Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FILSAFAT ILMU

PARADIGMA FILSAFAT MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:
NAMA: ATTRI WAHYUNI
NIM: 1793142058
KELAS: MANAJEMEN C

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiraan ALLAH SWT. Atas berkat
limpahan rahmatnya kami dapat meyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“ PARADIGMA FILSAFAT MANAJEMEN ”

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin


sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput oleh
kesalahan dan kehilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi
walau demikian kami berusaha menyelesaikan makalah ini
Makalah ini membahas tentang sejarah teori manajemen. Kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Filsafat Ilmu di Universita Negeri Makassar.
Demikian semoga maklah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca. Kami
ucapkan terima kasih.

Makassar April
BAB I

PENDAHULUA

A. PENDAHULAN
Paradigma menurut Thomas S.Kuhn adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoretis
yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga menjadi suatu sumber hukum,metode
serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menetukan sifat, ciri, serta karakter
ilmu pengetahuan itu sendiri. Thomas S. Khun berpendapat bahwa perkembangan atau
kemajuan ilmiah bersifat revolusioner, bukan kumulatif sebagaimana anggapan sebelumnya.
Revolusi ilmiah itu pertama-tama menyentuh wilayah paradigma, yaitu cara pandang
terhadap duniah dan contohnya prestasi atau praktik ilmia. Paradigma filsafat manajemen
Filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut Socrates, filsafat
adalah suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh atau cara berpikir yang mengupas
sesuatu sedalam-dalamnya. Tetapi tugas filsafat tidak menjawab pertanyaan yang timbul
dalam kehidupan, tetapi mempersoalkan jawaban yang diberikan. Berfilsafat adalah berpikir
radikal atau sampai kepada radiks-nya (akarnya), menyeluruh dan mendasar.
Manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: pertama, manajemen sebagai proses,
kedua manajemen sebagai kolektivitas, ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan suatu
ilmu. Pengertian ketiga istilah tersebut di atas diuraikan sebagai berikut:

1.   Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para
ahli. Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu dengan
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan utama bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada tiga pokok penting dalam defisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang
ingin dicapai, kedua tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain,
dan ketiga kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.

2.    Manajemen sebagai kolektivitas, orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.


Jadi setiap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
disebut manajemen. Dalam arti tunggal disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan
unit pimpinannya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.

3.      Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni berfungsi untuk
mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen
sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan
kedaan-keadaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman perkembangan paradigma teori manajemen?
2.
BABA II

PEMBAHASAN
A. Perkembangan Teori Manajemen
Definisi manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui rangkain kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and
McHugh, 1997). Dan ada pula yang menuliskan pengertian manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.Teori adalah pendapat yang dikumpulkan sebagai
keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori adalah suatu set hipotesis yang saling berkaitan
atau pernyataan mengenai suatu gejala atau satu set gejala.
Pembahasan dan pemahaman perkembangan paradigm teori manajemen sangat
diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen
selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk
membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam
organisasi yang terus mengalami perubahan.
Tiga pandangan utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan
pendekatan-pendekatan sebagai berikut :

• Pendekatan klasik (the classical approaches), yang dikenal sebagai aliran manajemen ilmiah
(scientific management) dan teori organisasi klasik/prinsip-prinsip administrative
(administrative principles) serta organisasi birokrasi (bureaucratic organization) yaitu
pendekatan pada studi manajemen dengan prinsip-prinsip universal untuk berbagai situasi
manajemen.

• Pendekatan sumber daya manusia (the human resources approaches), yang dikenal juga
sebagai aliran perilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia,
kerja kelompok serta peranan faktor-faktor social di tempat kerja.
• Pendekatan kauntitatif atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or management
science approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-
teknik matematis dalam memecahkan masalah manajemen dalam sebuah organisasi.
• Pendekatan modern (modern approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan
pandangan system dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu dan
kinerja yang tinggi
1. Pendekatan Manajemen Klasik:
a) Manajemen Ilmiah

Tokoh utama aliran ini adalah Frederick Winslow Taylor yang menulis buku “Scientific
Management”. Taylor memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada
manajemen dan mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efisiensi.

Empat prinsip dasar manajemen ilmiah, yaitu :


1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar metode yang paling baik
untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan

2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas
suatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah karyawan

4.Kerjasama sama yang baik antara karyawan dan pemilik perusahaan


Teknik pencapaian efisiensi yang dikembangkan untuk melaksanakan prinsip-prinsiptersebut
adalah studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, system upah perpotongan differensial,
kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standardisasi pekerjaan, peralatan, dan
tenaga kerja.

b) Manajemen Adminstrasi

Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, indsutrialis Perancis yang menulis buku
“Administration Industriele et Generale”, mengemukakan lima unsur manajemen POACC
(fungsionalismeFayol)
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling bergantung yaitu :

prinsip yang menyeluruh yang digunakan sebagai petunjuk bagi manajer, yaitu
a. Pembagian kerja
b. Wewenang dan tanggung jawab
c. Disiplin
d. Kesatuan dalam perintah
e. Kesatuan arah
f. Mengutamakan kepentingan umum (general interest) di atas kepentingan individu
g. Pemberian upah bagi pekerja
h. Sentralisasi
i. Rantai perintah
j. Ketertiban
k. Keadilan
l. Kestabilan masa kerja pekerja
m
Inisiatif
.
n. Semangat jiwa kesatuan atau korps.
Dari prinsip-prinsip tersebut dapat dilihat bahwa tujuh prinsip di antaranya
berkaitan dengan rantai perintah dan alokasi kewenangan. Sedangkan dua prinsip lainnya
berkaitan dengan keadilan dalam sistem dan dua lainnya berkaitan dengan stabilitas dan
ketertiban.
c). Teori organisasi birokrasi
Organisasi didefinisikan sebagai satu unit sosial yang sengaja dibentuk (atau

pengelompokan manusia) dan dibentuk kembali untuk mencapai matlamat-matlamat tertentu.


Menurut weber tpe ideal birokrasi yang rasional itu dilakukan dalam cara-cara sebagai

berikut :

1. Pejabat secara rasional bebas, tetapi dibatasi oleh jabatannya

2. Jabatan disusun oleh tingkat hierarki dari atas ke bawah dan kesamping dengan

konsekuensinya berupa perbedaan kekuasaan.

3. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara spesifik berbeda satu

sama lain

4. Setiap pejabat mempunyai kontrak jabatan yang harus dijalankan.

5. Setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesionalitasnya

6. Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak untuk menerima pensiun.

7. Terdapat struktur pengembangan karieryang jelas

8. Setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan menjalankan jabatannya untuk kepentingan

pribadi

9. Setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang

dijalankan secara disiplin. (Weber, 1978 dan Albrow, 1970)

Dalam pemerintahan, kekuasaan publik dijalankan oleh pejabat pemerintah/para birokrat

yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan peranan dan fungsinya dalam sistem birokrasi

negara dan harus mampu mengendalikan orang-orang yang dipimpin. 

Birokrasi dalam ha ini mempunyai tiga arti, yaitu :

1. Sebagai Tipe organisasi yang khas.

2. Sebagai suatu sistem (struktur).

3. Sebagai suau tatanan jiwa tertentu dan alat kerja pada organ negara untuk mencapai

tujuannya.

