Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pariwisata merupakan salah satu industri yang ramah lingkungan dan

berperan besar bagi peningkatan pendapatan daerah bahkan negara jika dapat dikelola

dengan baik. Menurut Utama (2017: 6) menjelaskan bahwa “Pariwisata merupakan salah

satu mesin penggerak perekonomian dunia yang terbukti mampu memberikan kontribusi

terhadap kemakmuran sebuah negara.” Berdasarkan paparan dari teori di atas, menjelaskan

bahwa gambaran besar tentang fenomena pariwisata yang dewasa ini makin berkembang

pesat dari tahun ke tahun di setiap daerah bahkan dalam tingkat negara pariwisata menjadi

andalan utama pemerintah dalam menghasilkan devisa negara. Dalam hal ini Pemerintah

sebagai fasilitator sekaligus pengembang menaruh harapan besar pada sektor pariwisata

dalam meningkatkan komoditas ekspor yang diharapkan dapat menggantikan peranan

migas. Pembangunan pariwisata diarahkan sebagai sektor andalan yang diharapkan dapat

menjadi salah satu penghasil devisa negara, mendorong pertumbuhan ekonomi,

meningkatan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian masyarakat, memperluas

lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang produktif, serta pengenalan dan pemasaran

produk nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan tetap

memelihara kepribadian bangsa, nilai-nilai budaya serta kelestarian fungsi dan mutu

lingkungan hidup.

Bali merupakan pulau dengan beribu-ribu pesona yang menyajikan sejuta harapan

bagi masyarakat, terutama di bidang pariwisata dan kebudayaan. Dengan kebudayaan


masyarakat Bali yang masih sangat membumi dan terasa sangat kental, maka para

wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestic berbondong-bondong datang ke Bali

untuk merasakan kekentalan adat istiadat di pulau ini. Bali bukan hanya terkenal dengan

adat istiadatnya saja, namun masyarakat Bali juga terkenal dengan keramah tamahannya

terhadap para 2 wisatawan yang datang. Pemerintah pun terus mengembangkan wilayah -

wilayah yang berpotensi dijadikan objek dan daya tarik wisata.

Sektor pariwisata mempunyai peranan penting dalam usaha mencapai sasaran

pembangunan serta pembinaan persatuan bangsa dan Negara. Sektor pariwisata berperan

sebagai penghasil devisa serta memperkenalkanya budaya bangsa dan tanah air. Bagi

masyarakat sendiri sektor ini memberikan lapangan kerja dan bidang usaha yang cukup

luas. Begitupun sektor pariwisata yang merupakan salah satu unsur penunjang dalam

menjalin hubungan antar bangsa yang dilakukan melalui hubungan timbal balik dari

kegiatan angkutan dan telekomunikasi ke dan dari luar negeri. Selain itu sektor pariwisata

juga memiliki peranan dan fungsi strategis dalam pembangunan perekonomian di

Indonesia. Dalam rangka pembanunan nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) telah menetapkan bahwa pembangunan pariwisata dilanjutkan dan

ditingkatkan dengan mengembangkan dan mendayagunakan sumber serta potensi

kepariwisataan nasional menjadikan kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk

memperbesar penerimaan pendapatan nasional.

Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara

(akomodasi) bagi umum, yaitu: orang-orang yang datang dengan berbagai ragam tujuan,

maksud serta keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili. Hotel memilih domisilinya di

tempat-tempat atau di lingkungan daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi, seperti
panorama, adat istiadat masyarakat, social, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat

perdagangan, keagamaan dan pusat kegiatan spiritual dan lain-lain. Hotel sebagai tempat

tinggal sementara harus dapat mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti

yang luas. Hotel diharapkan dapat mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif,

serta dapat menciptakan suasana yang homogeny di tengah-tengah suasana yang heterogen

di daerah di mana hotel berlokasi.

