FILSAFAT ILMU
(Kedudukan Teori Manajemen Pendidikan dan Menganalisa Teori Manajemen Pendidikan)
Dosen: Dr. A. Rosyid Teguhdin Hamid, M.Pd
Oleh :
1. M. Faiz Rifaldi
2. Eri Rachmani Arman
3. Asep Fathurrahman
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen Pendidikan Islam?
2. Apa saja teori-teori Manajemen Pendidikan Islam?
3. Dimana kedudukan Filsafat Ilmu dalam Teori Manajemen Pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Klasik
Teori klasik berasumsi bahwa pekerja atau manusia itu bersifat rasional,
berpikir logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Salah satu teori klasik
adalah manajemen ilmiah yang dipelopori Federik W. Taylor. Sasaran pada
pendekatan ini adalah kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan karyawan.
Selanjutnya Prinsip Studi Waktu dipelopori oleh Gilbreth menyatakan bahwa semua
usaha yang produktif diukur dengan studi waktu secara teliti. Berdasarkan studi waktu
muncul Prinsip Hasil Upah yaitu upah diberikan harus sesuai dengan hasil yang
besarnya ditentukan dari studi waktu.
Pelopor klasik yang lain yaitu Henri Fayol yang menyatakan ada 5 pedoman
manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengkomandoan, pengkordinasian,
dan pengawasan. Prinsip-prinsip pokok menurut Fayol:1) kesatuan komando, 2)
wewenang harus didelegasikan, 3) inisiatif harus dimiliki seorang manajer, 4) adanya
solidaritas kelompok. Prinsip-prinsip tersebut harus bersifat luwes.
Meskipun teori ini memiliki keunggulan dalam mencapai efisiensi organisasi,
sekarang ini tidak banyak berkembang karena sudah tidak sesuai denan
perkembangan jaman yang semakin global. Patokan-patokan pada teori klasik sudah
tidak mencukupi pengaruh globalisasi yang semakin bergolak. Sehingga muncul teori
neo klasik.
Contoh dalam teori ini pentingnya manajer mempertahankan wewenang formal, tetapi
sekarang karyawan semakin terdidik sehingga mereka kurang dapat menerima
wewenang formal.
Kelemahan teori klasik menurut Filley, Kerr dan Hous dalam Nanang Fatah(2009;24)
adalah: 1) teori klasik adalah teori yang terikat waktu, hanya cocok diterapkan pada
permulaan awal abad duapuluh, 2) teori ini mempunyai ciri-ciri deterministic, hanya
menekankan pada prinsip-prinsip manajemen tanpa memperhitungkan dimensi dalam
manajemen,dan 3) asumsi teori ini dirumuskan secara eksplisit.
Teori ini muncul karena pada manajer terdapat kelemahan dengan teori klasik.
Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan
dirinya. Para tokoh aliran ini menyatakan hakikat organisasi adalah kerjasama,
manajemen dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan
kebutuhan perorangan yang bekerja dijaga dengan baik.
P = f (MxA)
M= f (VxE)
P = f (AxVxE)
P = Prestasi Kerja
M= Motivasi Kerja
A = Ability (Kemampuan)
E = Ekspektasi(harapan)
Dua hal yang penting dalam teori Vromm adalah pembedaan antara imbalan instrinsik
dan ekstrinsik dan spesifikasi dari suatu keadaan di mana ekspektasi dan nilai
mempengaruhi kualitas pekerjaan seseorang. Seorang manajer harus menilai dan
mempertimbangkan struktur imbalan dengan hati-hati melalui perencanaan yang teliti.
3.Teori Modern
Teori modern mempunyai pandangan bahwa organisasi itu terbuka dan kompleks.
Analisi sistem, rancangan sistem, dan manajemen member petunjuk dalam
mengoperasionalkan pendekatan sistem merupakan tiga unsure pokok yang berusaha
mengenal esensi keterpaduan berbagai unsur dalam memecahkan masalah yang
sifatnya kompleks, termasuk pendidikan.
Dengan menerapkan aspek filsafat dalam manajemen pendidikan, diharapkan bagi semua
komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan dapat lebih arif dan bijaksana dalam
mengelola, dalam hal ini manajemen pendidikan. Sehingga, pendidikan menjadi efektif dan
efisien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori manajemen pendidikan
Teori sangat diperlukan untuk menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja, dan petunjuk
dalam melakukan research atau petunjuk dalam praktis. Secara general teori adalah
panduan atau pedoman dalam menjelaskan fenomena yang ada, sebagai landasan berpijak
dalam melakukan penelitian, dan juga sebagai pedoman untuk mengimplementasikan.
2. Teori-teori manajemen Pendidikan
- Teori Klasik
Teori klasik berasumsi bahwa pekerja atau manusia itu bersifat rasional, berpikir logik,
dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Salah satu teori klasik adalah
manajemen ilmiah yang dipelopori Federik W. Taylor. Sasaran pada pendekatan ini
adalah kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan karyawan. Selanjutnya Prinsip
Studi Waktu dipelopori oleh Gilbreth menyatakan bahwa semua usaha yang produktif
diukur dengan studi waktu secara teliti. Berdasarkan studi waktu muncul Prinsip Hasil
Upah yaitu upah diberikan harus sesuai dengan hasil yang besarnya ditentukan dari
studi waktu.
-Teori Neo Klasik
Teori ini muncul karena pada manajer terdapat kelemahan dengan teori klasik. Teori
ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan dirinya.
Para tokoh aliran ini menyatakan hakikat organisasi adalah kerjasama, manajemen
dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan kebutuhan
perorangan yang bekerja dijaga dengan baik.
-Teori Modern
Teori modern mempunyai pandangan bahwa organisasi itu terbuka dan kompleks.
Analisi sistem, rancangan sistem, dan manajemen member petunjuk dalam
mengoperasionalkan pendekatan sistem merupakan tiga unsure pokok yang berusaha
mengenal esensi keterpaduan berbagai unsur dalam memecahkan masalah yang
sifatnya kompleks, termasuk pendidikan.
3. Kedudukan filsafat ilmu dalam teori manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan seni dalam mengelola suatu lembaga pendidikan.
Dengan menggunakan ilmu dan teori yang ada dalam manajemen, diharapkan dalam
penyelenggaraannya dapat berjalan dengan baik. Namun, nyatanya tidak semua
permasalahan di lembaga pendidikan dapat diselesaikan dengan baik walaupun
dengan bantuan teori manajemen. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan filosofis
terkait permasalahan tersebut untuk mencari jalan keluarnya. Karena masalah
pendidikan juga masalah filsafat itu sendiri. Filsafat menjadi metode dan kaidah baru
yang bisa diimplementasikan dalam manajemen pendidikan agar proses dan
pelaksanaan pendidikan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ferianto, M. P. I., Munafiah, N. U., Makbul, M., Nurlaeli, H. A., & Suryana, S. (2023). Filsafat dan
Teori Manajemen Pendidikan Islam.