Anda di halaman 1dari 19

Anggota Kelompok :

1. BAGAS SAPUTRA (20416261201281)


2. BAGJA GUMELAR (20416261201387)
3. KRISNA AGUNG (20416261201413)
4. MOCHAMMAD ROUF (20416261201229)
5. RAGHA DZAKY SYAFIKQRI (20416261201286)
1. Judul Artikel
PARADIGMA DALAM PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI DAN
IMPLAKASINYA PADA KOMUNIKASI ORGANISASI

Isu Artikel :
Arus komunikasi yang kurang dari atas kebawah (donward) terkait dengan penyampaian
berupa pendelegasian tugas / perintah kerja. Sementara itu, arus komunikasi dari bawah
ke atas (upward)berkenaan dengan pelaporan hasil ataupun dari permasalahan dalam
pekerjaan yang di mana sangat mempengaruhi kinerja aktifitas pegawai.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan
1. Untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi,
2. Untuk menjelaskan, menggambarkan, dan daftar konsep-konsep kunci dari
komunikasi organisasi.
3. Untuk mengetahui contoh implikasi teori organisasi terhadap komunikasi organisasi.

Teori
Perkembangan teori mengenai organisasi sejalan dengan perkembangan dalam cara
pandang mengenai dunia ini (paradigma, world, view). Dimulai dari teori-teori
organisasi yang beraliran klasik (paradigma positivistik/obyektif), aliran transisional
yang menentang pandangan dari aliran klasik, serta teori-teori yang mengusung
subyektifitas.
Berikut paradigma beserta teori-teori komunikasi yang berada di bawah naungannya,
serta implikasinya terhadap komunikasi (di organisasi)
1. Paradigma Klasik
(Daniels, Spiker, and Papa 1997) menyebut aliran klasik ini sebgaai Manajemen
Saintifik dan Klasikal. Teori-teori dalam paradigma ini memandang organisasi
sebagai sesuatu yang menyerupai mesin, yang digerakkan oleh rencana dan kontrol
dari manajemen.
2. Paradigma Transisional
Paradigma Transisional menekankan hal yang lebih luas seperti penggunaan
kekuasaan, aspek psikologi, variabel perilaku individu anggota organisasi, serta
pentingnya komunikasi dalam proses organisasional.
3. Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pandangan ini terinspirasi dari karya Follet serta perkembangan teori-teori mengenai
motivasi manusia. Pandangan pengembangan sumber daya manusia berpendapat
bahwa motivasi itu tidak hanya berkenaan dengan ekonomi ataupun sosial,
melainkan juga berkenaan dengan self-worth atau aktualisasi diri.

Metode Penelitian
Metode penelitian fokus kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi,
maka metode dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan kualitatif. Sejalan
dengan pendapat itu, Taylor dan Bogdan mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
tidak sekedar teknik pengumpulan data, tetapi merupakan cara pendekatan terhadap
dunia empiris.
Menurut mereka pendekatan kualitatif merujuk pada pengertian yang luas terhadap
penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu berupa kata-kata dan perilaku orang
yang dapat diobservasi baik lisan maupun tulisan.

Hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian Hawthome membawa kita kepada kesimpulan
bahwa organisasi adalah suatu sistem kerjasama. Organisasi terdiri atas hubungan antara
tugas dan manusia keseimbangannya harus dipelihara. Jika perhatian hanya diberikan
pekerjaan teknis atau hanya pada manusia atau pegawai yang mengerjakan pekerjaan,
maka sistem kerjasama akan mengalami degradasi. Sebab itu, manajer harus melakukan
pengorganisasian di sekitar pekerjaan yang harus diperhatikan kebutuhan pegawainya.

Kesimpulan
Ada banyak cara dalam memandang organisasi. Tidak ada satupun cara pandang
yang lebih baik ataupun lebih buruk dari yang lainnya. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Jika tidak ada pandangan dari manajemen saintifik klasik,
mungkin pandangan transisional, ataupun pengembangan sumber daya manusia tidak
akan muncul.
Hingga saat ini, keberadaan organisasi yang disebut Weber dengan ciri-ciri
‘birokrasi’ masih tetap ada. Penelitian yang mengandaikan organisasi seperti organisme
ataupun mesin masih terus dilakukan. Begitupula dengan keberadaan perusahaan yang
mulai menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih humanis di dalam aktivitasnya,
seperti yang digambarkan oleh teori-teori dalam pengembangan sumber daya manusia.
Jika sebelumnya komunikasi hanya sebagai alat dari manajemen, maka dalam
perkembangan selanjutnya, komunikasi interpersonal mendapatkan perhatian yang lebih.
Kemudian, unsur-unsur budaya juga menjadi aspek penentu dalam keberhasilan
organisasi. Semuanya ini pada akhirnya memberikan masukan dan bantuan kepada kita
untuk menemukan cara pandang, teori-teori baru yang sesuai dengan situasi dan kondisi
saat ini, ditambah dengan perkembangan teknologi di bidang komunikasi.

Kelemahan Artikel
Kelemahan Penelitian ini yaitu :
1. Teori ini didukung oleh riset yang lemah.
2. Teori ini tidak dapat dipakai pada kultur masyarakat yang beragam, karena pada
beberapa budaya, kebutuhan akan rasa aman dan sosial lebih utama dibanding
kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kelebihan Artikel
1. Informasi yang disajikan dalam penelitian yang telah dilakukan disajikan dengan
sangat lengkap
2. Teori-teori yang menjadi dasar penelitian ini disajikan dan mengambil dari banyak
sumber penelitian-penelitian yang terdahulu.
3. Penulis dengan lengkap membahas dan menghitung pengaruh dari masing-masing
variabel yang ada.

Penelitian Selanjutnya
1. Diharapkan terdapat penyajian data yang lebih baik berupa agar lebih mudah dibaca.
2. Diharapkan untuk membuat penulisan dengan lebih rapi agar mudah dibaca.
3. Diharapkan untuk menambah landasan teori baik dari para ahli maupun dari
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Judul Artikel
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DARI PEMIKIRAN SCIENTIFIC
MANAGEMENT HINGGA ERA MODERN SUATU TINJAUAN PUSTAKA
Isu Artikel :
Sejarah perkembangan Ilmu manajemen dapat memberikan pengetahuan serta
pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam melakukan
penelitian , menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dan berkaitan
denga ilmu manajemen dan manajer. Seseorang manajer atau pemimpin dalam
perusahaan hendaklah mempelajari dan memahami serta dapat menganalisa secara
keseluruhan tentang perkembangan ilmu manajemen yang terjadi dan telah
rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran atau pemikiran,
sehingga pihak manajemen perusahaan dan para manajer perusahaan dapat menentukan,
memilih dan menggunakan teori ilmu manajemen yang paling sesuai untuk menghadapi
situasi tertentu dan kasus atau pemasalahan tertentu. Dengan demikian apabila seorang
manajer dan pihak manajemen perusahaan menghadapi situasi bagaimanapun
kompleksnya dan rumitnya akan dapat mencari solusi dan pemecahan masalah tersebut
ataupun dapat membuat suatu keputusan yang baik yang sesuai dengan permasalahan
dengan cara mempelajari teori manajemen yang ada sesuai perkembangannya.

Tujuan
1. Untuk menjelaskan tentang perkembangan ilmu manajemen sesuai tinjauan pustaka y
ang ada dan berisikan uraian tentang bagaimana perkembangan (evolusi) teori manaj
emen dari masa ke masa, dari masa lalu sampai sekarang dan,
2. Bagaimana aliran pikiran ilmu manajemen dalam perkembangannya serta diharapkan
pembahasan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkemba
ngan ilmu manajemen sampai saat ini

Teori
Dari berbagai pemikiran tentang teori ilmu manajemen yang ada , maka disini dapat
dikelompokan menjadi beberapa gerakan pemikiran manajemen yang tercatat secara
formal dan dapat dibagi menjadi lima gerakan pemikiran atau teori, yaitu :
1. Scientific Management Theory
2. General Administrative Management Theory
3. Behavioural Management Theory
4. Quantitative Management Theory
Modern Management Theory Pembahasan untuk masing-masing gerakan pemikiran
atau teori dalam ilmu manajemen akan dijelaskan satu persatu dibawah ini
1. Scientific Management Theory
Yang termasuk dalam gerakan pemikiran manajemen ini antara lain : teori manajeme
n klasik, teori manajemen ilmiah. Pada Awal ilmu perkembangan manajemen timbul
akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18 yang secara khusus menye
babkan tumbuhnya kebutuhan akan adanya pendekatan yang sistematis mengenai ma
najemen. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah ma
najemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Pa
ra pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Ta
ylor dan lainnya.
2. General Administrative Management Theory
Pada teori ini lebih menitik beratkan pemikiran terkait aspek pengaturan administrati
ve keseluruhan aktivitas manajemen. Pemikiran mengenai bagaimana pengaturan akti
vitas organisasi secra keseluruhan ini akan menjadi landasan dasar dan acuan utama d
ari Generale Theory Management atau teori manajemen modern lainya. Aliran-aliran
yang termasuk dalam generale administrative management thoey antara lain teoti org
anisasi klasik, dan teori manajemen klasik. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lai
n Henry Fayol, Max Weber, Chestet Barnard, Luther Gullick, dan James Mooney.
3. Behavioural Management Theory
Tokoh Yang termasuk dalam behavioural management theory antara lain : Hugo
Mintenberg, Mary Parker Follet, Eltom Mayo, Abraham Maslow, Frederick Herzberg
Herbert A. Simon, Dauglas Mc Gregor, Cris Argyris, McClelland, Stacy J. Adam.
Huga Mintensberg (1862 1916) Hugo merupakan pencetus psikologi industri seh
ingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industri
al Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melaku
kan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible
work dan ketiga penggunaan best possible effect. Yaitu Bapak Psikologi Industri.

Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam me


wujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teoriteori manajemen lain
nya. Bukunya & quot; Psychology and Indutrial Efficiency", ia memberikan 3 cara u
ntuk meningkatkan produktivitas: a) Menempatkan seorang pekerja terbaik yang pali
ng sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya. b) Menciptakan tata ker
ja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produ
ktivitas. c) Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling
tepat dalam mendorong karyawan.
4. Quantitative Management Theory
Tiga area yang ada dalam pemikiran ini adalah :
1. Management Sience
2. Operations management
3. Management information system
Dalam manajemen kuantitatif meliputi empat aspek yang terkait antara lain :
1. Aplikasi statistic
2. Optimalisasi model
3. Teknik informasi
4. Simulasi computer

Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset


operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi
sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam
pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen
ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science. Langkah-langkah
pendekatan manajemen science yaitu :
1. Perumusan masalah dengan jelas dan terperinci.
2. Penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. penyelesaian model.
3. Pengujian model atas hasil penggunaan model.
4. Penetapan pengawasan atas hasil.
5. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Tokoh dalam pemikiran manajmen Kuantitatif adalah Von Neumann
(tahun1940) Konsep strategic planning di kenal dengan The Game Theory , dalam
teori ini menkaji tentang tingkat outcome yang bias diprediksi dari perhitungan
akitivitas secara kolektif dari perilaku dan perhitungan dampak dari berbagai
kesempatan yang ada.
5. Modern Management Theory
Kerangka pemikirannya adalah manajemen modern. Pendekatan – pendekatan dalam
pemikiran manajemen modern, antara lain :
1. Pedekatan Proses Dalam pendekatan proses tokohnya adalah Harold Koontz (19
09-1984) dalam artikelnya menyebutkan “Management Jungle Theory”
2. Pendekatan System Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari
lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system m
anajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupu
n terbuka. Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal d
an teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meli
puti struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan meka
nisme perencanaan serta pengawasan.
3. Pendekatan Kontingensi Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatan
i celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan prakte
k, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan
memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda. Muncul alira
n ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Resear
ch dan Management Science.

Metode Penelitian
Metode pada penelitian perkembangan teori manajemen dari pemikiran scientific
ini,maka metode yang tepat untuk digunakan yaitu metode kualitatif. Karena pada
metode ini tidak adanya penggunaan pada alat-alat statistic yang dimana pada penilitian
ini lebih tertuju pada elemen manusia,objek,dan institusi serta hubungan atau interaksi
diantara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau
fenomena (Mohamed,Abdul majid & Ahmad,2010) serta mengembangkan teori dan
mengembangkan nilai untuk pengambilan keputusan berdasarkan data,dengan
berorientasi pada proses penelitan yang bersifat subjektif dan induktif (McCusker,K
&Gunaydin,S.2015)

Hasil
Dari hasil pembahaasan literature perkembangan ilmu manajemem yang dilakukan
sejak pemikiran awal ilmu manajemen yaitu scientific manajemen sampai era modern
saat ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pembagian dasar pemikiran atau teori
berdasarkan proses , kondisional/situasional , dan pendekatan engagement manajemen.
Kondisi yang diharapkan dari suatu organisasi adalah mencapai pada posisi excellence
management. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 15. Nomor 02.
September 2014 18 Dalam pembahasan perkembangan teori manajmen adalah disini
yang dibahas dalam teori manajemen hanyalah mempelajari tentang perilaku orang yang
ada dalam organisasi, hubungan antar orang yang ada dalam organisasi. Sedangkan
keterbatasanya antara lain kurang dibahasnya berbagai pendekatan atau teori tentang
manajemen pemasaran, manajmen keuangan, manajmen produksi dan manajmemen
system informasi,dan lain sebagainya yang terkait dalam ilmun manajemen.
Kesimpulan
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang
dilihat dari lima sisi yaitu :
1) Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masin
g-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
2) Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri ta
npa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3) Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas
antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipu
n bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan d
ari satu rnazhab terhadap yang lain.
4) Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-
aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
5) Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya te
ori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalaha
n manajenlen tertentu.

Kelemahan Artikel
1. Model teori yang digunakan dipandang terlalu abstrak dan rumit untuk
diterapkan,sehingga kurang relevan untuk dalam menangani masalah – masalah
khusus.
2. Para ahli aliran pada teori ini memberikan saran yang berbeda sehingga menyulitkan
pemilihan dan pemahaman.
3. Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat dimotivasi de
ngan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik ,yang mengabaikan frustasi dan ketega
ngan karyawan apabila mereka tidak memenuhi kebutuhan social mereka.

Kelebihan Artikel
1. Metode-metode yang dikembangkan dapat diterapkan pada berbagai kegiatan
organisasi.
2. Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadar kan para manajer
bahwa gerak fisik dan alat yang diguna kan dalam menjalankan tugas dapat menjadi
efisien.
3. Meningkatkan kemampuan manajer dengan cara mengarahkan dengan memotivasi
untuk memahami psikologi dan sosiologi karyawan

Penelitian Selanjutnya
1. Sebaiknya menggunakan model teori yang tidak begitu rumit agar lebih relevan dan
mudah di terapkan.
2. penelitian harus mengikuti metode yang ketat, “rigorous”, yang secara berdisiplin be
rpegang teguh pada aturan-aturan tertentu agar mencapai hasil yang objektif.
3. Dalam menuliskan landasan teori, jangan hanya menggunakan sumber tunggal. Haru
s lebih banyak sumber yang dapat membantu untuk meyakinkan para pembaca.

3. Judul Artikel :
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK & KARAKTERISRI
K SISTEM PENDUKUNGNYA : SEBUAH TINJAUAN

Isu artikel :
pengembangan sumber daya manusia (PSDM) saat ini tidak memadai untuk memastikan
pengembangan seperangkat kompetensi baru kepada pegawai negeri dan menciptakan lin
gkungan yang mendukung lembaga pemerintah dalam meningkatkan kapasitas organisasi
untuk mendapatkan proses pembelajaran skala besar terkait dengan perubahan budaya da
n prosedural.

Tujuan :
Untuk menentukan karakteristik yang memungkinkan untuk Pengembangan SDM strateg
is muncul di lembaga pemerintah.
Untuk tujuan artikel ini, PSDM didefinisikan sebagai proses memfasilitasi kapasitas pem
belajaran terkait pekerjaan jangka panjang pada tingkat individu, kelompok, dan organisa
si melalui pembelajaran terstruktur dan tidak terstruktur serta kegiatan non-pembelajaran
untuk meningkatkan kinerja organisasi. PSDM telah memperoleh dasar konseptualnya da
ri tiga area luas yaitu teori organisasi, ekonomi dan psikologi (Fenwick, 2004).

Teori
Penelitian teoritis yang disajikan dalam artikel ini didasarkan pada teori organisasi, teruta
ma berfokus pada proses pembelajaran organisasi dan perubahan yang dibawa oleh refor
masi manajemen publik. Ini juga memperhitungkan disiplin ilmu lain dan perspektif sepe
rti teori sistem, kemampuan dan perspektif perubahan.

Metode penelitian
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunak
an metode studi literatur. Studi literatur disini dilakukan dengan cara mencari artikel-arti
kel yang berhubungan dengan karekteristik pendukung untuk sistim perkembangan sumb
er daya manusia strategis yang kemudian di analisa sehingga menjadi bahan penelitian in
i.

Hasil
Berdasarkan analisis literatur ilmiah yang komprehensif, kami menyatakan bahwa sistem
PSDM akan dianggap memiliki nilai strategis dalam konteks reformasi manajemen publi
k hanya jika memiliki kemampuan untuk mengembangkan lingkungan yang mendukung
untuk belajar, di mana ada hubungan yang jelas antara PSDM dan tujuan strategis lemba
ga pemerintah, yang pada gilirannya telah diselaraskan dengan tujuan reformasi manaje
men publik. Konsekuensinya, strategi kelembagaan perlu dinyatakan dalam istilah perila
ku dan diimplementasikan melalui sistem PSDM strategis yang memfasilitasi pembelajar
an dan menghasilkan perilaku dan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tuju
an reformasi manajemen publik dan melakukan hal ini secara berkelanjutan.
Kesimpiulan
Jelas bahwa pendekatan PSDM saat ini tidak memadai untuk memastikan pengembangan
kompetensi pegawai negeri sipil yang baru dan untuk menciptakan Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) lingkungan yang kondusif dalam lembaga pemerin
tah yang meningkatkan kapasitas organisasi untuk mengambil proses pembelajaran skala
besar yang terkait dengan perubahan mendasar yang dibawa oleh reformasi manajemen p
ublik. Dengan demikian, ada kebutuhan untuk transformasi yang signifikan dari tanggun
g jawab PSDM untuk mencerminkan tuntutan dan realitas baru darisektor publik. Sistem
PSDM akan dianggap memiliki nilai strategis dalam konteks reformasi manajemen publi
k hanya jika memiliki kemampuan untuk mengembangkan lingkungan yang mendukung
untuk belajar, di mana ada hubungan yang jelas antara PSDM dan tujuan strategis pemeri
ntah. lembaga-lembaga nasional, yang pada gilirannya telah diselaraskan dengan tujuan r
eformasi manajemen publik. Strategis PSDM adalah prasyarat untuk budaya belajar mun
cul dan untuk organisasi pembelajaran untuk berkembang.

Kelemahan artikel
1. Teori yang mencakup artikel ini masih kurang.
2. Penulisan yang masih harus di rapihkan.
3. PSDM harus dapat memainkan peran konsultan perubahan organisasi, dan evaluasi e
fektivitas biaya intervensi PSDM harus dilakukan.

Kelebihan artikel
1. Banyak nya hasil metode dan pembahasan pembahasan yang jelas dan lengkap.
2. Pengenalan mekanisme pasar megharuskan pemerintah untuk mengembangkan man
ajemen kontrak dan keterampilan komersial, serta kapasitas untuk mengelola proses
outsourcing.

Penelitian selanjutnya
1. Harus menambahkan lagi teori teori yang ada
2. harus banyak sumber sumber lagi dari berbagai jurnal lain dan buku lain tentang
PSDM
4. Judul artikel :
PRESPEKTIF PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI
A (HRM) DALAM STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA (SHRM) BERBASIS RB
V

Isu artikel
Banyak model dari strategi manajemen yang telah diusulkan untuk peningkatan pada stra
tegi Manajemen pada organisasi. Peningkatan strategi Manajemen menghasilkan organis
asi fungsional , bidang Human Resource Mangement (HRM) mencoba bergabung ke dal
am proses strategi manajemen (Wright; Mc.Mahan,1992).Dalam bidang studi ini telah m
enghasilkan banyak konsepsi dan praktisi terhadap artikel tentang usulan praktek HR tert
entu yang akan diasosiasikan dengan berbagai macam strategi perusahaan (Miles&snow,
1984;Schuler&Jackson, 1987; Wils&Dyer, 1984) .

Tujuan
Tujuan penelitian untuk menguji factor-faktor pada praktek HR dari sebuah strategi pres
pektif. Melalui pengembangan disiplin baru yang berhubungan dengan Strategy Human
Resource Mangement (SHRM).

Teori
PERAN TEORI DALAM SHRM
Menurut Dubin (1976) teori adalah percobaan atau usaha untuk meniru beberapa asp
ek dari empirical Word.Teori tersebut jika akurat tepat pada sasaran suatu prediksi (know
ledge of outcome& knowlage of proses). Meskipun tujuan utama dari theorish-researcher
dan practitioners mungkin berbeda, sebuah theoretical model yang kuat mempunyai nilai
yang besar bagi keduanya.
Teori yang baik akan memudahkan seseorang baik untuk mempridiksi apa yang aka
n terjadi memberikan nilai- nilai untuk variable tertentu maupun untuk memahami alasan
mengapa nilai yang dipridiksi ini seharusnya menghasilkan sesuatu (Wright; Mc.Mahan,
1992).
Karena menggunakan sifat alami SHRM, sangat penting untuk mengingat bahwa bi
dang yang sedang berkembang atau penggunaan theoretical-models diperbolehkan baik u
ntuk memprediksi&memahami efek dari praktek HR dalam organisasi fungsional. Bagai
manapun saat ini salah satu kekurangan yang sangat signifikan dari SHRM adalah kuran
gnya teori dasar yang kuat untuk meninjau fungsi (Mahoney & Deckop 1986) dari HRM
di dalam organisasi yang besar.
Dalam penelitian HRM harus didasarkan pada organizational context, Zedeck&Casc
io (1984) menyebutkan bahwa permasalahan HRM adalah bagian dari sebuah system ter
buka, dan penelitian yang secara teoritis akan merugikan jika tidak ditempatkan pada kon
tek organisasi yang lebih luas. Sama halnya dengan ulasan Dyer’s (1985) tentang peneliti
an SHRM yang menunjukan pada bidang yang kekurangan dasar teori kuat.

Metode penelitian
Penelitian yang secara teoritis akan merugikan jika tidak ditempatkan pada kontek organi
sasi yang lebih luas. Sama halnya dengan ulasan Dyer’s (1985) tentang penelitian SHRM
yang menunjukan pada bidang yang kekurangan dasar teori kuat.

Hasil
Berdasarkan hasil penelitian Dengan demikian, hal ini fokus pada kenyataan bahwa tidak
semua praktik HRM adalah hasil dari pengambilan keputusan rasional yang berdasarkan
tujuan strategi organisasi. Bahkan, banyak praktik HRM mungkin adalah hasil dari prose
s konstruksi sosial dimana entitas eksternal mempengaruhi penciptaan dan penerapan dar
i praktik yang mana untuk mencapai legitimasi. Sekali lagi, perhatian fokus pada varians
dalam praktik HRM ini tidak dijelaskan dengan proses pengambilan keputusan strategi.

Kesimpulan
Keunggulan kompetitif dapat diciptakan melalui pengelolaan sumber daya manusia
yang efektif dengan mempertimbanngkan factor internal dan eksternal perusahaan yang a
kan dihadapinya. Menanggapi perkembangan lingkungan eksternal perusahaan baik perk
embangan ekonomi,pasar,tehknologi,trend social, lingkungan social, setiap perusahaan di
tuntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan agar tetap bertahan dilingkungan bis
nis yang semakin kompetitif.
Satu hal yang mutlak dalam perubahan baik dalam hal operasi, system maupun struk
tur perusahaan karena lingkungan bisnis bersifat dinamis dan sulit untuk dipridiksi.Namu
n demikian SDM merupakan keunggulan kompetitif yang fital karena pengelolaan sumbe
r daya yang lain tergantung pada penanganan SDM yang ada.

Kelemahan Artikel
1 Teori yang di bahas masih sedikit
2 kurang nya definisi definisi dari Strategis MSDM

Kelebihan Artikel
1 Mampu menghasilkan peningkatan strategi manajemen dalam orfganisasi fungsional
2 Rapih menyusun artikel ini

Penelitian selanjutnya
1 Diharapkan peniliti memperbanyak lagi teori SHRM
2 Diharapkan memperbanyak definisi dan tujuan dari penilitian artikel ini

5. Judul Artikel
KONSEP DASAR DAN PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Isu
Berbicara manajer, kita juga harus membicarakan organisasi. Pekerjaan manajer tidak
lepas dari organisasi. Apa yang dimaksud dengan organisasi? Organisasi bisa
didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama dan berkoordinasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Ada organisasi yang bersifat bisnis (mencari keuntungan),
seperti perusahaan-perusahaan. Ada organisasi yang mendorong kegiatan sosial, seperti
perkumpulan arisan, kepengurusan RT (rumah tangga) dan RW (rumah warga), bahkan
ada organisasi yang bertujuan mengoordinasi negara-negara di dunia, yaitu PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa). Organisasi tersebut didirikan untuk mencapai tujuan
tertentu, baik tujuan profit (memperoleh keuntungan) maupun tujuan nonprofit (bukan
untuk memperoleh keuntungan).

Tujuan
Tujuan organisasi bisa bermacammacam. Perusahaan didirikan dengan tujuan
memperoleh keuntungan melalui kegiatan tertentu atau memberi pelayanan tertentu.
Universitas didirikan dengan tujuan memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Militer didirikan dengan tujuan pertahanan nasional. Tujuan ini akan menentukan
karakteristik organisasi.

a) Teori Manejemen Kuno


Manajemen telah dipraktikkan sejak zaman dulu meskipun saat itu teori manajemen
mungkin belum dirumuskan dengan komprehensif. Bahkan, barangkali manajemen
telah lahir sejalan dengan munculnya peradaban manusia. Sebagai contoh, bangsa
Mesir bisa membuat piramida, yaitu bangunan yang cukup kompleks dan hanya bisa
diselesaikan dengan koordinasi yang baik. Kekaisaran Romawi mengembangkan
struktur organisasi yang jelas serta sangat membantu komunikasi dan pengendalian.
Konsep-konsep manajemen juga sering dibicarakan oleh filsuf Yunani atau Arab
(Islam) pada Abad Pertengahan. Berikut ini kita bicarakan beberapa ilustrasi
manajemen pada zaman kuno.
b) Teori Manajemen Klasik
Robert Owen merupakan manajer dan pemilik beberapa pabrik kapas
(cotton) di Inggris. Pada waktu itu, kondisi kerja di pabrik sangat buruk. Owen
sampai pada kesimpulan bahwa manajer harus menjadi pembaru (reformer). Ia
melihat peranan pekerja yang cukup penting sebagai aset perusahaan. Pekerja
bukan hanya merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang
signifikan.
Selanjutnya, dia memperbaiki kondisi kerja pekerjanya dengan mendirikan
perumahan (tempat tinggal) yang lebih baik. Ia mendirikan toko tempat pekerja
bisa membeli barang kebutuhan di toko tersebut dengan harga murah.
Mengurangi jam kerja menjadi 10,5 jam per hari dari sebelumnya sekitar 15 jam
sehari dan menolak pekerja di bawah umur 10 tahun. Owen berpendapat, dengan
memperbaiki kondisi kerja atau investasi pada sumber daya manusia, perusahaan
dapat meningkatkan output dan juga keuntungan. Manajer lain pada waktu itu
lebih senang melakukan investasi pada sisi teknis, seperti investasi pada mesin,
dan melupakan perbaikan/investasi pada sumber daya manusia.

Metode
Pendekatan kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia
II. Pada waktu itu, Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat
kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk tim riset operasi (research
operation) yang dipimpin oleh P.M.S. Blackett. Tim tersebut terdiri atas ahli
matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan terobosan-
terobosan penting dari tim tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru dan
membentuk tim riset operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer digunakan
untuk menghitung model-model matematika yang dikembangkan.
Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian
diaplikasikan ke industri. Industri juga mengalami perkembangan pesat dengan
persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi
dipecahkan dengan metode-metode yang konvensional. Model riset operasi
diperlukan dalam hal ini. Beberapa model riset operasi adalah CPM (critical path
method) yang digunakan untuk merencanakan proyek atau teori antrean untuk
memecahkan persoalan antrean.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif.
Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi
manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah pengendalian
persediaan, seperti EOQ (economic order quantity), simulasi, analisis breakeven, dan
programasi linear (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai
aplikasi dari riset operasi. Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting,
terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Model-model yang dikembangkan
sangat sesuai untuk fungsi tersebut. Sebagai contoh, model CPM bermanfaat untuk
perencanaan dan pengendalian proyek. Pendekatan tersebut juga membantu
memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan menggunakan model
matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan menjadi model
matematika. Meskipun tampaknya model matematika dengan formulaformula yang
sulit dimengerti sangat kompleks, model tersebut bermaksud menyederhanakan dunia
nyata yang sangat kompleks. Dengan model matematika, faktor-faktor yang penting
dapat dilihat dan diberi perhatian ekstra. Sayangnya, model kuantitatif banyak
menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang,
termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan perilaku dan
psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian, potensi model kuantitatif
belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut,
pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.

Hasil Perkembangan Teori


Teori manajemen dapat membantu memajukan profesi manajemen. Kerja sama
antara teoretisi manajemen dan praktisi manajemen dapat membuahkan hasil yang
mengagumkan. Sebagai contoh, Henry Ford, pendiri mobil Ford yang terkenal dengan
model T, mengambil ide produksi mobil secara massal dari Frederick W. Taylor, ahli
manajemen yang dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Mobil Ford pada tahun
1920 atau 1930-an merupakan salah satu mobil paling sukses dalam sejarah
permobilan. Kegiatan belajar ini akan membicarakan perkembangan teori manajemen.
Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa kita mesti membutuhkan teori?
Pertanyaan semacam itu sering kali muncul, terutama dari mereka yang sudah
berkecimpung lama dalam dunia praktik. Tanpa teori, mereka sudah mencapai sukses.
Teori bahkan terkesan membuat seseorang menjadi lambat kerjanya. Teori membuat
seseorang menjadi seorang filsuf, yang lebih suka berpikir dibandingkan bekerja.
Mereka bekerja di dunia fantasi, bukan dunia riil. Begitulah kira-kira argumentasi
mereka yang mempertanyakan manfaat teori. Seperti yang dicontohkan oleh Ford,
teori bisa memberikan kontribusi yang penting.
Perkembangan teori-teori manajemen, teori-teori keuangan, dan teori lainnya
merupakan bukti bahwa teori sebenarnya dapat memberikan kontribusi penting.
Lahirnya sekolah-sekolah manajemen (program magister manajemen atau program
lain yang sejenis) juga merupakan bukti lain bahwa teori manajemen dapat
bermanfaat. Apakah manajemen merupakan seni atau ilmu? Jawaban yang paling
memuaskan adalah manajemen merupakan ilmu sekaligus seni. Dengan demikian,
manajemen tidak terlepas dari ilmu atau teori manajemen.
Teori merupakan kumpulan prinsip-prinsip (principles) yang disusun secara
sistematis. Prinsip tersebut berusaha menjelaskan hubungan-hubungan antara
fenomena-fenomena yang ada. Setiap teori akan mengembangkan konsep-konsep
yang digunakan sebagai simbol fenomena tertentu. Dalam contoh di atas, humus
digunakan sebagai kata yang mewakili zat yang membuat tanah subur. Dalam bahasa
sehari-hari, konsep sama saja dengan kata-kata yang kita pakai. Kursi menjelaskan
benda yang bisa diduduki. Semakin lama, konsep-konsep menjadi semakin banyak
dan semakin spesifik. Bidang lain tidak akan memahami konsep dari bidang lainnya.
Sebagai contoh, kata pasar dalam ilmu ekonomi berarti tempat bertemunya pembeli
dengan penjual. Dalam pemasaran, pasar berarti pembeli atau pembeli potensial
(orang). Kata yang sama bisa berarti lain ditinjau dari teori yang berbeda. Secara
singkat, teori manajemen bisa membantu memajukan praktik manajemen. Kegiatan
belajar ini akan membicarakan perkembangan teori manajemen
Kesimpulan
Pekerjaan manajer tidak terlepas dari organisasi, yaitu kumpulan dua atau lebih
orang yang bekerja sama secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi diperlukan untuk pencapaian tujuan yang lebih efektif. Manajer melakukan
proses manajemen dan menggunakan input untuk mencapai tujuan organisasi. Proses
manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Meskipun secara teoretis proses manajemen menunjukkan hubungan yang logis,
dalam praktiknya, proses manajemen dilakukan tidak selalu urut dan sering kali
dikerjakan secara simultan. Ada perbedaan jenis manajer berdasarkan tingkatannya,
yaitu manajemen puncak, menengah, dan bawah.
Keterampilan manajerial yang dibutuhkan juga berbeda untuk tingkatan
manajemen. Tingkat atas lebih banyak memerlukan keterampilan konseptual,
sedangkan tingkat bawah lebih banyak memerlukan keterampilan operasional.
Berdasarkan spesialisasinya, manajemen dibagi menjadi manajemen umum dan
manajemen fungsional. Henry Mintzberg memberi pandangan baru dengan
memperkenalkan peranan manajerial. Peranan manajerial mencakup peranan
interpersonal, informasi, dan pengambilan keputusan. Bagaimana menjadi manajer
yang sukses? Tampaknya, tidak ada formula yang pasti. Akan tetapi, manajer yang
sukses tidak terlepas dari beberapa hal, seperti pendidikan, pengalaman, visi, etika,
dan dimensi internasional.

Kelebihan
1 Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat
mengetahui hasil dari penelitian tersebut
2 Kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas
3 Prosedur penelitian disusun dengan teratur, sehingga mudah dipahami

Kekurangan
1 Tidak ada respon dari masyarakat tentang hasil dari penelitian tersebut
2 Tidak ada prosentasenya
3 Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai