Anda di halaman 1dari 10

MENGELOLA ECERAN, PERDANGANGAN BESAR, DAN LOGISTIK PASAR

ECERAN
Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang tercakup dalam penjualan barang atau jasa langsung
kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis.
Pengecer (retailer) atau toko eceran (retail store) adalah setiap usaha bisnis yang volume
penjualannya terutama berasal dari eceran.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir apakah itu produsen, pedagang
besar, atau pengecer melakukan eceran. Tidak masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual k
melalui orang, surat, telepon, atau mesin penjaja, atau internet) atau di mana dijual (di toko, di pinggir
jalan, atau di rumah konsumen).
Jenis-jenis pengecer
Jenis-jenis toko eceran melewati tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan yang dapat digambarkan
sebagai skill hidup eceran. Suatu jenis toko eceran muncul, menikmati masa masa pertumbuhan yang
makin cepat, mencapai kematangan, dan kemudian penurunan. Bentuk-bentuk eceran yang lebih tua
memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai kematangan, bentuk-bentuk eceran yang lebih
baru mencapai kematangan jauh lebih cepat.
Jenis-jenis pengecer utama:
a. Toko barang khusus (specialty store) : lini produk yang sempit.
b. Toko serba ada (departement store) : beberapa lini produk.
c. Pasar swalayan (supermarket) : usaga yang relatif besar, berbiaya rendah, bermain rendah,
bervolume tinggi, swalayan, yang dirancang untuk melayani semua kebutuhan untuk
makanan, saranan mencuci dan produk-produk keluarga, jewel, food emporium.
d. Toko konveniens (convenience store) : toko yang relatif kecil dan terletak dekat daerah
pemukiman, dibuka berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu, dan menjual lini terbatas
produk-produk sehari-hari dengan tingkat perputaran yang tinggi dan harga yang sedikit lebih
tinggi.
e. Toko diskon (discount store) : barang dagangan standar yang dijual dengan harga yang lebih
murah, dengan marjin yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi.
f. Pengecer potongan harga (off-price retailer) : barang dagangan yang dibeli di bawah harga
pedagang besar biasa dan dijual di bawah harga eceran.
g. Toko besar (super store) : ruang penjualan besar yang ditujukan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan konsumen untuk jenis produk makanan dan barang-barang rumah tangga yang di
beli rutin, ditambah dengan layanan.
h. Ruang pameran katalog : pilihan yang sangat banyak akan barang-barang berharga tinggi,
mengalami perputaran cepat, dan bermerek yang dijual melalui katalog dengan harga diskon.
Tingkat layanan
Hipotesis roda-eceran (wheel of retailing) menjelaskan salah satu alasan mengapa muncul jenis-jenis
toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya meningkatkan layanannya dan menaikkan
harganya untuk menutupi biaya. Pengecer dapat memosisikan diri dalam menawarkan salah satu dari
empat tingkat layanan:
1. Swalayan (self service) – swalayan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan
bersedia melakukan proses menemukan-membandingkan-memilih sendiri guna menghemat
uang.
2. Swapilih (self selection) – pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat
meminta bantuan.
3. Layanan terbatas (limited service) – pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja, dan
pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan.
4. Layanan lengkap (full service) – wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses
menemukan-menbandingkan-memilih tersebut.
Dengan menggabungkan berbagai tingkat layanan yang berbeda-beda ini dengan berbagai jenis
produk yang berbeda. Terdapat empat strategi permosisian besar yang tersedia bagi pengecer:
1. Bloomingdale's - toko-toko yang menampilkan produk yang sangat beragam dan bernilai
tambah tinggi.
2. Tiffany – toko-toko yang menampilkan keragaman produk yang sempit dan bernilai tambah
tinggi.
3. Sunglass hut – toko yang menampilkan lini yang empit dan bernilai tambah rendah.
4. Wal-mart – toko yang menampilkan lini yang luas dan bernilai tambah rendah.
Eceran non-toko terbagi menjadi empat kategori utama:
1. Penjualan langsung, disebut penjualan multi-tingkat, pemasaran jaringan adalah industri
senilai $9 miliar, dengan lebih dari 600 perusahaan yang melakukan penjualan dari rumah ke
rumah atau melalui pesta penjualan di rumah.
2. Pemasaran langsung, berakar dalam pemasaran surat langsung dan katalog, pemasaran
tersebut mencakup telemarketing, pemasaran tanggapan langsung televisi, dan belanja
elektronik.
3. Penjajaan otomatis, digunakan untuk berbagai macam dagangan, termasuk barang-barang
impuls, seperti rokok, minuman ringan, kopi, surat kabar, majalah, dan produk-produk lain
seperti kaus kaki, kosmetik, makanan hangat, buku bersampul tipis. Mesin-mesin penjaja
(vending machine) ditemukan di pabrik, kantor, toko eceran besar, pompa bensin, hotel,
restoran, dan banyak tempat lain.
4. Jasa pembelian, adalah pengecer tanpa toko yang melayani pelanggan khusus biasanya
karyawan organisasi-organisasi besar yang berhak membeli dari daftar pengecer yang telat
sepakat untuk memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
Jenis-jenis utama organisasi eceran
a. Toko jaringan corporat (corporate chain store) : dua gerai atau lebih yang biasanya
dimiliki dan dikendalikan dengan melakukan pembelian dan perdagangan terpusat, dan
menjual lini dagangan yang mirip.
b. Jaringan sukarela (voluntary chain) : kelompok pengecer independen yang disponsori
pedagang besar yang melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum.
c. Koperasi pengecer (retailer cooperative) : pengecer independen yang membentuk
organisasi pembelian pusat dan melakukan kegiatan promosi bersama.
d. Koperasi konsumen (consumer cooperative) :perusahaan eceran yang dimiliki
pelanggannya.
e. Organisasi waralaba (franchise organization) : perhimpunan berdasarkan kontrak antara
pemberi waralaba dan pemegang waralaba, yang popular dalam sejumlah produk dan bidang
jasa.
f. Konglomerat perdagangan (Merchandising conglomerate) : perusahaan berbentuk bebas
yang menggabungkan beberapa lini eceran yang berbeda-beda dan terbentuk di bawah
kepemilikan yang terpusat, bersama suatu penggabungan distribusi dan manajemen.

Keputusan pemasaran
a. Pasar sasaran, keputusan terpenting pengecer berkaitan dengan pasar sasaran. Sebelum pasar
sasaran ini didefinisikan dan dikenali profilnya, pengecer tersebut tidak mungkin mengambil
keputusan yang konsisten mengenai keragaman produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan,
harga, dan tingkat layanan.
b. Keragaman produk dan perolehan produk, keragaman produk pengecer harus sesuai
dengan harapan belanja dari pasar sasarannya. Pengecer tersebut harus memutuskan keluasan
dan kedalaman keragaman produk.
c. Pengadaan, setelah memastikan strategi keragaman produk, pengecer tersebut harus
memastikan sumber, kebijakan, praktik perolehannya.
d. Layanan dan atmosfer toko, bauran layanan (service mix) merupakan alat kunci yang
mendiferensiasi suatu toko dari yang lain. Pengecer juga harus mengambil keputusan
mengenai bauran layanan (service mix) untuk ditawarkan kepada pelanggan:
o Layanan pra-pembelian mencakup penerimaan telepon dan pesanan pos, iklan,
pajangan etalase dan interior, kamar pas, jam buka toko, peragaan busana, tukar
tambah.
o Layanan purna pembelian mencakup pengiriman dan penyerahan, pembungkusan
hadiah, penyesuaian dan pengembalian barang, pengubahan dan penyesuaian,
pemasangan, pengukiran.
o Layanan tambahan mencakup informasi umum, pencairan cek, tempat parkir,
restoran, perbaikan, pendekorasian interior, kredit, kamar belakang, layanan
penjagaan bayi.
e. Kegiatan dan pengalaman toko, pertumbuhan e-commerce telah mendorong pengecer fisik
tradisional untuk memberikan tanggapannya. Selain keuntungan alamiah mereka, seperti
produk-produk yang dapat secara aktual dilihat, disentuh, dan dicoba para pembelanja,
layanan pelanggan yang nyata dan tidak ada keterlambatan penyerahan barang bagi
pembelian berukuran kecil atau sedang, mereka juga memberikan pengalaman belanja seperti
kemampuan untuk bisa dibedakan karena barangnya langsung dilihat.
f. Keputusan harga, harga adalah faktor pemosisian utama dan harus diputuskan dalam
kaitannya dengan pasar sasaran, bauran keragaman produk dan layanan, dan pesaingnya.
Semua pengecer ingin mencapai volume yang tinggi dan margin kotor yang tinggi. Mereka
menyukai perputaran barang x laba yang tinggi, tetapi biasanya keduanya tidak berjalan
seiring. Kebanyakan pengecer digolongkan ke dalam kelompok mark up tinggi dengan
volume yang lebih rendah atau kelompok mark up rendah dengan volume yang lebih tinggi.
g. Keputusan komunikasi, pengecer menggunakan berbagai macam alat komunikasi untuk
menghasilkan lalu-lintas pengunjung dan pembelian. Mereka memasang iklan, mengadakan
obral khusus, menerbitkan kupon potongan harga, dan menjalankan program hadiah untuk
orang yang sering berbelanja, sampel makanan di toko, dan kupon di rak atau di kasir.
Masing-masing pengecer harus menggunakan alat promosi yang dapat mendukung dan
memperkuat pemosisian citranya. Toko-toko mewah akan memasang iklan-iklan yang
menarik sehalaman penuh di majalah-majalah seperti vogue, vanity fair, atau esquire.
h. Keputusan tempat, pengecer sudah terbiasa mengatakan bahwa ketiga kunci keberhasilan
adalah “lokasi, lokasi, dan lokasi”. Umumnya pelanggan memilih bank dan pompa bensin
terdekat. Jaringan toko serba ada, perusahaan-perusahaan minyak, dan pemberi waralaba
makanan cepat saji melakukan tindakan yang sangat hati-hati dalam memilih lokasi. Masalah
tersebut dirinci lagi menjadi pemilihan wilayah suatu negara sebagai tempat untuk membuka
gerai, lalu memilih kota tertentu, dan kemudian tempat tertentu.
Kecenderungan dalam eceran
Perkembangan utama yang perlu diperhitungkan pengecer dan produsen salam merencanakan strategi
bersaing.
o Bentuk dan kombinasi eceran baru, beberapa toko swalayan menampung cabang-cabang
bank. Toko-toko buku menampilkan kedai kopi. Pompa bensin berisi toko-toko makanan.
Para pengecer juga melakukan eksperimen dengan toko-toko yang dibuka dalam waktu
terbatas (limited-time-only) yang disebut “pop ups” yang memungkinkan pengecer
mempromosikan mereka, menjangkau pembelanja musiman selama beberapa minggu dalam
wilayah-wilayah yang ribut dan menciptakan dengungan.
o Pertumbuhan persaingan antar jenis, berbagai jenis toko yang berbeda toko diskon, ruang
pameran katalog, toko serba ada semuanya bersaing untuk mendapatkan konsumen yang
sama dengan menjual jenis barang dagangan yang sama.
o Persaingan antara eceran yang berbasis toko dan yang berbasis non-toko, sekarang
konsumen menerima tawaran penjualan melalui surat langsung dan katalog serta melalui
televisi, komputer, dan telepon. Pengecer berbasis non-toko ini merebut bisnis dari pengecer
berbasis toko. Beberapa pengecer berbasis toko semula melihat eceran online sebagai
ancaman pasti.
