Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KEUANGAN II

“Sumber Pendanaan Jangka Panjang”

Dosen Pengampu :

I Ketut Yudana Adi, SE., MM

Oleh:

Putu Ayu Cindy Pramitha Putri (20182413024)

Ni Kadek Ayu Mirta Yuliantini (20182413026)

Kadek Indah Wahyuni (20182413030)

Gusti Ayu Made Karmila (20182413031)

Ni Made Suarjani (20182413039)

Ni Made Sukma Cahyani (20182413040)

UNIVERSITAS TRIATMA MULYA

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

BADUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Sumber Pendanaan Jangka Panjang”

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen
Keuangan II Tahun 2020. Makalah ini berisikan tentang informasi  atau yang lebih khususnya
membahas Tentang Pendanaan Jangka Panjang..

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua,kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Denpasar, 30 Januari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2.      Rumusan Masalah.................................................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Pendanaan Jangka Panjang....................................................................................5


2.2    Jenis-Jenis Sumber Pendanaan Jangka Panjang.......................................................................5

BAB III : PENUTUP

3.1.    Kesimpulan.............................................................................................................................11
3.2.    Saran.......................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaanseperti
misalnya long-term debt, saham preferen dan saham biasa. Hutang jangka panjang inidapat diperoleh
melalui pinjaman di bank atau dengan cara menjual obligasi.

Obligasi dan saham preferen merupakan jenis pendanaan dengan beban tetap atau fixed
income securities. Keduanya memberikan pendapatan dengan jumlah yang tetap kepada
pemiliknya.Sementara itu perusahaan dapat pula memperoleh dana jangka panjang dengan menjual
sahambiasa atau go public. Saham biasa merupakan surat berharga dengan penghasilan tidak tetap
atau variable income security karena pemegang saham biasa hanya akan memperoleh pendapatan
apabila perusahaan mendapatkan laba dan membagikannya sebagai dividen. Besar kecilnya dividen
sangat tergantung atas laba yang diperoleh dan dividen payout ratio.

Saham biasa juga berbeda dengan obligasi dan saham preferen dalam harga pasar, di mana
harga saham biasa cenderung berfluktuasi sementara obligasi dan saham preferen relative lebil stabil.
Dari pihak perusahaan, penggunaan obligasi dan saham preferen memberikan manfaatberupa
perlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga dan dividen untuksaham preferen
yang kumulatif merupakan pengurang pajak.

Dilihat dari segi kepemilikannya,pemegang obligasi disebut juga sebagai kreditur sedangkan
pemegang saham biasa maupunsaham preferen disebut juga sebagai pemilik perusahaan. Konsekuensi
lain penggunaan obligasi ini adalah bahwa ketidakmampuan membayar bungadapat mengakibatkan
kebangkrutan sedangkan ketidakmampuan membayar dividen tidakberakibat apa-apa.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu pendanaan jangka panjang ?

2. Apa saja jenis-jenis sumber pendaan jangka panjang ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu pendanaan jangka panjang

2. Untuk mengetahui jenis-jenis jangka panjang


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendanaan Jangka Panjang

Sumber dana paling akhir dari rangkaian sumber dana perusahaan  adalah sumber dana jangka
panjang. Manajer keuangan memilih menggunakan pendanaan jangka panjang umumnya karena
perusahaan akan melakukan ekspansi usaha yang masif dalam skala perusahaan tersebut. Strategis
bagi perusahaan. Walaupun banyak alasan alasan lain yang selain itu. Yang memerlukan pendanaan
dalam jumlah yang cenderung besar bagi perusahaan. Pendanaan Jangka Panjang merupakan
salahsatu jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif
lama dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainya dalam memenuhi kebutuhan
pembelanjaan perusahaan atau lebih dari satu tahun. Pendanaan jangka panjang seringkali digunakan
untuk mendanai aset-aset yang masa pakainya panjang, seperti tanah, mesin, pabrik atau proyek-
proyek konstruksi. Alasan manajemen keuangan perusahaan memerlukan pendanaan jangka
panjang adalah:

1. Kebutuhan dana dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk investasi perusahaan
2. Laba ditahan peruahaan tidak mencukupi atau tidak ada untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan perusahaan.

