DISUSUN OLEH:
042078876
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BOGOR
2022
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik, hidayah
dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan masalah makalah tentang reformasi
birokrasi pada administrasi publik dengan tepat waktu.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dan saya menyadari bahwa pengetahuan
saya sangatlah terbatas. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah yang telah saya susun ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap para pembaca.
Penulis
BAB I
A. Pendahuluan
Budaya organisasi dapat terlaksana dengan baik, apabila pemimpin mampu menjalankan
fungsinya sesuai dengan perannya, artinya bahwa peranan pemimpin dapat mempengaruhi,
menggerakkan dan mengarahkan bawahan supaya perilaku anggota sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan yang akan berdampak terbentuknya budaya organisasi. Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti tertarik menganalisa lebih lanjut dan menuangkan Peranan
Pemimpin dalam Mengembangkan Budaya Organisasi.
B. Pembatasan Masalah
Dengan banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi dalam suatu organisasi pelayanan
publik yang sangat mempengaruhi kualitas dari pelayanan publik yang dijalankan, maka
masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini dibatasi pada bagaimana cara
mengembangkan budaya kerja dan kepemimpinan pelayanan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui, memahami dan mempelajari
bagaimana cara mengebangkan budaya kerja dan kepemimpinan pelayanan yang
meningkatkan kualitas pelayanan kepentingan publik sehingga tujuan dari organisasi dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
BAB II
Pembahasan
Hal yang membuat birokrasi lemah kinerja adalah mekanismenya yang sangat
hierarkis. Ini terlihat dari budaya kerja bahwa setiap pekerjaan/urusan harus menunggu
petunjuk, perintah, dan persetujuan dari atasan. Akibat dari kreativitas, inisiatif dan sikap
kemandirian para birokrat kurang berkembang. Perubahan struktur politik di era reformasi
mengakibatkan lemahnya dukungan politik terhadap birokrasi. Perubahan struktur
kepemimpinannya ternyata tidak serta merta menjadikan kinerja birokrasi menjadi baik dan
bahkan cenderung sebaliknya. Senagai contoh, aparat birokrasi yang sejak semula tidak
memiliki netralitas politik kemudian menjadi semacam penghambat dari dalam terhadap
kinerja birokrasi di bawah pimpinan yang baru.
Jadi setiap individu yang bekerja harus memiliki budaya kerja yang baik. Budaya
yang kerja yang baik sangat diperluukan agar menjadi pekerja yang berbudi pekerti dan
mengerti nilai-nilai yang dijalaninya. Dan tidak membawa individu kepada penyimpangan.
Jadi itulah perlunya kita memahami budaya kerja yang baik.
Setelah kita membahasa tentang pengertian dari Budaya Kerja sekarang kita akan
membahas tentang apa dari tujuan Budaya Kerja ini dalam kegiatan sehari-hari. Budaya
Kerja memiliki berbagai macam tujuan. Berikut adalah tujuan-tujuan dari Budaya Kerja :
Selain memiliki tujuan, Budaya Kerja juga memiliki manfaat dari budaya kerja itu
sendiri. Berikut adalah manfaat dari budaya kerja dalam suatu pekerjaan :
Jadi kita dapat menarik kesimpulan dari tujuan dan manfaat dari budaya kerja.
Budaya kerja sangat penting dalam dunia pekerjaan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan
seseorang dan dapat mengerti nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kerja tersebut.
Sehingga individu ini dapat menjadi karyawan atau pekerja yang baik dan bermanfaat bagi
perusahaan yang mempekerjakannya.
Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan pengetahuan kepada para
pekerja atau karyawannya tentang budaya kerja. Karena selain memberikan dan menambah
wawasan untuk para karyawannya perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas produksi
yang dihasilkan oleh perusahaan dan berdampak positif bagi perusahaan. Karena dengan
diberikan penyuluhan tentang budaya kerja para pekerja atau karyawan akan menambahkan
rasa semangat untuk bekerja, menimbulkan rasa disiplin atas pekerjaanya dan akan
menggugah rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja
atau karyawan.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Pemimpin yang efektif dan bawahan yang termotivasi akan berdampak positif ke
dalam dan luar perusahaan. Efektif diartikan memberikan dampak positif, orientasi hasil,
produktif, berdaya guna dan berkeinginan kuat untuk sukses. Untuk itu, dalam menciptakan
situasi dinamis, sinergi positif dan kekuatan besar maka seorang pemimpin harus mempunya
sikap kepemimpinan, yaitu vision (Visi demi ambisi besar), transformational (Perubahan
demi kemajuan), balancing Between Reward and Punishment (Keseimbangan dalam
perlakuan), Good Listener (Pendengar yang baik), Anger Management (Ekpresi Marah),
Discipline Oriented (Disiplin adalah sikap positif), Cybernetics Control (Kontrol berjaring),
dan Meritocracy (Sebagai aset perusahaan).
B. Saran
T/N.2014. https://bpsdmd.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Bahan-Tayang-Budaya-
Kerja-Untuk-Efektifitas-Kepemimpinan-PIM-III.pdf
T/N.2016. https://media.neliti.com/media/publications/87526-ID-peranan-pemimpin-dalam-
mengembangkan-bud.pdf
T/N.2018. http://faridaniva.blogspot.com/2013/12/budaya-kerja.html
T/N.2019. https://core.ac.uk/download/pdf/295321863.pdf