Anda di halaman 1dari 10

Nama : Monica Sri Rahayu

NIM : 043169882
Prodi : Ilmu Komunikasi

SOAL

buatlah tulisan tentang Proposisi Kategoris beserta contohnya.

JAWABAN !

Proposisi merupakan satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa


keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita.
Proposisi dalam istilah yang dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan
peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk
oleh ujaran dalam kalimat.

Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang


salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua
di antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai
hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek,
term sebagai predikat, kopula dan kuantor.

1. Proposisi Kategorik.

Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya


syarat, seperti:

 Hasan sedang sakit.


 Anak-anak yang tingal diasrama adalah mahasiswa.
 Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan.

Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term
predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara
subyek, predikat, kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari subyek
sebagaimana kita ketahu mengenai subyek adalah sebuah term yang menjadi pokok
pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata
yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier
adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.

Sebagian Manusia Adalah Pemabuk

1 2 3 4

1: quantifier 2: term subyek 3: kopula 4:term predikat

Quantifier adakalanya kepada permasalahan universal seperti kata: seluruh, semua.;


ada kalanya menunjukan permasalahan partikular , seperti: sebagian, kebanyakan;
dan ada kalanya menunjukan permasalahan singular, tetapi permasalahan singular
biasanya quantifier tidak dinyatakan.

Apabila Quantifier suatu proposisi menunjukan kepada permasalahan universal


maka proposisi itu disebut proposisi universal; jika permasalahan partikular maka
akan disebut proposisi partikular, jika permasalahan singular, disebut proposisi
singular.

Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya


tidak berarti subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya
satuanyang diikatnya. Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah
yang diikat. Sekarang perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:

Poposisi universal = Semua tanaman membutuhkan air

Proposisi sebagian manusia dapat menerima pendidikan


=
partikular tinggi.

Seorang yang bernama Hasan adalah seorang


Proposisi singular =
guru
Poposisi universal = Tanaman Membutuhakan air

Proposisi partikular = Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.

Proposisi singular = Hasan adalah seorang guru

Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah


kuantitas proposisinya:

Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan air’, meskipun quantifiernya-nya tidak


dinyatakan, yang dimaksud adalah semua tanaman, karena tidak satupun tanaman
yang bisa tumbuh tanpa membutuhkan air. Pada proposisi ‘Manusia dapat
menerima pendidikan tingi’ yang dimaksud adalah sebagian manusia, karena tidak
semua manusia dapat menerima pendidikan tinggi. Sedangkan pada proposisi
‘Hasan adalah guru’ yang dimaksud tentulah seorang, bukan beberapa orang.

Kopula, sebagai mana telah disebut, adalah kata yang menegaskan hubungan term
subjek dan term predikat dan term predikat baik hubungan mengiakkan maupun
hubungan mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia
mengiakan, proposisi positif dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.

Proposisi positif : hasan adalah guru

Proposisi negatif : budi bukan seniman

Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam
proposisi, yaitu :

Universal positif, seperti   : Semua manusia akan mati

Partikular positif, seperti   : Sebagian manusia adalah guru

Singular positif, seperti     : Rudi adalah pemain bulu tangkis

Universal negatif, seperti  : Semua kucing bukan burung


Partikular negatif, seperti  : Beberapa mahasiswa tidak lulus

Singular negatif, seperti    : Fatimah bukan gadis pemalu

Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat


secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi
partikular positif kopula mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja
dilambangkan dengan huruf I. Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui
hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan
dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing sebagai lambang proposisi universal
positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo
yang berarti mengakui.

Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan


predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E.
Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat
sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena
kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga
dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang
tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti
menolak atau mengingkari.

Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan


rumus proposisi sebagai berikut :

Lambang Permasalahan Rumus

A Universal Positif Semua S adalah P

I Partikular positif Sebagian S adalah P

E Universal negatif Semua S bukan P

O Partikular negatif Sebagian S bukan P


Unsur-unsur proposisi kategoris, yaitu sebagai berikut : 

1. Term sebagai subyek, yaitu hal yang diterangkan dalam pernyataan, yang sering
disimbolkan dengan 'S'. 

2. Term sebagai predikat, yaitu hal yang menerangkan dalam pernyataan, yang
sering disimbolkan dengan 'P'. 

3. Kopula, yaitu hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subyek dan
predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari, yang menunjukkan kualitas
pernyataan. 

4. Kuantor, yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh


subyek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus juga menunjukkan
kuantitas pernyataan. 

Kedua unsur yang pertama adalah sebagai subyek dan predikat inilah yang
merupakan materi pokok proposisi. Sedangkan hal poin 3, adalah sebagai pemberi
bentuk, kopula ini tidak diperlihatkan, hanya diperkirakan saja, misalnya : semua
manusia berakal budi. Dan hal poin 4 tersebut juga sering tidak diperlihatkan, yaitu
dalam proposisi yang menunjukkan pengertian kesemuanya yang dimaksudkan
subyek, misalnya semua bangsa Indonesia ber-Pancasila. Kata 'semua; adalah
kuantor, dan kata ini dapat dihilangkan tanpa merubah makna yang dimaksudkan,
yaitu dinyatakan : bangsa Indonesia ber-Pancasila. 

Suatu proposisi dapat benar, dapat juga salah. Proposisi disebut juga sebagai
bentuk lahir dari pendapat, sedangkan term yang merupakan unsur proposisi adalah
bentuk lahir dari pengertian. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa pendapat adalah
hubungan dua pengertian yang mempunyai nilai benar dan salah. Atau dengan kata
lain pendapat itu mempunyai dua kemungkinan, mungkin benar mungkin juga salah. 
Unsur yang merupakan materi proposisi kategoris adalah term sebagai subyek dan
term sebagai predikat, yang keduanya tersebut merupakan hal yang harus ada. Jika
salah satu tidak ada, maka pernyataan itu tidak dapat disebut sebagai proposisi
kategoris, melainkan hanya merupakan proposisi tunggal. 

1. Term sebagai Subyek. 


Term sebagai subyek selalu berhubungan dengan sejauh mana term itu dapat
dikenakan, dan merupakan kuantitas proposisi. Term sebagai subyek dapat
dibedakan menjadi : 
· Subyek universal, yaitu mencakup semua yang dimaksud oleh subyek. Misalnya,
seluruh bangsa Indonesia, yang dirumuskan dengan "semua S". 
· Subyek partikular, yaitu hanya mencakup sebagian dari keseluruhan yang
disebutkan oleh subyek. Misalnya, sebagian bangsa Indonesia, yang dirumuskan
dengan "sebagian S". 

2. Term sebagai Predikat. 


Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya dan merupakan kualitas
proposisi. Term sebagai predikat dibedakan antara : 
· Predikat afirmatif, yaitu sifat megiyakan adanya hubungan predikat dengan subyek,
yang dirumuskan dengan "adalah P". 
· Predikat negatif, yaitu sifat mengingkari adanya hubungan predikat dengan subyek,
atau sifat meniadakan hubungan subyek dengan predikat, yang dirumuskan dengan
"bukan P'. 

Kuantitas dan Kualitas Proposisi Kategoris

Dalam proposisi kategoris, kita mengenal kualitas dan kuantitas. Berikut rincian
penjelasannya.
1. Kuantitas

Kuantitas proposisi bisa ditentukan oleh hakikatnya yang bersifat partikular atau
universal. Proposisi ini sangat erat kaitannya dengan jumlah individu objek atau
denotasi, dimana term subjeknya sudah diterapkan.

 Jadi, suatu proposisi hanya disebut universal bila term subjeknya juga universal.

Beberapa contoh kuantitas proposisi kategoris adalah sebagai berikut.

a. Dokter bukanlah penjaga lalu lintas.

b. Semua manusia pasti akan mati.

c. Semua hewan pemakan tumbuhan disebut herbivora.

d. Paus merupakan hewan mamalia yang bernafas dengan paru-paru.

2. Kualitas

Kualitas merupakan proposisi kategoris yang terkandung dalam afirmatif atau


negatif. Proposisi disebut afirmatif bila kopulanya berfungsi untuk menghubungkan S
dengan P. 

Sementara, proposisi dianggap negatif bila kopulanya memisahkan S dan P. Berikut


contoh kualitas proposisi kategoris.

a. Tidak semua hewan itu buas

b. Beberapa hewan pemakan daging c. Tidak semua manusia bisa berlari kencang

d. Beberapa burung terbang di malam hari


Jenis Proposisi Kategoris

Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi kategoris akan menghasilkan 4


jenis proposisi kategoris lainnya. Biasanya, proposisi ini disebut juga sebagai A-E-I-
O. Berikut pembahasannya.

1. Proposisi Universal Afirmatif

Dalam ilmu logika, jenis proposisi ini sering disebut sebagai proposisi tipe A.
Proposisi ini menerangkan keadaan seluruh anggota dalam satu kelompok benda
tanpa terlewatkan sedikitpun.

Jadi, tidak ada komponen yang dikecualikan. Contohnya adalah sebagai berikut:

a. Semua pengendara roda empat wajib menggunakan sabuk pengaman.

b. Semua hewan pasti membutuhkan makanan.

c. Semua penjahit pasti bisa menggambar.

2. Proposisi Universal Negatif

Jenis proposisi yang satu ini merupakan kebalikan dari proposisi universal afirmatif.
Biasanya, kita menyebutnya sebagai proposisi tipe E. 

Dalam ilmu logika, proposisi ini digunakan untuk menjelaskan keadaan yang tidak
berlaku pada seluruh anggota dalam kelompok benda, misalnya:

a. Semua calon model dari JakMod tidak lolos seleksi Indonesia's Next Top Model.

b. Semua hewan tidak menari.

c. Semua penjahat tidak dihukum yang setimpal.


3. Proposisi Partikular Afirmatif

Proposisi ini sering disebut sebagai tipe l. Pada ilmu logika, proposisi ini
menjelaskan keadaan yang berlaku bagi setengah atau sebagian anggota dalam
kelompok benda. 

Beberapa contoh proposisi partikular afirmatif adalah:

a. Beberapa hewan adalah pemakan tumbuhan.

b. Beberapa korban gempa bumi di Aceh selamat.

c. Beberapa pengendara sepeda motor di Jalan Jagakarsa menggunakan helm.

4. Proposisi Partikular Negatif

Jenis proposisi kategoris yang terakhir adalah proposisi partikular negatif. Proposisi
ini kerap disebut sebagai proposisi tipe O. 

Dalam ilmu logika, proposisi ini menerangkan keadaan yang tidak berlaku pada
setengah atau sebagian anggota kelompok benda tertentu. Berikut contohnya.

a. Sebagian makhluk hidup tidak bisa berjalan

b. Beberapa calon pilot tidak lulus di ujian fisik

c. Sebagian mahasiswa tidak mengikuti ujian akhir karena belum membayar uang
semester

Perlu diingat, setiap kalimat proposisi bisa benar dan bisa salah. Jadi, bisa dibilang
proposisi kategoris merupakan bentuk lahir dari pendapat. Agar bisa menyampaikan
argumen dengan tepat, kami sudah memberikan contoh proposisi kategoris supaya
lebih jelas.

SUMBER : https://www.itdakwah.com/2021/12/mengenal-proposisi-kategoris-
beserta-unsur-jenis-dan-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai