o Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
o Memiliki sikap sportif
o Membiasakan hidup sehat
o Sanggup bekerjasama
o Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis

Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran pendidikan


kewarganegaraan, ilmu pengetahuan sosial, bahasa indonesia, dan pendidikan
jasmani olahraga, Teknologi informasi dan komunikasi, dan ilmu pengetahuan
alam.
c. Kecakapan Akademik meliputi
o Terampil menerapkan teknologi sederhana
d. Kecakapan vokasional
o Terampil berbahasa Inggris
o Terampil mengoperasikan komputer
o Terampil menggambar

Anda mungkin juga menyukai