Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROPOSISI
(Unsur, Bentuk, Kualitas, dan Kuantitas)
Mata kuliah : Logika

Dosen Pengampu : Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I.

Disusun oleh :

1. Lia Rif’atul Muna (2210110004)


2. Arina Manasika Wulan Sari (2210110011)
3. Qothrun Nada Illiyuuna (2210110020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah kita ketahui Bersama bahwa ilmu logika adalah ilmu yang menuntun kita agar mampu
berfikir atau bernalar. Tanpa kita sadari sendiri bahwasanya ternyata dalam kehidupan sehari-hari
kita tak pernah luput dengan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu logika.Semua infirmasi keilmuan
merupakan suatu system yang sifatnya logis, kelogisan itulah hasil dari penalaran atau pemikiran
yang didapat atas dasar ilmu logika.Premis dalam logika menghasilkan pemikiran dalam bentuk
kata-kata ,tentunya setlah melalui pemikiran dan penyelidikan yang telah didasarkan pada rumus-
rumus logika.Hasil dari pemikiran logika adakalanya berupa ungkapan atas keinginan,perintah,
harapan, cemooh, kekaguman, dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk
positif maupun dalam bentuk negatif
Logika memiliki unit terkecil yang nantinya akan kita kenal dengan istilah proposisi.Klimat
proposisi mengandung maksud sempurna, proposisi memuat kebenara atau kesalahan yang sifatnya
sudah final,tidak dapat diganggu gugat. Kita ibaratkan ilmu logika sebagai sebuah buku, dalam
buku tersebut kita akan mendapati berbagai macam pemikiran, kemudian menurun pada bagian
yang lebih khusus lagi yaitu pada bab-babnya, kemudian pada paragraph-paragrafnya lalu yang
terakhir pada bagian yang lebih khusu lagi yakni pada unit terkecil dari ilmu logika yaitu
proposisi.Pada unit ini tidak mungkin dapat dibagi lagi namun proposisi masih dapat dianalisis lagi
menjadi kata-kata yang menhadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud menghasikan pemikiran
sesuatu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud proposisi?
2. Apa saja unsur-unsur proposisi?
3. Apa saja bentuk-bentuk proposisi?
4. Bagaimana kualitas dan kuantitas proposisi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Proposisi secara Bahasa berarti keputusan . Sedangkan pengertian proposisi secara istilah
adalah rangkaian konsep sempurna atau sebuah pernyataan pada kalimat yang mempunyai makna
utuh dan penuh sehingga dapat dibuktikan dan dinilai kebenaran atau kesalahannya,tetapi tidak
proposisi tidak dapat bernilai keduanya (benar dan salah). Maksudnya proposisi hanya dapat
dikatakan benar atau salah secara keseluruhan sehingga tidak dapat dikatakan setengah benar atau
setengah salah. Kebenaran proposisi harus bersifat mutlak ,dapat dipercaya, dibuktikan,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.
Pendapat lain mengenai proposisi dari para ahli :
1. Poespoprodjo
“Proposisi adalah perbuatan manusia yang didalamya ia mengakui atau memungkiri
sesuatu tentang sesuatu”
2. Maritain
“Proposiis merupakan wacana sempurna yang menunjukkan kebenaran atau
kesalahan sesuatu”
3. Clarke
“Proposisi sebagai wacana dalam kata-kata atau tanda-tanda eksternal yang
mengafirmasi atau menegaskan sesuatu dari suatu yang lain”

Jadi kesimpulan dadi beberapa pendapat diatas proposisi adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan kalimat yang memuat kebenaran atau kesalahan secara penuh (dimaksud secara penuh
adalah menyatakan kebenaran secara utuh, tidak boleh setengah-setengah).

Proposisi terdapat pada sebuah pernyataan bukan pada kalimat perintah, kalimat tanya, dan
kalimat yang ,mengandung perdebatan. Misalnya “Presiden soekarno adalah presiden pertama
negara Indonesia”.Kalimat tersebut merupakan sebuah proposisi karena kalimat tersebut
merupakan suatu pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.1

B. Unsur Proposisi
Ada tiga term yang menjadi unsur proposisi yaitu
a) Term subyek (diterangkan)
Adalah segala hal yang diterangkan oleh term predikat.
b) Term predikat (menerangkan)
Adalah segala hal yang menerangkan term subyek.
c) Term copula (kata penghubung)
Adalah kata yang menghubungkan antara term subyek dan predikat2.
Contoh : Sebagian penduduk Indonesia adalah pemalas
1
Zainul Ma’arif, Logika Komunikasi, PT Raja Grafinfo Persada, Jakarta, 2016, hal 80-81
2
Masdi, Daros Logika,IAIN Kudus, Kudus,2009, hal 50-51

2
1 2 3 4
Keterangan:
1. Quantifier
2. Term subyek
3. Kopula
4. Term predikat
C. Bentuk Proposisi

a. Bentuk Proposisi Menurut Sumbernya Dibagi Menjadi Dua Yaitu:


1. Proposisi Analitik
Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya sudah ada pada subyeknya. Proposisi
ini juga bisa disebut dengan proposisi a priori maksudnya, akal pikiran menjadi sebuah dasar untuk
menetapkan benar atau tidaknya suatu pernyataan.
Contoh : ibu adalah seorang perempuan.
1 2 3 4
Keterangan:
1. Term subyek
2. Kopula
3. Quantifier
4. Term predikat

Dalam contoh itu dijelaskan bahwa kata ‘perempuan’ sebagai predikat sudah terkandung
pada kata ‘ibu’ sebagai subyeknya, atau kata ‘perempuan’ tidak menghasilkan pengertian baru.

2. Proposisi sintetik
Proposisi sintetik yaitu, proposisi yang predikatnya tidak harus menjadi pengertian bagi
subyeknya.
Contoh:
“Gadis itu anak yang rajin”
Dari contoh tersebut kata ‘rajin’ sebagai predikat belum tentu mendapatkan pemahaman
bagi pembacanya, maka perlu dijelaskan pada subyeknya yaitu dari kata ‘gadis itu’.
Proposisi ini disebut juga dengan proposisi a posteriori yaitu benar salahnya suatu
pernyataan diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan yang berdasarkan hasil
pengamatan.3

b. Proposisi Menurut Bentuknya Dibagi Menjadi Tiga Yaitu:

1. Proposisi Kategorik
Disebut proposisi kategorik karena dalam proposisi ini pernyataannya sudah tidak
memerlukan ketentuan. Proposisi kategorik merupakan proposisi yang sederhana karena hanya
mengandung satu term subyek,satu term predikat, satu kopula, dan satu quantifier (kata yang
menyatakan banyaknya suatu subjek).
Contoh proposisi kategorik :

3
Mundiri. Logika, Raja Grafindo Persada.Jakarta, 2001. hal 50-51

3
“Sebagian masyarakat adalah buruh.”
1 2 3 4
Keterangan:
1. Quantifier
2. Term subyek
3. Kopula
4. Term predikat

2. Proposisi Hipotetik
Jika proposisi kategorik menyatakan sebuah kebenaran tanpa adanya ketentuan, maka pada
proposisi hipotetik menyatakan sebuah kebenaran dengan memerlukan penjelasan tertentu. Jadi
dari kedua proposisi ini terdapat perbedaan yang sangat mendasar.proposisi hipotetik mempunyai
dua bentuk:
Yang pertama jika A adalah B maka A adalah C
Contohnya:
“jika ilmu diamalkan maka ilmu akan bertambah.”
Yang kedua yaitu Bila A adalah B maka C adalah D.
Contohnya:
“ bila mutu pendidikan ditingkatkan maka Indonesia akan maju”

3. Proposisi Disyungtif

Proposisi kondisional adalah proposisi yang bargantung pada syarat tertentu. Proposisi ini
memiliki dua bentuk yaitu hipotetik dan bentuk disyungtif. Proposisi diyungtif memiliki dua
kategori. Hakikatnya jika tidak benar maka salah yang menghasilkan analisis “proposisi itu benar”
dan “proposisi itu salah”. Jika proposisi kategorik itu kemasukan kata ‘jika’ atau ‘maka’ maka
kalimat itu berubah menjadi proposisi disyungtif.

D. Proposisi Berdasarkan Kuantitas dan Kuantitasnya

1. Kuantitas

Proposisi dari segi kuantitas atau lingkungan objek terdapat tiga pembagian yaitu proposisi
universal, proposisi particular, proposisi singular

1. Proposisi universal
Proposisi yang pengertian lingkungannya menyangkut seluruh subjeknya.
2. Proposisi Partikular
Proposisi yang penjelasannya mencakupbanyak subjek, tetapi tidak semuanya.

4
3. Proposisi Singular
Proposisi yang penjelasannya hanya mencakup satu subjek saja.

2. Kualitas

Proposisi dari segi kopula atau kualitas terbagi menjadi dua yaitu proposisi affirmative
(positif) dan proposisi negative

1. Proposisi Positif A)
Kopula dari proposisinya menyatakan atau mengakui hubungan antara subjek (S) dengan
predikat (P)

2. Proposisi Negatif (E)


Kopula proposisinya meniadakan atau mengingkari hubungan antara S (subjek) dengan P
(predikat)

E. Hubungan Kualitas dan Kuantitas Proposisi

Hubungan proposisi jika dilihat dari kualitas dan kuantitas maka ada empat bentuk proposisi
diantaranya yaitu:

1. Proposisi Universal Affirmatif (A)


Subjek dari proposisinya mencakup keseluruhan dan bersifat positif. Proposisi ini kopula nya
mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan.
Misalnya : “Semua manusia adalah makhluk”
1 2 3 4
1=quantifier
2=term subyek
3=kopula
4=term predikat

2. Proposisi Universal Negatif (E)

Subjek proposisinya mencakup keseluruhan dan bersifat negative atau kopulanya


mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan.
Misalnya : “Semua Wanita bukan lelaki”
1 2 3 4
Keterangan:
1. Quantifier
2. Term subyek
3. Kopula
4. Term predikat

3. Proposisi Partikular Affirmatif (I)


Subjek proposisinya mencakup sebagian dari subjeknya dan bersifat positif
Misalnya : “Sebagian penduduk Indonesia adalah petani”

5
1 2 3 4
Keterangan:
1. Quantifier
2. Term subyek
3. Kopula
4. Term predikat

4. Proposisi particular Negatif (O)


Subjek proposisinya mencakup sebagian dari subjek dan memiliki sifat negative
Misalnya :”Sebagian penduduk Indonesia bukan petani”
1 2 3 4
Keterangan:
1. Quantifier
2. Term subyek
3. Kopula
4. Term predikat

5. Proposisi Singular Afirmatif


Adalah proposisi yang kopulanya mengakui satu subyek.
Misalnya: “K.H Hasyim Asy’ari adalah pendiri NU”
1 2 3

Keterangan:

1. Term subyek
2. Kopula
3. Term predikat

6. Proposisi Singular Negatif


Adalah proposisi yang kopulanya mengingkari satu subyek
Misalnya:” Indonesia bukanlah negara serikat”
1 2 3
keterangan
1. Term subyek
2. Kopula
3. Term predikat4
Dengan keterangan diatas dapat ditemukan sebuah rumus hubungan antara kualitas dan
kuantitas proposisi sebagai berikut:

Lambang Permasalahan Rumus

4
Poespoprodjo, Logika Scientifika, Pustaka Grafika, Bandung, 1999, hal 172

6
A Universal positif semua S adalah P

I Partikular positif Sebagian S adalah P

E Universal negative semua S bukan P

O Partikular negative Sebagian S bukan P

Dalam mengatakan positif atau tidaknya sebuah kalimat tidak boleh hanya berdasar pada
indicator-indikatornya saja.Contohnya pada penentuan proposisi negative, kita tidak boleh hanya
bergantung pada kata :tak, bukan,atau tidak.Indikator dapat menentukan negatifnya proposisi jika
berkedudukan sebagai kopula.Sebaliknya ,apabila indicator tidak berkedudukan sebagai kopula
makadapat dinilai positif.5

BAB III

5
Mundiri,Logika, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal 52-55

7
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proposisi merupakan rangakaian konsep sempurna atau sebuah pernyataan pada sebuah
kalimat yang mempunyai makna utuh dan penuh sehingga dapat dibuktikan dan dinilai kebenaran
atau kesalahannya,tetapi tidak boleh mengandung makna keduanya.
Terdidi atas tiga bagian,yakni :term subyek, term predikat,dan kopula, dengan
pengertian ,term subyek adalah segala hal yang diterangkan oleh term predikat.term predikat adalah
term yang menerankan term subyek.Sedangkan kopula adalah kata penghubung antara term subyek
dengan term predikat.
Bentuk-bentuk proposisi menurut sumbernya terbagi atas dua yaitu: proposisi analitik dan
proposisi sintetik. Sedangkan menurut bentuknya proposisi terbagi menjadi tiga yakni, proposisi
kategorik,adalah proposisi yang pernyataannya sudah tidak memerlukan ketentuan.Yang kedua
proposisi hipotetik, adalah proposisi yang menyatakan kebenaran dengan memerlukan penjelasan.
Yang ketiga disyungtif yaitu proposisi yang bergantung pada syarat tertentu.
Kualitas proposisi terdiri atas tiga bagian yaitu,proposisi universal,proposisi particular, dan
proposisi singular.Sedang kuantitas proposisi ditentukan oleh dua bagian yaitu proposisi afirmatif
(positif) dan proposisi negative

Hubungan antara kuantitas dan kualitas proposisi terbagi menjadi enam bagian, yakni yang pertana
proposisi universal afirmatif,proposisi universal negative, proposisi particular afirmatif, proposisi
particular negatife, proposisi singular afirmatif, dan yang terakhir yaitu proposisi singular negative.

DAFTAR PUSTAKA

8
Ma’arif, Zainul. Logika Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2016.

Masdi, Daros Logika, Kudus: Stain Kudus, 2009.

Mundiri. Logika. RajaGrafindo Persada: Jakarta. 2001.

Poespoprodjo. Logika Scientifika. Pustaka Grafika: Bandung. 1999.

Anda mungkin juga menyukai