o Pertumbuhan pengecer-pengecer raksasa, melalui sistem informasi, sistem logistik, dan
saya belinya yang lebih unggul, pengecer-pengecer raksasa mampu memberikan layanan yang
baik dan volume produk yang sangat besar dengan harga yang menarik kepada konsumen
yang sangat banyak. Mereka menyingkirkan produsen-produsen yang lebih kecil yang tidak
dapat memberikan jumlah yang mencukupi dan bahkan memerintahkan produser-produsen
terkuat tentang apa yang harus dihasilkan, bagaimana menetapkan harga dan berpromosi,
kapan dan bagaimana melakukan pengiriman, dan bahkan bagaimana meningkatkan produksi
dan manajemen.
o Kemerosotan pengecer pasar menengah, semakin lama, pasar eceran dapat dicirikan
sebagai gelas perhitung jam atau sebagai berbentuk tulang anjing. Pertumbuhan tampaknya
menjadi terpusat pada puncak atau pada bagian dasar.
o Investasi yang makin tumbuh dalam teknologi, pengecer menggunakan komputer untuk
menghasilkan perkiraan yang lebih baik, mengontrol biaya persediaan, melakukan pemesanan
secara elektronik dari pemasok, mengirimkan e-mail antara toko-toko, dan bahkan melakukan
penjualan kepada pelanggan di toko.
o Kehadiran global pengecer-pengecer utama, pengecer-pengecer dengan format yang unik
dan pemosisian merek yang kuat makin banyak muncul di negara-negara lain. Pengecer AS
seperti McDonald's, The Limited, GAP, dan Toys “R” Us telah menjadi sangat menonjol di
seluruh dunia.
LABEL PRIVAT
Merek label privat juga disebut pengecer, toko, rumah, atau distributor merek merupakan merek yang
dikembangkan oleh pengecer dan grosir.
Sesungguhnya merek privat itu cepat mengajak naik dengan cara yang membuat produsen merek-
merek ternama menjadi takut. Perhatikan yang berikut ini:
o Makanan anjing Ol'Roy milik Wal-Mart telah mengungguli merek Purina yang disegani milik
Nestle sebagai makanan anjing yang paling laris.
o Satu dari dua kipas plafon yang dijual di Amerika Serikat berasal dari Home Depot san
kebanyakan kipas itu merupakan mereknya sendiri, Hampton Bay.
o Laporan konsumen memperingatkan es krim coklat supermarket Winn-Dixie mengungguli
merek Breyer's
o Raksasa grosir kroger memproduksi secara besar-besaran 4.300 makanan dan minuman
labelnya sendiri dari 41 pabrik yang dimilikinya dan dioperasikannya sendiri.
Merek Rumah
Mengapa perantara bersusah-susah mensponsori merek mereka sendiri? Pertama, karena memang
lebih menguntungkan. Para perantara mencari produsen dengan kapasitas berlebihan yang akan
memproduksi label privat dengan biaya rendah. Biaya lain, seperti riset dan pengembangan, iklan,
promosi penjualan, dan distribusi fisik juga jauh lebih rendah. Ini berarti bahwa pemilik merek privat
dapat mengaku harga lebih rendah dan menghasilkan margin laba lebih tinggi. Kedua, pengecer
mengembangkan merek toko eksklusif untuk membedakan diri mereka sendiri dari pesaing. Banyak
konsumen mengembangkan kesukaan mereka pada merek toko dalam kategori tertentu.
Ancaman label privat
Para produsen telah bersaksi terhadap ancaman label privat, sebagian dengan mengeluarkan banyak
uang untuk iklan dan promosi yang diarahkan pada konsumen guna mempertahankan kesukaan yang
kuat terhadap merek. Pada saat yang sama, distributor massal menekan para produsen menyisihkan
lebih banyak uang promosi untuk transaksi perdagangan jika mereka menginginkan ruang ranjang
memadai. Begitu produsen mulai menyerah, tidak banyak yang mereka keluarkan untuk iklan dan
promosi konsumen, dan kepemimpinan merek mereka berspiral ke bawah. Ini merupakan dilema
produsen merek nasional.
Untuk mempertahankan kekuatan mereka, pemasar merek terkemuka harus melakukan investasi yang
besar dan terus menerus dalam litbang untuk membawa keluar merek baru, perluasan merek, fitur dan
perbaikan mutu. Mereka harus menunjang satu program iklan yang “menarik” untuk mempertahankan
pengakuan dan kesukaan konsumen yang besar terhadap merek. Mereka harus menemukan cara
bermitra dengan distributor massa yang besar untuk bersama-sama mencari strategi logistik yang
ekonomis dan bersaing yang menghasilkan penghematan.

PERDAGANGAN BESAR
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada
orang-orang yang membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis. Perdagangan besar
tidak mencakup produsen dan petani karena keduanya terutama terlibat dalam produksi, dan juga
tidak mencakup pengecer. Pedagang besar atau disebut juga distributor berbeda dari pengecer dam
beberapa hal.
1. Pedagang besar memberikan perhatian yang lebih sedikit pada promosi, atmosfer, dan lokasi
karena mereka berhadapan dengan pelanggan bisnis, bukan konsumen akhir.
2. Transaksi perdagangan besar biasanya lebih besar daripada transaksi eceran, dan pedagang
besar biasanya menjangkau daerah perdagangan yang lebih luas daripada pengecer.
3. Pemerintah berhubungan dengan pedagang besar dan pengecer dengan cara yang berbeda
salam hal peraturan hukum dan pajak.
Pada umumnya, pedagang besar digunakan jika mereka lebih efisien dalam melaksanakan satu atau
beberapa fungsi berikut:
o Penjualan dan promosi.
o Pembelian dan penyediaan produk yang beragam.
o Memecah-mecah jumlah yang sangat besar.
o Pergudangan.
o Pengangkutan.
o Pembiayaan.
o Penanggung risiko.
o Informasi pasar.
o Jasa manajemen dan konsultasi.

Pertumbuhan dan jenis perdagangan besar


Perdagangan besar telah berkembang di Amerika Serikat dalam beberapa tahun belakangan ini.
Sejumlah faktor menjelaskannya: pertumbuhan pabrik-pabrik yang lebih besar yang terletak agak jauh
dari pembeli-pembeli utama, produksi sebelum pesanan, bukan sebagai tanggapan atas pesanan
khusus, kebaikan jumlah produsen perantara dan pemakai dan kebutuhan yang meningkat untuk
menyesuaikan produk dengan pengguna perantara dan pemakai akhir dari segi kuantitas, kemasan,
dan bentuk.
Keputusan pemasaran pedagang besar
Distributor-pedagang besar telah menghadapi tekanan yang makin meningkat dan sumber-sumber
persaingan baru, pelanggan yang banyak menuntut, teknologi baru, dan program pembelian yang
lebih langsung oleh bagian pembelian industri, institusi, dan eceran besar. Mereka juga harus
memperbaiki keputusan-keputusan strategis mereka mengenai:

 Pasar sasaran
 Keragaman produk dan layanan
 Keputusan harga
 Keputusan promosi
 Keputusan tempat
Kecenderungan dalam perdagangan besar.
Produsen selalu mempunyai pilihan untuk tidak menggunakan pedagang besar atau mengganti
pedagang besar yang tidak efisien dengan yang lebih baik. Keluhan-keluhan utama produsen terhadap
pedagang besar adalah sebagai berikut:

 Mereka tidak mempromosikan lini produk produsen secara agresif, dan bertindak lebih
sebagai penerima pesanan.
 Mereka tidak mempunyai cukup banyak persediaan dan karena itu tidak sanggup memenuhi
pesanan pelanggan dengan cukup cepat.
 Mereka tidak memberikan informasi terbaru tentang pasar, pelanggan, dan pesaing kepada
produsen tersebut.
 Mereka tidak menarik manajer-manajer kaliber tinggi dan menurunkan biayanya, dan.
 Mereka mengenakan biaya yang terlalu tinggi atas layanan mereka.
LOGISTIK PASAR
Distribusi fisik dimulai di pabrik. Manajer memilih beberapa gudang (titik persediaan) dan
perusahaan angkutan yang akan mengirimkan barang tersebut ke tujuan akhir pada waktu yang
diinginkan atau dengan biaya total terendah. Distribusi fisik telah dikembangkan menjadi konsep
manajemen rantai penawaran (SCM-supply chain management) yang lebih luas. Manajemen rantai
penawaran dimulai sebelum distribusi fisik. Manajemen tersebut meliputi pembelian masukan yang
tepat (bahan mentah, komponen, dan peralatan modal), mengubahnya dengan efisien menjadi produk
jadi, dan mengirimkannya ke tujuan akhir.
Logistik pasar mencakup perencanaan infrastruktur guna memenuhi permintaan, kemudian
mengimplementasikan dan mengontrol aliran fisik bahan dan barang-barang jadi dari titik asalnya ke
titik penggunaan, untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas laba.
Sistem logistik terintegrasi
Sistem logistik terintegrasi yang melibatkan manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi
fisik, yang didukung teknologi informasi. Sistem informasi memegang peran yang sangat penting
dalam mengelola logistik pasar, khususnya komputer, tempat-tempat penjualan, bar code produk yang
seragam, penelusuran satelit, pertukaran data elektronik dan transfer dana elektronik. Semua
perkembangan ini telah mempersingkat waktu siklus pemesanan, mengurangi tenaga kerja
administrasi, mengurangi tingkat kesalahan dalam dokumen, dan memberikan pengendalian operasi
yang makin baik.
Tujuan logistik pasar
Banyak perusahaan menyebutkan tujuan logistik pasarnya adalah “mengirimkan barang yang tepat ke
tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah”. Sayangnya, tujuan ini hanya
memberikan sedikit panduan praktis. Tidak satu pun sistem dapat sekaligus memaksimalkan layanan
pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi. Layanan pelanggan yang maksimum menyiratkan
persediaan yang besar, transportasi yang sangat mahal, dan gudang yang banyak, yang semuanya
menaikkan biaya logistik pasar.
Mengingat tujuan-tujuan logistik pasar tersebut, perusahaan harus merancang sistem yang akan
meminimalkan biaya untuk mencapai tujuan tersebut. Masing-masing sistem logistik pasar yang
memungkinkan akan mengakibatkan biaya berikut:
M = T + FW + VW + S
Di mana:
M = total biaya logistik pasar untuk sistem yang diusulkan
T = total biaya pengangkutan untuk sistem yang diusulkan
FW = total biaya tetap penggudangan untuk sistem yang diusulkan
VW = total biaya tidak tetap penggudangan (termasuk persediaan) untuk sistem yang diusulkan
S = total biaya kehilangan penjualan karena penundaan pengiriman rata-rata karena sistem yang
diusulkan.
Untuk memilih sistem logistik pasar perlu dilakukan penelitian biaya total (M) yang terkait dengan
sistem yang berbeda-beda yang telah diusulkan dan memilih sistem yang meminimalkan biaya
tersebut. Jika sulit mengukur S, perusahaan tersebut seharusnya bertekad meminimalkan T + FW +
VW untuk tingkat sasaran layanan.
Keputusan logistik pasar

 Pemrosesan pesanan, sebagian besar perusahaan dewasa ini mencoba memperpendek siklus
pesanan hingga pembayaran yaitu, waktu yang terlewatkan antara penerimaan pesanan,
pengiriman, dan pembayaran. Siklus ini mencakup banyak tahap, yang meliputi pengiriman
pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit pelanggan, penjadwalan
persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan faktur, dan penerimaan pembayaran. Makin
lama waktu dibutuhkan siklus ini, makin rendah kepuasan pelanggan dan makin rendah laba
perusahaan tersebut.
 Penggudangan, setiap perusahaan harus menyimpan barang jadi hingga produk tersebut
terjual, karena siklus produksi dan konsumsi jarang bersesuaian. Fungsi penyimpanan
membantu mengatasi perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan pasar.
Perusahaan tersebut harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan persediaan. Perusahaan-
perusahaan barang kemasan konsumen sudah mengurangi jumlah lokasi penyimpanannya dari
10-15 menjadi kira-kira 5-7, dan distributor farmasi dan medis telah menurunkan lokasi
penyimpanannya dari 90 menjadi sekitar 45. Di satu pihak, lebih banyak lokasi penyimpanan
berarti barang dapat dikirimkan lebih kepada pelanggan, tetapi itu juga berarti biaya
penggudangan dan persediaan yang lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya peningkatan
penggudangan dan persediaan, perusahaan tersebut mungkin akan memusatkan persediaannya
di satu tempat dan menggunakan transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.
 Persediaan, tingkat persediaan melambangkan biaya besar. Wiraniaga tentu akan
menginginkan perusahaannya menyimpan cukup banyak persediaan untuk memenuhi semua
pesanan pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak akan efektif dalam biaya. Biaya
persediaan naik dengan sangat tajam apabila tingkat layanan pelanggan mendekati 100
persen. Manajemen perlu mengetahui berapa banyak penjualan dan laba meningkat sebagai
akibat dari penyimpanan persediaan yang lebih besar dan juga janji waktu pemenuhan
pesanan yang lebih cepat, dan kemudian mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan persediaan mencakup pengetahuan tentang kapan harus memesan dan
berapa banyak harus di pesan. Ketika persediaan makin berkurang manajemen harus
mengetahui pada tingkat persediaan berapa harus melakukan pemesanan ulang. Tingkat
persediaan ini disebut titik pemesanan (pemesanan ulang). Biaya pemrosesan pesanan untuk
produsen terdiri atas biaya penyiapan dan biaya pelaksanaan (biaya operasional ketika
produksi berjalan) untuk jenis produk tersebut. Biaya pemrosesan pesanan harus
dibandingkan dengan biaya penyimpanan persediaan. Makin besar persediaan rata-rata yang
disimpan, makin tinggi biaya penyimpanan persediaannya.
Menentukan jumlah pesanan optimal
Gambar diatas menunjukkan bahwa biaya pemrosesan pesanan per unit menurun sejalan
dengan jumlah unit yang dipesan karena biaya pesanan tersebut akan disebar pada lebih
banyak unit. Biaya penyimpanan persediaan per unit meningkat sejalan dengan jumlah unit
yang dipesan karena masing-masing unit akan berada lebih lama dalam persediaan. Kurva
kedua biaya tersebut dijumlahkan secara vertikal menjadi kurva biaya total. Titik terendah
pada kurva biaya total diperkirakan turun pada sumbu horizontal untuk memperoleh jumlah
pesanan yang optimal.

 Pengangkutan, penasaran perlu memberi perhatian pada keputusan pengangkutan. Pilihan-


pilihan pengangkutan akan memengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat
waktu, dan kondisi barang pada saat tiba, yang semuanya memengaruhi kepuasan pelanggan.
Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan tersebut
dapat memilih di antara lima cara pengangkutan: kereta api, pesawat udara, truk, kapal laut,
dan saluran pipa. Pengirim mempertimbangkan kriteria-kriteria sepeti kecepatan, frekuensi,
keandalan, kemampuan, ketersediaan, kemudahan pelacakan, dan biaya. Kontainerisasi
adalah memasukkan barang tersebut ke dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan
antara dua cara pengangkutan.
Dalam menentukan cara pengangkutan, pengirim dapat memilih di antara angkutan pribadi,
kontrak, dan umum. Jika pengirim tersebut memiliki armada teruk atau armada udaranya
sendiri, pengirim tersebut menjadi angkutan pribadi (private carrier). Angkutan kontrak
(contract carrier) adalah organisasi independen yang menjual jasa pengangkutan kepada
orang-orang lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum (common carrier) memberikan jasa
antara tempat-tempat yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi
semua pengirim dengan tarif yang standar.

Anda mungkin juga menyukai