Misalnya sebuah perusahaan yang ingin melakukan pengembangan usaha seperti ingin
membeli aset tetap berupa tanah, mesin atau pembangunan pabrik baru akan memerlukan
tambahan dana segar dalam jumlah yang besar

2.2 Jenis-Jenis Pendanaan Jangka Panjang

Sumber dana jangka panjang bisa dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, pendanaan
jangka panjang yang diperoleh dari hutang dan yang kedua pendanaan diperoleh dari modal.
1. Sumber Dana dari Utang

Hutang jangka panjang adalah kewajiban untuk melunasi pinjaman tertentu dalam jangka waktu lebih
dari 1 tahun. Jangka waktu 1 tahun ini merupakan 1 periode akuntansi yang terhitung dari tanggal
pembuatan neraca hutang. Pembayaran jenis hutang ini dapat dilakukan dengan kas ataupun diganti
dengan aset tertentu. 

Pendanaan jangka panjang dari Hutang contohnya:

- Kredit Investasi
- Hipotik
- Obligasi 
A. Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang yang difasilitasi oleh
lembaga perbankan. Investasi jangka panjang adalah investasi yang mana daya yang dipakai akan
dijalankan terus dan dapat dicairkan apabila telah tiba jangka waktu tertentu paling cepat 1(satu)
tahun.
Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh perbankan sebagai kreditur dalam memutuskan
pengajuan kredit investasi diterima atau tidak.
1. Kelayakan investasi yang akan dijalankan
2. Arus kas investasi yang akan dijalankan
3. Jangka waktu peminjaman
4. Nominal pembayaran pinjaman disetiap periode
5. Tingkat bunga
6. Biaya tambahan atau denda jika telat bayar atau bayar lebih awal

Rata-rata syarat pengajuan kredit antar bank akan sama dan biasanya jangka waktu untuk
maksimal kredit mencapai 15 tahun dan untuk grace period akan selama 4 tahun. Untuk batasan kredit
mulai dari Rp 100 juta rupiah hingga 40 Milyar. Namun untuk kebijakan setiap bank dimungkinkan
berbeda bisa saja terjadi tergantung dengan kondisi setiap bank dimana kita mengajukan kredit
investasi tersebut.

Ada beberapa fasilitas dalam kredit investasi yaitu:

 Term Loan yang biasa dikenal dengan nama anuitas yang mana cara pembayarannya
dilakukan secara bertahap.
 Term Loan Grace Period atau TLG yang mana cara pembayaran hanya untuk bunga kreditnya
saja lalu untuk pokok kredit akan dibayarkan saat memasuki Grace Period.
 Term Loan Principal atau juga TLP yang mana pembayaran menggunakan sistem angsuran
yang jumlahnya setiap bulan selalu sama. Namun untuk besaran bunganya akan ditetapkan
berdasarkan besaran outstanding.

Untuk fasilitas kredit investasi ini memang cukup banyak peminatnya di Indonesia dan memang
sangat disarankan bagi pemilik usaha yang ingin mengembangkan usahanya agar bisa bertambah
besar. Hal ini  karena memang dilihat dari segi syarat dan fasilitas akan sangat menguntungkan.
Dengan sistem pembayaran yang mudah secara angsuran dan bisa diambil sesuai dengan kebutuhan
masing-masing bidang usaha debitur yang mengajukan permohonan kredit.

B. Hipotik
Hipotik merupakan pinjaman jangka panjang yang dijamin dengan aset tetap yang memerlukan
pembayaran secara berkala. Hipotik dapat diterbitkan untuk mendanai pembelian aset tetap,
pembelian pabrik atau peralatan-peralatan pabrik. Jika peminjam ternyata tidak mampu melunasi
hutang pada waktunya, pemberi pinjaman memiliki hak untuk menjual agunan tersebut yang
kemudian akan diperhitungkan dengan hutang. Biasanya hutang hipotik ini diambil ketika dana yang
dibutuhkan dapat dipinjam dari hanya satu sumber saja, misalnya dengan mengambil hutang
peminjam dari salah satu bank tertentu. Pengertian hipotik dikenal juga dengan 'klaim atas properti'.
Apabila peminjam tidak bisa melakukan pembayaran hipotik. Kreditur bisa menyita aset yang
dijadikan jaminan atas hipotik tersebut.
Bunga hipotik itu sendiri terdiri dari 2 macam yaitu
1. Hipotik Bunga Tetap
Dengan skema bunga tetap ini. Peminjam uang akan membayarkan pinjaman pokok dan bunga
sesuai yang telah disepakati. Bunga yang dibayarkan tingkat suku bunganya tetap. Tidak berubah-
ubah. Jadi semisal nanti kedepan suku bunga umum naik turun fluktuatif, Tingkat suku bunga utang
hipotik tidak akan berubah. Mungkin bulan depan tingkat suku bunga umum naik, maka suku bunga
hutang hipotik tidak ikut naik. Dan begitu pula sebaliknya. Apabila kedepan tingkat suku bunga
secara umum turun. Maka tingkat suku hipotik masih tetap.
2. Hipotik Bunga Mengambang
Mungkin ada istilah lain yang lebih tepat dan lebih umum. Maksudnya bunga mengambang
adalah. Besaran tingkat suku bunga yang dibayarkan dengan skema ini adalah tidak tetap alias
mengambang. Mengikuti tingkat suku bunga bank yang berlaku dipasaran. Mungkin pada bulan ini
tingkat suku bunga hipotik sebesar sekian persen. Namun pada periode berikutnya, angkanya bisa saja
berubah. Bisa turun dan juga bisa naik. Sesuai dengan tingkat suku bunga bank.

Objek Hipotik
Objek utang hipotik adalah aset tidak bergerak yang bisa dipindah-tangankan beserta seluruh
perlengkapan yang ada. Misalnya jaminan atas semua tanah yang berstatus hak milik. Hak guna usaha
dan hak guna bangunan, Seperti bangunan rumah, pabrik, gudang, hotel dan lain sebagainya.
Ciri khas dan sifat Hipotik berdasarkan KUH Perdata yaitu ;
A. Ciri khas hipotik berdasarkan KUH Perdata adalah sebagai berikut :

 Ondeelbar, adalah hipotik tidak bisa dibagi-bagikan karena hipotek berada diatas semua aset
yang menjadi objeknya. Artinya apabila sebagian hutang hipotik telah dibayar maka sebagian
hak hipotik tidak otomatis dihapus.
 Accecoir, adalah hipotik merupakan sebuah perjanjian tambahan. Perjanjian utamanya adalah
perjanjian hutang-piutang.
 Verhallsrech, Bingung cara membacanya? berhaalsrecht adalah hak mengenai pelunasan
hutang saja. Tidak mempunyai hak untuk memiliki benda yang dijaminkan. Tetapi apabila
diperjanjikan, kreditur bisa memiliki hak untuk menjual aset jaminan yang disepakatai atas
kekuasaan sendiri apabila debitur melakukan kelalaian..

B. Berdasarkan pada KUH Perdata, sifat yang dimiliki oleh hipotik dari apa yang ada pada hak
kebendaan biasanya seperti :

 Absolut, merupakan hak yang bisa dipertahankan terhadap segala tuntutan dari siapapun.
 Droit de Suite merupakan hak dimana hak tersebut mengikuti aset yang dijaminkan berada
ditangan siapa aset tersebut berada.
 Droit de Preference, adalah seseorang yang memiliki hak untuk didahulukan pembayaran
piutangnya diantara para pemberi hutang lainnya. Hak disini tidak dipengaruhi oleh situasi
pailit atau penyitaan yang dilakukan terhadap aset yang dijaminkan.

C. Obligasi
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa perusahaan meminjam uang uang dan
menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu yang panjang. Suatu perjanjian tertulis,
yang dinamakan indenture, menjelaskan ciri-ciri obligasi yang diterbitkan (misalnya, tanggal
pembayaran, harga penebusan bila penerbit memutuskan menebus kembali). Secara ringkas obligasi
adalah utang namun dalam bentuk sekuriti. Penerbit obligasi adalah peminjam atau debitur,
sedangkan pemegang obligasi adalah pemberi pinjaman atau kreditur dan kupon obligasi adalah
bunga pinjaman yang harus dibayar debitur pada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka
memungkinkan penerbit obligasi memperoleh pembiayaan investasi jangka panjang dengan sumber
dana dari luar perusahaan.

Adapun beberapa jenis-jenis obligasi atau macam macam obligasi, diantaranya:

A. Obligasi Dijamin dan Obligasi Tidak Dijamin


- Obligasi dijamin adalah jenis obligasi ini obligasi hipotik yakni obligasi yang penerbitannya
dijamin dengan jaminan tertentu misalnya real estate. Yang termasuk obligasi dijamin
diantaranya obligasi trust yang penerbitannya dijamin oleh saham atau obligasi perusahaan
lain.
- Obligasi tidak dijamin adalah jenis obligasi yang penerbitannya tidak dijamin dengan
jaminan. Obligasi ini sangat berisiko sehingga apabila suatu perusahaan yang menerbitkan
obligasi jenis ini akan memberikan tingkat bunga tinggi guna menarik minat calon investor.
B. Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat Ditebus
- Obligasi berjangka adalah suatu jenis obligasi yang memiliki jatuh tempo dalam satu tanggal.
- Obligasi serial adalah suatu jenis obligasi yang memiliki jatuh tempo secara serial atau
berangsur.
- Obligasi dapat ditebus adalah suatu jenis obligasi yang memberikan hak pada penerbitnya
untuk menebus dan menarik obligasi tersebut sebelum jatuh temponya.
C. Obligasi Konvertibel
- Obligasi konvertibel adalah sebuah obligasi yang dapat dikonversi dengan surat berharga lain
pada waktu setelah penerbitannya. Biasanya obligasi jenis ini dapat dikonversikan ke dalam
suatu saham.
D. Obligasi Terdaftar dan Atas Unjuk
- Obligasi terdaftar adalah jenis obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik.
- Obligasi atas unjuk adalah jenis obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya dan dapat
ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui penyerahan saja.

Risiko Obligasi

a. Gagal Bayar
Kegagalan emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu
yang telah ditetapkan atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang
ditetapkan dalam sebuah kontrak obligasi.

b. CapitalLoss
Capital loss adalah obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang
rendah dari harga belinya.

c. Capability
Capability adalah sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli
kembali obligasi yang telah dikeluarkan. Obligasi ini biasanya akan ditarik lagi pada
saat suku bunga akan menurun. Jadi pemegang obligasi yang memiliki persyaratan
capability berpotensi rugi, jika suku bunga menurun. Untuk mengompensasi kerugian,
biasanya emiten akan memberikan premium.

2. Sumber Dana dari Modal


Pendanaan jangka panjang dari modal adalah alternatif selain pendanaan yang dibiayai dari
utang. Jadi tidak akan ada bunga dalam skema pendanaan ini. Sumber dana dari modal bisa
berpengaruh pada strutur modal perusahaan.
Contoh sumber dana dari modal yaitu
1. Penerbitan Saham 
2. Laba Ditahan

A. Pengertian Penerbitan Saham

Penerbitan saham berarti mengajak orang lain "join" berbisnis dengan perusahaan.Jadi tidak ada
kewajiban perusahaan untuk melunasi dan membayar bunga seperti pendanaan dari utang. Salah satu
manfaat utama dari saham adalah dapat digunakan sebagai instrumen investasi, baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Mereka yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka pendek
biasanya hanya menginginkan capital gain dari selisih harga beli dan harga jual. Berbeda dengan
mereka yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka panjang, dimana mereka rutin membeli
saham atau menabung saham.

Sebagai instrumen investasi, saham dikategorikan sebagai investasi dengan high risk high return.
Artinya, bermain saham memiliki risiko yang tingi, tetapi di sisi lain juga mampu memberikan tingkat
keuntungan yang tinggi. Oleh sebab itu, investor harus pandai-pandai dalam memilih jenis
saham yang akan dibelinya, karena masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Berikut jenis-jenis saham berdasarkan hak penagihan (klaim).