2. Pendekatan Perilaku Manuasia atau sumber daya manusia


Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu dengan model:
a.    Rasional, model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang
diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan, motif,
dan tujuan. Pendukung model ini antara lain Down (1967) dan Simon (1973).
b.   Sosiologis, model sosiologis lebih memusatkan perhatiannya pada pengetahuan
antropologi, sosiologi, dan psikologi. Pendukung model ini antara lain Bern (1970). 
c.    Pengembangan hubungan manusia, model pembangunan hubungan manusia lebih
memusatkan perhatiannya pada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai
sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktifitas kerja.
Pendukung model ini antara lain McGregor (1961), Maslow (1970), dan Bennis (1990).
 Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi.
Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya.
[3] Maslow yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan perilaku
manusia dalam kaitannya dengan motivasi manusia yaitu pada dasarnya perilaku
adalah goal-oriented. Dengan kata lain, perilaku pada umumnya dimotivasi oleh kegiatan
untuk memperoleh kebutuhan. Sesuai dengan ini, maka yang mendorong seseorang
berperilaku tertentu dipengaruhi oleh kebutuhan yang paling mendesak. Ia mengatakan
setiaporang mmempunyai suatu hierarki kebutuhan, dan secara berturut-turut berdiri dari :
a.       Physicology needs
b.      Safety needs
c.       Social needs
d.      Esteem needs dan
e.       Self actualization needs.

2.       Prisip Teori Perilaku


Beberapa prinsip perilaku antara lain:
a.       Pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja sangat dibutuhkan
b.      Manajemen tidak dapat dianggap sebagai suatu proses teknik yang kaku
c.       Manajemen harus sistematis dan sistemis
d.      Pendekatan yang digunakan dalam manajemen harus hati-hati
e.       Organisasi sebagai suatu keseluruhan
f.       Kepemimpinan diterapkan sesuai dengan situasi bawahannya
Unsur manusia merupakan kunci utama yang menentukan sukses atau gagalnya
organisasi mencapai tujuannya
h.      Manajer masa kini harus dididik dan dilatih untuk memahami dan menerapkan
konsep-konsep manajemen
i.        Komitmen dapat ditingkatkan melalui partisipasi dan keterlibatan pekerja dan
3. Pendekatan Manajemen Modern

Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak ada satu teori
yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi. Perkembangan teori manajemen
terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara
dinamis. Sehingga manajer dan organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut
melalui strategi manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan
kemampuan anggota-anggota organisai. Landasan utama pendekatan ini adalah manajemen
sebagai system dan manajemen dengan pendekatan kontingensi.

B. TINJAUAN ILMU FILSAFAT TERHADAP MANAJEMEN

Lahirnya  ilmu filsaf merupakan suatu evoluasi dari segala ilmu memberikan
pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti,
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan ranah kehidupan
manusia. Oleh karena itu uraian ini lebih difokuskan  tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Dimana dalam ilmu manajemen ada beberapa aliran sebagai
dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan
manajemen post modern yang merupakan cikal bakal teori dari ilmu manajemen yang
berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.  Adapun aliran pemikiran klasik dikenal
dengan pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat
dari sisi bagaimana sumber daya manusia dan alam sekitarnya. Dalam buku Filsafat Politik
Prof.Dr. Armanda ( 2011.hal 34. ) Sokrates, sang pendiri filsafat politik mendeklarasikan
bahwa, filsafat sebagai aktivitas pencarian kebijaksanaan. Sementara Karl Marx
mendeklarsikan bahwa, perspektif filofis sebagai  agen of Change peradaban baru.

Bisnis filsafat bukan lain kecuali mengubah realitas ketidak adilan dan
membalikkannya menjadi realitas keadilan. Berdasarkan pada Karl Marx, maka dapat
disimpulkan bahwa, realitas yang diartikan disini lihat dari sudut pandang manajemen,
ketidak adanya pemerataan dalam ranah kehidupan. Perubahan yang dilakukan dan harus
berlandaskan pada kebutuhan societas dan problematik yang hadapi oleh masyarakat dan
kaum terlemah. Perubahan yang diharapkan adalah, pengembalian hak hak  kelayakan untuk
hak tinggal, hak untuk perolehan capital, hak untuk  penataan taraf hidup, hak untuk
mendapatkan keadilan yang sama.

