Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MK

PENGANTAR MANAJEMEN

Handel Benedicto Mangero


NIM:220611040111l
PRODI: AKUNTANSI

Materi:
“Perkembangan Teori Manajemen”

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


A.TEORI KLASIK
Teori Klasik ini memandang bahwa segala sesuatu dalam aktivitas organisasi
dan manajemen didapatkan atas target yang secara kuantitas dapat diukur
yang meliputi:
-Target waktu
-Target output / hasil
-Target biaya
-Target lain yang secara rasional dapat teridentifikasi dan terukur.

Pada tahun 1800-an, teori manajemen klasik muncul dan berkembang


dengan cepat seiring dengan booming-nya revolusi industri di inggris.Asumsi
dan perspektif manajemen klasik adalah bahwa setiap manusia berfikir secara
logis, rasional, dan kerja merupakan sesuatu yang mereka harapkan.
Premis bahwa organisasi bekerja pada proses yang rasional dan logis dengan
pendekatan yang ilmiah dan berlangsung secara runut menurut struktur
organisasi.Runut berdasarkan struktur atau anatomi dari sebuah organisasi.
Teori klasik tidak bisa dilepaskan dengan istilah yang biasa kita kenal dengan
kata Birokrasi.
Teori klasik muncul karena kebutuhan terhadap pedoman dalam mengelola
sebuah organisasi yang cakupannya cukup kompleks. Seperti pabrik
misalnya.Manajmen klasik tidak dilahirkan. Tetapi bisa diajarkan asal prinsip
prinsip yang menjadi dasar dan teori bisa diterapkan sepenuhnya.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : Teori Birokrasi , Teori
Administrasi, dan Teori Manajemen Ilmiah.
B. PENDEKATAN PRILAKU
Teori pendekatan perilaku berdiri atas kritik terhadap teori manajemen klasik yang
mengabaikan unsur psikologis manusia sebagai salah satu untuk penting dalam
manajemen. Ketika penelitian manajemen pada abad ke-20, pertanyaan mulai muncul
mengenai interaksi dan motivasi individu dalam organisasi.
Prinsip-prinsip manajemen yang dikembangkan selama periode klasik sama sekali tidak
berguna dalam menghadapi banyak situasi manajemen dan tidak dapat menjelaskan
perilaku masing-masing karyawan. Singkatnya, teori klasik mengabaikan motivasi dan
perilaku karyawan. Akibatnya, paham manajemen perilaku adalah hasil alami dari
eksperimen manajemen revolusioner ini.
Teori manajemen perilaku sering disebut gerakan hubungan antar manusia karena
membahas dimensi kerja manusia. Ahli teori perilaku percaya bahwa pemahaman yang
lebih baik tentang perilaku manusia di tempat kerja, seperti motivasi, konflik, harapan,
dan dinamika kelompok, meningkatkan produktivitas.
Paham manajemen perilaku menggabungkan ilmu manajemen dengan ilmu psikologi
untuk menjawab pertanyaan terhadap kebutuhan manusia. Memang kebutuhan menjadi
dasar penting dalam teori manajemen perilaku karena asumsi utama teori ini adalah jika
kebutuhan terpenuhi, maka manusia akan bekerja lebih efektif dan efisien.
Aliran perilaku hadir karena menyadari perilaku dan perlakuan yang baik kepada pekerja
bisa meningkatkan produktivitas yang di teori sebelumnya dilupakan.
Dengan begitu dapat didefinisikan bahwa aliran ini mengedepankan perilaku sehingga
menjadikan ilmu sosiologi dan psikologi sebagai pedoman dalam penerapannya.
Kelebihan aliran ini yaitu bisa meningkatkan tujuan organisasi berkat hubungan antar
individu yang baik.
Selain itu, aliran ini menyadarkan manajemen bahwa faktor manusia sebagai pelaku
organisasi harus diketahui agar organisasi bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Namun kelemahannya perilaku manusia yang kompleks sering menyulitkan manajer
untuk mengambil keputusan paling tepat.
Hubungan antar personal yang memudar pun bisa membuat moralitas pada organisasi
muncul sehingga organisasi berjalan tidak sebagaimana seharusnya.
C.PENDEKATAN KONTEMPORER
Pendekatan Kontemporer merupakan pemahaman kesisteman dan kontinjensi. 2
pendekatan manajemen kontemporer yaitu kesisteman dan kontinjensi merupakan arus
perubahan yang mana kesisteman pengembangan system’ teori sedangkan kontinjensi
merupakan suatu penakaran atau perkiraan-perkiraan.
Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen kontemporer? Teori manajemen
kontemporer adalah teori manajemen yang berkembang pada masa kini.

Ada 3 Pendekatan Dalam Manajemen Kontemporer :


1. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan
diarahkan dari bagian-bagian/komponen-komponen yang saling berkaitan. Aktifitas
produksi suatu perusahaan tentunya harus berjalan sesuai dengan sistem yang ada agar
tercipta kinerja yang baik untuk menghasilkan produk yang baik secara terus menerus.
Teknologi informasi akan memberi manfaat pada setiap proses yang ada dalam sistem :
-Proses input (pemasukan)
-Proses transformasi
-Proses output (pengeluaran hasil)
2. Pendekatan Situasional/Kontingesi
Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi adalah suatu aliran teori manajemen
yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Dalam hal ini dapat
dikaitkan antara situasi dimana teknologi informasi sudah berkembang pesat. Pendekatan
kontigensi memfokuskan pada:
-Peningkatan efisiensi
-Perbaikan metode kerja
3. Pendekatan hubungan Manusia Baru (New Human Relation)
Pendekatan ini melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang emosional, intuitif, dan
kreatif. Sehingga konsep ini memfokuskan pada pengelolaan organisasi secara
keseluruhan untuk memberikan kualitas kepada pelanggan.
D. PERKEMBANGAN MANAJEMEN DI MASA MENDATANG
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan jaman, diyakini bahwa teori atau aliran
manajemen akan terus berkembang. Akan muncul suatu teori atau aliran manajemen baru
yang dianggap dapat mewakili kebutuhan akan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan
suatu organisasi atau perusahaan. Hanya saja, berdasarkan aliran-aliran manajemen yang
telah dikenal tersebut, ada kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya
di masa mendatang, yaitu :
Dominan: Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
Divergence: Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
Convergence: Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan di antara
mereka cenderung kabur.
Sintesa: Masing-masing aliran berintegrasi.
Proliferation: Ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi.
Dari kemungkinan-kemungkinan tersebut dan berdasarkan perkembangan ilmu
manajemen, kemungkinan akan muncul lebih banyak lagi aliran teori manajemen. Hal ini
dapat dilihat dari pendapat para ahli, yaitu :
1. Waren Haynes dan Joseph L. Massie
Waren Haynes dan Joseph L. Massie dalam bukunya yang berjudul "Management
Analysis : Concept and Case", membedakan enam aliran teori manajemen, yaitu :
-Aliran Akuntansi Manajerial.
-Aliran Ekonomi Manajerial.
-Aliran Thesis Organisasi.
-Aliran Hubungan Manusiawi dan Perilaku Manusia.
-Aliran Kuantitatif (Matematika dan Statistik).
-Aliran Teknik Industri.
2. John G. Hutchinson
John G. Hutchinson dalam bukunya yang berjudul "Management Strategy and Tactics",
membagi aliran teori manajemen menjadi enam, yaitu :
-Aliran Operasional atau Proses Manajemen.
-Aliran Empirik atau Kasus.
-Aliran Perilaku Manusia.
-Aliran Sistem Sosial.
-Aliran Teori Keputusan.
-Aliran Matematik.

Anda mungkin juga menyukai