Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP

KEPUASAN PENGUNJUNG PADA LAYANAN OBJEK WISATA


TAMAN REKREASI BONEANA

PROPOSAL
OLEH :

FEBY E. GAYDAKA
1710030189

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dunia pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan salah satu
pergerak utama penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional
karena dengan keberadaannya dapat memberikan sumbangan pemasukan bagi devisa
negara, memperluas lapangan kerja, serta memperkenalkan kebudayaan nasional
sehingga patut untuk dikembangkan. NTT mencatat kunjungan wisatawan tahun
sebelumnya,yakni pada tahun 2019, mencapai sekitar lebih dari 1,4 juta orang.
Kunjungan pada tahun 2019 itu, mengalami tren peningkatan jika dbandingkan
periode 2018 sebanyak 1.307.524 wisatawan, terdiri dari wisatawan mancanegara
327.428 0rang dan jumlah wisatawan domestic berjumlah 980.096. Saat ini, daerah
yang selalu dijuluki “Nanti Tuhan Tolong” (NTT) itu memiliki 1.378 destinasi
wisata, dan merupakan provinsi dengan destinasi unggulan terbanyak di seantero
negeri ini. berikut adalah data statistic kunjungan bulanan wisatawan mancanegara
pada tahun 2018 dan 2019.

Pemasaran atau marketing memasarkan objek wisatanya dengan


mengembangkan rencana pemasaran kebanyakan lebih fokus menggunakan Strategi
pemasaran digital bagi destinasi wisata. Berpromosi secara online tidaklah
mematikan pemasaran secara konvensional, tetapi justru saling menguatkan. Meski
promosi secara langsung (word of mouth) masih dianggap paling ampuh dan berhasil,
tentu kita semua sepakat bahwa setiap pengelola destinasi wisata perlu menambah
platform pemasaran agar lebih optimal. Melalui penjelasan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa internet atau penggunaan media digital harus terus dioptimalkan
untuk menunjang pemasaran destinasi wisata. Dengan memanfaatkan internet,
1
diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan calon wisatawan untuk datang ke
destinasi yang belum terkenal.
Menurut Assauri (2013:12) bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat di
kendalikan oleh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
Di samping itu menurut Zeithaml dan Bitner (2000) menyatakan bahwa bauran
pemasaran jasa membutuhkan bauran pemasaran tradisi onal (4P) yang diperluas
dengan unsur-unsur bauran pemasaran jasa yaitu people (orang), proces (proses), dan
physical evidence (bukti fisik). Unsur-unsur ini wajib diperhatikan dalam menyusun
strategi pemasaran agar terwujud kepuasan pengunjung.
Kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya.Hal itu
berarti penilaian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari suatu barang atau jasa
ataupun barang/jasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan
pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau
pemenuhan kebutuhan melebihi harapan pelanggan (Richard Oliver, Barnes 2003:
64).Pemberian kepuasan kepada para konsumen adalah strategi yang paling baik
untuk melawan para pesaing bisnis (usaha). Perusahaan yang berhasil menjaga para
konsumennya selalu merasa puas, akan memperoleh keunggulan bersaing dan hampir
tidak mengalami kerugian dalam berbisnis. Para pelanggan yang puas biasanya lebih
setia, lebih sering membeli, dan rela membayar lebih banyak untuk membeli produk
atau jasa perusahaan tersebut.Kepuasan konsumen pada akhirnya dapat menciptakan
kesetiaan atau loyalitas konsumen kepada 1 perusahaan.Tidak terlepas pula bagi
usaha dibidang pariwisata. Jika ada satu saja pelanggan yang merasa puas maka
kemungkinan besar usaha itu akan mendapatkan beberapa calon pelanggan baru. Hal
ini seperti yang dikatakan Kotler (2002) bahwa seseorang yang puas akan suatu
produk, rata-rata akan menceritakannya kepada sepuluh orang lainnya.Tingkat
kepuasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan/menikmati
sesuatu karna mendapatkan kuliatas pelayanan dari setiap perusahaan dengan baik.
Objek wisata alam menjadi pilihan konsumen untuk rekreasi untuk
menghabiskan waktu liburan.Obyek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan
oleh suatu perusahaan jasa dengan harapan agar konsumen datang untuk berkunjung
dan menikmati obyek wisata yang ditawarkan.Untuk dapat menarik kepuasan
konsumen, pengelola harus dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik untuk
menciptakan suatu kepuasan konsumen.Banyak destinasi wisata yang tersebar di
setiap pulau memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT) yang terletak dibagian tenggara Indonesia memiliki ragam daya tarik
wisata (DWT) yang menawarkan pemandangan indah dan menjadi magnet bagi para
wisatawan. Salah satunya adalah wisata taman rekreasi boneana yang terletak Dusun
Boneana, Oemat Nunu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Wisata taman rekreasi
boneana yang cukup lengkap wahananya untuk anak-anak hingga orang dewasa.
2
Dalam penelitian ini menggunakan wisata taman rekreasi Boneana yang ada di Kota
Kupang sebagai objek penelitian, untuk melihat sejauh mana pengaruh marketing mix
terhadap kualitas pelayanan untuk kepuasan konsumen wisata taman rekreasi yang
ada di Kota Kupang.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Marketing Mix Terhadap kepuasan
Pengunjung Pada Layanan Objek Wisata Taman Rekreasi Boneana”

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana pengaruh produk (product) untuk mencapai kepuasan pengunjung
yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?
2. Bagaimana pengaruh harga (price) untuk mencapai kepuasan pengunjung
yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?
3. Bagaimana pengaruh promosi (promotion) untuk mencapai kepuasan
pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?
4. Bagaimana pengaruh tempat (place) untuk mencapai kepuasan pengunjung
yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?
5. Bagaimana pengaruh orang (people) untuk mencapai kepuasan pengunjung
yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?
6. Bagaimana pengaruh proses (proces) untuk mencapai kepuasan pengunjung
yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?
7. Bagaimana pengaruh bentuk fisik (physicalevidence) untuk mencapai
kepuasan pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana?

3
8. Bagaimana pengaruh product, price, promotion, place, people, proces, dan
physicalevidence terhadap kepuasan pengunjung yang diberikan wisata taman
rekreasi Boneana?

1.3 TUJUAN PERMASALAHAN


1 Untuk mengetahui produk (product) untuk mencapai kepuasan pengunjung
yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
2 Untuk mengetahui pengaruh harga (price) untuk mencapai kepuasan
pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
3 Untuk mengetahui pengaruh promosi (promotion) untuk mencapai kepuasan
pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
4 Untuk mengetahui pengaruh tempat (place) untuk mencapai kepuasan
pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
5 Untuk mengetahui pengaruh orang (people) untuk mencapai kepuasan
pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
6 Untuk mengetahui pengaruh proses (proces) untuk mencapai kepuasan
pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
7 Untuk mengetahui pengaruh bentuk fisik (physicalevidence) untuk mencapai
kepuasan pengunjung yang diberikan wisata taman rekreasi Boneana.
8 Untuk mengetahui pengaruh product, price, promotion, place, people, proces,
dan physicalevidence terhadap kepuasan pengunjung yang diberikan wisata
taman rekreasi Boneana.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menjadi salah satu sarana untuk menambah wawasan maupun

pengetahuan peneliti dalam bidang pemasaran tentang pengaruh marketing mix

terhadap kepuasan pengunjung pada layanan objek wisata.

4
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai syarat menyelesaikan pendidikan dan juga untuk

menambah wawasan peneliti tentang pengaruh marketing mix terhadap

kepuasan pengunjung pada layanan objek wisata. Bagi peneliti, penelitian ini

juga merupakan penerapan ilmu dan teori-teori yang telah diperoleh selama

perkuliahan dalam meningkatkan ilmu di bidang pemasaran.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan

dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan

gaya hidup dan harga dapat meningkatkan keputusan pembelian terhadap

smartphone merek Iphone yang ditawarkan oleh perusahaan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan penelitian lebih

lanjut dan dapat dijadikan referensi sebagai pembanding bagi penelitian di masa

yang akan datang khususnya yang berkaitan dengan marketing mix dan

kepuasan pengunjung.

