DISUSUN OLEH:
NAMA: ATTRI WAHYUNI
NIM: 1793142058
KELAS: MANAJEMEN C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiraan ALLAH SWT. Atas berkat
limpahan rahmatnya kami dapat meyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“ PARADIGMA FILSAFAT MANAJEMEN ”
Makassar April
BAB I
PENDAHULUA
A. PENDAHULAN
Paradigma menurut Thomas S.Kuhn adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoretis
yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga menjadi suatu sumber hukum,metode
serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menetukan sifat, ciri, serta karakter
ilmu pengetahuan itu sendiri. Thomas S. Khun berpendapat bahwa perkembangan atau
kemajuan ilmiah bersifat revolusioner, bukan kumulatif sebagaimana anggapan sebelumnya.
Revolusi ilmiah itu pertama-tama menyentuh wilayah paradigma, yaitu cara pandang
terhadap duniah dan contohnya prestasi atau praktik ilmia. Paradigma filsafat manajemen
Filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut Socrates, filsafat
adalah suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh atau cara berpikir yang mengupas
sesuatu sedalam-dalamnya. Tetapi tugas filsafat tidak menjawab pertanyaan yang timbul
dalam kehidupan, tetapi mempersoalkan jawaban yang diberikan. Berfilsafat adalah berpikir
radikal atau sampai kepada radiks-nya (akarnya), menyeluruh dan mendasar.
Manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: pertama, manajemen sebagai proses,
kedua manajemen sebagai kolektivitas, ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan suatu
ilmu. Pengertian ketiga istilah tersebut di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para
ahli. Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu dengan
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan utama bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada tiga pokok penting dalam defisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang
ingin dicapai, kedua tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain,
dan ketiga kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.
3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni berfungsi untuk
mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen
sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan
kedaan-keadaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman perkembangan paradigma teori manajemen?
2.
BABA II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Teori Manajemen
Definisi manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui rangkain kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and
McHugh, 1997). Dan ada pula yang menuliskan pengertian manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.Teori adalah pendapat yang dikumpulkan sebagai
keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori adalah suatu set hipotesis yang saling berkaitan
atau pernyataan mengenai suatu gejala atau satu set gejala.
Pembahasan dan pemahaman perkembangan paradigm teori manajemen sangat
diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen
selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk
membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam
organisasi yang terus mengalami perubahan.
Tiga pandangan utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan
pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
• Pendekatan klasik (the classical approaches), yang dikenal sebagai aliran manajemen ilmiah
(scientific management) dan teori organisasi klasik/prinsip-prinsip administrative
(administrative principles) serta organisasi birokrasi (bureaucratic organization) yaitu
pendekatan pada studi manajemen dengan prinsip-prinsip universal untuk berbagai situasi
manajemen.
• Pendekatan sumber daya manusia (the human resources approaches), yang dikenal juga
sebagai aliran perilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia,
kerja kelompok serta peranan faktor-faktor social di tempat kerja.
• Pendekatan kauntitatif atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or management
science approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-
teknik matematis dalam memecahkan masalah manajemen dalam sebuah organisasi.
• Pendekatan modern (modern approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan
pandangan system dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu dan
kinerja yang tinggi
1. Pendekatan Manajemen Klasik:
a) Manajemen Ilmiah
Tokoh utama aliran ini adalah Frederick Winslow Taylor yang menulis buku “Scientific
Management”. Taylor memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada
manajemen dan mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efisiensi.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas
suatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
b) Manajemen Adminstrasi
Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, indsutrialis Perancis yang menulis buku
“Administration Industriele et Generale”, mengemukakan lima unsur manajemen POACC
(fungsionalismeFayol)
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling bergantung yaitu :
prinsip yang menyeluruh yang digunakan sebagai petunjuk bagi manajer, yaitu
a. Pembagian kerja
b. Wewenang dan tanggung jawab
c. Disiplin
d. Kesatuan dalam perintah
e. Kesatuan arah
f. Mengutamakan kepentingan umum (general interest) di atas kepentingan individu
g. Pemberian upah bagi pekerja
h. Sentralisasi
i. Rantai perintah
j. Ketertiban
k. Keadilan
l. Kestabilan masa kerja pekerja
m
Inisiatif
.
n. Semangat jiwa kesatuan atau korps.
Dari prinsip-prinsip tersebut dapat dilihat bahwa tujuh prinsip di antaranya
berkaitan dengan rantai perintah dan alokasi kewenangan. Sedangkan dua prinsip lainnya
berkaitan dengan keadilan dalam sistem dan dua lainnya berkaitan dengan stabilitas dan
ketertiban.
c). Teori organisasi birokrasi
Organisasi didefinisikan sebagai satu unit sosial yang sengaja dibentuk (atau
berikut :
2. Jabatan disusun oleh tingkat hierarki dari atas ke bawah dan kesamping dengan
3. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara spesifik berbeda satu
sama lain
8. Setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan menjalankan jabatannya untuk kepentingan
pribadi
9. Setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang
yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan peranan dan fungsinya dalam sistem birokrasi
3. Sebagai suau tatanan jiwa tertentu dan alat kerja pada organ negara untuk mencapai
tujuannya.
Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak ada satu teori
yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi. Perkembangan teori manajemen
terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara
dinamis. Sehingga manajer dan organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut
melalui strategi manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan
kemampuan anggota-anggota organisai. Landasan utama pendekatan ini adalah manajemen
sebagai system dan manajemen dengan pendekatan kontingensi.
