Anda di halaman 1dari 2

Baik terima kasih ibu, telah menanggapi diskusi ke 4 saya, saya akan memperbaikinya, dan

ini lah diskusi saya, mohon untuk ditanggapi kembali,

Kelompok strategis adalah sebutan yang diberikan kepada kumpulan individu-individu dan
terikat pada suatu kepentingan bersama, yaitu melindungi atau memperluas hasil pengambil
alihan. Biasanya kepentingan yang diambil oleh itu berubah harta benda, kekuasaan, prestise,
ilmu pengetahuan, serta tujuan keagamaan. Karena kepentingan itulah terjadi dimakan
strategis yaitu program jangka panjang untuk melindungi dan mengembangkan hasil yang
didapat dari pengambilalihan tersebut.

Dalam strategis yang mempengaruhi birokrasi Indonesia terdapat 3 hal utama dalam
melakukan pengelolaan birokrasi yang efektif dan efisien adalah melakukan upaya yang
optimal dan merujuk kepada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan yang paling utama adalah sumberdaya manusia aparatur.
Penyelenggaraan pemerintahan jelas akan banyak berbicara mengenai birokrasi, Dengan
demikian, pondasi dasar reformasi birokrasi seutuhnya harus dimulai dari reformasi terhadap
pengelolaan/ manajemen SDMnya.

Reformasi pengelolaan SDM Aparatur ini merupakan kebutuhan mendesak untuk dijalankan
agar diperoleh aparatur yang berintegritas, kompeten, professional, berkinerja tinggi, dan
sejahtera dalam pencapaian pengelolaan birokrasi yang baik.
Contohnya :
Pada dasarnya PNS di berbagai negara mempunyai peran utama sebagai, pelaksana peraturan
perundang-undangan, menjalankan fungsi manajemen pelayanan publik, pengelola
pemerintahan, dan administrator. tuntutan reformasi birokrasi secara langsung akan
membawa konsekuensi bagi arah perbaikan sistem kepegawaian negara yang harus diikuti,
khususnya masalah kinerja aparatur birokrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sampai saat
ini masih dianggap belum sesuai harapan. saat ini kinerja dan pengelolaan SDM aparatur
terus memperoleh
pembenahan secara bertahap, atau berbasis pada kompetensi.
UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yaitu keseluruhan upaya-upaya
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profesionalisme
penyelenggaraaan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan,
pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan
pemberhentian.
Dampak yang ditimbulkan adalah permasalahan kinerja, tuntutan pembaharuan atas
manajemen SDM Aparatur, publik selaku penerima dan objek pelayanan publik yang
diberikan pemerintah. Pelayanan yang lambat, budaya pelayanan yang tidak berorientasi pada
kepuasan pelayanan, tidak mampu petugas dalam menangani keluhan masyarakat. Sehingga
membuat masyarakat tidak suka berurusan Dengan pemerintahan, karena kita tahu bahwa
uang adalah segala-galanya dalam pelayanan di pemerintah, oleh sebab itu masyarakat lebih
senang berurusan dengan pihak swasta dibandingkan dengan instansi pemerintah.

Sumber : IPEM4317,

www.media neliti.com

Anda mungkin juga menyukai