Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 ADPU4334 Kepemimpinan

Nama: Tria Ristiani Fathiras

NIM: 042078876

UPBJJ BOGOR

1. Jelaskan juga bagaimana kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang mengalami krisis.
Jawab:
Kunci keberhasilan pemimpin saat sedang mengalami krisis adalah mendasarkan
keputusan pada hasil kinerja organisasi yang dipimpinnya, berani mengambil resiko dalam
keputuan manjerialnya dan visioner dalam kepemimpinannya. Salah satu kiat manajemen
penyumbang keberhasilan kepemimpinannya adalah pola kepemimpinan yang demokratis dan
memberikan wewenang kepada para manajer wilayah dibawahnya setara dengan
kewenangannya dalam mengambil keputusan.

Kiat Manajemen bagi pemimpin yang mengalami krisis,


 Menjadi Visioner
Di dalam dunia kerja, bukan hanya tantangan yang akan kita hadapi, namun juga
beberapa keuntungan lainnya yang dapat diraih setelah menghadapi semua ujian tersebut.
Penting bagi kita untuk menjadi seorang yang visioner agar kita dapat memvisualisasikan
masa depan karier atau bisnis kita.
 Memimpin dengan Rasa Empati.
Beberapa krisis yang terjadi perlu dikelola dengan perasaan empati yang tinggi.
Apabila kita menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang ada tanpa rasa empati,
maka semuanya akan semakin kacau. Permintaan maaf yang sederhana dan tulus selalu
menjadi solusi yang terbaik bagi banyak permasalahan. Hal ini dilakukan karena kita
mengerti perasaan dan kekecewaan mereka atas kesalahan kita yang tidak disengaja.
Selain itu, ini juga dapat membantu menghentikan informasi-informasi negatif yang bisa
saja dipublikasikan oleh media sosial atau media berita lainnya.
 Jangan Selalu Menghindari Risiko.
Kebanyakan para perusahaan dan bisnis yang sedang mengalami krisis atau
membuat suatu kesalahan, mereka memiliki divisi hubungan masyarakat (humas) yang
sangat defensif untuk membela dan menutup-nutupi kesalahan yang telah diperbuat oleh
perusahaan mereka. Mereka menutupinya dengan sangat baik. Bahkan, tidak sedikit
perusahaan yang mencoba ‘menutup mulut’ dari para klien agar tidak membeberkan
permasalahan yang ada kepada awak media. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis
yang ketiga adalah bertanggung jawab atas segala yang kita lakukan, bukan terus-
menerus menghindari risiko yang berdatangan, itulah cara mengelola manajemen krisis
seperti para pemimpin yang hebat.
 Mengambil Tindakan dengan Cepat dan Tepat.
 Tetap tenang.

Tujuannya, agar tindakan yang kita ambil bukanlah cerminan dari sikap gegabah kita. Saat
keadaan kritis datang menghampiri kita, jangan langsung mengambil tindakan di lima menit
pertama. Luangkanlah waktu untuk berpikir selama 15 hingga 20 menit, berpikir dengan
tenang sampai kita bisa mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan keadaan kritis tersebut.
2. Coba jelaskan secara teoritis dengan konsep kepemimpinan transformasional dan contoh
disekitar anda dalam prakteknya.
Jawab:
Kepemimpinan transformasional merupakan sebuah proses diamana para pemimpin dan
pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi.
Kepemimpinan transformasional adalah jenis gaya kepemimpinan yang mengarah ke
perubahan positif pada mereka yang mengikuti (pengikut). Pemimpin transformasional
umumnya energik, antusias dan bergairah. Tidak hanya para pemimpin memperhatikan dan
terlibat dalam proses, mereka juga difokuskan untuk membantu setiap anggota kelompok
untuk dapat berhasil juga (Pmcounseling, 2011).
Kepemimpinan Transformasional adalah suatu model kepemimpinan untuk
meningkatkan sumberdaya manusia dengan dan hubungan efek pemimpin terhadap bawahan
dapat diukur, dengan indikator adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan hormat
terhadap pemimpin, berusaha untuk memotivasi pengikut untuk melakukan sesuatu yang lebih
dan melakukannya melampaui harapan mereka sendiri (Bass, 1994).

Ciri-Ciri Kepemimpinan Transformasional


Menurut Robbins dan Judge “2008:91”, ciri-ciri kepemimpinan transformasional yaitu:
• Pengaruh Ideal
Pengaruh ideal adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi dan misi, memunculkan rasa
bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan bawahan..
• Motivasi Inspirasional
Motivasi Insprasional adalah perilaku pemimpin yang mampu mengkomunikasikan harapan
yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara menarik dengan menggunakan simbol-simbol
untuk memfokuskan upaya bawahan dan mengispirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang
menghasilkan kemajuan penting bagi organisasi.
• Stimulasi Intelektual
Stimulasi Intelektual adalah perilaku pemimpin yang mampu meningkatkan kecerdasan
bawahan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mereka, meningkatkan rasionalitas dan
pemecahan masalah secara cermat.
• Pertimbangan Individual
Pertimbangan Individual adalah perilaku pemimpin yang memberikan perhatian pribadi,
memperlakukan masing-masing bawahan secara individual sebagai seorang individu dengan
kebutuhan, kemampuan dan aspirasi yang berbeda, serta melatih dan memberikan saran.

Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional


1. Simplifikasi
2. Motivasi
3. Fasilitasi.
4. Mobilitasi
5. Siap Siaga
6. Tekad
Pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang karismatik dan mempunyai peran
sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin
transformasional juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan
dengan bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang lebih tinggi
dari pada apa yang mereka butuhkan.

Contoh Pemimpin Transformasional

Walikota Bogor Bapak Bima Arya yang pandai dalam memimpin Kota Bogor dan mengelola
nya. kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk mempengaruhi anak buahnya,
sehingga mereka akan percaya, meneladani, dan menghormatinya. Kompetensi
transformasional seorang pemimpin mungkin dapat diukur dari kemampuannya dalam
membangun sinergi dari seluruh pegawai melalui pengaruh dan kewenangannya sehingga
lebih berhasil dalam mencapai visi dan misi organisasinya. Inilah model kepemimpinan Bima
Arya yaitu berani, moralis, demokratis, karismatis, dan merakyat sehingga beliau disegani,
disayangi, dihormati oleh rakyatnya.

3. Jelaskan dua kecenderuangan gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan perannya
sebagai pemimpin.
Jawab:
a. Kecenderungan cara-cara tegas dan keras dalam menegakkan peraturan, nilai-nilai dan
budaya organisasi. Hal ini mudah ditemui dalam masyarakat dan organisasi yang lebih
mementingkan formalisasi dan disiplin organisasinya, terutama organisasi yang
menggunakan tipe birokrasi mesin, misalnya organiasi militer.
b. Kecenderungan pemimpin untuk menyukai peran pengendali dibalik layar yang dapat
mengorganisasi, mengkoordinasikan dan membebaskan para anggotanya untuk
melakukan suatu kegiatan sesuai gagasan terbaik anggota tersebut untuk mencapai tujuan
organisasinya. Hal ini dapat ditemukan pada organisasi tipe organis dan organisasi
matriks yang keduanya membebaskan daya kreasi dan inovasi para anggotanya untuk
melakukan dungsi dan pekerjaan yang diembannya.
Sumber Referensi:

BMP ADPU4334 Kepemimpinan

https://www.studilmu.com/blogs/details/5-cara-manajemen-krisis-ala-pemimpin-hebat

https://www.dosenpendidikan.co.id/kepemimpinan-transformasional/

Anda mungkin juga menyukai