Lahirnya ilmu filsaf merupakan suatu evoluasi dari segala ilmu memberikan
pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti,
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan ranah kehidupan
manusia. Oleh karena itu uraian ini lebih difokuskan tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Dimana dalam ilmu manajemen ada beberapa aliran sebagai
dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan
manajemen post modern yang merupakan cikal bakal teori dari ilmu manajemen yang
berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya. Adapun aliran pemikiran klasik dikenal
dengan pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat
dari sisi bagaimana sumber daya manusia dan alam sekitarnya. Dalam buku Filsafat Politik
Prof.Dr. Armanda ( 2011.hal 34. ) Sokrates, sang pendiri filsafat politik mendeklarasikan
bahwa, filsafat sebagai aktivitas pencarian kebijaksanaan. Sementara Karl Marx
mendeklarsikan bahwa, perspektif filofis sebagai agen of Change peradaban baru.
Bisnis filsafat bukan lain kecuali mengubah realitas ketidak adilan dan
membalikkannya menjadi realitas keadilan. Berdasarkan pada Karl Marx, maka dapat
disimpulkan bahwa, realitas yang diartikan disini lihat dari sudut pandang manajemen,
ketidak adanya pemerataan dalam ranah kehidupan. Perubahan yang dilakukan dan harus
berlandaskan pada kebutuhan societas dan problematik yang hadapi oleh masyarakat dan
kaum terlemah. Perubahan yang diharapkan adalah, pengembalian hak hak kelayakan untuk
hak tinggal, hak untuk perolehan capital, hak untuk penataan taraf hidup, hak untuk
mendapatkan keadilan yang sama.
Banyak definisi tentang peradaban, namun dalam tulisan ini penulis melihat
peradaban dari sudut ilmu manajemen bisnis, suatu keluarga dikatakan beradab apabila telah
memenuhi, sandang, pangan, atau telah memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya,
dengan adanya pemenuhan kedua rantai kebutuhan ini, maka secara tidak langsun telah
melakukan pengembalian dan pengakuan nilai- nilai peradaban itu sendiri. Ketidak adilan
yang sering terjadi adalah mentalitas para pelaku kebijaksanaan itu sendiri, sehingga
menghadirkan sebuah ranah ketidak adilan dan ketidak beradaban. Perubahan realitas ranah
ketidak adilan ini secara langsun akan menciptakan ruang perbaikan pola pada tingkat
kehidupan manusia. Dimana setiap societas akan mendapatkan pengkuan hak dan
mendapatkan kesamaan hak untuk melakukan aktivitas usaha sendiri.
Elemen kedua adalah Kemampuan, sering kali dalam filsafat membuka topen setiap
manusia, dimana menemukan nilai nilai pada setiap problem, Kemampuan yang diilmu
manajemen dan adalah kemampuan baik itu untuk bekerja, kemampuan untuk memiliki
sesuatu, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, kemampuan untuk perolehan jabatan.
Namun kemampuan yang dimaksudkan pada tulisan ini merupakan yang dilihat dari sudut
bisnis dana sudut manajemen. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, manusia seringkali
diperhadapan dengan situasi situasi ini, banyak orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak
memiliki kebutuhan,sekalipun memiliki kemampuan untuk membeli, kemampuan untuk
memiliki, tapi belum tentu suatu barang tersebut sangat urgen buat dia. Sehingga dengan
arogansi tetap saja diambil dan menyimpang, sesungguhnya barang tersebut tidak boleh
diambil, dan berikan kepada orang lain yang sudah bertahun tahun memperjuangkan, untuk
mendapatkan, pemikiran inilah yang disebut dengan Etika.
Elemen ketiga adalah kebutuhan, semua orang pasti memiliki kebutuhan, kebutuhan
pasti tidak sama, karena setiap ranah kebutuhan dilandasi dengan struktur kehidupan, namun
yang menjadi problem adalah bahwa, tidak memiliki kebutuhan, tapi memiliki keinginan
untuk memiliki, sehingga yang terjadi adalah penghapusan hak orang lain, pertanyaannya
adalah apa si manajemen yang sesungguhnya, manajemen hanya merupakan sebuah
instrument dan pondasi, manajemen bisa jalan jika semua orang yang berada pada sebuah
lembaga atau organisasi memiliki etika manajemen atau etika bisnis. Penghilangan hak ini
menciptakan sebuah atmosfer ketidak adilan, ketidak beradaban,hasil akhir yang diperoleh
adalah yang susah akan menjadi susah yang sedih akan lebih sedih lagi yang kaya akan lebih
kaya. Maka oleh sebab itu, proses penegakkan sebuah sistem atau manajemen sesungguhnya
hanya terletak pada tingkat filsafat moral. Dengan filsafat moral maka setiap manajer
menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat
keputusan yang baik.
Evolusi Manajemen
Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion
study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911)
yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu
manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha.
a) Aliran klasik
b) Aliran hubungan manusiawi
c) Aliran manajemen modem.
1. Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini
(garis) pertama.
2. Manajer menengah Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan
dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi.
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat
terjadinya evolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan
pematian temadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan,
industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry
Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.
1. Robert Owen (1771 -1858) Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-
praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per
hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan
adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri,
ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat
rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-
anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan
pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan
harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan
hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal
Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena
menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia.
Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk
meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga
secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 -1871) Charles Babbage adalah seorang guru besar
matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik,
dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas
dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja
berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga
pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator.
Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut
“rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip- prinsip dasamya
digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau
menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer
otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan
Bapak Komputer”. Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the
Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip
efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk
menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya
rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.Disamping itu Babbage sangat
memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem
pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam
peningkatan produktivitas.Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna
pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian
keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan
produktivitas.
4. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth: 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth:1878-1972) Suami
istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha
membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia.
Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka
juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan
pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep
“three position plan of promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan
keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini
melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian
Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi
-yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan
tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus
memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka.
Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak
manajemen terhadap pekerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA