Anda di halaman 1dari 3

1. Bagaimana Anda melakukan penyimpulan langsung? Berikan contoh!

Jawab : Penyimpulan langsung yaitu “suatu bentuk penarikan kesimpulan berupa hubungan dua
pernyataan atas dasar pengolahan term-term yang sama.”

Dalam Penyimpulan langsung yang dimaksudkan dengan pengolahan adalah analisis dari pernyataan
semula dengan cara mengubah antara kuantor universal dan eksistensial yang berhubungan dengan
kuantitas atau mengubah antara afirmasi den negasi yang berhubungan dengan kualitas atau
menukar kedudukan antara dua hal sebagai subjek dan predikat.

Contoh pernyataan : “Semua warga Indonesia berketuhanan yang maha esa ”

Secara langsung pernyataan ini dapat diambil kesimpulan atas dasar analisis pernyataan itu sendiri,
misal :

“Tidak ada warga negara Indonesia yang tidak berketuhanan yang maha esa”

Jadi pengolahan dari pernyataan tersebut, kuantor “semua” setara dengan kuantor “tidak ada” atau
kuantor universal setara dengan kantor negasi partikular, yang diikuti predikat afirmatif juga dengan
predikat negatif atau sebaliknya.

2. Jelaskan perbedaan antara penalaran oposisi dan penalaran eduksi? Berikan contoh!

Jawab : Oposisi adalah perbedaan dua kalimat di dalam paragraf, dan perbedaan itu ada yang benar
dan yang salah. Pertentangan dua pernyataan dengan term yang sama disebut dengan oposisi, yang
didefinisikan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Dapat
dibedakan menjadi 4 macam oposisi, yaitu :

a. kontrarik dirumuskan: semua S adalah P : Semua S bukan P

Contoh:

Semua anggota Dewan perwakilan Rakyat korupsi.

Semua anggota Dewan perwakilan Rakyat tidak korupsi.

b. Oposisi subkontrarik : dirumuskan : sebagian S adalah P : Sebagian S bukan P

Contoh:

Ada sebagian pejabat pemerintah yang korupsi.

Ada sebagian pejabat pemerintah yang tidak korupsi.

c. Oposisi kontradiktorik dirumuskan:

Semua S adalah P >< Ada S yang bukan P

Semua S bukan P >< Ada S yang P

contoh 1:

Semua bangsa Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa.

Ada bangsa Indonesia yang tidak berketuhanan Yang Maha Esa.


Contoh 2:

Semua bangsa Indonesia tidak berlairan komunis.

Ada rakyat Indonesia yang beraliran komunis.

d. oposisi subalternasi.

Penalaran eduksi merupakan bentuk penyimpulan langsung dari satu proposisi ke proposisi lain
dengan pengolahan term yang sama. Pengolahan term dalam eduksi dapat juga berbentuk
penukaran kedudukan term atau berbentuk menegasikan term atau juga gabungan keduanya.

Penalaran eduksi adalah proses penyimpulan di mana akal budi kita bergerak dari sebuah proposisi
ke sebuah proposisi lain tanpa harus mengganti atau mengubah makna yang terkandung di
dalamnya. Surajiyo (2009:51) dan Bakry (2001:87) membedakan tiga macam penalaran eduksi, yaitu
konversi, inversi, dan kontraposisi. Sumaryono (2001:83), penalaran eduksi meliputi antara lain
konversi (pembalikan), inversi, obversi (pemberian makna semu), posibilitas serta aktualitas. Karena
itu, penalaran edukasi mencakup: inversi, konversi, kontraposisi, obversi, aktualitas dan posibilitas.

a. Inversi.
Pengertian inversi ialah penalaran langsung dengan cara menegasinya subjek proposisi
premis dan menegasikan atau tidak menegasikan predikat proposisi premis. Proposisi premis
disebut inverted dan proposisi konklusi disebutinverse. Bakry (2001:89) membedakan dua
macam inversi, yaitu inversi penuh dan inversi sebagian. Jika inversi dilakukan dengan
menegasikan baik subjek maupun predikat proposisi premis, maka inversi itu disebut inversi
penuh (lengkap). Apabila invensi dilakukan dengan menegasikan subjek proposisi premis,
sedangkan predikatnya tidak dinegasikan, maka inversi itu disebut inversi sebagian. Harper
(1996:40), langkah yang ditempuh sangat sederhana

- Untuk memperoleh inversi lengkap negasikanlah subjek dan predikat inverted lalu ubahlah
pembilang subjek dari universal menjadi partikular.

- Untuk memperoleh inversi sebagian, negasikanlah subjek inverted, sedangkan predikatnya tetap
dipertahankan (tidak berubah), lalu ubahlah pembilang subjek dari universal menjadi partikular.

Oleh karena hanya subjek yang memiliki pembilang universal yang dapat diinversi, itu berarti bahwa
hanya proposisi A dan E yang dapat diinversikan, sedangkan proposisi I dan O tidak dapat
diinversikan.

Contoh-contoh:

1. Inversi Proposisi A

Inversi Lengkap:

Invertend : Semua filsuf adalah manusia (A)

Inverse : Sebagian bukan-filsuf adalah bukan-filsuf (I)

Inversi Sebagian:

Invertend : Semua filsuf adalah manusia (A)


Inverse : Sebagain bukan-filsuf adalah manusia (I)

2. Inversi Proposisi E

Inversi Lengkap

Investend : Semua filsuf bukan kera (E)

Inverse : Sebagian bukan-filsuf bukan bukan-kera (O)

Inverse Sebagian

Investend : Semua filsuf bukan kera (E)

Inverse : Sebagian bukan-filsuf buka kera. (O)

Dari contoh-contoh tersebut di atas, jelas terlihat inversi proposisi A hasilnya ialah proposisi I, baik
untuk inversi lengkap maupun untuk inversi sebagian. Demikian pula proposisi E, jika diinversi akan
menjadi proposisi O, baik untuk inversi lengkap maupun untuk inversi sebagian.

Anda mungkin juga menyukai