5
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORITIS


2.1.1 Marketing mix
Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Molan (2012:23), dapat
diartikan bauran pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Sedangkan
pengertian bauran pemasaran menurut Alma (2012:205), diartikan Bauran
pemasaran (marketing mix) merupakan strategi mencampuri kegiatan – kegiatan
pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang
memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu
product, price, place, promotion. Berdasarkan pengertian diatas bahwa bauran
pemasaran merupakan alat pemasaran yang dijadikan strategi dalam kegiatan
perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan.
Dalam bauran pemasaran terdapat variable pemasaran yang dikenal dalam
istilah 4P, yaitu product ( produk), price (harga), place (tempat atau saluran
distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki
beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physical evidence
(fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P maka
dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion,
people, physical evidence, and process. Adapun pengertian 7P menurut Kotler
dan Amstrong (2012:62) :
1. Product
Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan
pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah
produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain
yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
2. Price

6
Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan
harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang
menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel
yang bersangkutan.
3. Place
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai
untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta
mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk
secara fisik.
4. Promotion
Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui
iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
5. Physical Evidence
Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan
fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya.
6. People
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian
jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan
karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki
pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
7. Process
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu
untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam
bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem
penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
7
Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka dapat
disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen yang sangat
berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

2.1.2 Kepuasan pengunjung


Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler,
2000:52).Menurut Tjiptono (2008) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidakpuasan (disconfirmation) yang
dirasakan antara harapan sebelumnya atau harapan kinerja lainnya dan kinerja
aktual produk yang dirasakan setelah memakainya. Kuswandi (2004) kepuasan
pelanggan yaitu perbedaan antara harapan pelanggan dan persepsi pelanggan
terhadap apa yang diberikan perusahaan. Sedangkan, menurut Soedarmo (2006)
kepuasan pelanggan (customer service) adalah suatu kondisi puas, senang atau
bangga yang dirasakan oleh konsumen ketika menerima suatu produk atau jasa
yang ditawarkan diatas layanan sejenisnya.

Dari beberapa definisi kepuasan tersebut menunjukkan bahwa seorang


pelanggan mungkin mengalami berbagai tingkat kepuasan yaitu bilamana kinerja
produk dan layanan tidak sesuai dengan harapannya setelah digunakan maka
konsumen tersebut merasa tidak puas dan akan merasa kecewa, namun
sebaliknya bila kinerja produk sesuai dengan harapannya maka pelanggan akan
merasa amat puas sehingga diwaktu mendatang akan bergairah untuk
menggunakan produk atau jasa itu kembali. Menurut Tjiptono (2003: 102)
adanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya adalah :
1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3. Dapat mendorong kepuasan sehingga terciptanya loyalitas pelanggan.
8
4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang
menguntungkan bagi perusahaan.
5. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
Kepuasan pelanggan tidak akan terbentuk apabila harapan pelanggan tidak
terpenuhi. Harapan pelanggan akan mewarnai setiap tindakan keputusan
berkunjung. Harapan pelanggan akan menjadi dasar keputusannya ketika
dihadapkan pada berbagai alternatif produk jasa yang ditawarkan. Harapan itu
sendiri merupakan manifestasi dari pengalaman masa lalu konsumen, pendapat
teman, informasi dari saudara, informasi dari pemasar dan lain-lain.Oleh karena
itu pengelola perlu untuk lebih memposisikan kepuasan pengunjung sebagai
fokus utama dengan implementasi tindakan yang memiliki akses pada
terciptanya alat pemuas dengan prestasi yang sesuai.
Berdasarkan defenisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasaan
pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap perbandingan antara kinerja
dan harapan sesuai dengan evaluasi ketidaksesuaian setelah pelanggan memakai
suatu produk. Kepuasaan ini akan dirasakan oleh pelanggan apabila mereka telah
mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Jika pelanggan menyukai produk yang
mereka konsumsi maka pelanggan sudah merasakan kepuasan, sebaliknya
apabila produk yang mereka konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan mereka
dan berpindah membeli produk lain maka pelanggan tidak merasakan kepuasan.
Faktor-Faktor yang Mendorong Kepuasan Pelanggan Faktor-faktor pendorong
kepuasan kepada pelanggan dalam Irawan (2004), yaitu :
a) Kualitas Produk Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan
menggunakan produk tersebut yang memiliki kualitas produk baik.
b) Harga Biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting.
Akan tetapi biasanya faktor harga bukan menjadi jaminan suatu produk
memiliki kualitas yang baik.

9
c) Kualitas Jasa Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai maupun
karyawan perusahaan.
d) Emotional factor Kepuasannya bukan karena kualitas produk, tetapi
harga diri atau nilai sosial yang menjadikan pelanggan puas terhadap
merek produk tertentu.
e) Biaya atau kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Kenyamanan dan efisien dalam mendapatkan suatu produk atau jasa
serta mudah mendapatkan jasa produk memberikan nilai tersendiri bagi
kepuasan pelanggan.
Baik atau buruknya pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan akan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan itu sendiri.
Ekspektasi dapat terbentuk dengan adanya informasi dari pelanggan lain,
tingkat kebutuhan pelanggan, pengalaman dari masa lalu mengenai
pelayanan, dan komunikasi dengan pihak eksternal. Dengan demikian,
kemungkinan antara ekspektasi pelanggan dan kualitas pelayanan (jasa)
yang diterimanya adalah :
a) Pelanggan menjadi senang jika kualitas pelayanan yang diterima
lebih baik dari perkiraannya.
b) Pelanggan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang diterima
sama dengan perkiraaannya.
c) ssPelanggan menjadi kecewa jika kualitas pelayanan yang diterima
lebih jelek dari perkiraannya
2.1.3 Objek wisata
Objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan
ke suatu daerah tujuan wisata.Dalam kedudukannya yang sangat menentukan
tersebut maka, daya tarik wisata harus dirancang dan dibangun serta dikelola
secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang ke objek
wisata (Suwantoro, 1997: 19).Wardiyanta (2006: 52) memberikan penjelasan
tentang yang dimaksud dengan obyek wisata adalah sesuatu yang menjadi pusat
10
daya tarik wisatawan dan dapat memberikan kepuasaan pada wisatawan. Hal
yang dimaksud berupa Taman Rekreasi Boneana Kupang merupakan salah satu
tempat wisata yang paling eksotik di kota Kupang. Taman ini dibangun dengan
tujuan untuk menyenangkan suasana liburan para wisatawan lokal maupun
wisatawan asing. Taman ini dilengkapi berbagai sarana dan prasarana yang
cukup untuk memuaskan para pengunjung. Menurut pemilik tanah Ferdi Kana
Lo taman ini akan dikembangkan lagi tempat wisata semacam waterboom dan
kedepannya diharapkan akan menjadi salah satu alternatif wisatawan lokal
maupun non lokal untuk berkunjung ke Kupang Barat.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa objek
wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai
yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
Yoeti (1996: 177) memberikan penjelasan bahwa suatu obyek wisata atau daya
tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi
syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, syarat-syarat tersebut adalah:
1) Something to see Di tempat tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi
wisata, yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Dengan
perkataan lain, daerah itu harus mempunyai daya tarik yang khusus, di samping
itu ia harus mempunyai pula atraksi wisata yang dapat dijadikan entertainments
bila orang datang ke sana.
2) Something to do Di tempat tersebut setiap banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi atau amusement dan tempat
atau wahana yang bisa digunakan wisatawan untuk beraktivitas seperti olah raga,
kesenian maupun kegiatan lain yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih
lama.
