hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perusahaan atau organisasi dalam
seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas
Budaya kerja adalah Cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu
inspirasi, untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat
we are doing here” artinya sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan
tugas.
sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi yang membedakan
organisasi itu dengan organisasi yang lain. Budaya kerja adalah perwujudan dari
kehidupan yang dijumpai di tempat kerja. Secara lebih khusus, budaya kerja
12
13
merupakan suatu sistem makna yang terkait dengan kerja, pekerjaan dan interaksi
Budaya kerja yang terdapat dalam suatu organisasi adalah tempat mengasah
kerja inilah yang akan membentuk besar kecilnya kemauan, hasrat, dan gairah
sangat kuat dan semakin besar pada prestasi kerja organisasi, yaitu:
2. Budaya korporat bahkan mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam
jangka panjang adalah tidak jarang, dan budaya itu berkembang dengan
mudah, bahkan dalam organisasi yang penuh dengan orang yang bijaksana
dan pandai;
meningkatkan prestasi.
Dari teori tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa budaya kerja dari
perubahan lingkungan hal ini juga tentunya akan diasosiasikan dengan kinerja
Menurut Robbins (2015 : 82) menjelasakan mengenai fungsi budaya dan manfaat
Budaya kerja dapat diartikan yang sangat dalam karena akan mengubah
sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang
lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. Manfaat yang dapat
diperoleh, seperti menjamin hasil kerja dengan kualitas yang lebih baik, membuka
serta mengurangi laporan berupa data-data dan informasi yang salah dan palsu.
15
Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain dari budaya kerja, seperti kepuasan
Budaya kerja merupakan sejumlah pikiran dasar atau program mental yang
yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat. Serta membagi budaya kerja
Budaya kerja kini telah diterapkan pada setiap organisasi. Karena dengan
adanya budaya kerja kebijakan nilai-nilai budaya kerja yang dijalankan organisasi
membuat semua karyawan harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Maka
dari itu budaya kerja dianggap sangatlah penting dalam sektor perbankan. Karena
yang berupa perilaku kerja yang tercermin antara lain: kerja keras, ulet, disiplin,
konsisten, responsive, mandiri, makin lebih baik, dan lain-lain. Dimensi budaya
semua karyawan dan semua pihak yang dilandasi sikap saling percaya dan
5. Keteladanan adalah mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam
Dari teori di atas, dapat penulis simpulkan program budaya kerja akan
menjadi nilai-nilai baru akan memakan waktu untuk menjadi kebiasaan dantak
adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai
spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakuya.
kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan
setiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada
karena sebenarnya hukuman adalah merupakan alat yang paling akhir untuk
menegakkan disiplin.
Hal ini kemudian dipertegas oleh Hasibuan (2015 : 193) Disiplin yang
yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong semangat kerja, dan terwujudnya
tujuan perusahaan agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang
18
adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhi. Disiplin adalah
semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. Tanpa disiplin karyawan, yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan
adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati
yang paling dipengaruhi oleh disiplin dalam organisasi adalah karyawan yang
menyusahkan dan yang tidak mematuhi peraturan atau tidak menaati aturan yang
ada. Ada dua macam tipe kegiatan kedisiplinan yaitu preventif dan korektif.
a. Disiplin Preventif
para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga tidak ada
b. Disiplin Korektif
kerja adalah:
terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja
20
yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
2. Teladan pimpinan
Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta
kedisiplinan bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan kurang baik
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Pengawasan melekat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan
prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir
ditempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada
6. Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan
hubungan baik bersifat vertical maupun horizontal yang terdiri dari direct
hendaknya harmonis.
tentulah harus bersifat positif dan tidak mematahkan semangat kerja para
karyawan juga harus bersifat mendidik dan mengoreksi kekeliruan agar di masa
pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-
orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang
karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sesuai dengan
tuntutan perusahaan. Oleh karena itu manajer harus dituntut pengenalan atau
dilandasi oleh motif dengan penguasaan manajer terhadap perilaku atau tindakan
yang dibatasi oleh motif, maka manajer dapat mempengaruhi bawahannya untuk
dalam Edy Sutrisno (2016 : 128-129), ada tiga jenis komponen dasar yang dapat
dengan pekerjaan, dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai
prestasi tertentu. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan
akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri individu yang
menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif
tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tetang hasil kerja mereka,
organisasi.
perasaan orang lain. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara
beberapa pendapat oleh para ahli di bidang manajemen sumber daya manusia.
proses psikologi dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tesebut dapat dibedakan atas faktor intern yang terdapat pada diri
karyawan itu sendiri dan faktor ekstern yang berasal dari luar diri karyawan.
Karyawan untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena moivasi ini
sesame pekerja, pengawasan, pujian, dan pekerjaan itu sendiri. Dari uaraian diatas
dapat dikemukakan bahwa setiap kali kebutuhan pada tingkat paling rendah telah
terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Pada tingkat yang
1. Gaji (salary).
26
Bagi pegawai, gaji merupakan faktor penting untuk memenuhi kebutuhan diri
bagi setiap pegawai juga dimaksudkan untuk menjadi daya dorong bagi
pegawai agar dapat bekerja dengan penuh semangat. Tidak ada satu organisasi
pun yang dapat memberikan kekuatan baru kepada tenaga kerjanya atau
realitis dan gaji bila digunakan dengan benar akan memotivasi pegawai. Agar
kegairahan kerja.
2. Supervisi.
petunjuk yang nyata sesuai standar kerja, dan perlengkapan pembekalan yang
sistem kerjanya itu dalam tiga hal penting yaitu: melakukan dengan memberi
hasil dari sistem kerja yang diikuti dengan melakukan umpan balik (feed
back).
atau totalitas sistem merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin
objek, melainkan sebagai subjek. Dengan komunikasi dua arah akan terjadi
4. Hubungan kerja.
oleh suasana kerja atau hubungan kerja yang harmonis yaitu terciptanya
hubungan antara sesama pegawai atau antara pegawai dengan atasan. Manusia
lain, baik di tempat kerja maupun di luar lingkungan kerja. Manusia sebagai
28
bila ditinggalkan sendirian, untuk itu maka mereka akan melakukan hubungan
board terhadap problem mereka atau sebagai sumber kesenangan atau hiburan.
5. Kondisi kerja.
Kondisi kerja yang nyaman, aman dan tenang serta didukung oleh
peralatan yang memadai tentu akan membuat pegawai betah untuk bekerja.
Dengan kondisi kerja yang nyaman, pegawai akan merasa aman dan produktif
pekerjaan itu sendiri. Sebanyak 30% dari kasus absensi para pekerja ternyata
disebabkan oleh sakit yang muncul dari kecemasan yang berkembang sebagai
bagi pegawai untuk berforma tinggi. Pekerjaan atau tugas yang memberikan
perasaan telah mencapai sesuatu, tugas itu cukup menarik, tugas yang
tinggi. Suatu pekerjaan akan disenangi oleh seseorang bila pekerjaan itu sesuai
Pekerjaan yang tidak disenangi kurang dan menantang, biasanya tidak mampu
pekerjaan mereka lebih menarik, dan membuat tempat kerja lebih menantang
tidak hanya dalam hal jenis pekerjaan yang berbeda atau bervariasi, tetapi juga
menjadi motivasi yang kuat bagi pegawai untuk bekerja lebih baik. Promosi
tanggung jawab yang lebih besar, prestise atau status yang lebih, skill yang
sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik di mana orang tersebut
atau mencirikan pribadi, ingin dirinya dihargai atau dihormati sesuai dengan
dirinya lebih rendah dari yang lain. Mungkin secara jabatan lebih rendah tetapi
secara manusiawi setiap individu (pria atau wanita) tidak ingin direndahkan.
kerja pegawainya.
9. Keberhasilan (achievement).
prestasi yang dicapai dalam pekerjaan akan menimbulkan sikap positif, yang
dengan pengarahan yang diterima. Setiap orang yang bekerja pada suatu
besar dari sekedar apa yang telah diperolehnya. Tanggung jawab bukan saja
atas pekerjaan yang baik, tetapi juga tanggung jawab berupa kepercayaan yang
diikutsertakan dan ingin diakui sebagai orang yang mempunyai potensi, dan
pengakuan ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan siap memikul
Pengertian kinerja menurut Rivai, dkk (2015 : 141) adalah hasil atau
melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu serta telah disepakati bersama.
Kinerja juga tidak berdiri sendiri melainkan berhubungan dengan kepuasan kerja
lingkungan. Oleh karena itu agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus
pekerjaannya serta dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan
kemampuan.
Pengertian kinerja adalah sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai
prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan
dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau
kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerja,
dan juga merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
pemerintahan.
kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
melaksanakannya;
sendiri.
pemikiran bahwa upaya karyawan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada dua
aspek yang terkait dalam hal ini. Pertama, manajer harus menilai karyawan
pencapaian standar tertentu yang di inginkan oleh karyawan. Kedua, tujuan dan
mengatakan bahwa “pada umumnya bahwa prestasi kerja seseorang antara lain
2) Tingkat usaha yang dicurahkan, seperti etika kerja, kehadiran, motivasi dan
rancangan tugas;
kinerja karyawan “ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang
karyawan yang dibagi menjadi dua katagori yaitu faktor finansial dan non
finansial”. Faktor yang termasuk dalam faktor finansial atau berkenaan bentuk
langsung finansial atau manfaat langsung meliputi yaitu sebagai berikut (Munie,
2015:134-135) :
b) Tunjangan dan jaminan sosial, yaitu tunjangan yang diberikan oleh organisasi
tempat karyawan bekerja yang jumlah berbeda menurut golongan dan masa
kerja.
35
Faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja adalah faktor non finansial
atau dalam bentuk manfaat secara tidak langsung yang dapat dinikmati langsung
mental yang terjelma dalam keterampilan yang dimiliki oleh seorang individu;
dan maknanya;
d) Semangat kerja, yaitu dorongan yang ada dalam diri karyawan untuk berbuat
1. Kualitas kerja
kesiapan.
2. Inisiatif
Adanya motivasi dan inisiatif dari dalam diri anggota organisasi untuk
menunggu perintah.
36
3. Ketepatan waktu
tersedia.
4. Kemampuan Individu
pengkajian tingkat kinerja seseorang. Disamping itu, dikatakan pula bahwa untuk
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis /
No Tahun Judul Persamaan Perbedaan Hasil Sumber
Penelitian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Ellisyah Variabel Dalam Budaya Jurnal Ilmu
Mindari (X): penelitian organsasi, Manajemen Vol.
Motivasi, penulis
(2015) Disiplin menggunakan
motivasi dan 5 No. 1
Kerja variabel disiplin kerja Desember 2015
Variabel tambahan secara simultan https:// media.
(Y): Budaya Kerja berpengaruh neliti.com
Kinerja di Variabel terhadap kinerja
karyawan Bebas
karyawan.
37
dengan harapan mampu mengelola serta mengawasi cara kerja manusia itu
41
sendiri agar diperoleh hasil yang optimal, baik dalam bentuk barang atau jasa
secara produktif dan efisien. Hal ini dikarenakan karena manusia memiliki
perusahaan. Untuk menciptakan suatu tenaga kerja yang berkualitas, dalam hal
ini tenaga kerja sebagai suatu sumberdaya manusia yang professional maka
dirasakan pekerja dan bagaimana persepsi ini menciptakan pola, keyakinan, nilai-
Menurut (Wibowo, 2013: 28) indikator budaya kerja yang harus dimiliki
1. Profesionalisme.
2. Kerjasama.
3. Integritas.
4. Inovasi.
5. Keteladanan.
karyawan. Hal ini sejalan dengan hasil hasil penelitian Imroatul Hanifatun Imna
(2019) yang mengungkap bahwa secara parsial maupun secara silmultan, budaya
kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Indah Purwanti (2015)
yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif pada kinerja karyawan.
Artinya tinggi rendahnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh disiplin kerja. Selain
itu dari hasil penelitian Sari Wulandari (2017) juga mengatakan bahwa disiplin
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan. Faktor itu
Hasibuan (2015 : 194) mengemukakan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Sanksi hukuman
6. Ketegasan
semaunya karena tidak adanya tanggung jawab dan kesadaran sebagai bagian dari
43
karyawan akan melaksanakan tugas atas dasar kesadaran. Kesadaran tersebut akan
motivasi kerja terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
1. Gaji (salary).
2. Supervisi.
4. Hubungan kerja.
5. Kondisi kerja.
tempat penelitiannya. Begitu juga dengan hasil penelitian dari Indah Purwanti
disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja, menurut Robbins (2015:350)
mengemukakan kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas Kerja
3. Kemampuan Individual
4. Dukungan Organisasi
5. Ketepatan Waktu
Imna (2019) dengan hasil penelitiannya diperoleh hasil bahwa budaya kerja,
disiplin kerja dan motivasi kerja memiliki dampak yang signifikan dan positif
Dari teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas dapat
penulis simpulkan bahwa motivasi yang tinggi, budaya kerja yang terintegrasi
45
dengan tujuan organisasi disertai dengan disiplin yang tinggi dari setiap karyawan
2.3 Hipotesis
Tasikmalaya.”