Salah satu yang bergerak di bidang jasa perhotelan ini adalah Holiday Inn Express

Baruna Bali yang beralamat di Jalan Wana Segara No.33, Tuban, Badung, Bali. Hampir

seluruh wilayah Kuta berdiri hotel yang menawarkan fasilitas yang sama membuat

persaingan semakin sulit. Perusahaan yang telah lama berdiri benar - benar harus pandai

dalam menarik pelanggan agar perusahaan tersebut tetap aktif seiring banyaknya

perusahaan baru yang berdiri. Tetapi ada beberapa perusahaan perhotelan yang telah lama

berdiri akan tetapi tetap eksis bahkan sangat terkenal dikalangan wisatawan, hal itu

disebabkan karena perusahaan tersebut telah memiliki nama dan citra yang bagus di

kalangan wisatawan yang masih melekat hingga sekarang. Melihat kondisi tersebut diatas

Holiday Inn Express Baruna Bali sebagai salah satu dari sekian banyak hotel yang ada di

kawasan Kuta, Tuban.

Dalam dunia bisnis terutrama dalam bisnis hotel, kualitas pelayanan memang

sangat duperlukan karena pada dasarnya bisnis hotel merupakan komoditas yang

bersumber dari non migas, dimana beberapa tahun terakhir sangat digalakkan

peningkatannya. Dengan adanya peningkatan usaha sektor wisata tersebut merupakan

peluang baru bagi munculnya hotel-hotel baru yang ikut meramaikan bisnis di dunia
industri parwisata atau akomodasi (hotel). Dengan bermunculannya bisnis tersebut namun

disisi lain juga diimbangi dengan persaingan yang semakin ketat.

Salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan adalah dengan

menciptakan kepuasaan pada pelanggan karena kepuasan merupakan salah satu kunci

keberhasilan suatu usaha. Dengan memberi kepuasan kepada pelanggan, hotel dapat

meningkatkan keuntungan dan menambah devisa bagi pemerintah. Kepuasan pelanggan

adalah tingkat perasaan pelanggan setelah membandingkan antara apa yang diterima dan

harapannya. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk

atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

Kepuasan yang dirasakan pelangan tergantung dari persepsi mereka terhadap harapan dan

kualitas Kualitas Pelayanan yang diberikan perusahaan. Apabila harapan pelanggan lebih

besar dari kualitas pelayanan yang diterima maka pelanggan tidak puas. Demikian pula

sebaliknya, apabila harapan sama atau lebih kecil dari kualitas pelayanan yang diterima,

maka pelanggan kurang puas. Kualitas pelayanan merupakan pengukuran terhadap tingkat

layanan yang diberikan atau disampaikan sesuai dengan harapan pelanggan.

Kualitas pelayanan dapat berupa keterampilan dalam pelayanan, pada

kenyataannya karyawan Holiday Inn Express Baruna Bali belum memenuhi standar

kualitas 4 keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh seorang hotelier. salah satunya

keterampilan bahasa asing. Disamping itu, pelayanan yang dilakukan pihak Holiday Inn

Express Baruna Bali belum memenuhi kualitas prosedur pelayanan yang baik. Salah

satunya pelayanan reservasi online yang terkadang tidak ada tindak lanjut dari pihak hotel

sehingga tamu merasa kecewa.


Penetapan harga selalu merupakan masalah bagi setiap hotel karena penetapan

harga ini tidaklah merupakan kekuasaan atau kewenangan yang mutlak. Seperti telah

diutarakan di atas, dengan penetapan harga hotel dapat menciptakan hasil penerimaan

penjualan dari produk dan jasa. Peranan penetapan harga akan menjadi sangat penting

terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dewasa ini, yang terutama pada

keadaan persaingan yang semakin dewasa dan perkembangan permintaan yang terbatas.

Di dalam keadaan persaingan yang semakin dewasa ini, peranan harga sangat penting

terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi hotel di industri yang tercermin dalam

hotel, di samping itu untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan hotel. Dengan

perkataan lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing hotel dan

kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.

Pelanggan akan melakukan pertimbangan terhadap suatu produk atau jasa yang

ditawarkan di hotel, keputusan pembelian sangat diperlukan untuk memutuskan produk

atau jasa yang akan ditawarkan di hotel. Keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh

faktor, antara lain seperti ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, fasilitas, produk,

harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process sehingga membentuk suatu

sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa

tanggapan yang muncul terkait dengan produk yang akan dibeli Annishia & Prastiyo

(2019). Adanya hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa seorang konsumen akan

mempertimbangkan beberapa faktor sebelum melakukan proses keputusan menginap pada

suatu tempat.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengambil judul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Holiday Inn Express

Baruna Bali, Badung Bali”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diajukan dalam prnrlitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menginap pada

Holiday Inn Express Baruna Bali, Badung Bali.

2. Bagaimanakah pengaruh harga terhadap keputusan menginap pada Holiday Inn

Express Baruna Bali, Badung Bali.

3. Seberapa baesar pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan menginap

pada Holiday Inn Express Baruna Bali, Badung Bali.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menginap pada

Holiday Inn Express Baruna Bali, Badung Bali.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga dalam pengaruh keputusan menginap pada Holiday

Inn Express Baruna Bali, Badung Bali.

3. Untuk mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan

menginap pada Holiday Inn Express Baruna Bali, Badung Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat:

1. Untuk meningkatkan pengetahuan, dan wawasan penulis mengenai produktivitas kerja.


2. Dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya, yang serupa dengan

penelitian ini.

3. Dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan, untuk membuat kebijakan untuk

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada

Holiday Inn Express Baruna Bali, Badung Bali.

1.1.1 Manfaat Teoritis

Merupakan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang

ekonomi manajemen, khususnya manajemen pemasaran dan merupakan informasi

peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sumbangan pemikiran bagi penelitian dalam menetapkan kebijakan - kebijakan,

khususnya tentang keputusan pembelian.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Kajian Teoritis

2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Sudah menjadi keharusan perusahaan melakukan kualitas Kualitas

Pelayanan yang terbaik supaya mampu bertahan dan tetap menjadi kepercayaan

pelanggan. Terciptanya Kepuasan Pelanggan dapat memberikan manfaat

diantaranya hubungan antara Perusahaan dan Pelanggan menjadi harmonis,

Pelanggan akan melakukan pembelian ulang hingga terciptanya loyaitas

Pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of

mouth) yang menguntungkan Perusahaan. Menurut Arianto (2018:83) Kualitas

Pelayanan dapat diartikan sebagai berfokus pada memenuhi kebutuhan dan

persyaratan, serta pada ketepatan waktu untuk memenuhi harapan pelanggan.

Kualitas Pelayanan berlaku untuk semua jenis layanan yang disediakan oleh

perusahaan saat klien berada di perusahaan. Menurut Kotler dan Keller

(2016:143) “kualitas adalah kelengkapan fitur suatu produk atau jasa yang

memiliki kemampuan untuk memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan”.

Menurut Kasmir (2017:47) Kualitas Pelayanan di definisikan sebagai tindakan

atau perbuatan seorang atau organisasi bertujuan untuk memberikan kepuasan

kepada pelanggan ataupun karyawan. Sedangkan menurut Aria dan Atik

(2018:16) kualitas Kualitas Pelayanan merupakan komponen penting yang harus

diperhatikan dalam memberikan Kualitas Pelayanan prima. Kualitas Kualitas

Pelayanan dmerupakan titik sentral bagi perusahaan karena mempengaruhi


kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen akan muncul apabila kualitas

Kualitas Pelayanan yang diberikan dengan baik.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kualitas

Pelayanan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak perusahaan

berupa hal yang tidak berwujud namun dapat dirasakan oleh konsumen.

Pengukuran Kualitas Pelayanan dapat dilihat dari terhadap suatu layanan yang 9

telah diterima oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

harapannya.

2.1.2 Prinsip Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak

perusahaan berupa hal yang tidak berwujud namun dapat dirasakan oleh

konsumen. Pengukuran Kualitas Pelayanan dapat dilihat dari terhadap suatu

layanan yang telah diterima oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan harapannya.

Dalam memberikan Kualitas Pelayanan perusahaan juga harus memiliki

prinsip untuk mewujudkannya, ada enam pokok prinsip pokok dalam kualitas

Kualitas Pelayanan menurut Tjiptono dan Chandra (2016:141), yaitu :

1. Kepemimpinan Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan

komitmen manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin

perusahaanya untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap

perusahaannya.

2. Pendidikan Semua personil perusahan dari manajer puncak sampai karyawan

operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek


yang perlu mendapat penekanan dalam pndidikan tersebut meliputi konsep

kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknis implementasi strategi kualitas,

dan peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanaan Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan

tujuan kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk

mencapai visinya.

4. Review Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan

suatu mekanisme yang menjamin adanya konstan untuk mencapai tujuan

kualitas.

5. Komunikasi Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh

proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan oleh

karyawan, pelanggan, dan stakeholder perusahaan lainnya. Seperti pemasok,

pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum, dan lain-lain.

6. Penghargaan dan pengakuan Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek

yang penting dalam implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang

berprestasi baik perlu diberikan penghargaan dan prestasinya tersebut diakui.

Dengan demikian diberikan penghargaan dan prestasinya tersebut diakui.

Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, rasa

kepemilikan setiap orang dalam organisasi, yang pada akhirnya dapat

memberikan konstribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang

dilayani.
2.1.3 Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Fitzsimmons dalam Zaenal Mukarom dan Muhibudin (2015:108)

mengemukakan lima indikator Kualitas Pelayanan yaitu :

1. Reliability yang ditandai dengan pemberian Kualitas Pelayanan yang tepat dan

benar.

2. Tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya

lainnya.

3. Responsiveness ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat.

4. Assurance yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam

memberikan Kualitas Pelayanan.

5. Empati yang ditandai tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen.

2.1.4 Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Krisdayanto (2018:3) Harga adalah

sejumlah uang yang dibayarkan atas jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukar

dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau

jasa.

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Krisdayanto (2018:3) Harga adalah

sejumlah uang yang dibayarkan atas jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukar

dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau

jasa.
Menurut Tjiptono dan Candra dalam Priansa (2017:209) mengatakan bahwa

Harga merupakan bagian yang melekat pada produk yang mencerminkan

seberapa besar kualitas produk tersebut.

Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

harga ialah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen sebagai nilai tukar

untuk mendapatkan manfaat dari barang/jasa yang diberikan oleh penyedia

barang/jasa.

2.1.5 Tujuan Penetapan harga

Sebelum menetapkan harga ada beberapa tujuan yang dapat dijadikan alasan

dalam menetapkan harga. Menurut angipora dalam Krisdayanto (2018:3)

menyatakan bahwa tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan laba maksimum.

2. Mendapatkan pengembalian investasi.

3. Mencegah atau mengurangi persaingan.

4. Mempertahankan atau memperbaiki market share.

2.1.6 Indikator Harga

Menurut Kotler dalam Krisdayanto (2018:4) indikatorindikator yang mencirikan

harga yaitu :

1. Keterjangkauan Harga Harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan

dengan target segmen pasar yang dipilih.

2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Jasa Penilaian konsumen terhadap

besarnya pengorbanan finansial yang diberikan dalam kaitannya dengan


spesifikasi yang berupa kualitas jasa. Harga yang ditawarkan pada konsumen

sesuai dengan kualitas jasa yang ditawarkan.

3. Daya Saing Harga Harga yang ditawarkan apakah lebih tinggi atau dibawah

rata– rata.

4. Kesesuaian Harga dengan Manfaat Konsumen akan merasakan puas ketika

mereka mendapatkan manfaat setelah mengkonsumsi apa yang ditawarkan

sesuai dengan nilai yang mereka keluarkan.’

2.1.7 Pengertian Keputusan Menginap

Konsumen akan mempertimbangkan suatu produk atau jasa yang dibeli,

keputusan pembelian sangat diperlukan untuk memutuskan produk atau jasa

yang akan dibeli.

Menurut (Annishia & Prastiyo, 2019: 23) Keputusan Pembelian adalah

suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi,

politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan

process, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah

segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa tanggapan yang muncul

produk apa yang akan dibeli.

(Kristanto & Wahyuni, 2019: 4) juga mendefenisikan Keputusan menginap

merupakan suatu tindakan dalam pengambilan keputusan konsumen untuk

memilih penginapan atau hotel yang akan digunakan sebagai tempat tinggal

sementara.
2.1.8 Indikator Keputusan Menginap

Indikator Keputusan Menginap Indikator Keputusan menginap menurut

(Jusuf, Laela, & Sari, 2018: 10-11) adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan Maalah yaitu konsumen mengenali masalah atau kebutuhan apa

yang harus dipenuhi.

2. Pencarian Informasi yaitu konsumen mencari berbagai informasi tentang

berbagai macam pilihan akan barang atau jasa yang dibutuhkan.

3. Evaluasi alternatif yaitu konsumen akan mengevaluasi manfaat dan

kesesuaian nilai produk atau jasa yang akan dibeli tersebut dari berbagai

alternative yang tersedia.

4. Keputusan Pembelian yaitu konsumen menetapkan pilihan pada satu

alternatif dan melakukan pembelian.

5. Perilaku Pascapembelian yaitu konsumen akan mengalami level kepuasan

berdasarkan pengalaman terhadap produk atau jasa tersebut.

2.2 Kajian Empiris

Kajian empiris yaitu kajuan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan

acuan dan refrensi untuk memahami penelitian dengan hasil Pengaruh Kualitas Pelayanan

Dan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Holiday Inn Express Baruna Bali, Badung

Bali.

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Eva Desembrianita, 2016, dengan judul

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Harga terhadap Keputusan Pelanggan untuk

menggunakan Jasa Hotel Oval Surabaya. Berdasarkan hasil uji F dapat dijelaskan bahwa
variabel – variabel bebas (Variabel independen) yang terdiri dari : Kualitas Pelayanan (X1

), Fasilitas (X2 ) dan Harga (X3 ) secara simultan dan variable dependen yaitu keputusan

pelanggan (Y).

Penelitian ke dua yang dilakukan oleh Sri Hartini, 2017, dengan judul Pengaruh

Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Harga dan Lokasi terhadap Keputusan Konsumen untuk Menginap

di Hotel Sakura Palangka Raya. Berdasarkan analisis deskriptif dapat dijelaskan bahwa Ada

pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan, fasilitas, harga dan lokasi

terhadap keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Sakura Palangka Raya.

Penelitian ke tiga yang dilakukan oleh Sarah Maryam Chandra, Maria V.J Tielung,

2015, dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap

Keputusan Konsumen Menggunakan Hotel Baliem Pilamo di Wamena. Berdasarkan

penelitian asosiatif, dapat dijelaskan bahwa Hasil penelitian menunjukkan Kualitas

Pelayanan, Promosi, dan Lokasi secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan

Konsumen menggunakan jasa hotel. Secara parsial Kualitas Pelayanan dan Lokasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap Keputusan Konsumen menggunakan

jasa hotel, sedangkan Promosi berpengaruh 27 positif namun tidak signifikan terhadap

Keputusan Konsumen menggunakan jasa hotel.


PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP

KEPUTUSAN MENGINAP PADA HOLIDAY INN EXPRESS BARUNA

BALI BADUNG BALI

Oleh :

I Putu Indra Asmara

NIM : 20201414017

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PENGELOLAAN PERHOTELAN

FAKULTAS BISNIS & PARIWISATA

UNIVERSITAS TRIATMA MULYA

BADUNG

2023

Anda mungkin juga menyukai