Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PERENCANAAN PENDIDIKAN DAN MEKANISME

PERENCANAAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

Perkuliahan Perencanaan Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Syarifah, Dra.,M.M.

Oleh:

Abdul Halim Hasibuan

Nim : 12210311528

Khafit Ardian

Nim : 12210313039

Oktavia Indah Pramadita

Nim : 12210322048

Shabrina Alsha Putri Almatasya

Nim : 12210321535

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Analisis Perencanaan
Pendidikan Dan Mekanisme Perencanaan Pendidikan” dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

kesempatan kali ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Syarifah, Dra.,M.M. selaku dosen pengampu pada Mata Kuliah Perencanaan
Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Pekanbaru, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 1
C. Tujuan Masalah .............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................... 2
A. Analisis Perencanaan Pendidikan................................... 2
B. Mekanisme Perencanaan Pendidikan ............................. 9
BAB III PENUTUP ............................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................... 11
B. Saran ............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan dalam arti yang sederhana dapat disimpulkan sebagai suatu


proses untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Maka
perencaan pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh tenaga kependidikan
dan tenaga pendidik dalam rangka mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan
pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.

Perencanaan dalam dunia pendidikan tentu sangat penting untuk dilakukan


untuk mempersiapkan bagaimana sebuah proses pembelajaran yang nantinya akan
digunakan dapat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di kelas. Perencanaan
dibuat untuk mempertegas garis untuk menuju tercapainya sebuah tujuan dalam
pendidikan.

Perencanaan ini sendiri dilakukan oleh berbagai elemen di bidang


pendidikan, mulai dari pemerintah khususnya menteri pendidikan dan kebudayaan,
kemudian pemerintah di setiap daerah, lembaga kependidikan, kepala sekolah, staf
guru, staf karyawan sampai pada siswa itu sendiri.

Menentukan kebijakan, prioritas, kebutuhan, biaya dalam proses pendidikan


tentu dibutuhkan analisis yang rasional dan sistematik agar dapat memaksimalkan
efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan tersebut. Maka, tidak dapat dipungkiri
jika perencanaan pendidikan ini sangat penting dan merupakan dasar dari sebuah
proses di bidang pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Analisis Perencanaan Pendidikan ?

2. Bagaimana Mekanisme Perencanaan Pendidikan ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Dapat Mengetahui Analisis Perencanaan Pendidikan

2. Untuk Dapat Mengetahui Mekanisme Perencanaan Pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Perencanaan Pendidikan

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi


manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang dinamis.
Sementara itu, Al-Qur’an Al-Karim sebagai kitab suci, yang diantaranyaq
fungsinya adalah sebagai “hudan”, yang sarat dengan berbagai petunjuk agar
manusia dapat menjadi khalifah dimuka bumi ini. Untuk memperoleh petunjuk
Al-Qur’an, diperlukan pengkajian terhadap kandungannya, baik yang berkaitan
dengan manusia dan kehidupannya sebagai objek utamanya, maupun tentang
alam semesta.
‫عد َُّو ُك ْم َو ٰاخ َِريْنَ مِ ْن د ُْونِ ِه ْم َل‬ َ ‫ّللا َو‬
ِ ٰ ‫عد َُّو‬ َ ‫ط ْعت ُ ْم مِ ْن قُ َّوة َّومِ ْن ِربَاطِ ْال َخ ْي ِل ت ُ ْر ِهب ُْونَ بِه‬ َ َ ‫َوا َ ِعد ُّْوا لَ ُه ْم َّما ا ْست‬
ْ ُ ‫ف اِلَ ْي ُك ْم َوا َ ْنت ُ ْم َل ت‬
َ‫ظلَ ُم ْون‬ َّ ‫ّللا ي َُو‬
ِ ٰ ‫س ِب ْي ِل‬ َ ‫ّللاُ يَ ْعلَ ُم ُه ْم َو َما ت ُ ْن ِفقُ ْوا مِ ْن‬
َ ‫ش ْيء فِ ْي‬ ٰ َ ‫ت َ ْعلَ ُم ْونَ ُه ْم‬
60. Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka
dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang
kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dizalimi (dirugikan).

