Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II LOGIKA

PROPOSISI KATEGORIS

Nama : Tiara Putri Dhayni

Nim : 042062978

Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik

Prodi : Ilmu Administrasi Negara


1. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam filsafat
logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai dalam
suatu kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang
terdapat diantara dua buah term. Suatu proposi mempunyai tiga unsur sebagai berikut.

1) Subjek
2) Predikat
3) Kopula (Penghubung antara subjek dan predikat)

Misalnya proposisi: ‘Semua manusia adalah hamba Allah’. Semua manusia sebagai
subyek; hamba Allah sebagai predikat; adalah sebagai kopula. Menurut logika
tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu subyek, predikat dan kopula.
Kopula mesti ada dan fungsinya menyatakan hubungan yang terdapat antara subyek
dan predikat. Hubungan yang dinyatakan oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya
kopula menyatakan bahwa diantara subyek dan predikat tidak terdapat suatu hubungan
apapun.

2. Pengertian Proposisi Kategoris


Proposisi kategoris adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya
syarat. Proposisi kategoris yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu
term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Subyek adalah term yang menjadi pokok
pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah kata
yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier adalah
kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.

Sebagian orang adalah pekerja


Quantifier Subjek Kopula Predikat

Subjek dan predikat yang masing – masing ada dua macam, subjek universal dan
subjek particular serta predikat afirmatif dan predikat negative jika keduanya
dihubungkan terwujud empat macam proposi kategoris yaitu, proposi universal afirmatif,
proposisi universal negatif, proposisi particular afirmatif, dan proposisi partikular negatif.
1) Proposi Universal Afirmatif
Misal : Semua manusia akan mati
Dirumuskan : ∀ x( Sx → Px) atau ( x )( Sx → Px ) .
Dibaca : Untuk semua x jika S berlaku untuk x maka P berlaku untuk x,
Atau dibaca secara singkat :
“semua S adalah P”
“setiap S adalah P”
Atau : Untuk x, jika x adalah S maka x mempunyai sifat P, secara singkat
dibaca : “S adalah P”

2) Proposisi Universal Negatif


Misal : Semua kucing bukan burung
Dirumuskan : ∀ x( Sx → Px) atau ( x )( Sx → Px ) .
Dibaca : Untuk semua x jika S berlaku untuk x maka non P berlaku untuk x,
Atau cukup dibaca :
“semua S bukan P”
“setiap S tidak P”

3) Proposisi Partikular Afirmatif


Misal : Sebagian manusia adalah guru
Dirumuskan : ∃ x ( Sx Px )
Dibaca : Ada x di mana S berlaku untuk x dan P berlaku untuk x, atau cukup
dibaca :
“ada S dan P”
“sebagian S adalah P”
“beberapa S adalah P”
4) Proposisi Partikular Negatif :
Misal : Beberapa mahasiswa tidak lulus
Dirumuskan : ∃ x ( Sx Px)
Dibaca : Ada x di mana S berlaku untuk x dan non P berlaku untuk x, atau cukup
dibaca :
“ada S yang bukan P”
“sebagian S bukan P”
“beberapa S bukan P”

Sumber :

Mehra, Partap Sing. Pengantar Logika Tradisional. Bandung: Bina Cipta.

BMP ISIP4211 - Logika

Anda mungkin juga menyukai