KULIAH TUGAS 2
1) Proposisi Universal Afirmatif, disebut proposisi tipe A dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menerangkan keadaan yang berlaku kepada semua anggota di dalam
suatu kelompok benda tanpa kecuali.
2) Proposisi Universal Negatif, disebut proposisi tipe E dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menerangkan keadaan yang tidak berlaku kepada semua anggota di
dalam kelompok suatu benda tanpa kecuali.
3) Proposisi Partikular Afirmatif, disebut proposisi tipe I dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menjelaskan keadaan yang hanya berlaku bagi sebagian anggota di
dalam kelompok suatu benda.
4) Proposisi Partikular Negatif, disebut proposisi tipe O dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menjelaskan keadaan yang tidak berlaku untuk sebagian anggota di
dalam kelompok suatu benda.
3. Negasi proposisi kategoris ada karena adanya proposisi kategoris, di mana negasi tersebut
sebagai bentuk pengingkaran atau sangkalan dari proposisi kategoris. Tanpa adanya negasi
proposisi kategoris, artinya seluruh hubungan yang terjalin antara dua term atau dua
pengertian sebagai subjek dan predikat akan bersifat mutlak. Keberadaan negasi proposisi
kategoris tersebut menjadi tanda bahwa setiap kesimpulan dari suatu hubungan antara term
atau kategorik tersebut tidak selalu bersifat menyeluruh, melainkan ada saat di mana terdapat
bagian-bagian yang saling bertolak belakang ataupun bersifat kebalikannya. Contoh
dari negasi proposisi kategoris, yaitu:
Tidak semua rakyat Indonesia merupakan keturunan pribumi.
Tidak semua siswa SMA Nusa tidak menyukai pelajaran sejarah.
Sebagian kelompok ilmu bukan ilmu pasti.
Sebagian daun bukan berwarna hijau.
Sebagian hewan bersayap tidak bisa terbang.
Semua manusia bukan keturunan primata.