Anda di halaman 1dari 9

PRINSIP BUDAYA

KERJA
PERTEMUAN 3
BERRRI KHARISMA_TD 1.10
PRINSIP TERBENTUKNYA BUDAYA KERJA
Pada prinsipnya fungsi budaya kerja bertujuan untuk membangun keyakinan
sumber daya manusia atau menanamkan nilai-nilai tertentu yang melandasi atau
mempengaruhi sikap dan perilaku yang konsisten serta komitmen membiasakan
suatu cara kerja di lingkungan masing-masing. Dengan adanya suatu keyakinan
dan komitmen kuat merefleksikan nilai-nilai tertentu, misalnya membiasakan kerja
berkualitas, sesuai standar, atau sesuai ekpektasi pelanggan (organisasi), efektif
atau produktif dan efisien.Susanto 1997 menyatakan bahwa budaya kerja adalah “
Suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi
permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi kedalam perusahaan
sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada
dan bagaimana mereka harus bertindak atau berprilaku
TUJUAN FUNDAMENTAL BUDAYA KERJA
Tujuan fundamental budaya kerja adalah untuk membangun sumber daya manusia
seutuhnya agar setiap orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan sifat
peran pelanggan, pemasok dalam komunikasi dengan orang lain secara efektif dan
efisien serta menggembirakan. Budaya kerja berupaya mengubah komunikasi
tradisional menjadi perilaku manajemen modern, sehingga tertanam kepercayaan dan
semangat kerjasama yang tinggi serta disiplin. Berbagai masalah Budaya Kerja dalam
organisasi Pemerintah, antara lain:Komitmen dan konsistensi terhadap visi dan misi
organisasi masih rendah. Sering terjadi penyimpangan dan kesalahan dalam kebijakan
publik yang berdampak luas kepada masyarakat. Pelaksanaan kebijakan jauh berbeda
dari yang diharapkan; Terjadinya arogansi pejabat dan penyalah gunaan kekuasaan;
PELAKSANAAN DAN WEWENANG ASN
Dalam praktek di lapangan sulit dibedakan antara ikhlas dan tidak ikhlas, jujur dan tidak jujur; Pejabat
yang KKN akan menyebabkan KKN meluas pada pegawai, dunia usaha dan masyarakat; Gaji pegawai
yang rendah/kecil dibandingkan dengan harga barang/jasa lainnya; Banyak aparatur yang integritasnya,
loyalitasnya dan profesionalnya rendah; Belum ada sistem merit yang jelas untuk mengukur kinerja
pegawai dan tindak lanjut hasil penilaiannya; Kreativitas karyawan kurang mendapat perhatian atasan;
Kepekaan terhadap keluhan masyarakat masih rendah; Sikap yang berorientasi vertikal menyebabkan
hilangnya kreativitas, rasa takut berimprovisasi; Budaya suap masih membudaya, sehingga dapat
mempengaruhi sikap dan tingkah laku pimpinan dalam bekerja; Ada kecendrungan para pemimpin tidak
mau mengakui kesalahan didepan bawahan;Masing2 bekerja sesuai dengan uraian tugas yang ada dan
belum optimal untuk bekerjasama dengan unit lain; Sifat individualisme lebih menonjol dibandingkan
kebersamaan; Tidak ada sanksi yang jelas dan tegas jika pegawai melanggar aturan; Budaya KKN yang
menjiwai sebagian aparat;
PENERAPAN
BUDAYA
KERJA
ORGANISASI
PEMERINTAH
ORGANISASI BUDAYA KERJA
Persepsi yang sama dan kesadaran terhadap program mempunyai arti yang besar bagi penanaman
Budaya Kerja Diperlukan organisasi di atas pondasi dengan struktur:
A. Penanggung jawab program,Tim Pengarah,Tim Fasilitator, Kelompok Budaya Kerja (KBK) yang
terdiri dari karyawan/pegawaiStruktur Wewenang Dan Tanggung Jawab
B. Penanggung Jawab : Bertanggung jawab akan keberhasilan pelaksanaan program, komitmen
C. Tim Pengarah : Memberikan pengarahan pada fasilitator / KBK agar berjalan sesuai dengan
program.
D. Fasilitator : Menyebarluaskan Budaya Kerja Budaya Kerja, membimbing KBK dan memantau
KBK dan Melaporkan kegiatan KBK kepada Tim Pengarah.
E. Ketua Kelompok : Memimpin jalannya rapat KBK memberi motivasi anggota dan melaporkan
kegiatan KBK kepada Tim Pengarah.
F. Anggota KBK : Partisipasi dalam KBK dan belajar terus agar mampu memecahkan masalah.
KOMITMEN PIMPINAN PUNCAK
Kegagalan program Budaya Kerja sebagian besar disebabkan oleh kurangnya komitmen dari puncak
pimpinan;Kemungkinan kesalahan pada anda sendiri, karena tidak mau merubah cara kerja baru
dengan nilai- nilai baru
Pemimpin tugasnya adalah memberikan bimbingan dan arahan serta wajib memberikan komitmen
termasuk menanggung resiko dan kepercayaanLangkah Pemimpin Dalam Pelaksanaan
Program Budaya Kerja Dimulai Dari : Memberi fokus yang sama, dalam visi dan strategi
Melaksanakan penyempuraan, melakukan penyempurnaan adalah inti program Budaya Kerja
Merubah Budaya, kepemimpinan Budaya Kerja harus mampu merubah dirinya sendiri terlebih
dahuluPerubahan akan terjadi bertahap, untuk mengerti program itu memerlukan waktu
KOMUNIKASI
Dalam melaksanakan program Budaya Kerja keterampilan komunikasi merupakan
faktor penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai-nilai
luhur dapat teraktualisasi dalam sikap dan perilaku organisasi.Makin tinggi tingkat
kepercayaan, makin baik kualitas kerjasamanya.Pengambilan keputusan terletak
dalam suatu kerjasama yang kompleks, saling ketergantungan satu sama lain, saling
mempercayai dan keakraban yang tumbuh melalui kebersamaan.Dengan
komunikasi yang terbuka, maka jalan menuju kerjasama dan koordinasi dalam
manajemen menjadi lebih mudah..Disamping itu komunikasi yang baik
memerlukan persiapan dalam mencari bagaimana cara menyampaikan yang efektif
dan efisien. Ajaran agama mengingatkan agar dalam penyampaian ajaran-ajarannya
hendaknya mempergunakan bahasa yang dimengerti oleh umatnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai