Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan secara komprehensif pandangan modern, pasca modern, pendekatan sistem dan T-Form,

dan perbedaannya dengan teori klasik dan neo-klasik yang dibahas pada modul BMP 2 dan 4!
Bagaimana contohnya secara praktis di dalam organisasi?

Jawab :Teori Manajemen Klasik

Teori Klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia sifatnya Rasional,berfikir logik, dan kerja
merupakan suatu yang diharapkan.Salah satu Teori klasik adalah Manajemen Ilmiah yang dipelopori
oleh Frederik W. Taylor (1856-1915) pendekatan ilmiah ini berpandangan bahwa yang menjadi
sasaran Manajemen adalah mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan
Karyawannya. Untuk itu manajemen harus melaksanakan prinsip prinsip berikut:

1. Perlunya dikembangkan ilmu bagi setiap tugas (pedoman gerak,Implementasi kerja yang
standar dan iklim kerja yang layak).
2. Pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja.
3. Perlunya pelatihan dan pemberian rangsangan.
4. Perlunya di lakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.

Menurut Stonner (1985) meskipun teori klasik ini mengandung Kelemahan, tetapi masa depannya
lebih dapat diterima oleh manajer praktisi Daripada aliran lain.Lebih dari itu faham dari klasik
memberikan hal-hal yang Penting dari manajer, sehingga manajer waspada terhadap masalah-
masalah Mendasar yang akan mereka hadapi.Dengan berkembangnya globalisasi patokan Patokan
klasik sudah tidak mencakup lagi. Kelemahan kelemahan teori klasik Menurut Filley, Kerr dan Hous
(1976) secara garis besar dikemukakan sebagai Berikut:

1. Teori klasik adalah teori yang berkaitan dengan waktu. Teori ini cocok Diterapkan pada
permulaan abad dua puluhan, karena motif pekerja waktu itu Terutama memenuhi
kebutuhan fisiologis.
2. Teori klasik mempunyai ciri-ciri deterministik. Teori sangat menekankan pada prinsip-prinsip
manajemen dan tidak memperhitungkan berbagai dimensi dalam manajemen seperti
motivasi pengambilan keputusan,dan hubungan informal.
3. Teori ini merumuskan asumsi secara sksplit. Malahan banyak asumsi yang Lemah dan tidak
lengkap secara implisit terdapat dalam teori klasik itu antara Lain: Efisiensi hanya diukur oleh
tingkat produktivitas yang hanya menyangkut penggunaan sumber secara ekonomis tanpa
memperhitungkan faktor manusiawi.

- Teori Manajemen Neoklasik

Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan Manusiawi (The Human Relation
Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek Psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-
percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga munsterberg.

- Teori Manajemen Modern


Ilmu manajemen merupakan salah satu ilmu social yang mulai berkembang tahun 1800, dengan
aliran atau teori klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh
dan pandangan,masih memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga
muncul aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan
kebutuhan yang serba cepat, praktis dan efisien, munculah kembali aliran atau teori baru yaitu
manajemen modern.

Munculnya teori manajemen modern lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan gabungan dari
Operation Research dan Management Science. Teori Ini merupakan berkumpulnya para sarjana
matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih
kompleks.

Teori Modern VS Teori Klasik

a. Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi


Sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga
Terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertikal sedangkan teori
Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak
variable yang dipertimbangkan.

Contoh : Implementasi Teori Klasik, Neoklasik, dan Modern Terhadap Bimbingan dan Konseling.
Penerapan Teori manajemen klasik dalam bimbingan dan konseling dikaitkan dengan program
supervisi bimbingan dan koseling yakni usaha untuk mengkoordinasikan dan menuntun
pertumbuhan konselor secara berkesinambungan baik secara individual mampun secara kelompok
supaya dapat memahami dan memberikan layanan secara efektif. Kegiatan supervisi tersebut seperti
pengawasan terhadap layanan bimbingan dan konseling yakni mutu layanan sebagai proses
memfasilitasi perkembangan siswa dalam aspek akademik. Selanjutnya melakukan pengawasan
terhadap aspek manajemen program bimbingan dan konseling supaya siswa mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling yang bermutu dari konselor. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah
pengawasan terhadap konselornya sehingga terciptanya kondisi yang suportif untuk konselor yang
bertujuan agar konselor mau belajar terus menerus untuk menyempurnakan kinerja profesionalnya.
Teori manajemen klasik dalam Bimbingan Konseling dapat meningkatkan kuwalitas SDM Konselor,
penerapannya melalui kegiatan dalam manajemen yang melakukan pengawasan, pengorganisasian
dan pengarahan pada proses pelaksanaan Bimbingan Konseling yang diberikan pada konseli dapat
mewujudkan keinginan dan tujuan yang akan dicapai. Teori manajemen neoklasik dalam mencapai
hasil yang maksimal dalam peningkatan produktifitas, maka seorang pimpinan perlu untuk
memahami aspek-aspek sosial dan psikologi yang mendorong para guru dapat melakukan kerjasama
yang optimal dalam meningkatkan produktifitas, sehingga tujuan yang telah ditentukan akan
tercapai.Dalam Teori Neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut

A . Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.

B. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.

C. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para junior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemem puncak.

Anda mungkin juga menyukai