Berfilsafat mengajak berfikir lebih dewasa (profesional) maksudnya, dengan filsafat


orang dapat mengetahui semua hal dengan cara berfikir sedalam-dalamnya, yang tentunya
dengan berbagai pertimbangan serta mengkaitan suatu problem yang memiliki hubungan
dengan objek, obyek  yang dimaksudkan disini adalah pengaturan sebuah sistem bisnis yang
tidak mengabaikan norma- norma kehidupan. Norma norma kehidupan yang dimaksudkan
adalah bagaimana setiap orang mendapatkan hak dan pengaturan kehidupan yang sesuai
dengan standar yang sebenarnya. Dengan filsafat kita akan menjadi orang yang tidak pernah
puas dengan satu pendapat lantaran filsafat selalu menginginkan semua tujuan terbahas
secara kritis, liberal dan sistematis. Ketika berfikir tentang apa itu bisnis.? maka dengan
metode berfikir filsafat, kita akan mengemukakan semua hal yang ada dalam kebutuhan dan
keinginan manusia, baik berupa sifat, karakter, tingkahlaku dan keunggulan-keunggulannya
dibandingkan dengan mahluk Tuhan lain.

Banyak definisi tentang peradaban, namun dalam tulisan ini penulis melihat
peradaban dari sudut ilmu manajemen bisnis, suatu keluarga dikatakan beradab apabila telah
memenuhi, sandang, pangan, atau telah memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya,
dengan adanya pemenuhan kedua rantai kebutuhan ini, maka secara tidak langsun telah
melakukan pengembalian dan pengakuan nilai- nilai peradaban itu sendiri. Ketidak adilan
yang sering terjadi adalah mentalitas para pelaku kebijaksanaan itu sendiri, sehingga
menghadirkan sebuah ranah ketidak adilan dan ketidak beradaban. Perubahan realitas ranah
ketidak adilan ini secara langsun akan menciptakan ruang perbaikan pola  pada tingkat
kehidupan manusia. Dimana setiap societas akan mendapatkan pengkuan hak dan
mendapatkan kesamaan hak untuk melakukan aktivitas usaha sendiri.

Dengan filsafat manusia bukan hanya menanggalkan mental individualnya melainkan


memeluk rasionalitas. Dasar pertimbangannya bahwa,meletakkan keadilan yang tataran yang
sama, baik secara hukum maupun secara budaya, dan ekonomi.Pengaruh ketidak adilan
sering menciptakan fenomena fenomena yang sangat buruk seperti anak-anak kurang gizi,
biaya rumah sakit yang sangat mahal, kasus seorang gadis yang berumur 27 tahun dari
keluarga yang tidak mampu, ketika melakukan operasi, dipungut biaya operasi sebesar 30
juta rupiah. Fenomena fenomena ini merupakan hasil dari ketidak adilan. Kasus ini
merupakan sebuah realitas ketidak adilan suatu sistem dan mentalitas yang sudah dipenuhi
dengan mental  dan manajemen volatif.

Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran


ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati
oleh manusia saja. Filsafat menjadi sumber dari segala kegiatan manusia atau mewarnai
semua aktivitas warga negara dari suatu bangsa.Ilmu merupakan pengetahuan yang digumuli
sejak sekola dasar pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi, berfilsafat tentang ilmu berarti
berterus-terang kepada diri sendiri. Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas
pengalaman manusia juga disebabkan metode yang digunakan dalam menyusun yang telah
teruji kebenarannya secara empriris.Filsafat membahas  masalah dari segala aspeknya yang
mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering
dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya
ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat
diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat
yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar
gunung es situ untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang
kritis.Filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut Socrates, filsafat adalah
suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh atau cara berpikir yang mengupas sesuatu
sedalam-dalamnya. Berfilsafat adalah berpikir radikal atau sampai kepada radiks-nya
(akarnya), menyeluruh dan mendasar. Hal-hal yang sekecil-kecilnyapun tidak akan luput dari
pengamatan kefilsafatan. Pernyataan apapun dan betapapun sederhananya tidak diterima
begitu saja oleh filsafat tanpa pengujian yang seksama. Kontribusi Ilmu filsafat terhadap
manajemen bisnis bukan sebuah retorika teori, melainkan berhubungan secara langsun
kepada pokok permasalahan yang hadir dipermukan bumi ini. Fonomena- fenomena yang 
terjadi merupakan cikal bakalnya dari tiga elemen yaitu, keinginan, kemampuan, kebutuhan
manusia. Keinginan yang saya maksudkan adalah keinginan manusia terhadap sesuatu
barang,setiap orang memiliki keinginan, tapi keinginan tidak akan tercapai, karena dibatasi
oleh kemampuan untuk membayar. Dengan adanya penundaan keinginan ini maka secara
otomatis menghadirkan sebuah problem kepada yang bersangkutan, Sudah menjadi problem
maka tentunya menghadir sebuah bangunan usaha yang menyimpang dari pada norma-
norma bisnis dan bahkan melakukan violatif manajemen.