3) Di tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping),
terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk
dibawa pulang ke tempat asal masing-masing. Fasilitas untuk berbelanja ini tidak
hanya menediakan barang-barang yang dapat dibeli, tetapi harus pula tersedia
11
sarana-sarana pembantu lain untuk lebih memperlancar seperti money changer,
bank, kantor pos, dan lain-lain.
Daya tarik wisata menurut Maryani (1991) pada umumnya berdasarkan atas:
1) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman
dan bersih.
2) Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3) Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.
4) Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan
yang hadir.
5) Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi
kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek
buah karya manusia pada masa lampau.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Nama Judul Variable Alat analisis Hasil
penelitian
Debi Pengaruh bauran Bauran Analisis Bauran
Anastasia pemasaran pemasaran regresi linear pemasaran
Manggoa, terhadap dan berganda, uji f, yang paling
Markus Bunga keputusan keputusan uji t,koefisien dominan
Dan Ronald PEMBELIAN pembelian determinasi terhadap
P.C. KONSUMEN keputusan
Fanggidae (studi pada pembelian
pengguna ojek konsumen
online yang dilihat
GRABBIKE DI dari hasil
KOTA analisis regresi
KUPANG) linear berganda
adalah process,
dimana
variable ini
12
memiliki
pengaruh yang
besar dan
signifikan
dalam
meningkatkan
keputusan
pembelian
konsumen
pada pengguna
ojek online
Grabbike di
KOTA
KUPANG
Dwi Prasetyo PENGARUH kualitas Deskriptif Variable bebas
KUALITAS pelayanan kuantitatif, uji yang terdiri
PELAYANAN dan kepuasan t, uji f, dan dari bukti fisik,
TERHADAP pelanggan model regresi daya tangkap,
KEPUASAN berganda kehandalan,
PENGUNJUNG jaminan, dan
PADA OBYEK empati secara
WISATA simultan
TAMAN berpengaruh
REKREASI secara
PANTAI signifikan
KARTINI terhadap
REMBANG kepuasan
pelanggan
pada wisata
taman rekreasi
13
pantai Kartini
Rembang
Dewi Tabita PENGARUH bauran Regresi linear Diharapkan
Tupa,Markus KUALITAS pemasaran berganda, kepada pihak
Bunga Dan PELAYANAN dan koefisien fakultas
Reynar F. TERHADAP keputusan determinasi, ekonomi dan
Makatita KEPUASAAN memilih uji t dan uji f bisnis
PELANGGAN iniversitas nusa
(studi pada cendana agar
rumah makan terus berupaya
suka ramai kota meningkatkan
kupang) strategi
promosi
dengan
menggunakan
bauran
promosi
(promotion
mix)dengan
lebih efektif
kepada seluruh
masyarakat
agar FEB
undana lebih
dikenal luas
oelh semua
masyarakat
sehingga
memudahkan
mereka dalam
14
menentukan
pilihan untuk
melanjutkan
pendidikan
pada FEB
Undana.
Rudi Santoso PENGARUH Marketing metode Hasil analisa
, Rahayu Arya MARKETING mix dan deskriptif menunjukkan
Shintawati, MIX keputusan kuantitatif. bahwa
Achmad Yanu PRODUK pengunjung Instrumen marketing
Alif JASA penelitian ini mixyang terdiri
fianto TERHADAP menggunakan atas 7 (tujuh)
KEPUTUSAN angket untuk dimensi yang
BERKUNJUNG kepentingan menjadi
WISATA survei variabel
BAHARI produk, harga,
JAWA TIMUR promosi,
lokasi,
orang, proses
dan bukti fisik
berpengaruh
secara parsial
terhadap
keputusan
berkunjung.
Penelitian ini
juga
menemukan
bukti bahwa
ketujuh
15
variabel yang
digunakan
menunjukkan
pengaruh
simultan dalam
pengambilan
keputusan
berkunjung.

Januarista PENGARUH Bauran pendekatan Hasil


Poppy BAURAN pemasaran kuantitatif, pengujian
Mercelina PEMASARAN dan analisis menunjukkan
Suratman JASA keputusan deskriptif dan adanya
Wilopo TERHADAP berkunjung analisis regresi pengaruh
Sunarti KEPUTUSAN linier berganda secara
BERKUNJUNG signifikan dari
(Studi pada variabel
Pengunjung product, place,
Taman Rekreasi promotion, dan
Sengkaling) physical
evidence
dengan
didominasi
oleh variabel
promotion.
Sedangkan
variabel
lainnya yakni
place, people,
dan process
16
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
keputusan
berkunjung.

2.3 KERANGKA BERPIKIR


Fokus dari strategi pemasaranadalah pemenuhan kebutuhan konsumen dengan
menciptakan kepuasan.Salah satu strategi pemasaran untuk menciptakan
kepuasan adalah dengan peningkatan kualitas pelayanan.Karena kepuasan
konsumen merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan.Karena itu
perusahaan perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan pada
konsumen sebagai upaya penciptaan kepuasan konsumen.
Berdasarkan uraian diatas,kerangka berpikir pada penelitian ini secara
sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :

Product (x1)

H2
Price (x )
H1
2

Place (x3) H3
Kepuasan
17 pelanggan(y)
Promotion (x4)
H4
H H5
People (x5) H6

ProcessH7
(x6)

Physical evidence (x7)

H8

2.3 HIPOTESIS
Hipotesis statistik dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho : product tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H1 : product berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : price tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H2 : price berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : place tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H3 : place berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : promotion tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H4 : promotion berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : people tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H5 : people berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : proces tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H6 : proces berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : physical evidence tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung
H7 : physical evedence berpengaruh terhadap keputusan pengunjung
Ho : product, price, place, promotion, people, proces, physical evidence tidak
berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung.
18
H8 : product, price, place, promotion, people, proces, physical evidence
berpengaruh terhadap keputusan pengunjung.

BAB III
19
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian asosiatif adalah suatu rumusan penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan menurut
Sugiyono (2013:207) penelitian asosiatif adalah : “Merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dengan penelitian
ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala”.
Metode yang digunakan adalah metode survey yang termasuk dalam metode
penelitian kuantitatif.Dimana metode penelitian survey merupakan metode
penelitian yang memberikan pertanyaan terstruktur kepada populasi dan
dirancang untuk memperoleh informasi dari responden (Hermawan & Amirullah,
2016).
3.2 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis asosiatif yang
digunakan dalam penelitian “pengaruh marketing mix terhadapKepuasan
pengunjung pada layanan objek wisata tamanRekreasi boneana” adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
(Sugiyono, 2003:14).

3.3 Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015) adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini penulis membedakan variabel penelitian sebagai berikut :
1. Variabel bebas / Independent Variable (X)

20
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebabperubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).Dalam
penelitian ini terdapat variabel independen, yaitu Marketing Mix

2. Variabel terkait / dependent variabel (Y)


Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini,
obyek yang dipengaruhi adalah kepuasan pengunjung terhadap
layanan objek wisata boneana.

Table

variabel Jenis variable Definisi operasional Indicator variabel


Variabel Variabel produk produk adalah barang atau ja 1. keragaman produk
bebas (X1) sa yang dapat 2. kualitas produk
diperjualbelikan. 3. desain produk
Dalam marketing, produk 4. ciri produk
adalah apapun yang bisa 5. kemasan produk
ditawarkan ke
sebuah pasar dan bisa
memuaskan sebuah
keinginan atau kebutuhan.
Variabel harga Harga adalah suatu nilai tukar 1. keterjangkuan harga
(X2) yang bisa disamakan 2. kesesuian harga dengan
dengan uang atau barang lain kualitas produk
untuk manfaat yang diperoleh 3. daya saing harga
dari suatu barang atau jasa 4. syarat kredit
bagi seseorang atau kelompok 5. kesesuaian harga dengan
pada waktu tertentu dan manfaat
21
tempat tertentu.
Variabel tempat Lokasi dalam service 1. saluran pemasaran
(X3) merupakan gabungan antara 2. cakupan pasar
lokasi dan keputusan atas 3. pengelompokan
saluran distribusi, dalam hal 4. lokasi
ini berhubungan dengan 5. transportasi
bagaimana cara penyampaian
jasa kepada konsumen dan
dimana lokasi yang strategis
(Purnama dan
Murwatiningsih, 2014 ).
Variabel Promosi adalah upaya untuk 1. promosi penjualan
promosi memberitahukan atau 2. periklanan
(X4) menawarkan produk atau jasa 3.tenaga penjualan
pada dengan tujuan menarik 4. pemasaran langsung
calon konsumen untuk 5. kehumasan
membeli atau
mengkonsumsinya
Variabel orang orang atau karyawan adalah 1. pegawai perusahaan
(X5) semua pelaku yang 2. konsumen
memainkan peranan dalam 3. konsumen lain
penyajian jasa sehingga 4.konsumen khusus
dapat mempengaruhi 5.
presepsi pembeli. Orang
dalam aspek ini bukan
hanya konsum en namun
semua SDM yang terlibat
termasuk pekerja atau tim
bisnis.

22
Variabel proses proses adalah semua 1. semua prosedur aktual
(X6) prosedur aktual, mekanisme, 2. mekanisme
dan aliran aktivitas yang 3. aliran aktivitasnya yang
digunakan untuk digunakanuntuk memenuhi
menyampaikan jasa. Proses kebutuhan dan keinginan
dapat diartikan sebagai konsumenuntuk
langkah-langkah yang perusahaan jasa
dilakukan antara penjual 4.kerja sama antara
dan konsumen, didalamnya pemasaran
meliputi pelayanan serta 5. melayani segala
proses transaksi. kebutuhan dan keinginan
konsumen.

Variabel bukti bukti fisik adalah bukti yang 1. lingkungan fisik


fisik dimiliki oleh penyedia jasa 2. peralatan
(X7) yang ditunjukan kepada 3. perlengkapan
konsumen sebagai usulan 4. logo warna
nilai tambah konsumen. 5. barang-barang lainnya
Bukti fisik merupakan yang disatukan dengan
semua yang berbentuk pelayanan yg diberikan.
peralatan yang digunakan
untuk mendukung
berjalannya bisnis kita.

Variabel Variabel Kepuasan adalah tingkat Menurut Kotler (2005),


terikat kepuasan perasaan seseorang setelah kualitas pelayanan harus
pelanggan membandingkan kinerja (atau dimulai dari kebutuhan

(Y) hasil) yang dirasakan pelanggan dan berakhir

dibandingkan dengan dengan kepuasan pelanggan


harapannya (Kotler, 2000:52). serta persepsi positif

23
terhadap kualitas layanan.
Menurut Tjiptono (2008),
menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan dapat dicapai
melalui kualitas pelayanan,
dengan ukuran sebagai
berikut : 1. Bukti Fisik
(Tangibles) yaitu fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan
sarana komunikasi. 2.
Kehandalan (Reability) yaitu
kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat dan
memuaskan. 3. Ketanggapan
(Responsiveneess) yaitu
keinginan para staff untuk
membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan
yang tanggap. 4. Jaminan
(Assurance) yaitu mencakup
pengetahuan, kemampuan,
kesopanan, dan sifat yang
dapat dipercaya yang dimiliki
para staff, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan. 5.
Empati (Empaty) meliputi
kemudahan dalam
melakukan hubungan,
komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan
24
memahami kebutuhan para
pelanggan.

3.4 Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono 2005:55) . Populasi
dalam penelitian ini adalah pengunjung obyek wisata Taman Rekreasi Boneana.

3.5 Sampel

25
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Tabita Tupa,Markus Bunga Dan Reynar F. Makatita. 2019. PENGARUH


KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAAN PELANGGAN (studi
pada rumah makan suka ramai kota kupang). Journal of management- Small
Medium Enterprises (SME's). Vol 9 No 2. Hal.235-250.
Manggoa, Bunga, Fanggidae. 2020. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Pengguna Ojek Online
Grabbike Di Kota Kupang. Journal of and Management - Small Medium
Enterprises (SME's).Vol 11 No 1.Hal.1-18.
Prasetyo,Dwi.2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung
Pada Obyek Wisata Taman Rekreasi Pantai Karting Rembang. Jurusan
Manajemen. Facultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.72 hal.
Pengaruh marketing mix produk jasa terhadap keputusan berkunjung wisata bahari
jawa timur; Rudi Santoso, Rahayu Arya Shintawati, Achmad Yanu Alif
Fianto.
PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN
BERKUNJUNG (Studi pada Pengunjung Taman Rekreasi
Sengkaling)Januarista Poppy Mercelina Suratman Wilopo Sunarti Fakultas
Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang.
Sumber lainnya :
https://www.hestanto.web.id/bauran-pemasaran-marketing-mix/
26
https://media.neliti.com/media/publications/100250-ID-analisis-tentang-kepuasan-
pengunjung-di.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Obyek_wisata
http://repository.unpas.ac.id/13358/4/BAB%20II.docx.

27

Anda mungkin juga menyukai