Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEMASARAN INTERNASIONAL

“KEBIJAKAN PRODUK DAN PERENCANAAN”

OLEH:

KELOMPOK 8

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1. Yunita Putri W. Udju Lomi (1810030036)


2. Maria Y. M. Usu (1810030089)
3. Dimas Prayoga Djawa (1810030032)
4. Meldyanti Duru Kana (1810030038)
5. Maria Yuliandri I. Kula (1810030009)
6. Yohanes Ronaldo (1710030023)

KELAS : VII

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
berkat dan perlindungan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kebijakan
Produk dan Perencanaan“ ini dengan baik. Adapun makalah ini kami buat untuk memenuhi
nilai tugas dari dosen mata kuliah, melatih kerja sama antar anggota kelompok dengan baik,
dan menambah wawasan kami tentang kebijakan terhadap produk dan perencanaan.

Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka segala usul saran dari
sangat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.

Kupang, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Makna Suatu Produk

2.2.Perencanaan Produk Internasional

2.3.Strategi Desain Produk

2.4.Mengembangkan Lini produk Internasional

2.5.Penghapusan Produk

2.6.Pengemasan Internasional

2.7.Garansi dan Pelayanan Internasional

BAB III PENUTUP

3.1.Simpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keputusan produk adalah salah satu dari keputusan pertama yang harus dibuat oleh
seorang manajer pemasaran dalam mengembangkan suatu bauran pemasaran.
Sebelumnta, keputusan produk dalam pemasaran Internasional diartikan sekedar sebagai
kegiatan mengekspor produk-produk yang telah diproduksi dan telah dipasarkan di
Amerika. Di masa-masa yang akan datang, dan bahkan untuk saat ini perspektif yang
sederhana terhadap kebijakan produk tersebut tidak akan berguna sama sekali. Saat ini
perusahaan Amerika menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan Eropa dan
Jepang, di samping dari negara-negara industri baru daan negara-negara dunia ketiga.
Pada saat yang bersamaan, pasar luar negeri telah menjadi semakin canggih, dan suatu
produk buatan Amerika mungkin tidak akan diterima lagi hanya karena produk tersebut
buatan Amerika.
Oleh karena itu, keputusan produk harus dibuat berdasarkan pada analisis dan tinjauan
yang seksama. Sifat, kedalama, dan keluasan suatu lini produk; kemungkinan
pengembangan produk baru dan inovasi produk; tingkat kepentingan yang melekat pada
desain produk; keputusan penelitian dan pengembangan diluar negeri; dan pemilihan
serta eliminasi terencana dari produk yang kurang berhasil mempengaruhi keberhasilan
dipasar luar negeri.

1.2. Rumusan Masalah


a) Apa makna dari suatu produk?
b) Bagaimana Perencanaan Produk Internasional?
c) Bagaimana Strategi Desain Produk?
d) Bagaimana mengembangan Lini Produk Internasional?
e) Apa Penyebab Penghapusan Produk dan bagaimana Implikasinya?
f) Apa saja Persyaratan dalam Pengemasan Internasional?
g) Bagaimana Garansi dan Pelayanan Internasional?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Apa makna dari suatu produk.
b. Untuk mengetahui Bagaimana Perencanaan Produk Internasional
c. Untuk mengetahui Apa makna dari suatu produk?
d. Untuk mengetahui Bagaimana Perencanaan Produk Internasional?
e. Untuk mengetahui Bagaimana Strategi Desain Produk?
f. Untuk mengetahui Bagaimana mengembangan Lini Produk Internasional?
g. Untuk mengetahui Apa Penyebab Penghapusan Produk dan bagaimana Implikasinya?
h. Untuk mengetahui Apa saja Persyaratan dalam Pengemasan Internasional?
i. Untuk mengetahui Bagaimana Garansi dan Pelayanan Internasional?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Makna Suatu Produk

Berbagai produk dapat dijumpai dengan mudah disekeliling kita,tapi tidak mudah
untuk mendefinisikan dengan tepat apakah produk itu.Kesulitannya adalah bahwa produk
yang sama mungkin memiliki arti yang berbeda bagi masyarakat disetiap negara yang
berbeda.Lemari es adalah suatu kebutuhan di Amerika karena masyarakat disana
cenderung bergantung pada berbagai macam makanan yang dibekukan dan kegiatan
belanjanya dilakukan mingguan,namum di Meksiko dan negara berkembang lainnya
berbelanja setiap harinya.

Dengan demikian,definisi produk haruslah menyeluruh agar dapat memenuhu


tujuan operasional.Suatu produk dapat didefinisikan sebagai suatu ciri kelompok yang
memuaskan kebutuhan konsumen.Ciri-ciri tersebut dapat diberikan dalam bentuk nyata,
jasa, atau ide. Misalnya, minuman anggur, cirinya adalah wangi, rasa, konsistensi, dan
kualitasnya sebagai sarana pelepas dahagaatau minuman penyegar.Demikian pula ciri-
ciri pesawat jet,misalnya lebar cabin,penggunaan bahan bakar,jarak tempuh,kecepatan
dan tingkat kebisingan.

Dari sudut pandang yang berbeda, pelanggan tidak membeli produk hanya sekedar
karena nilai fisik saja,mereka membeli kepuasan yang diturunkan dari ciri-
ciri,kelengkapan dan karakteristik produk. Suatu perusahaan dapat menawarkan berbagai
versi dari produk yang sama,kemudian memperlebar lini produknya melalui upaya
pemenuhan kebutuhan berbagai macam segmen pasar.
2.2. Perencanaan Produk Internasional

Proses perencanaan produk dalam konteks internasional digambarkan sebagai


berikut:

Tujuan Negara
Tujuan Perusahaan
Tuan Rumah
Definisi
Bisnis di
Negara Asal

Tujuan Produk

Penawaran
Produk

Bauran
Pemasaran

Kepuasan
Pelanggan

Sebuah perusahaan yang tertarik untuk memasuki pasar internasional pertama-tama


harus mendefinisikan maksud bisnisnya berdasarjan tujuan-tujuan perusahaan induk dan
negara tuan rumah. Tujuan-tujuan produk suatu perusahaan akan mengalir dari definisi
bisnisnya. Akhirnya, penawaran yang diberikan harus memberikan kepuasan terhadap
pelanggan, yang dicerminkan dalam perwujudan sasaran-sasaran perusahaan dan negara
tuan rumah.

Tujuan-tujuan produk muncul dari tujuan negara tuan rumah dan tujuan
nperusahaan yang dikombinasikan melalui definisi bisnis. Sasaran perusahaan biasanya
adalah stabilitas, pertumbuhan, laba, dan pengembalian atas investasi. Tujuan perusahaan
juga dapat dinyatakan secara berbeda, yaitu dalam kegiatan (pembuatan suatu produk
tertentu, atau ekspor kesuatu pasar tertentu), indicator-indikator keuangan (untuk
mencapai suatu pengembalian atas investasi yang ditargetkan), posisi yang diinginkan
(pangsa pasar, dan kepemimpinan pasar yang relatif), dan kombinasi bentuk-bentuk
tersebut. Perusahaan induk biasanya juga memiliki beberapa tujuan demi kepentingan
stakeholder yang beragam yang merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan
induk. Tujuan negara tuan rumah berbeda-beda tergantung pada lingkungan ekonomi,
politik dan budayanya.

Sulit membedakan antara keputusan sehari-hari dengan keputusan strategis.


Semuanya tergantung pada situasi masing-masing. Manajemen kantor cabang harus
memutuskan apakah hal-hal yang dihadapi cukup strategis sehingga membutuhkan
masukan atau keputusan dari perusahaan induk. Dengan resiko terlalu menyederhanakan
segalanya, suatu isu/kejadian/keputusan dapat dianggap sebagai strategis jika:

 Pemerintah negara asal perusahaan ikut terlibat dalam permasalahan tersebut


 Ada investasi besar yang harus ditanamkan
 Suatu rancangan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya dapat dibatalkan oleh
keputusan tersebut.
 Kepentingan keuangan jangka panjang perusahaaninduk ikut terpengaruh
 Pemerintah negara tuan rumah tampaknya mengeluarkan kebijakan yang dapat
mempengaruhi keberadaan perusahaan dalam jangka panjang
 Permasalahan teknis yang muncul tidak dapat ditangani oleh tenaga setempat
 Ada dakwaan yang ditujukan terhadap kantor cabang yang dapat berkembang
menjadi permasalahan tenaga kerja.

Disamping permasalahan khusus yang bersifat sehari-hari atau strategis,


perusahaan induk harus meminta kantor cabangnya untuk memberi masukkan dalam
bentuk rencana. Perencanaan produk untuk lini produk yang sudah mapandan rencana
pengembangan serta pemasaran lini produkbaru dapat disiapkan oleh masing-masing
wilayah geografis/negara tuan rumah dan diajukan secara terpisah ke manajemen kantor
pusat untuk disetujui.

Seringkali perusahaan internasional melakukan kerja sama agar dapat memasuki


pasar dunia. Seorang pemasar internasional dapat terus mencari kesempatan untuk ikut
serta dalam kerja sama internasional dengan membuat suatu produk khusus di negara lain
agar dapat mengambil manfaat khas negara tersebut.

