Di Susun Oleh :
Kelompok 5
Kasus Gagal Bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosuryo pertama kali terkuak di
tahun 2020.Dimana dana publik yang tersimpan di KSP Indosurya Cipta tak bisa dicairkan.
Koperasi ini juga awalnya menjanjikan bunga yang tebilang tinggi, yakni 9 persen hingga 12
persen per tahun, Bunga tersebut, diketahui jauh di atas bunga deposito yang berkisar antara 5
persen hingga 7 persen pada periode yang sama. Kasus gagal bayar KSP Indosurya Cipta
kembali bergulir setelah Bareskrim menangkap dua petinggi KSP Indosurya akhir Februari
lalu. Koperasi Indosurya Cipta adalah koperasi simpan pinjam (KSP). Para anggota
menyimpan dananya dan kemudian menjadi peminjam.
Mestinya, bunga pinjaman KSP hanya sedikit di atas bunga simpanan, misalnya jika
bunga simpanan 3%, bunga pinjaman maksimal 5% setahun. Tapi, sejak didirikan di Jakarta,
tahun 2012, bunga simpanan diberikan sangat tinggi, bahkan 1,5 hingga 2 kali bunga deposito
bank. Padahal, ini bunga simpanan, bukan bunga pinjaman. Pada Februari 2020, sebagian
anggota KSP Indosurya tidak mendapatkan pencairan atas deposito mereka yang telah jatuh
tempo di koperasi tersebut, dengan jumlah mencapai sekitar Rp 14,6 triliun. Total anggota
koperasi ini sekitar 5.700 dan dana yang menjadi hak anggota terus meningkat, karena
koperasi tersebut menjanjikan imbalan bunga yang tinggi, yakni sekitar 9%-12%, jauh di atas
bunga deposito perbankan yang berkisar 5%-7% setahun.Kasus gagal bayar mulai terjadi
ketika anggota dengan dana besar menarik kembali dananya. Dengan rush yang cukup besar,
KSP Indosurya mengalami mismatch. Tagihan lebih besar dibandingkan dana kas yang
tersedia dan gagal bayar tidak terelakkan, sehingga fakta ini memicu gelombang penarikan
dana yang lebih besar.
C. Adapun Fakta-fakta mengenai Kasus KSP Indosurya yaitu:
Pernah disanksi Kemenkop UKM
Pada tahun 2018 silam, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) pernah
menjatuhkan sanksi kepada KSP Indosurya Cipta. KSP Indosurya Cipta saat itu masih belum
menyampaikan laporan keuangan dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2019. Adapun laporan
ini semestinya disampaikan pada kuartal I-2020. Usai kasus gagal bayar koperasi terbongkar
dan proses hukumnya bergulir, Kemenkop UKM kemudian meminta Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk memblokir segala upaya koperasi untuk
melakukan perubahan badan hukum.
Diketahui, dalam perkara dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan KSP
Indosurya Cipta, polisi telah menyatakan menerima 22 laporan masyarakat, baik di
Bareskrim maupun di Polda Metro Jaya.Laporan ini tersebar di sejumlah daerah. Lantas,
Bareskrim Polri mengambil alih perkara dimaksud. Kini, Bareskrim juga tengah melacak
lebih lanjut kalau ada nominal lain yang belum diketahui.
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta hingga kini masih
belum rampung, dan anggota koperasi ini menuntut pengembalian dana yang menjadi hak
mereka. Pengamat koperasi Suroto mengatakan, kasus gagal bayar berkedok koperasi itu
seperti fenomena gunung es, yang tidak terselesaikan secara tuntas. Pasalnya, sebelum
kasus KSP Indosurya pun ada pula kasus Koperasi Pandawa, Koperasi Langit Biru, hingga
Koperasi Cipaganti.
Kasus KSP Indosurya, Perburuan Harta untuk Pengembalian Dana Anggota Hingga ke Luar
Negeri (investor.id)
Indosurya (kospinindosurya.com)
Tersangka Kasus KSP Indosurya Kabur ke Luar Negeri, Diduga Pakai Paspor Palsu
(mediaindonesia.com)