PERENCANAAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Oleh:
Nim : 12210311528
Khafit Ardian
Nim : 12210313039
Nim : 12210322048
Nim : 12210321535
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Analisis Perencanaan
Pendidikan Dan Mekanisme Perencanaan Pendidikan” dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
kesempatan kali ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Syarifah, Dra.,M.M. selaku dosen pengampu pada Mata Kuliah Perencanaan
Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
e) Jumlah siswa yang tinggal kelas (mengulang)
f) Jumlah siswa yang putus sekolah (DO)
g) Jumlah siswa yang mutasi
Kegunaan kohort adalah selain dapat membantu para perencana dan
administrator pendidikan mengetahui persoalan penyelenggaraan
pendidikan dengan cepat dan mudah, data pada kohort juga dapat dijadikan
bahan acuan dan informasi penting dalam melakukan pengendalian dan
diagnosis sistem pendidikan untuk tujuan perencanaan pendidikan.
3
yang sederhana seperti mendegarkan pendapat, keluhan, atau laporan
perseorangan tetapi dapat pula sangat kompleks dengan menggunakan
perhitungan komputer1. Biasanya analisis keadaan sekarang itu dilakukan
dengan memakai :
a) Interview
b) Kuisioner
c) Observasi
d) Dokumen dan catatan lain
e) Test
1
Muhammad Nur Yasin, Strategi perencanaan Pengembangan pendidikan Islam Di Indonesia,
Jurnal Tahdzibi, Vol. 4, No 2, (November, 2019), 79.
4
4) analisis terhadap pelanggan (khususnya pada peserta didik yang
masuk); dan
5) analisis manajemen MBS
b) melakukan analisis tentang proses layanan pendidikan, misalnya:
1) analisis efektivitas proses belajar mengajar;
2) analisis kepemimpinan sekolah yang demokratis;
3) analisis pengelolaan SDM dan keuangan yang efektif, transparan dan
akuntabel;
4) analisis sekolah berbudaya mutu;
5) analisis sekolah yang memiliki teamwork yang kompak, cerdas,
visioner, dan dinamik;
6) analisis kemandirin dalam pengelolaan sumber daya sekolah; dan
sebagainya.
c) melakukan analisis output pendidikan, misalnya:
1) analisis kualitas karya sekolah;
2) analisis produktivitas warga sekolah;
3) analisis lulusan dengan kebutuhan masyarakat
5
pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
a) melakukan analisis beragam problem atau beragam tantangan yang akan
dihadapi oleh dunia pendidikan di masa yang akan datang. Oleh karena
itu diperlukan adanya analisis SWOT (Strength atau kekuatan,
Weakness atau kelemahan, Opportunity atau kesempatan, and Threat
atau ancaman) secara cermat pada semua aspek atau bidang-bidang
pendidikan yang akan dikembangkan. Tujuan dilakukan analisis SWOT
adalah untuk mengenali tingkat kesiapan setiap bidang pendidikan atau
aspek kelembagaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
b) melakukan analisis tindakan atau langkah-langkah yang tepat, yang
dapat dilaksanakan dalam menghadapi beragam tantangan atau
problem yang muncul pada era yang akan datang.
6. Metode Proyeksi
Metode ini paling banyak dipakai dalam perencanaan pendidikan di
tingkat mikro (lembaga satuan pendidikan). Perencanaan pendidikan yang
menggunakan metode proyeksi, akan menghasilkan cara (metode)
pemecahan masalah penduduk lima tahunan, data persekolahan, proyeksi
penduduk usia sekolah, proyeksi siswa, proyeksi ruang kelas, dan proyeksi
kebutuhan guru. Dalam metode ini paling tidak ada tiga metode proyeksi,
yaitu:
a) Angka pertumbuhan siswa, angka pertumbuhan siswa adalah perhitungan
kenaikan siswa setiap tahunnnya.
6
b) Kohort siwa, kohort adalah satu angkatan siswa yang masuk kelas 1 (awal)
sampai tamat sekolah.
c) Arus siswa, proyeksi arus siswa ini akan memberikan gambaran yang
lebih akurat dan tepat karena memberikan data yang mendekati kenyataan.
Hal ini disebabkan proyeksi ini menggunakan berbagai parameter yang
mengontrol hasil proyeksi tiga arus dari setiap tingkat, yaitu: (a) angka
mengulang; (b) angka naik kelas; dan (c) angka putus sekolah.
7
d) Perumusan kebijakan, merupakan suatu pembatasan gerak tentang apa-apa
yang akan dijadikan keputusan oleh orang lain. Suatu kebijakan di bidang
pendidikan dirumuskan secara melembaga oleh pemerintah dengan
melibatkan instansi-instansi terkait. Biasanya kebijakan pendidikan sudah
dituangkan dalam Repelita. Para perencana pendidikan tetap memegang
peranan penting terutama dalam memberikan nasehat teknis dalam
perumusan kebijakan.
e) Perkiraan kebutuhan masa depan, perencanaan pendidikan harus mampu
memperkirakan kebutuhan masa depan, sehingga rencana yang lengkap
dapat disusun.
f) Perhitungan biaya, menghitung untuk semua kebutuhan yang sudah
diidentifukasikan di masa datang. Perhitungan biaya dilakukan dengan
menggunakan satuan biaya atau standardisasi harga yang berlaku untuk
setiap kelompok kebutuhan dengan memperhatikan fluktuasi harga.
g) Penetapan sasaran, para perencana pendidikan meneliti sasaran-sasaran
pendidikan untuk masa yang akan datang. Dari sasaran itu ditetapkanlah
dana untuk masing-masing tingkatan sekolah.
h) Perumusan rencana, perencanaan yang disusun pada dasarnya ditujukan
untuk, menyajikan serangkaian rancangan keputusan untuk disetujui dan
menyediakan pola secara matang.
i) Perincian rencana, rencana yang telah dirumuskan dilakukan dengan cara,
yaitu penyusunan program dan identifikasi serta perumusan proyek.
Penyusunan program adalah membagi-bagikan rencana kedalam
kelompok kegiatan. Setiap kegiatan dalam kelompok ini harus saling
menunjang, dan meuju tujuan yang sama.
j) Implementasi rencana, fase ini sudah sampai pada pelaksanaan rencana
yang disusun. Implementasi ini mulai dilakukan apabila masing-amasing
proyek yang diusulkan sudah disahkan. Oleh karena itu kerangka
organisasi untuk berbagai proyek dikembangkan berdasarkan biaya
tahunan. Disamping itu dikembangkan rencana operasionalnya sepefrti
pendelegasian wewenang, penugasan tanggungjawab, pengadaan
mekanisme umpan balik dan pengawasannya.
k) Evaluasi rencana, dapat dikatakan sebagai kegiatan akhir dari proses
perencanaan sebelum revisi dilakukan. Penilaian berkaitan dengan
kemajuan/perkembangan dan penemuan penyimpangan-penyimpangan
dalam pelaksanaan suatu rencana. Penilaian yang dilakukan juga
bermanfaat untuk melihat rangkaian kegiatan dalam proses perencanaan
8
l) Revisi rencana, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi rencana. Revisi
bertujuan untuk memperbaiki, melengkapi atau menyempurnakan rencana
yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu (rencana yang sudah
dilaksanakan)2
Dalam era globalisasi ini selalu terjadi perubahan berbahan yang cepat dan
keadaan tidak menentu, sehingga sangat memerlukan peran pendidikan Islam.
Pendidikan islam dalam menghadapi tantangan ini, yaitu disatu pihak dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan nilai-nilai baru sebagai akibat dengan
perkembangan iptek, sedangkan pada pihak lain pendidikan Islam harus
mempertahankan konsep perwujudan rahmatanlialamin.
2
Dwi Priyanto, Pengembangan Perancanaan Pendidikan Islam, Insania, Vol. 16, No. 3,
(September, 2011).
9
c. Mengusahakan morma islam mampu menjadi pengendali kehidupan pribadi
dalam menghadapi goncangan hidup dalam era globalisasi ini sehingga para
peserta didik mampu menjadi sumber daya insani yang berkualitas dan bermutu.
d. Mengusahakan nilai-nilai islami dapat menjadi pengikat hidup sama dalam
rangka mengwujudkan persatuan dan kesatuan umat islam yang kokoh dengan
tetap memperhatikan lingkup kepentingan bangsa.
e. Mengusahakan hilangnya sifat ambivalensi pendidikan islam agar tidak timbul
pandangan yang dikotomis, yang dipandangan yang memisahkan secara tajam
antara tujuan ilmu dan agama, sementara ilmu merupakan alat yang utama dalam
menjangkau kebenaran yang menjadi tujuan agama.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas maka mekanisme pengembangan
lembaga pendidikan islam harus tetap maju pada target serta tujuan dan nilai-nilai
kependidikan islam yang sedang berkembang. Disatu pihak pendidikan islam tidak
boleh apriori terhadap trend pendidikan yang dibawa oleh proses globalisasi, tetapi
dipihak lain pendidikan harus tetap tegar dengan karakteristik khas yang
dimilikinya sebagai bumper masyarakat dari persoalan-persoalan moral dan
spiritual.3
3
Ali Nurdin, Perencanaan Pendidikan Sebagai Fungsi Manajemen, Ed. 1 (Depok Rajawali Pers,
2019 hlm. 131
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Dan, jika ada
kesalahan mohon dimaafkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12