2.3. Strategi Desain Produk


Suatu keputusan harus dibuat tentang manakah yang lebih tepat dari kedua strategi
desain produk ( product design strategies ) yang ada, standardisasi atau penyesuaian
kebiasaan. Standardisasi ( standardization ) berarti menawarkan produk umum dengan
dasar nasional, regional, atau seluruh dunia. Penyesuaian pada pelanggan ( customization
) berarti adaptasi, yaitu membuat perubahan secukupnya pada suatu produk untul dapat
memenuhi keinginan asar setempat.

a) Kriteria keputusan
Melakukan standardisasi atau penyesuaian kebiasaan adalah sebuah pertanyaan yang
menjadi perdebatan bagk para pemasar internasional. Alasan untuk melakukan
standatdisasi sebenarnya sangat sederhana. Tidak ada hal baru yang perlu dilkukam
terhadap produk yang ditawarkan agar siap melayani berbagai macam pasar.
Standardisasi menjadi suatu kebutuhan jika ingin mendapatkan efisiensi manufaktur
serta efisiensi penelitian dan pengembangan. Karena tidak ada suatu strategi yang
lebih baik daripada yang lainnya, diperlukan kriteria tertentu yang dapat digunakan
untuk menentukan perlunya adaptasi dan jika demikian sampai sejauh mana adaptasi
itu dapat dilakukan.
Sifat Produk
Penelitian pada sifat produk ( nature of product ) menunjukan bahwa strategi desain
produk luar negeri berbeda-beda, sesuai debgan sifat masing-masing produk.
Standardisasi lebih tepat bagi barang industri dibanding barang konsumsi. Di antara
barang konsumsi banyak yang tidak tahan lama, membutuhkan penyesuaian lebih
banyak daro barang yang tahan lama, karena barang konsumsi yang tidak tahan lama
berkaitan dengan kebiasaan, cita rasa, dan budaya.
Perkembangan Pasar
Untuk produk tertentu, pasar yang berbeda akan berada pada tahap perkembangan
yang berbed pula. Produk berkembang melalui beberapa tahap siklis hidup, dan setiap
tahap memerlukan strategi pemasaran yang berbeda-beda. Empat tahap yang biasa
ditemukan dalam siklus hidup produk adalah pengenalan ( introduction ),
pertumbuhan ( growth ), kedewasaan ( maturity ), dan penurunan ( deadline ). Jika
pasar luar negeri untuk suatu produk berada pada tahap perkembangan yang berbeda
dari pasarnya di Amerika Serikat diperlukan adanya perubahan desain produk yang
tepat sehingga produk teresebut cocok dengan kebutuhan pasar.
Hubungan Biaya-Manfaat
Adaptasi produk untuk memenuhi kondisi setempat membutuhkan biaya. Biaya ini
digunakan untuk penelitian dan pengembangan, pengubahan fisik terhadap desain
produk, gaya, kelengkapan, perubahan kemasan, nam merek, garansi kinerja dn
sebagainya. Selama standardisasi masih menjadi pertimbangan utama tidak ada
penelitian dan pengembangan yang dibutuhkam karena teknologi manufaktur dan
kontrol prosedur kontrol kualitas telah dibentuk sebelumnya.
Persyaratan Utama
Setiap negara memiliki hukum yang berbeda mengenai standar produk, patenzl, tarif,
dan pajak. Seringkali hukum di suatu negara mengharuskan dilakukannya adaptasi
terhadap suatu produk. Misalnya tegangan listrik yang digunakan di Eropa adalah 220
volt. Hal ini mendorong pemerintah negara Eropa menetapkan standar keamanan
yang ketat untuk produk seperti setrika, kawat penguhubung harus lebih kencang,
perlindungan terhadap gangguan radio dn sebagainya.
Persaingan
Tanpa adanya pesaing baik yang potensial maupun yang ada sekarang ini, suatu
perusahan dapat terus bekerja dengan baik di suatu pasar luar negeri hanya dengan
menawarkan suatu produk standar. Namun demikian kehadiran pesaing dapat
memaksa dilakukannya penyesuaian sehingga perusahan tersebut memiliki suatu
keunggulan atas pesaing melalui tersedianya produk yang benar-benar memenuhi
kondisi setempat.
Sistem Penunjang
Sistem penunjang adalah institusi dan fungsi yang dibutuhkan untuk menciptakan,
mengembangkan, dan melayani kebutuhan. Termasuk di dalamnya adalah pengecer,
grosir, agen penjualan, pergudangan, transportasi, kreditur dan media. Ketersediaan
kinerja dan biaya sistem penunjng sangat mempengaruhi strategi desain produk.
Lingkungan Fisik
Kondisi fisik suatu negara ( misalnya iklim, topografi, dan sumber daya ) juga
menuntut adanya adaptasi suatu produk. Mislnya alat pengukur suhu di daerah
beriklim panas l, seperti di Timur Tengah membutuhkan perlengkapan tambahan agar
kinerjanya memuaskan. Perbedaan ukuran dan susunan rumah juga dapat
mempengaruhi design product peralatan rumah tangga dan perabotan.
Kondisi Pasar
Perbedaan budaya, kemakmuran ekonomi, dan persepsi pelanggan di luar negeri juga
dapat mempengaruhi keputusan pengadaptasian suatu produk. Orang Inggris lebih
menyukai rasa sup sedikit lebih pahit ketimbang orang Amerika. Hal imi
menyebabkan Campbell Soup Company memodifikasi ramuan sup di Inggris agar
dapat melayani cita rasa setempat. Dalam kasus demikian standardisasi adalah
langkah yang paling tepat. Sebaliknya jika citra produk dianggap lemah sevara
strategis lebih baik mengadaptasi produk tersebut sehingga dapat dipromosikan
sebagai produk yang berbeda dengan produk standartnya.
b) Standardisasi : Praktik pada Umumnya
Dengan asumsi tidak adanya perubahan kondisi, perusahaan biasanya lebih cenderung
memilih standardisasi. Sebuah studi tentang subjek tersebut mendukung standardisasi
semua atau sebagian dari strategi pemasaran di pasar luar negeri. Misalnya ada
kecenderungan yang sangat tinggi untuk melakukan standardisasi pada merek,
karakteristik fisik, dan pengemasan produk. Argumentasi yang mendukung
standardisasi adalah penghematan biaya, pengembangan produk secara global, dan
pencapaian kinerja pemasaran yang lebih baik. Standardisasi produk yang melintasi
batas negara dapat meniadakan pelipatgandaan biaya seperti biaya untuk penelitian
dan pengembangan, desain produk, dan pengemasan.
c) Manfaat Dari Adaptasi
Walaupun standardisasi bermanfaat, terlalu banyak tambahan yang diberikan pada
standardisasi sehingga dapat mengakibatkan ketidakproduktifan. Suatu perusahaan
multinasional ( MNC ) yang ingin meluncurkan produk baru di pasar luar negeri harus
mempertimbangkan sifat produk tersebut, kemampuan, organisasi, dan derahat
adaptasi yang dibutuhkan untuk mengakomodasi perbedaan budaya antara negara asal
dan negara tujuan. Suatu perusahaan multinasional juga harus menganalisis faktir
seperti struktur pasar, orientasi strategis pesaing, dan permintaan pemerintah
setempat.
Ada bebrapa pola dan derajat difensiasi yang dapat digunakan perusahaan dalam
menjalankan bisnis berskala internasional. Bentuk yang paling umum adalah adaptasi
produk yang wajib dan bebas. Adaptasi produk wajib ( obligatory ) atau minimal
menyiratkan suatu perubahan atau modifikasi kecil dalam desain produk yang harus
dilakukan oleh produsen untuk dua alasan tertentu. Pertama, perubahan tersebut
adalah keharusan agar masuk ke dalam suatu pasar internasional. Kedua, karena di
dorong oleh faktor lingkungan luar, antara lain kebutuhan khusus suatu pasar luar
negeri. Adaptasi produk bebas ( discretionary ) atau sukarela mencerminkan semacam
disiplin yang muncul dari dalam diri sendiri dan suatu gerakan terencana dari sisi
eksportir untuk membangun pasar luar negeri yang stabil melalui penyelarasan produk
dengan kebutuhan pasar secara lebih baik atau merupakan suatu penyelarasan budaya
suatu produk.