Elemen kedua adalah Kemampuan, sering kali dalam filsafat membuka topen setiap
manusia, dimana menemukan nilai nilai pada setiap problem, Kemampuan yang diilmu
manajemen dan adalah kemampuan baik itu untuk bekerja, kemampuan untuk memiliki
sesuatu, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, kemampuan untuk perolehan jabatan.
Namun kemampuan yang dimaksudkan pada tulisan ini merupakan yang dilihat dari sudut
bisnis dana sudut manajemen. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, manusia seringkali
diperhadapan dengan situasi situasi ini, banyak orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak
memiliki kebutuhan,sekalipun memiliki kemampuan untuk membeli, kemampuan untuk
memiliki, tapi belum tentu suatu barang tersebut sangat urgen buat dia. Sehingga dengan
arogansi tetap saja diambil dan menyimpang, sesungguhnya barang tersebut tidak boleh
diambil, dan berikan kepada orang lain yang sudah bertahun tahun memperjuangkan, untuk
mendapatkan, pemikiran inilah yang disebut dengan Etika.

Elemen ketiga adalah kebutuhan, semua orang pasti memiliki kebutuhan, kebutuhan
pasti tidak sama, karena setiap ranah kebutuhan dilandasi dengan struktur kehidupan, namun
yang menjadi problem adalah bahwa, tidak memiliki kebutuhan, tapi memiliki keinginan
untuk memiliki, sehingga yang terjadi adalah penghapusan hak orang lain, pertanyaannya
adalah apa si manajemen yang sesungguhnya, manajemen hanya merupakan sebuah
instrument dan pondasi, manajemen bisa jalan jika semua orang yang berada pada sebuah
lembaga atau organisasi memiliki etika manajemen atau etika bisnis. Penghilangan hak ini
menciptakan sebuah atmosfer ketidak adilan, ketidak beradaban,hasil akhir yang diperoleh
adalah yang susah akan menjadi susah yang sedih akan lebih sedih lagi yang kaya akan lebih
kaya. Maka oleh sebab itu, proses  penegakkan sebuah sistem atau manajemen sesungguhnya
hanya terletak pada tingkat  filsafat moral. Dengan filsafat moral maka setiap manajer
menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat
keputusan yang baik.

Evolusi Manajemen

Perkembangan Ilmu Manajemen Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu


terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang


erat  hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal
mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan
waktu.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi   dalam kehidupan
masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik,
psikologi, sosiologi, hukum,administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni,
misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni   suara.

Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and  motion
study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911)
yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu
manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha.

Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu  sosial yang


mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana
fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan
terhadap organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan
suatu organisasi, yaitu :

1. Tekanan pemilik perusahaan


2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat Pengaruh dunia Internasional

Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi


manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung
arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa
berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam
kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner
mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut : “Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya
agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dari defenisi di atas terlihat bahwa
Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai
“seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi.
Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan.

Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus


rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian diatas
disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang
untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), engorganisasian (organizing), pengarahan
(actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai sekarang belum ada suatu teori
manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak
pandangan tentang manajemen Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah
yang berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :

a) Aliran klasik
b) Aliran hubungan manusiawi
c) Aliran manajemen modem.

Tingkatan  manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga


golongan yang berbeda :

1. Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini
(garis) pertama.
2. Manajer menengah Manajemen  menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan
dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan  kadang-kadang
juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi.

Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat
terjadinya evolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan
pematian temadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan,
industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry
Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.

1. Robert Owen (1771 -1858) Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-
praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per
hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan
adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri,
ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat
rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-
anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan
pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan
harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan
hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal
Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena
menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia.
Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk
meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga
secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 -1871) Charles Babbage adalah seorang guru besar
matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik,
dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas
dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja
berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga
pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator.
Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut
“rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip- prinsip dasamya
digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau
menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer
otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan
Bapak Komputer”. Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the
Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip
efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk
menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya
rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.Disamping itu Babbage sangat
memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem
pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam
peningkatan produktivitas.Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna
pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian
keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan
produktivitas.

3. Frederick W. Taylor (1856 -1915) Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen


ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal
adalah gerakan efisiensi kerja.Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya
manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan
turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan
semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan
yaitu : 1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar. 2. Pekerjaan diseleksi
secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan. 3.
Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja. Mengembangkan
seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan
maksimum para karyawan itu sendiri dan perusahaan Henry beranggapan bahwa
unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan,
mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen,
serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang
terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan
memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan
rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan
rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang
terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program
Evaluation and Review Techique).

4. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth: 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth:1878-1972) Suami
istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha
membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia.
Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka
juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan
pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep
“three position plan of promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan
keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini
melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian
Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi
-yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan
tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus
memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka.
Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak
manajemen terhadap pekerja.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

perkembangan teori manajemen dapat diringkas sebagai berikut:

a) Pendekatan Klasik terdiri atas: Manajemen Ilmiah, Prinsip-Prinsip


Administratif, Teori Organisasi Birokrasi
b) Pendekatan SDM terdiri atas: Hawthorne EffectàTeori Maslow, Teori X dan
Teori Y
c) Pendekatan Kuantitaif terdiri atas: Aliran kuantitatif (management science)
d) Pendekatan Modern terdiri atas: Pendekatan Sistem, Pendekatan Kontingensi.
Perkembangan teori manajemen diatas terjadi sebagai proses perubahan
keilmuan, hal ini dijelaskan oleh Ihalauw (2000) sebagai berikut; pada suatu masa
tertentu ilmu tertentu didominasi oleh sebuah paradigma tertentu. Berdasarkan
paradigma tertentu itu, terjadilah akumulasi ilmu pengetahuan dan berlangsunglah
kemajuan ilmu. Tahapan ini dikenal sebagai normal science. Jadi perkembangan ilmu
manajemen merupakan sebuah perkembangan yang normal sebagai suatu proses
akumulasi keilmiahan dan berubahnya tuntutan lingkungan organisasi. Dalam konteks
demikian teori manajemen akan berkembang terus dari masa ke masa.
Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan
kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi
yang bisa diamati oleh manusia saja. Filsafat menjadi sumber dari segala kegiatan
manusia atau mewarnai semua aktivitas warga negara dari suatu bangsa. Ilmu merupakan
pengetahuan yang digumuli sejak sekola dasar pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi,
berfilsafat tentang ilmu berarti berterus-terang kepada diri sendiri. Ilmu membatasi
lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang
digunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empriris.
Ontologi disamakan dengan metafisika, itu pertama kali dipakai oleh Andronicus dari
Rhodesia pada zaman 70 tahun sebelum Masehi. Artinya adalah segala sesuatu yang
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat supra-fisis atau kerangka penjelasan yang
menerobos melampaui pemikiran biasa yang memang sangat terbatas atau kurang
memadai
B. SARAN
Makalah ini di buat untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca dapat
memahami tentang sejarah teori manajemn. Saran dan kritik dari pembaca demi
peyempurnaan makalah

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai