Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WANDA ORLANDO SAPUTRA

NIM : 042364939

PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS : FHISIP

1. Buatlah tulisan tentang Proposisi Kategoris beserta contohnya.

Jawaban :

Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti:

a) Sandi sedang sakit.


b) Anak-anak yang tingal diasrama adalah mahasiswa.
c) Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan.

Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat,
satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek, predikat,
kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari subyek sebagaimana kita ketahu mengenai
subyek adalah sebuah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang
menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek
dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat
oleh term subyek.

Sebagian Manusia Adalah Pemabuk

1 2 3 4

1: quantifier 2: term subyek 3: kopula 4:term predikat

Quantifier adakalanya kepada permasalahan universal seperti kata: seluruh, semua.; ada


kalanya menunjukan permasalahan partikular , seperti: sebagian, kebanyakan; dan ada
kalanya menunjukan permasalahan singular, tetapi permasalahan singular biasanya
quantifier tidak dinyatakan.

Apabila Quantifier suatu proposisi menunjukan kepada permasalahan universal maka


proposisi itu disebut proposisi universal; jika permasalahan partikular maka akan disebut
proposisi partikular, jika permasalahan singular, disebut proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak berarti
subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang diikatnya.
Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat. Sekarang
perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:

Poposisi universal = Semua tanaman membutuhkan air

sebagian manusia dapat menerima pendidikan


Proposisi partikular =
tinggi.

Proposisi singular = Seorang yang bernama Hasan adalah seorang guru

Poposisi universal = Tanaman Membutuhakan air

Proposisi partikular = Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.

Proposisi singular = Hasan adalah seorang guru


Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah kuantitas
proposisinya:

Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan air’, meskipun quantifiernya-nya tidak dinyatakan,


yang dimaksud adalah semua tanaman, karena tidak satupun tanaman yang bisa tumbuh
tanpa membutuhkan air. Pada proposisi ‘Manusia dapat menerima pendidikan tingi’ yang
dimaksud adalah sebagian manusia, karena tidak semua manusia dapat menerima
pendidikan tinggi. Sedangkan pada proposisi ‘Hasan adalah guru’ yang dimaksud tentulah
seorang, bukan beberapa orang.

Kopula, sebagai mana telah disebut, adalah kata yang menegaskan hubungan term subjek
dan term predikat dan term predikat baik hubungan mengiakkan maupun hubungan
mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia mengiakan, proposisi positif
dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.

Proposisi positif : hasan adalah guru

Proposisi negatif : budi bukan seniman

Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi,
yaitu :

Universal positif, seperti   : Semua manusia akan mati

Partikular positif, seperti   : Sebagian manusia adalah guru

Singular positif, seperti     : Rudi adalah pemain bulu tangkis

Universal negatif, seperti  : Semua kucing bukan burung


Partikular negatif, seperti  : Beberapa mahasiswa tidak lulus

Singular negatif, seperti    : Fatimah bukan gadis pemalu

Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula
mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.
Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing
sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup
pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.

Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya


secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular
negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan
dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek
dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang
dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin
yang berarti menolak atau mengingkari.

Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus
proposisi sebagai berikut :

Lambang Permasalahan Rumus

A Universal Positif Semua S adalah P

I Partikular positif Sebagian S adalah P

E Universal negatif Semua S bukan P

O Partikular negatif Sebagian S bukan P

Sumber : BMP ISIP4211 LOGIKA / MODUL 4 : PROPOSISI KATEGORIK HAL : 4.3 – 4.10

Anda mungkin juga menyukai