2.4. Mengembangkan Lini Produk Internasional

Agar tetap berhasil di luar negeri,dibutuhkan desain secara individual untuk setiap
lini produk agar mampu bertahan di setiap Negara .Untuk mencapainya ,komposisi lini
produk perlu ditinjau ulang dan diubah secara periodic.{erubahan lingkungan sepertti
selera konsumen,taktik pesainga,persyaratan hukum Negara tuan rumah,dan perspektif
pemilik perusahaan dan perubahan permintan dari suatu produk ke produk lainnya.dapat
membuat produk yang ada saat ini .Bentuk penambahan pada lini ini berbeda-beda.Suatu
perusahaan dapat sekedar memperluas pasar produk domestiknya ke luar negeri.

Perluasan lini domestic

Perluasan produk domestic untuk pasar luar negeri mengacu pada logika siklus hidup
produk internasional.Perusahaan selama ini mengembangkan produk untuk pasar Negara
asal yang terbuktitelah berhasil,dan selanjutnya menimbulkan permintaan ekspor dari
luar negeri.Sejalan dengan berkembangnya pasar untuk produk tersebut ,ada peluang
yang muncul untuk memperluaslini dimiliki unut didistribusikan di luar negeri.

Memperkenalkan Produk tambahan pada lini Internasional

Penambahan produk pada suatu lni dilakukan dengan dua alas an.(1) Untuk melayani
kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi di pasar tertentu di luar negeri(2) Untuk
mengoptimalkan kapasitas pemasaran yang ada.Dengan demikian , perusahaan dapat
mempertimbangkan produk produk yang dapat didistribusikan dengan baik pada
pelanggannya di pedesaan.Produk tersebut berhubungan atau tidak berhubungan dengan
bisnis utama bisnis utama perusahaan.

Perusahaan multinasional sering menambahkan produk produk secar berbeda antara


pasar Negara induk dengan pasar internasionalnya,dimana alternatifnya strategi lini
produk diterapkan sebagai tanggapan atas kebutuhan dan peluang pasar dunia . Selama
masih memungkinkan ,banyak upaya dilakukan untuk mengembangkan suatu produk
terstandarisasi yang dapat melayani pelanggan diseluruh dunia.
Keputusan untuk menambahkan suatu produk pada lini dipengaruhi beberapa
pertimbangan.Kesesuaian pemasaran melibatkan penyesuaian antara penambahan baru
tersebut dengan apa yang ada pada saat ini. Termasuk dalam kesesuaian lingkungan
antara lain perhatian pada pelanggan,tindakan persaingan ,dan permasalahan hukum /
politik.

Memperkenalkan produk baru di Negara Tuan Rumah

Dalam pembicaraan kali ini ,produk baru didefenisikan sebagai sesuatu yang baru bagi
Negara tuan rumah,tapi tidak baru bagi pasar internasional.

Sebuah studi empiris tentang peluncuran produk baru di luar negeri menunjukan bahwa
perusahaan Amerika sering sekali memperkenakan produk baru,pertama tama pada
Negara yang memiliki budaya yang mirip dengan Amerika.Peluncuran produk
barudipasar luar negeri juga bermacam macam ,sesuai dengan industrinya.

Langkah alternatif Untuk Mencari Produk Baru bagi Pasar Luar negeri;

Sebuah perusahaan dapat mengembangkan suatu produk baru untuk pasar luar negeri
secara internal atau dengan membeli dari perusahaan lain

Alasan di Balik Peluncuran Produk Baru suatu perusahaan mempermainkan produk baru
di pasar luar negeri upaya bertahan atau menyerang.

Produk baru juga dapat diluncurakn sebagai alat penyerang untuk mengejar
pertumbuhan;

Tiga alasan yang mendukung peluncuran produk baru adalah (1) Untuk melayani segmen
yang selama ini terabaikan ,(2) untuk memuaskan kebutuhan yang belum terpenuhi,(3)
untuk adaptasi ptoduk domestic sehingga diperoleh tingkat kesesuaian produk/pasar yang
lebih baik

Proses Pengembangan Produk Baru;

Biasanya ada enam langkah yang dijalani dalam pengembangan produk baru,yaitu
ide,penyaringan,evaluasi,prototype produk,uji pasar,dan peluncuran.Secara
konseptual,keseluruhan proses diatas nampaknya logis dan langkah langkahnya dapat
dilakukan,Namun demikian,berbagai kesulitan muncul sehingga memaksa perusahan
mengambil jalan pintas atau mengabaikan beberapa hal tersebut.
Manajemen Lini Produk

Berdasarkan pengalaman perusahan-perusahaan yang berhasl,adalah mungkin


untuk membuat bebrapa generalisasitentang pengolahan lini produk internasional yang
menguntungkan.

Membedakan produk berdasarkan daya tarik estetika dan desain fungsionalnya


sangat membantu baik untuk barang konsumsi maupun indusri.Produk yang dibuat
dengan baik dan tahan lama memiiki sesuatu posisi yang permanen di pasar dan sangat
sulit untuk digeser oleh pesaing lain.

Penelitian dan Pengembangan Produk Lini di Luar Negeri

Penelitian dan pengembangan adalah unsure dasar dari penciptaan produk


baru.Sebagian besar aktivitas penelitian dan pengembangan perusahaan multinasional
dipusatkan di AMERIKA.sebuah studi dilakukan pada tahun 1970-an terhadapa objek
tersebut menunjukan bahwa biaya penelitian dan pengembangan perusahaan perusahaan
di luar negeri mencapai 10% dari total penelitian dan pengembangan mereka

Terpstra mendaftar beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk


memusatkan penelitian dan pengembangan di Negara asal sebagai berikut:

 Skala ekonomis dan masa yang kritis


 Komunikasi yang lebih mudah
 Pengamanan yang lebih baik atas kemauan yang dimiliki
 Mengurangi ketergantungan pada Negara tuan rumah
 Memudahkan pengontrolan koordinasi

Walaupun perusahaan multinasional di amerika dan Negara lainnya memusatkan sebgian


besar penelitian dan pengembangan di Negara asal ,banyak juga perusahaan yang
menjalankan fungsi penelitian dan pengembangan di luar negeri.

Unilever,suatu perusahaan dengan produk inti antara lain sabun dan deterjen di samping
margarine dan minyak makan lainya ,adalah perusahaan multinasional yang juga telah
melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan secara global.

2.5. Penghapusan Produk


Dalam pemasaran internasional, perhatian utama sering diberikan pada
pengembangan, penambahan, dan modifikasi produk baru. Tidak banyak perhatian
diberikan pada keputusan penghapusan produk.

Beberapa tahun belakangan ini, tekanan persaingan global menyebabkan beberapa


perusahaan multinasional harus meninjau kembali bauran produk mereka. Ketersediaan
bahan baku yang memburuk dan pengendalian harga di beberapa negara tertentu telah
meningkatkan hambatan untuk memasuki suatu negara. Hambatan tarif dan ketakutan
akan kacaunya pasokan energi dunia telah memaksa perusahaan-perusahaan
multinasional untuk mengkaji ulang bauran ulang produk luar negeri mereka dan
melakukan perubahan-perubahan seperluhnya. Seringkali sebagian kecil produk suatu
perusahaan, katakan antara 20 hingga 30 persen, menyumbangkan presentasi yang besar,
katakan antara 60 hingga 80 persen dari keuntungannya. Mayoritas produk yang
menyebabkan sebagian besar kerugian atau memberikan proposi keuntungan yang kecil,
harus dikaji ulang dengan seksama. Dalam banyak hal, keluasan dan kedalaman lini
produk yang bersifat global lebih besar dari lini produk domestik.

Keungulan relatif (Relative advantage)

Keungulan relatif adalah tingkat keungulan produk baru dibandikan dengan produk-
produk yang di tawarkan saat ini. jika produk baru dianggap menguntungkan, yaitu
tampak lebih mampu memenuhi kebutuhan, produk tersebut cenderung lebih cepat
terdifusi. Salah satu penyebab cepatnya difusi dari produk berkualitas baik adalah
pembicaraan dari mulut ke mulut dari para inovator, atau pengadopsi awal, ke pelanggan
lainnya.

Kesesuaian (compatibility)

Semakin tinggi kesesuaian produk baru dengan produk yang ada saat ini, semakin cepat
produk baru tersebut terdifusi. Kesesuaian berkenan dengan perspektif sosial/budaya dan
konsistensi produk dengan selera, nilai dan perilaku yang ada.

Kerumitan (complexity)

Produk yang mudah dipahami dan digunakan akan terdifusi relatif lebih cepat. Suatu
produk yang rumit membutuhkan instruksi rinci untuk dapat digunakan pelangan.
Seorang dibuat pelanggan bukan hanya harus dibuat pahamtentang suatu produk baru
tapi juga harus di didik bagaimana menggunakannya sehinga semakin rumit produk,
semakin lambat proses pengenalanya.

Kemampuan untuk di bagi (Divisibility)

Jika suatu produk tersedia dalam jumlah terbatas untuk di uji coba, produk tersebut akan
terdifusi jauh lebih cepat. Pelanggan dapat mencoba tampa harus membuat suatu
komitmen besar.

Kemampuan untuk di komunikasikan (Communicability)

Suatu produk yang dap dikomunikasihkan dengan mudah kepada pelanggan sasaran
sehingga membedakannya dari produk lainnya, dapat lebih cepat terdifusi. Dengan kata
lain, sejauh mana manfaat/kualitas suatu produk pada dikenali oleh pelanggan
menentukan kecepatan difusinya.

Keinovasian pelanggan

Pada saat pelanggan, dengan ciri-ciri sosial/budaya yang dimilikinya, membuka diri dan
menerima sesuatu produk yang baru, proses difusi menjadi lebih mudah. Oleh karena itu,
difusi terjadilebih cepat di masyarakat barat ketimbang di masyarakat timur.

Persepsi kebutuhan

Pada keadaan dimana pelanggan memiliki perspektif yang jelas akan kebutuhanya,
produk baru cenderung terdifusi dengan cepat, karena mereka lebih mudah menentukan
apakah suatu produk memenuhi kebutuhanya atau tidak. Apa bila pelanggan tidak yakin
apakah mereka membutuhkan suatu produk, difusi cenderung lebih lambat, sekalipun
produk tersebut sebenarnya mereka inginkan.

Kemampuan ekonomis

Terlepas dari semua ciri-ciri yang mempengaruhi kecepatan proses difusi, suatu produk
baru dapat gagal jika pelanggan tidak mampu membelinya. Oleh karena itu, kemampuan
ekonomis pelanggan merupakan faktor penentu laindari kecepatan difusi.

Suatu nama merek global


Penggunaan suatu nama merek di seluruh dunia membantu menumbuhkan pegenalan
terhadap suatu produk perusahaan dengan lebih baik. Strategi ini juga membantu
tercapainya konsistensi dan kordinasi yang lebih baik dari kegiatan periklanan dan
promosi tingkat dunia. Strategi tersebut juga memungkinkan identifikasi yang jernih
antara satu nama merek dengan perusahaan yang telah dikenal dengan keungulan
kualitas maupun teknisnya.

Memodifikasi nama merek di setiap pasar

Beberapa faktor di luar negeri dapat mendorong suatu perusahaan untuk dapat
mengadaptasi suatu nama merek sehingga dapat sesuai dengan kondisi setempat.

Nama merek yang berbeda di pasar yang berbeda

Merek lokal sering digunakan ketika nama merek asli tidak dapat diterjemakan ke dalam
bahasa setempat; ketika suatu produ di buat, dijual, dan dikonsumsi secara lokal; ketika
suatu produk adalah merek yang laku dan bagian dari akuisisi lokal yang baru
dilaksanakan; dan perusahaan ingin menghilangkan kesan asingnya dan ingin diangap
sebagai perusahaan lokal. Merek lokal diperlukan bagi produk-produk yang belum di
produksi secara lokal, juga bagi produk impor yang terlalu mahal bagi kebanyakan
konsumen.

Merek individual, jika menggunakan nama yang akrab dengan bahasa atau jargon
setempat, dapat mempercepat pengenalan konsumen terhadap suatu produk. Suatu nama
atau merek dagang lokal dapat mendukung upaya-upaya perusahaan untuk “go local”
dalam pendekatan totalnya untuk masuk ke pasar suatu negara. Suatu merek dagang dan
nama merek lokal dapat mengurangi dampak negatif pada produk perusahaan lain, juga
pada citra perusahaan, jika produk baru yang diluncurkan itu ternyata gagal.

2.5. Pengemasan Internasional

Praktik kemasan yang baik mensyaratkan bahwa produk harus disajikan pada
pelanggan dalam bentuk yang menarik dan memudahkan. Dengan demikian, suatu
produk hatus dikembangkan melalui pola yang tepat mulai dari titik awal produksi
hingga ke took yang menjualnya. Oleh karena itu, pengemasan memainkan peran penting
yang dapat dijelaskan dari dua sudut pandang secara fisik dan psikologi. Secara fisik
kemasan harus cukup kokoh untuk mengatasi semua tekanan selama pengiriman. Aspek
psikologis menempatkan kemasan sebagai suatu perangkat promosi. Secara umum
keputusan pengemasan internasional harus mepertimbangkan persyaratan empat
kelompok yang terkait langsung : pelanggan, biro pengiriman, distributor, dan Negara
tuan rumah.

a) Persyaratan Pelanggan

Bentuk kemasan produk yang umumnya diharapkan pelanggan diberabagai


Negara dipengaruhi oleh faktor social ekonomi. Karateristik harus diteliti dengan
seksama agar didapat suatu keputusan kemasan yang benar. Estetika kemasan
adalah pertimbanga pertama yang penting. Bentuk kemasan dan logo, symbol,
serta gambar-gambar yang digunakan dikemasan tersebut; kata dan frase yang
menjelaskan produk; serta desain warna kemasan semuanya harus disesuaikan
secara seksama dengan ciri-ciri budaya Negara. DI Negara maju, tekanan utama
pada kemasan adalah pada kemasan estetika visual, sedangkan di Negara
Berkembang kualitas fisik kemasan secara keseluruhan adalah aspek yang
penting karena kemasan produk cenderung akan disimpan dan digunakan sebagai
tempat barang. Oleh karena itu, kemasan suatu produk juga dapat menjadi faktor
positif dalam penjualan. Akan tetapi, semakin tinggi kualitas kemasan, semakin
tinggi pula biaya suatu produk.

b) Persyaratan biro pengiriman

Pertimbangan utama biro-biro pengiriman yang terlibat dalam pemasaran


internasional adalah membawa barang ke tujuan tanpa mengalami kerusakan,
pencurian, atau kehilangan, dengan biaya serendah mungkin. Kunci untuk
melakukan hal tersebut adalah melalui metode pengemasan yang efisien.

c) Persyaratan distributor

Saluran distribusi untuk pendistribusian dan pengeceran produk ke pasar di


seluruh dunia menginginkan agar pencurian, perampokan, dan kerusakan barang
kiriman dapat dihindari melalui pengemasan yang tepat. Misalnya, tidak
disarankan untuk mengiklankan perusahaan yang akan dikirim. Sebagian besar
persyaratan bagi saluran distribusi dalam pemasaran internasional tidak berbeda
dengan persyaratan dengan saluran distribusi dosmetik. Misalnya, bentuk
kemasan yang digunakan tidak boleh memakan terlalu banyak ruang, dapat
dipindahkan dengan mudah, dan harus memungkinkan pelabelan harga. Namun
yang paling penting, kemasan digunakan harus dapat melindungi produk yang
dibungkus dan menarik secara estetika, sehingga produk tersebut dapat menarik
konsumen ketika di tempatkan ditiik penjualan.

d) Persyaratan pemerintah

Persyaratan pemerintah di bidang pengemasan terutama berhubungan dengan


pelabelan dan pemberian tanda ( marking). Pelabelan berkaitan dengan kemasan
dari produk yang dijual dan bertujuan untuk menyediakan informasi dasar tentang
produk yang berada dalam suatu kemasan untuk menyakinkan mereka bahwa
baik kemasan maupun apa yang ada didalamnya sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan dipasar. Regulasi pemberian tanda lebih dikaitkan pada container
pengangkut dan biasanya tidak mempengaruhi pelabelan kemasan eceran
didalamnya.

Untuk menggambarkan persyaratan perlabelan oleh pemerintah, beberapa Negara


menerapkan sistem dua bahasa mensyaratkan pelabelan dua bahasa. Sama halnya
dengan Negara yang menggunakan sistem metric yang menuntut disediakannya
informasi tentang berat dan pengukuran dalam sistem metrik. Hukum yang
berlaku di Canada yang berkaitan dengan pelabelan menggambarkan pemikiran
di atas. Hukum tersebut mensyaratkan :

 Bahwa identitas suatu produk, baik dengan nama umum, nama generic,
atau fungsinya, ditunjukan pada panel displai utama dalam bahasa inggris
dan prancis.
 Bahwa jumlah bersih produk disebutkan dalam unit metrik dalam bahasa
inggris dan prancis.
 Bahwa orang yang olehnya atau untuk siapa suatu produk di produksi
harus dijelaskan dengan baik untuk tujuan-tujuan pengiriman.

2.6. Garansi dan Pelayanan Internasional

a. Garansi
Garansi adalah jaminan dari psuatu produk produsen bahwa daya guna suatu produk
akan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Ada berbagai alasan bagi perushaan untuk
memberikan garansi. Pertama, garansi dapat berfungsi sebagai alat persaingan. Kedua,
garansi kadangkala membantu terciptanya bisnis-bisnis tambahan. Misalnya, garansi
dapat terus dipergunakan jika barang yang djiamin mendapatkan servise berkala yang
rutin. Oleh karena itu, agar garansi yang di berikan tetap berfungsi, pelanggan harus
terus berhubungan dengan perusahan untuk melakukan sevise berkala. Ketiga, suatu
garansi yang diberikan dengan jelas dapat membatasi tanggung jawab perusahaan jika
produk yang dijamin gagal memenuhi harapan pembelinya.

Desain kebijaksn garansi mencuatkan suatu pertanyaan maanjerial : haruskah suatu


garansi standar diberikan sama di seluruh dunia, atau haruskah garansi disesuaikan
dengan kondisi suatu Negara atau wilayah? Misalnya, untuk sebagian besar mainan
elektronik, produsen di amerika serikat memberikan garansi satu tahun. Apakah
garansi satu tahun tersebut juga harus disediakan bagian mainan yang dijual di luar
amerika serikat adalah pertanyaan yang harus diselidiki jawabannya.

b. Servis

Servis meliputi tawaran pemeliharaan produk asli melalui pemeriksaan rutin,


penyesuaian, dan sebagainya. Sebagian besar produk industri dan sebagian barang
konsumsi yang tahan lama membutuhkan pemeriksaan berkala. Penyediaan service
dalam skala internasional dianggap penting untuk dual hal. Pertama, servise harus
disediakan agar sesuai dengan kebijakan garansi yang ditetapkan. Misalnya, jika suatu
perlengkapan mendapatkan garansi satu tahun untuk suku cadang dan fungsi tertentu,
produsen harus membuat suatu langka rencana untuk memastikan bahwa apa yang
dijanjikan dalam garansi tersebut dpaat dipenuhi dengan baik, dengan menyediakan
fasilitas ervise yang sesuai. Kedua, sevise dapat menjadi alat promosi. Ketika suatu
produk karena sifat-sifat dasarnya, membutuhkan layanan sevise berkala pasca
penjualan, perusahaan yang menyediakan pelayanan sevise tersebut memliki
keunggulan atas pesaing yang tidak memberikan layanan sevise serupa. Serivse bagi
pelanggan internasional tidak mendapatkan perhatian yang sama besar dari
perusahaan amerika seperti yang diberikan pada sevise pelanggan domestic. Biasanya
eksportir amerika mendelegasikan tanggung jawab servis pada pihak ketiga seperti
importer. Konseskuensinya, kebutuhan servise pelanggan luar negeri sering dijalankan
dengan tidak efektif.

Dalam merumuskan kebijakan sevise, dibutuhkan pengukuran yang objektif terhadap


kebutuhan yang muncul. Kebutuhan disetiap Negara berbeda-beda, tergantung pada
faktor-faktor seperti intensitas penggunaan, kondisi iklim, dan kemampuan teknis
pengguna produk. Misalnya, tingginya biaya tenaga kerja di amerika menyiratkan
bahwa mesin-mesin perkakaks di amerika pasti digunakan jauh lebih intensif dari
pada di jepang. Di daerah yang beriklim ekstrem, suatu produk cenderung
membutuhkan pemeliharaan yang lebih seksama. Disamping itu, jika pengguna suatu
produk tertentu hanya memiliki keahlian sekedarnya, kebutuhan sevise akan
meningkat drastis.

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Produk adalah suatu kumpulan ciri dan sifat yang dipadukan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan. Tujuan produk untuk setiap negara atau pasar harus didefinisikan
secara terpisah berdasarkan tujuan perusahaan secara keseluruhan di satu sisi, dan pada
kepentingan pemerintah negara tuaan rumah disisi yang lain. Keputusan perencanaan
produk baik yang segera dilaksanakan maupun yang strategis didasarkan pada tujuan
produk.

Desain produk adalah suatu isu strategis yang penting. Suatu perusahaan dapat
menawarkan baik suatu produk standarke seluruh dunia maupun produk yang diadaptasi
sesuai persyaratan setempat. Agar dapat beroperasi dengan sukses di luar negeri, tinjauan
secara berkala terhadap lini produk yang dipasarkan sangat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Subash C. Jain. Manajemen Pemasaran Internasional – jilid 2.

Anda mungkin juga menyukai