 Saham biasa

Saham biasa atau common stock merupakan jenis saham yang umum diperdagangkan dalam pasal
modal. Jenis saham yang umum diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah go public. Saham
jenis ini memiliki high return dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Di saat perusahaan mampu
memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka pemegang saham jenis ini juga akan memperoleh
tingkat pengembalian berupa dividen yang nilainya tinggi pula.

Selain high return, saham biasa juga high risk. Di kala perusahaan tidak memperoleh laba, maka
pemegang saham biasa tidak akan menerima dividen. Tak hanya itu, di kala perusahaan mengalami
likuidasi atau kebangkrutan, maka pemegang saham jenis ini hanya akan menerima hak atas sisa aset
perusahaan paling akhir setelah perusahaan melunasi semua utang atau kewajibannya kepada pihak
lain. Risikonya, apabila aset perusahaan tidak tersisa, maka pemegang saham biasa tidak akan
memperoleh apapun. Artinya, pemegang saham jenis ini mengalami kerugian yang besar.

Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegangnya dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Artinya, pemegang saham jenis ini bisa memberikan usulan dalam RUPS. Meski
demikian, tanggung jawab terhadap pihak lain terbatas sesuai dengan proporsi saham yang
dimilikinya. Selain itu, jenis saham ini bisa dijual atau dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain.
Oleh sebab itu, pemegang saham biasa harus cermat dalam memantau perkembangan pasar modal.
Jika dirasa perusahaan tempatnya berinvestasi berisiko mengalami kerugian, maka ia dapat melepas
saham biasa yang dimilikinya dengan menjualnya kepada pihak lain untuk mengurangi risiko
kerugian.

 Saham preferen
Disebut juga sebagai preferred stock. Saham preferen merupakan gabungan dari saham biasa
dengan obligasi, karena menghasilkan pendapatan tetap. Adapun ciri dari saham jenis ini yaitu
terdapat klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, pembagian dividen tetap selama masa berlakunya
saham, dan memiliki hak tebus atau dapat ditukar dengan saham biasa. Jika ditinjau dari tingkat
keamanan berinvestasi, jenis saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa. Saham
preferen memiliki hak klaim atas aset perusahaan dan pembagian dividen lebih dulu di saat
perusahaan mengalami likuiditas. Namun dalam kondisi normal, di mana perusahaan mampu
memperoleh keuntungan, maka pembagian dividen kepada pemegang saham jenis ini dilakukan
setelah pemegang saham biasa. Selain itu, nilai dividen untuk saham preferen lebih rendah
dibandingkan dengan saham biasa. Kelemahan lain dari saham jenis preferen adalah sulit untuk
diperjualbelikan atau dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain.

Jadi, ada dua keuntungan yang bisa diperoleh oleh investor saham, yaitu;

1. Capital Gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual saham yang lebih
tinggi dari harga belinya. Setiap investor saham mendapatkan keuntungan sesuai dengan
besarnya saham yang dimiliki.
2. Dividen, yaitu keuntungan yang diperoleh dari pembagian dividen tunai suatu emiten. Ini
merupakan pendapatan tambahan yang diperoleh oleh investor bila membeli saham dari
emiten yang memiliki kinerja pendapatan yang bagus.

B. Pengertian Laba Ditahan


Laba Ditahan (Retained Earnings) merupakan istilah untuk laba yang tidak dibagi, maksudnya
adalah sebagian atau keseluruhan laba yang diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan oleh
perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen sendiri adalah pembagian pada
pemegang saham perusahaan yang sejajar dengan jumlah saham yang dimiliki.

Laba ditahan bisa dipengaruhi oleh laba atau rugi bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dan
pembagian dividen.

1. Laba atau Rugi Bersih


Laba bersih akan menambah jumlah laba ditahan perusahaan. Laba bersih disini adalah laba
bersih setelah dikurangi bunga dan pajak. Rugi bersih akan berefek sebaliknya, rugi akan mengurangi
jumlah saldo laba ditahan perusahaan. Laba atau rugi bersih akan manambah atau mengurangi laba
ditahan dengan melakukan tutup buku terhadap laba/rugi yang dihasilkan dengan jurnal penutup.Laba
rugi perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan dan beban. Pendapatan dan beban merupakan akun
periodik yang akan digunakan lagi diperiode berikutnya. Untuk itu saldo akun tersebut harus ditutup.
Pos pendapatan dan beban harus ditutup kedalam pos akun laba ditahan disetiap akhir periode.
Penutupan akun pendapatan dan beban ini akan berpengaruh terhadap laba ditahan perusahaan.
2. Pembagian Dividen
Dividen merupakan bagian laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Apakah dividen dibagikan atau tidak, semua tergantung dari kebijakan dividen perusahaan tersebut.
Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan ditentukan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS)
perusahaan. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa berbentuk dividen tunai atau dividen
saham. Pembagian dividen akan diambilkan dari laba ditahan perusahaan. Jadi ketika perusahaan
mengumumkan akan membagikan dividen, apapun bentuknya, laba ditahan pasti akan berkurang.

Apa Fungsi Laba Ditahan ?


Fungsi atau tujuan adanya laba ditahan dalam perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan perusahaan tersebut.

Laba ditahan bisa digunakan untuk:

1. Pengembangan Usaha

Laba yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan akan digunakan kembali untuk
mengembangkan bisnis perusahaan. Pengembangan bisnis bermacam macam bentuknya.
Mulai dari pembangunan pabrik baru, pembelian mesin baru, menambah land bank perusahaan,
mengakuisisi perusahaan supplier atau berinvestasi di pasar modal. Semua hal tersebut membutuhkan
dana yang besar. Dalam istilah umum sering disebut dengan capital expenditure (capex) atau
pengeluaran modal. Dengan adanya cadangan laba ditahan. Maka perusahaan bisa membiayai capital
expenditure tersebut dengan dananya sendiri tanpa harus melibatkan pihak dari luar perusahaan.
Seperti penambahan saham baru ataupun utang (penerbitan obligasi atau hipotik).

2. Pembayaran Utang

Fungsi atau kegunaan laba ditahan lainnya adalah untuk pembayaran utang perusahaan.
Khususnya utang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo.
Utang jangka panjang umumnya memiliki nominal yang besar. Apabila tidak segera dibayarkan,
maka ada risiko perusahaan akan dipailitkan oleh kreditur.
BAB III

PENUTUP

c.1 KESIMPULAN

Pendanaan jangka panjang adalah pendanaan lebih besar satu tahun Pendanaan Jangka Panjang
merupakan salahsatu jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu
yang relatif lama dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainya dalam memenuhi kebutuhan
pembelanjaan perusahaan. Bentuknya hutang jangka panjang (istilah „Loan”) yang dinegosiasi dari
lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi(bond). Adapu terdapat jenis-jenis Pendanaan
jangkaa panjang yakni;

a. (Kredit Investasi) Kredit investasi adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang
umumnya disediakan oleh kalangan perbankan selain kredit modal kerja (pendanaan jangka pendek )
yang selama ini kita kenal.

b. Hipotek adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang dalam bentuk hutang yang
biasanya harus disertai dengan agunan berupa aktiva tidak bergerak ( tanah, bangunan)

c.Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu. Oleh
karenanya kalau perusahaan bangkrut, pemegang obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum.

d.Saham satu efek yang pasar umumnya dijual di pasar modal (bursa efek) adalah saham adalah tanda
penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT).

3.2 SARAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah
ini
DAFTAR PUSTAKA

https://koinworks.com/blog/apa-yang-dimaksud-dengan-pinjaman-investasi-kredit-investasi/

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/sumber-dana-jangka-panjang.html?m=1

http://nichonotes.blogspot.com/2017/10/hipotik-adalah.html?m=1

https://www.pelajaran.co.id/2017/08/pengertian-manfaat-jenis-risiko-dan-contoh-
obligasi.html#manfaat-obligasi

http://ridwannugroho99.blogspot.com/2018/03/sumber-pendanaan-jangka-panjang-saham.html?m=1

https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-laba-ditahan-dan-faktor-yang-mempengaruhinya

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/investasi/pengertian-saham.html

http://nichonotes.blogspot.com/2018/01/laba-ditahan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai