Suatu konflik dapat terjadi karena masing-masing pihak atau salah satu pihak
merasa dirugikan. Dan adapun sebab-sebab yang dapat menimbulkan konflik antara lain
:
1. Perbedaan pendapat
Suatu konflik dapat terjadi karena perbedaan pendapat dimana masing-
masing pihak merasa dirinyalah yang paling benar.
2. Salah paham
3. Salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan.
4. Perasaan yang terlalu sensitive mungkin tindakan seseorang adalah wajar,
tetapi oleh pihak lain hal ini dianggap merugikan.
Jadi, sebab-sebab konflik yang dikemukakan di atas adalah konflik yang terjadi
oleh sebab intern. Namun konflik dapat juga terjadi oleh sebab ekstern, yaitu bilamana
terjadinya konflik itu karena dipanasi oleh pihak lain secara sengaja maupun tidak. Hal
ini dapat dilakukan dengan jalan mengadu domba antara pihak-pihak yang konflik
tersebut.
Kemudian cara lain yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik dalam
organisasi adalah dengan menggantu tujuan yang menimbulkan persaingan dengan
tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok, serta mempersatukan kedua kelompok
yang bertentangan untuk menghadapoi “ancaman atau musuh” yang sama.
Metoda-metoda penyelesaian konflik lainnya yang sering digunakan yaitu
dominasi atau penekanan, kompromi, dan pemecahan masalah integrative
- Dominasi dan penekanan dapat dilakukan dengan cara-cara seperti kekerasan,
penenangan, penghindaran.
- dan metoda penyelesaian konflik integratif ada 3 jenis metoda yaitu :
Konsensus, dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama
untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka, dan bukan mencari
kemenangan sesuatu pihak.
Konfrontasi dimana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan
pendapatnya secara langsung satu sama lain.
Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi, dapat juga menjadi metoda
penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama.
2. (a) Ada 6 (enam) prinsip model T-Form, menurut pandangan Anda kondisi di Pemerintah
Republik Indonesia sudah sesuai atau tidak dengan prinsip model T-Form? Jelaskan!
Pengawasan yang dapat dipercaya
Pendelegasian wewenang
Struktur organisasi yang transparan dan efisien
Desentralisasi pembuatan keputusan
Penggunaan teknologi
Manajemen adaptif dan terus berkembang
Pada beberapa bagian, pemerintah RI masih harus menyesuaikan diri dengan prinsip T-
Form. Maraknya kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang, merupakan bukti masih
lemahnya penerapan prinsip T-Form di Indonesia.
Akan tetapi banyaknya kasus korupsi yang terkuak membuktikan bahwa pemerintah
bersunggu-sungguh dalam melakukan reformasi birokrasi dan manejemen publik.
Penggunaan teknologi pada proses rekruitmen dan tata kelola data juga menunjukkan
bahwa ada usaha-usaha pemerintah untuk menciptakan kondisi organisasi kepemerintahan
semakin lebih baik.