a. Jenis Analisis Perencanaan Pendidikan


1. Analisis Kohort
Kohort berasal dari Romawi yang berarti kelompok di dalam
ketentaraan. Kohort ini selanjutnya diterapkan pada dunia kependudukan
yang diartikan sebagai kelompok penduduk yang lahir pada suatu tahun
yang sama (kelompok umur yang sama). Selanjutnya dibidang pendidikan
juga menggunakan istilah kohort untuk kelompok siswa yang bearada pada
suatu tingkatan yang sama pada tahun tertentu pada suatu sistem
pendidikan tertentu pula. Data yang dibutuhkan untuk menyusun kohort
adalah:
a) Jumlah tahun pelajaran dalam satu siklus pendidikan tertentu
b) Jumlah siswa baru yang masuk di kelas satu
c) Jumlah siswa perkelas
d) Jumlah siswa yang naik kelas/lulus

2
e) Jumlah siswa yang tinggal kelas (mengulang)
f) Jumlah siswa yang putus sekolah (DO)
g) Jumlah siswa yang mutasi
Kegunaan kohort adalah selain dapat membantu para perencana dan
administrator pendidikan mengetahui persoalan penyelenggaraan
pendidikan dengan cepat dan mudah, data pada kohort juga dapat dijadikan
bahan acuan dan informasi penting dalam melakukan pengendalian dan
diagnosis sistem pendidikan untuk tujuan perencanaan pendidikan.

2. Analisis Efisiensi Internal Penyelenggaraan Pendidikan


Untuk mengukur tingkat efisiensi internal penyelenggaraan pendidikan
dapat dilakukan dengan menganalisis data yang terdapat pada kohort
siswa ada dua pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu dengan
menggunakan kohort lengkap (tergambar siswa yang masuk mulai
ditingkat satu sampai mereka lulus) dan kohort yang belum lengkap
(belum terlihat siswa yang tamat).

3. Analisis Keadaan Waktu Sekarang


Analisis keadaan waktu sekarang harus meliputi semua komponen yang
menjadi titik pusat perencanaan. Komponen itu misalnya: mahasiswa, staf
pelajar, prasarana, sarana dan alat, kurikulum, tenaga non-edukatif dan
keuangan yang tersedia. Semua komponen ini ditinjau dari keadaannya
sekarang. Kegiatan ini berbeda dengan kegiatan diagnosis. Diagnosis
bertujuan mendapatkan data tentang kelemahan serta kekurangan dari
program yang sudah ada, sedangkan analisis keadaan sekarang bertujuan
untuk mengetahui keadaan apa adanya pada saat sekarang. Diagnosis
ditujukan untuk memperbaiki program sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, sedangkan analisis keadaan sekarang dipakai sebagai tumpuan
untuk mencapai tujuan berikutnya. Analisis keadaan sekarang juga dapat
disamakan dengan pengumpulan data (fact finding). Menurut Lippitt
(1978) kegiatan ini merupakan fase yang sangat penting, tetapi sering kali
kurang diperhatikan.
Kegiatan analisis keadaan sekarang memerlukan pedoman yang
terperinci sehingga data yang diperoleh memang benar-benar data yang
diperlukan dalam perencanaan. Data ini bersifat kualitatif, seperti
misalnya data tentang pendapat mahasiswa, jumlah lulusan, jumlah dosen
yang mempunyai golongan IV a keatas dan sebagainya. Data yang dipakai
untuk mengadakan analisis keadaan sekarang dapat diperoleh dengan cara

