Anda di halaman 1dari 18

PARADIGMA

MANAJEMEN
Paradigma dapat didefinisikan bermacam-macam tergantung
pada sudut pandang yang menggunakannya. Jika dari sudut
pandang penulis, maka paradigma adalah cara pandang
seseorang mengenai suatu pokok permasalahan yang
bersifat fundamental untuk memahami suatu ilmu maupun
keyakinan dasar yang menuntun seorang untuk bertindak
dalam kehidupan sehari-hari.

Capra (1991) dalam bukunya Tao of Physics


menyatakan bahwa paradigma adalah asumsi
dasar yang membutuhkan bukti pendukung untuk
asumsi-asumsi yang ditegakkannya, dalam
menggambarkan dan mewarnai interpretasinya
terhadap realita sejarah sains.
Sedangkan Kuhn (1962) dalam bukunya The Structure of
Scientific Revolution menyatakan bahwa paradigma adalah
gabungan hasil kajian yang terdiri dari seperangkat konsep,
nilai, teknik dll yang digunakan secara bersama dalam suatu
komunitas untuk menentukan keabsahan suatu masalah
berserta solusinya.
Paradigma menurut Guba (1990) seperti yang dikutip Denzin &
Lincoln, (1994) didefinisikan sebagai:

“a set of basic beliefs (or metaphysics) that deals with ultimates or


first principles…a world view that defines, for its holder the nature
of the world…”

seperangkat keyakinan dasar (atau metafisika) yang berhubungan


dengan prinsip pertama ... pandangan dunia yang mendefinisikan, bagi
pemegangnya sifat alami didunia.
PARADIGMA PERUBAHAN MANAJEMEN

  Manajemen memiliki beberapa pengertian


menurut para ahli, salah satunya menurut
Mary Parker Follet, manajemen adalah seni
membereskan segala hal melalui orang lain.
Sedangkan menururt Peter Drucker,
manajemen adalah memberikan organisasi
memimpin dan memutusakan bagaimana
menggunakan sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran.
Dari dua pengertian tersebut dapat kita
simpulkan bahwa manajemen adalah
pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian sumber
daya organisasi.
Ada dua ide penting dalam pengertian
manajemen tersebut, yaitu :

1. Manajemen memiliki empat fungsi yaitu


perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian, dan
2. Pencapaian sasaran organisasi dengan
cara yang efisien dan efektif .
Perencanaan
Penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi
di masa
depan dan penetapan tugastugas serta alokasi sumberd
aya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi

Pengorganisasian :
Melibatkan pentapan tugas, pengelompokan tugas
tugas kedalam departemen ,dan alokasi bermacam-
macam sumberdaya kedalam berbagai departemen.
Kepemimpinan
Penggunaanpengaruhuntukmemotivasikaryawan agar
mencapaisasaranorganisasi.

Pengendalian
Memantau aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar
tetap berjalan kearah pencapaian sasaran, dan membuat
 koreksi bila diperlukan
MANAJEMEN KONTEMPORER

1. Manajemen kontemporer adalah pengetahuan manajemen


(management knowledge) yang dibangun pas (fit) dengan
paradigma yang mencerminkan karakteristik lingkungan bisnis
terkini. (Mulyadi).
 
2. MENGAPA MANAJEMEN KONTEMPORER?

 Pengetahuan dibangun atas dasar paradigma tertentu.


 Paradigma ibarat sebuah peta yang menggambarkan karakteristik
lingkungan bisnis yang dimasuki oleh organisasi
 Setiap karakteristik lingkungan bisnis menuntut paradigma yang
dengan tepat mencerminkan karakteristik lingkungan tersebut. •
 Paradigma dipakai sebagai basis untuk
mengembangkan pengetahuan manajemen, agar
pengetahuan manajemen yang dihasilkan dapat
digunakan secara efektif dalam mengelola organisasi
untuk memasuki lingkungan bisnis terkini.

BAGAIMANA PENGETAHUAN MANAJEMEN DIBANGUN?


RERANGKA PENGEMBANGAN ILMU DAN PENGETAHUAN

Ilmu dan pengetahuan dibangun bukan melalui cara akumulasi,


Ilmu dan pengetahuan dibangun berdasarkan paradigma tertentu.
Paradigma rangkuman dari Para Ahli,
Paradigma adalah cara orang melihat diri mereka
sendiri dan lingkungan yang akan mempengaruhi
pemikiran (kognitif), sikap (afektif), dan perilaku
(konatif). Paradigma juga dapat berarti
seperangkat asumsi, konsep, nilai-nilai, dan
praktik yang diterapkan dalam memandang
realitas dalam sebuah komunitas yang sama,
khususnya, disiplin intelektual.
Manajemen Kontemporer
Pelaksanaan Manajemen Kontemporer menggunakan :

 Pendekatan Sistem
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksidengan
lingkungannya.
 Pendekatan Situasional(Contingency)
Efektivitas manajer tergantung situasi yang dihadapi.
 Pendekatan Hubungan Manusiawi Baru (Neo-Human Relations)
Menggabungkan sisi positif manusia dengan manajemen ilmiah.
 Pandangan Integratif (Menggabungkan semua pendekatan yang ada).
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem, kemudian
dalampelaksanaan, manajemen, prinsip atau pendekatanmanajemen
dipilih sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Pendekatan Sistem
Pendekatan system memandang organisasi sebagai suatu kesatuan
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama
lain. Dalam pendekatan ini manajer diajak untuk memandang
organisasi sebagai suatu kesatuan yang merupakan bagian dari
lingkungan ekternal yang lebih luas. Dalam sistem ini dijelaskan
bahwa kegiatan setiap bagian dariorganisasi akan mempengaruhi
kegiatan bagian lainnya.

Beberapa istilah dan sumbangan yang digunakan dalam pendekatan


sistem, yaitu :
1. Subsistem, yaitu bagian-bagian yang membentuk kesluruan
sistem. Setiap sistem menjadi subsistem dari kesatuan yang
lebih besar.
2. Sinergi, yaitu bagian-bagian terpisah dalam sebuah orgnisasi yang
saling bekerja sama dan berhubungan serta menghasilkan kerja
yang lebih besar.
3. Sistem terbuka, yaitu sistem yang berhubungan dengan
lingkungan luar. Sistem tertutup, yaitu sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luar.

4. Arus, yaitu perubahan seluruh masukan ( informasi, bahan


dan enegi) yang berasal dari lingkungan melalui suatu
proses untuk menghasilkan keluaran (barang dan jasa).

5. Umpan balik, merupakan kunci pengawasan terhadap sistem,


dengan adanya umpan balik, maka dapat dilakukan
perbaikan apabila ada kesalahan dalam pelaksanaannya
Pendekatan Kontingensi

Pendekatan ini menggunakan metode-metode yang efektif untuk


mengatasi masalah-masalah dalam situasi tertentu yang tidak dapat
diterapkan dalam situasi lain.
Tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana yang digunakan
dalam situasi dan waktu yang tepatdalam membantu pencapaian tujuan.

Suatu langkah yang paling tepat untuk mengatasi masalah dalam


pendekatan kontingensi adalah bergantung pada situasi yang dihadapi
oleh manajemen, karena adalah suatu kenyataan bahwa situasi, aksi dan
hasil adalah faktor yangsaling mempengaruhi dan saling tergantung satu
sama lainnya.
Aliran Ilmu Manajemen
Aliran ini mengembangkan prosedur penelitian operasional
(operasional research+OR) dalam menghadapi masalah
organisasi. Prosedur yang dignauakan dimulai dari analisis
masalah sampai dengan usulan kegiatan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Beberapa sumbangan aliran ini :
1. Prinsip aliran ini diterapkan dalam pemecahan masalah
pada organisasi besar.
2. Teknik-teknik manajemen ilmiahdigunakan pada
berbagai kegiatan, seperti penyusunan anggaran, arus
uang, jadwal produksi, pengembangan produk,
perencanaan tenaga kerja dan lain-lain.
3. Mencoba memecahkan masalah dengan cara
meninjaunya dari berbagai ilmu (interdisipliner).
4. Memecahkan masalah secara matematis.
Pendekatan perilaku
Elton Mayo: yaitu manajer McGregor: teori X dan teori Y :
yang menggunakan hubungan
manusiawi akan dapat 1. Teori X mengandung arti bahwa
mencapai produktivitas manajer memandang karyawannya
tidak menyukai kerjanya, tak ada
ambisi, tak bertanggung jawab, menolak
perubahan dan lebih baik dipimpin dari
Maslow: hierarki kebutuhan pada memimpin.
manusia dari yang terbawah
kebutuhan psiologi (sandang, 2. Teori Y mengandung isi bawahan
pangan, papan, seks); kebutuhan bersedia bekerja, bertanggung jawab,
keamanan, kebutuhan sosial; mampu mengarahkan dan
kebutuhan harga diri, dan mengendalikan diri, berpandangan luas,
kebutuhan aktualisasi diri. pandai dan kreatif.
 Elton Mayo (1880-1949), terkenal dengan
ekperimen perilaku manusia dalam situasi kerja,
disebut sebagai Ekperimen Hawthorne.
Ekperimen ini menghasilkan kesimpulan bahwa
perhatian khusus pada karyawan dapat
meningkatkan usaha kerjanya, disebut
Hawthorne effect.

Dari ekperimen ini diperoleh hasil. yaitu : dari


konsep manusia yang rasional bahwa manusia
yang hanya dapat dimotivasi dengan pemenuhan
ekonomi, diganti dengan konsep pemenuhan
sosial melalui hubungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai