Anda di halaman 1dari 7

Proposisi Kategoris

Logika

Disusun oleh :
Rassya Nadya Bunga Vista Pramesty
041147541
Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS TERBUKA 2020


A. Pendahuluan

Bicara tentang logika pasti ada kaitannya dengan akal dimana dalam logika ini kita
membicarakan tentang pengertian yang benar melalui jalan pemikiran yang abstrak, dalam
membentuk pengertian yang benar dengan jalan abstraksi mungkin inilah yang suka
dibicarakan sangat sulit bagi pelajar filsafat.  Karna dalam membuat pengertian yang abstrak
adalah membuat gambaran dijiwa kita, tugas logika ialah membentuk pengertian itu menjadi
definisi atau memindahkan kedalam kalimat. Membuat rumusan atau definisi itu harus
benar-benar mewakili gambaran objek yang kita bahas itu.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari dan disegala aktivitasnya tidak pernah lepas
dari proses berfikir di mana di dalamnya ada proses berfikir secara logis. Dalam
berfikir/bernalar manusia selalu mengeksplisitkan apa yang mereka pikirkan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan atau bahasa yang juga dapat disebut dengan Logika. Ilmu Logika ini
mempelajari mengenai kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Berpikir
secara logis adalah berpikir secara rasional atau masuk akal yang dinyatakan dalam
pernyataan-pernyataan tertentu dan diwujudkan kedalam suatu tindakan. Hal yang sangat
penting juga adalah belajar membuat deduksi yang berani dengan salah satu cara untuk
melahirkannya adalah silogisme. Hal ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat
melihat konsekwensi dari sesuatu pendirian atau pernyataan yang apabila ditelaah lebih
lanjut, kebenaran pendirian atau pernyataan itu tadi.

Kata logika juga sering kita dengar atau kita ketahui, logika mempelajari cara
bernalar yang benar dan kita tidak bias melaksanakannya tanpa memiliki dahulu
pengetahuan yang menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-hari kita biasanya
mengunakan penalaran akal atau menururt akal. Logika sebagai istilah berarti suatu metode
atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketetapan penalaran. Sedangkan penalaran yaitu
suatu bentuk pikiran. Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang
dimana arti proposisi adalah sebuah pernyataan. Pernyataan pikiran manusia adakalanya
mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan
realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.
B. Pembahasan

Proposisi Kategoris

Unsur dasar proposisi kategoris adalah term sebagai subjek dan term sebagai
predikat dan masing-masing tidak dapat dihilangkan, keduanya harus ada jika tidak ada
salah satunya maka akan menjadi proposisi tunggal bukan proposiis kategoris yang term
nya hanya sebagai predikat sehingga proposisi kategoris didefinisikan sebagai “pernyataan
yang terdiri atas dua hubungan term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar
atau salah”. Oleh karena dapat dinilai benar atau salah maka proposisi kategoris ditinjau dari
segi bahasa adalah merupakan kalimat deklaratif atau kalimat berita.

Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti :

Hasan sedang sakitAnak-anak yang tingal diasrama adalah mahasiswa Orang rajin akan
mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan Proposisi kategorik yang
paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu
quantifierKita akan jelaskan satu persatu antara subyek, predikat, kopula, dan quantifier.

Baik kita akan meluai dari subyek sebagaimana kita ketahu mengenai subyek adalah
sebuah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan
subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term
predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term
subyek.

Sebagian Manusia Adalah Pemabuk

1 2 3 4

Quantifier term subyek kopula term predikat

Quantifier adakalanya kepada permasalahan universal seperti kata: seluruh, semua.;


ada kalanya menunjukan permasalahan partikular , seperti: sebagian, kebanyakan; dan ada
kalanya menunjukan permasalahan singular, tetapi permasalahan singular biasanya
quantifier tidak dinyatakan.Apabila quantifier suatu proposisi menunjukan kepada
permasalahan universal maka proposisi itu disebut proposisi universal; jika permasalahan
partikular maka akan disebut proposisi partikular, jika permasalahan singular, disebut
proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak berarti
subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang diikatnya.
Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat. Sekarang
perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:

- Poposisi universal = Semua tanaman membutuhkan air


- Proposisi partikular = Sebagian manusia dapat menerima pendidikan
- Proposisi singular = Seorang yang bernama Hasan adalah seorang guru

Poposisi universal = Tanaman Membutuhakan air


Proposisi partikular = Manusia dapat menerima pendidikan tinggi
Proposisi singular = Hasan adalah seorang guru

Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah


kuantitas proposisinya. Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan air’, meskipun
quantifiernya-nya tidak dinyatakan, yang dimaksud adalah semua tanaman, karena tidak
satupun tanaman yang bisa tumbuh tanpa membutuhkan air. Pada proposisi ‘Manusia dapat
menerima pendidikan tingi’ yang dimaksud adalah sebagian manusia, karena tidak semua
manusia dapat menerima pendidikan tinggi. Sedangkan pada proposisi ‘Hasan adalah guru’
yang dimaksud tentulah seorang, bukan beberapa orang.

Kopula, sebagai mana telah disebut, adalah kata yang menegaskan hubungan term subjek
dan term predikat dan term predikat baik hubungan mengiakkan maupun hubungan
mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia mengiakan, proposisi positif
dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.

Proposisi positif : hasan adalah guru


Proposisi negatif : budi bukan seniman
Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi,
yaitu :
Universal positif, seperti : Semua manusia akan mati
Partikular positif, seperti : Sebagian manusia adalah guru
Singular positif, seperti : Rudi adalah pemain bulu tangkis
Universal negatif, seperti : Semua kucing bukan burung
Partikular negatif, seperti : Beberapa mahasiswa tidak lulus
Singular negatif, seperti : Fatimah bukan gadis pemalu
Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula
mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.
Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing
sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup
pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.

Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya


secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular
negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan
dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek
dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang
dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin
yang berarti menolak atau mengingkari.

Lambang Permasalahan
Rumus

A Universal Positif Semua S adalah P

I Partikular positif Sebagian S adalah P

Semua S bukan P
E Universal negatif

O Partikular negatif Sebagian S bukan P


Unsur-Unsur Proposisi Kategoris

mempunyai beberapa unsur penting. Unsur-unsur proposisi kategoris dimaksud adalah


sebagai berikut :
1. Term sebagai subyek, yaitu hal yang diterangkan dalam pernyataan, yang sering
disimbolkan dengan 'S'.
2. Term sebagai predikat, yaitu hal yang menerangkan dalam pernyataan, yang sering
disimbolkan dengan 'P'.
3. Kopula, yaitu hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subyek dan
predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari, yang menunjukkan kualitas pernyataan.
4. Kuantor, yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh
subyek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus juga menunjukkan
kuantitas pernyataan.

C. Kesimpulan

1. Proposisi adalah pernyataan akal budi mengenai persesuaian dan ketidaksesuaian


yang terdapat di antara dua gagasan.
2. Proposisi Kategoris adalah proposisi yang menyatakan secara langsung tentang cocok
tidaknya hubungan yang ada di antara term subjek dan term predikat.
3. Unsur-Unsur Proposisi ada 3 : Subjek , predikat dan kopula

D. Daftar Pustaka
Bakry, Noor Muhsin. 2019. Logika. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka
Mundiri, 2001. Logika. RajaGrafindo Persada: Jakarta
Surajiyo, dkk. 2006. Dasar-dasar Logika. Jakarta. bumi aksara

http://legalstudies71.blogspot.com/2016/04/proposisi-kategoris-beserta-unsur.html

Anda mungkin juga menyukai