3
yang sederhana seperti mendegarkan pendapat, keluhan, atau laporan
perseorangan tetapi dapat pula sangat kompleks dengan menggunakan
perhitungan komputer1. Biasanya analisis keadaan sekarang itu dilakukan
dengan memakai :
a) Interview
b) Kuisioner
c) Observasi
d) Dokumen dan catatan lain
e) Test

b. Metode Analisis Perencanaan Pendidikan

1. Metode Analisis Sumber Cara Tujuan


Metode ini dipakai untuk meneliti sumber-sumber dan beberapa alternatif
pelaksanaan program untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai penyusun
perencanaan pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu
dilakukan adalah:
a) melakukan analisis tentang sumber daya yang ada, baik sumber daya
internal atau eksternal yang dimiliki.
b)melakukan analisis tentang beberapa metode (cara) atau strategi yang dapat
dilakukan dalam proses pelaksanaan program yang telah dirancang, agar
efektif dalam pencapaian tujuan.
c) melakukan analisis tentang tujuan jangka pendek, menengah dan tujuan
jangka panjang secara integral dan berkesinambungan.

2. Metode Analisis Masukan-Keluaran


Metode ini dipakai untuk menganalisis beberapa faktor input pendidikan,
proses pendidikan, dan output pendidikan. Sebagai penyusun perencanaan
pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
a) melakukan analisis tentang faktor-faktor input pendidikan, misalnya:
1) analisis memiliki kebijakan mutu sekolah;
2) analisis sumber daya tersedia dan siap;
3) analisis tentang harapan prestasi yang tinggi;

1
Muhammad Nur Yasin, Strategi perencanaan Pengembangan pendidikan Islam Di Indonesia,
Jurnal Tahdzibi, Vol. 4, No 2, (November, 2019), 79.

4
4) analisis terhadap pelanggan (khususnya pada peserta didik yang
masuk); dan
5) analisis manajemen MBS
b) melakukan analisis tentang proses layanan pendidikan, misalnya:
1) analisis efektivitas proses belajar mengajar;
2) analisis kepemimpinan sekolah yang demokratis;
3) analisis pengelolaan SDM dan keuangan yang efektif, transparan dan
akuntabel;
4) analisis sekolah berbudaya mutu;
5) analisis sekolah yang memiliki teamwork yang kompak, cerdas,
visioner, dan dinamik;
6) analisis kemandirin dalam pengelolaan sumber daya sekolah; dan
sebagainya.
c) melakukan analisis output pendidikan, misalnya:
1) analisis kualitas karya sekolah;
2) analisis produktivitas warga sekolah;
3) analisis lulusan dengan kebutuhan masyarakat

3. Metode Analisis Ekonometrik


Metode ini memakai data empirik, statistik, kuantitatif, dan teori ekonomi
dalam mengukur perubahan untuk hubungannya dengan ekonomi. Metode ini
lebih dekat dengan pendekatan perencanaan pendidikan model untung rugi
atau keefektifan biaya. Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang
menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
a) melakukan analisis secara empirik atau kuantitatif tentang sumber daya
dan sumber dana yang dimiliki oleh lembaga, yang berpotensi untuk
bisa dikembangkan secara maksimal dalam rangka meraih keuntungan
finansial secara maksimal.
b) melakukan analisis tentang peluang output dari layanan pendidikan
yang dapat terserap oleh dunia usaha atau industri, sehingga layanan
pendidikan yang diberikan betul-betul mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi. Oleh karena proses layanan pendidikan yang tidak bernilai
produktif (memberi nilai ekonomis) harus ditiadakan.

4. Metode Diagram Sebab Akibat


Metode ini dipakai dalam perencanaan yang menggunakan sekuen
hipotetik untuk mendapatkan gambaran masa depan yang lebih baik. Metode
ini hampir sama dengan pendekatan strategik. Sebagai penyusun perencanaan

5
pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
a) melakukan analisis beragam problem atau beragam tantangan yang akan
dihadapi oleh dunia pendidikan di masa yang akan datang. Oleh karena
itu diperlukan adanya analisis SWOT (Strength atau kekuatan,
Weakness atau kelemahan, Opportunity atau kesempatan, and Threat
atau ancaman) secara cermat pada semua aspek atau bidang-bidang
pendidikan yang akan dikembangkan. Tujuan dilakukan analisis SWOT
adalah untuk mengenali tingkat kesiapan setiap bidang pendidikan atau
aspek kelembagaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
b) melakukan analisis tindakan atau langkah-langkah yang tepat, yang
dapat dilaksanakan dalam menghadapi beragam tantangan atau
problem yang muncul pada era yang akan datang.

5. Metode Analisis Siklus Kehidupan


Metode ini dipakai untuk mengalokasikan sumber daya yang ada di
sekolah dengan memperhatikan siklus kehidupan produksi atau output
layanan pendidikan (lulusan), proyek, program dan proses kegiatan layanan
pendidikan. Tahapan yang perlu diperhatikan oleh penyusun perencanaan
pendidikan yang menggunakan metode ini, adalah:
a) Melakukan konseptualisasi program-program dalam perencanaan
pendidikan
b) Spesifikasi program-program dalam perencanaan pendidikan
c) Pengembangan prototipe layanan pendidikan
d) Pengujian dan evaluasi program-program dalam perencanaan pendidikan
e) Operasi
f) Produk atau output layanan pendidikan (lulusan)

6. Metode Proyeksi
Metode ini paling banyak dipakai dalam perencanaan pendidikan di
tingkat mikro (lembaga satuan pendidikan). Perencanaan pendidikan yang
menggunakan metode proyeksi, akan menghasilkan cara (metode)
pemecahan masalah penduduk lima tahunan, data persekolahan, proyeksi
penduduk usia sekolah, proyeksi siswa, proyeksi ruang kelas, dan proyeksi
kebutuhan guru. Dalam metode ini paling tidak ada tiga metode proyeksi,
yaitu:
a) Angka pertumbuhan siswa, angka pertumbuhan siswa adalah perhitungan
kenaikan siswa setiap tahunnnya.

6
b) Kohort siwa, kohort adalah satu angkatan siswa yang masuk kelas 1 (awal)
sampai tamat sekolah.
c) Arus siswa, proyeksi arus siswa ini akan memberikan gambaran yang
lebih akurat dan tepat karena memberikan data yang mendekati kenyataan.
Hal ini disebabkan proyeksi ini menggunakan berbagai parameter yang
mengontrol hasil proyeksi tiga arus dari setiap tingkat, yaitu: (a) angka
mengulang; (b) angka naik kelas; dan (c) angka putus sekolah.

c. Langkah Menganalisis Perencanaan Pendidikan


Depdikbud (1982), mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam
proses penyusunan perencanaan pendidikan yaitu:
1) pengumpulan dan pengolahan data
2) diagnosis
3) perumusan kebijakan
4) perkiraan kebutuhan masa depan
5) perhtungan biaya
6) penetapan sasaran
7) perumsan rencana
8) perincian rencana
9) implementasi rencana
10) evaluasi rencana
11) revisi rencana, secara lebih rinci diuraikan sebagai berikut:
a) Pengumpulan dan pengolahan data, perkembangan pendidikan pada masa
sekarang sangat perlu diketahui dan dipahami secara jelas oleh perencana
pendidikan karena gambaran keadaan itu akan dijadikan dasar untuk
penyusunan perencanaan pendidikan. Langkah pertama yaitu
mengidentifikasi jenis data yang diperlukan.
b) Jenis data yang dikumpulkan, berkenaan dengan sistem pendidikan, baik
data kuantitatif, data sarana dan prasarana, keadaan penduduk, geografi,
dan lapangan kerja.
c) Diagnosis, data yang sudah terkumpul harus dianalisis dan didiagnosis.
Menganalisis data merupakan proses untuk menghasilkan suatu informasi.
Mendiagnosisi keadaan pendidikan dapat dilakukan melalui penelitian
dengan jalan meninjau segala usaha dan hasil pendidikan, termasuk
mengkaji rencana yang sudah disusun tetapi belum dilaksanakan. Dalam
mendiagnosis keadaan pendidikan dipergunakan kriteria-kriteria seperti
relevansi, efektifitas dan efesiensi.

7
d) Perumusan kebijakan, merupakan suatu pembatasan gerak tentang apa-apa
yang akan dijadikan keputusan oleh orang lain. Suatu kebijakan di bidang
pendidikan dirumuskan secara melembaga oleh pemerintah dengan
melibatkan instansi-instansi terkait. Biasanya kebijakan pendidikan sudah
dituangkan dalam Repelita. Para perencana pendidikan tetap memegang
peranan penting terutama dalam memberikan nasehat teknis dalam
perumusan kebijakan.
e) Perkiraan kebutuhan masa depan, perencanaan pendidikan harus mampu
memperkirakan kebutuhan masa depan, sehingga rencana yang lengkap
dapat disusun.
f) Perhitungan biaya, menghitung untuk semua kebutuhan yang sudah
diidentifukasikan di masa datang. Perhitungan biaya dilakukan dengan
menggunakan satuan biaya atau standardisasi harga yang berlaku untuk
setiap kelompok kebutuhan dengan memperhatikan fluktuasi harga.
g) Penetapan sasaran, para perencana pendidikan meneliti sasaran-sasaran
pendidikan untuk masa yang akan datang. Dari sasaran itu ditetapkanlah
dana untuk masing-masing tingkatan sekolah.
h) Perumusan rencana, perencanaan yang disusun pada dasarnya ditujukan
untuk, menyajikan serangkaian rancangan keputusan untuk disetujui dan
menyediakan pola secara matang.
i) Perincian rencana, rencana yang telah dirumuskan dilakukan dengan cara,
yaitu penyusunan program dan identifikasi serta perumusan proyek.
Penyusunan program adalah membagi-bagikan rencana kedalam
kelompok kegiatan. Setiap kegiatan dalam kelompok ini harus saling
menunjang, dan meuju tujuan yang sama.
j) Implementasi rencana, fase ini sudah sampai pada pelaksanaan rencana
yang disusun. Implementasi ini mulai dilakukan apabila masing-amasing
proyek yang diusulkan sudah disahkan. Oleh karena itu kerangka
organisasi untuk berbagai proyek dikembangkan berdasarkan biaya
tahunan. Disamping itu dikembangkan rencana operasionalnya sepefrti
pendelegasian wewenang, penugasan tanggungjawab, pengadaan
mekanisme umpan balik dan pengawasannya.
k) Evaluasi rencana, dapat dikatakan sebagai kegiatan akhir dari proses
perencanaan sebelum revisi dilakukan. Penilaian berkaitan dengan
kemajuan/perkembangan dan penemuan penyimpangan-penyimpangan
dalam pelaksanaan suatu rencana. Penilaian yang dilakukan juga
bermanfaat untuk melihat rangkaian kegiatan dalam proses perencanaan

8
l) Revisi rencana, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi rencana. Revisi
bertujuan untuk memperbaiki, melengkapi atau menyempurnakan rencana
yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu (rencana yang sudah
dilaksanakan)2

B. Mekanisme Perencanaan Pendidikan

Dalam era globalisasi ini selalu terjadi perubahan berbahan yang cepat dan
keadaan tidak menentu, sehingga sangat memerlukan peran pendidikan Islam.
Pendidikan islam dalam menghadapi tantangan ini, yaitu disatu pihak dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan nilai-nilai baru sebagai akibat dengan
perkembangan iptek, sedangkan pada pihak lain pendidikan Islam harus
mempertahankan konsep perwujudan rahmatanlialamin.

Oleh karena itu strategi pengembangan pendidikan islam harus merumuskan


tujuan pendidikan islam sendiri yang kemudian mengikuti langkah-langkah yang
telah ditetapkan sebelumnya, antara lain menggunakan metode mendidik yang
sesuai.

Demikian pendidikan Islam dengan mekanismenya yang khas akan menghadapi


tantangan itu dengan cara:

a. Mengusahakan nilai-nilai islam dalam pendidikan islam menjadi kententuan


setandar atau baku bagi pengembangan moral atau akhlak masyarakat yang
selalu mengalami perubahan itu.
b. Mengusahakan peran pendidikan islam mengembangkan moral atau akhlak
peserta didik sebagai dasar pertimbangan dan pengendali tingkah lakunya dalam
menghadapi norma sekuler.

2
Dwi Priyanto, Pengembangan Perancanaan Pendidikan Islam, Insania, Vol. 16, No. 3,
(September, 2011).

9
c. Mengusahakan morma islam mampu menjadi pengendali kehidupan pribadi
dalam menghadapi goncangan hidup dalam era globalisasi ini sehingga para
peserta didik mampu menjadi sumber daya insani yang berkualitas dan bermutu.
d. Mengusahakan nilai-nilai islami dapat menjadi pengikat hidup sama dalam
rangka mengwujudkan persatuan dan kesatuan umat islam yang kokoh dengan
tetap memperhatikan lingkup kepentingan bangsa.
e. Mengusahakan hilangnya sifat ambivalensi pendidikan islam agar tidak timbul
pandangan yang dikotomis, yang dipandangan yang memisahkan secara tajam
antara tujuan ilmu dan agama, sementara ilmu merupakan alat yang utama dalam
menjangkau kebenaran yang menjadi tujuan agama.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas maka mekanisme pengembangan
lembaga pendidikan islam harus tetap maju pada target serta tujuan dan nilai-nilai
kependidikan islam yang sedang berkembang. Disatu pihak pendidikan islam tidak
boleh apriori terhadap trend pendidikan yang dibawa oleh proses globalisasi, tetapi
dipihak lain pendidikan harus tetap tegar dengan karakteristik khas yang
dimilikinya sebagai bumper masyarakat dari persoalan-persoalan moral dan
spiritual.3

3
Ali Nurdin, Perencanaan Pendidikan Sebagai Fungsi Manajemen, Ed. 1 (Depok Rajawali Pers,
2019 hlm. 131

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan merupakan salah satu aspek penting dalam mengambil dan


memutuskan suatu keputusan. Kemampuan berfikir manusia sangat penting dalam
memutuskan akan seperti apa keputusan masa depan yang akan diambilnya .
Dengan mengetahui analisis perencanaan pendidikan dan mekanisme perencanaan
pendidikan diharapkan mampu memberikan wawasan kepada kita semua tentang
pentingnya mengetahui analisis pendekatan pendidikan itu terjadi. Juga dengan
menerapkan beberapa pendekatan pendekatan perencanaan pendidikan yang sangat
penting karena pendekatan pendidikan merupakan suatu pilihan strategi yang dapat
memberikan corak dan nafas bagi pendidikan itu sendiri.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Dan, jika ada
kesalahan mohon dimaafkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurdin, A. (2019). Perencanaan pendidikan sebagai fungsi manajemen. PT


RAJAGRAFINDO PERSADA. Diambil dari
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/47942
Nuryasin, M., & Mitrohardjono, M. (2019). Strategi Perencanaan Pengembangan
Pendidikan Islam Di Indonesia. Jurnal Tahdzibi : Manajemen Pendidikan
Islam, 4(2), 77–84. https://doi.org/10.24853/tahdzibi.4.2.77-84
Priyanto, D. (2011). Pengembangan Perencanaan Pendidikan Islam (Konsep
Strategi Pengembangan Di Indonesia). INSANIA : Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan, 16(3), 294–307.
https://doi.org/10.24090/insania.v16i3.1594

12

Anda mungkin juga menyukai