Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB 7
RASIO KEUANGAN BANK
Dosen Pengampu: Rusliyawati S.E., M.Si., Ak

DI SUSUN OLEH :

Nama : Andrianto
NIM : B1031171019
Kelas : Akuntansi A/Reg A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan Bank
Pengertian Laporan Keuangan Bank adalah laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja
keuangan bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan bank
harus memenuhi syarat mutu dan kualitatif akuntansi perbankan. Sehingga tidak ada keraguan
dalam menggunakanya dan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi bagi
manajemen bank. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dari
pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen. Komponen laporan keuangan bank terdiri dari Neraca Bank, Laporan Laba rugi,
Laporan Likuiditas Aktiva Bank, Laporan Komitmen dan Kontingensi, Laporan Rasio
Keuangan, Laporan Aktiva Produktif.
Analisis yang digunakan dalam hal ini menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku. Rasio yang digunakan lebih bersifat kompleks daripada rasio-rasio yang
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan nonbank pada umumnya. Risiko yang dihadapi
bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan nonbank sehingga beberapa rasio dikhususkan
untuk memperhatikan rasio ini. Analisis kinerja keuangan bank dimulai dengan me-review data
laporan keuangan, menghitung, membandingkan atau mengukur, menginterpretasikan dan
memberi solusi. Perhitungan yang dilakukan untuk menganalisis kinerja keuangan bank dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik analisis, diantaranya adalah dengan
menggunakan teknik analisis rasio. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam suatu laporan keuangan atau pos-pos antara
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi (Kasmir, 2012:72).
Sama seperti perusahaan nonbank, untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank dapat
dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan ini juga
sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode bersangkutan dimana informasi
tersebut sangat dibutuhkan oleh pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat sebagai
nasabah guna mengetahui kondisi bank pada waktu tertentu yang dibuat sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Terdapat 3 jenis laporan keuangan bank antara lain sebagai berikut:
1) Laporan keuangan bulanan yaitu laporan keuangan bank bulanan adalah laporan
keuangan bank secara individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank
dengan seluruh kantor bank. Laporan keuangan bulanan disajikan satu periode pada
setiap akhir bulan dari Januari hingga bulan Desember.
2) Laporan keuangan triwulanan yaitu laporan keuangan bank yang disajikan dua
periode sekaligus. Laporan keuangan bank triwulanan yang wajib disajikan adalah
laporan keuangan untuk posisi akhir Maret, Juni, September, dan Desember. Laporan
keuangan bank triwulanan ini disusun antara lain untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank. Serta informasi keuangan
lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha
bank.
3) Laporan keuangan tahunan yaitu laporan keuangan yang dibuat setiap tahun pada satu
periode akuntansi dengan tujuan untuk melihat kinerja perusahaan selama satu tahun
dan dapat menjadi acuan dalam membuat keputusan agar perusahaan dapat lebih baik
lagi. Laporan tahunan meliputi Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas,
Laporan arus kas, dan Catatan atas laporan keuangan. Berikut ini penjelasannya:
a) Neraca sebuah bank dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktiva dan pasiva.
(hutang dan modal). Pada dasarnya isi dan bentuk neraca sebuah bank tidak
berbeda dengan neraca perusahaan-perusahaan di bidang lainnya. Neraca terdiri
dari aktiva, hutang dan modal.
b) Laporan Laba Rugi (income statement) merupakan laporan yang
menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan yang dikurangi dengan
beban dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Terdapat dua pendekatan
sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta mengikhtisarkan transaksi-
transaksi yang terjadi dalam perusahaan, 1) cash basis yaitu suatu sistem yang
mengakui penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban pada
saat mengeluarkan uang tunai dan; 2) accrual basis yaitu suatu sistem yang
mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau
belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi
walaupun sudah atau belum mengeluarkan uang tunai.
c) Laporan Perubahan Ekuitas. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan
dapat menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih
(kekayaan) dalam periode tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk
dianut.
d) Laporan Arus Kas yaitu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan
keluar uang perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah
laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah
perusahaan.
e) Catatan Atas Laporan Keuangan yaitu atatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.
2. Tujuan Dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan Bank
Dalam buku Laporan Keuangan menurut Jumingan (2006:243) dikatakan bahwa rasio
keuangan bank memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui kemampuan kecukupan modal bank dalam mendukung kegiatan
bank secara efisien.
2. Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek.
3. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan profit melalui operasi bank.
4. Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah risiko dari aktivitas operasi.
5. Untuk mengetahui kinerja manajemen dalam menggunakan semua assets secara
efisien
Manfaat dari rasio keuangan bank antara lain sebagai berikut:
1. Perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank.
2. Diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional, dan masalah lainnya.
3. Mengurangi ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering ditemui dalam proses
pengambilan keputusan.
4. Pertimbangan awal dalam pemilihan investasi.
5. Mengukur tingkat keberhasilan manajemen bank.
3. Jenis-jenis Rasio dalam Analisis Laporan Keuangan Bank
Rasio Keuangan Bank merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui
keadaaan dan kondisi keuangan bank yang dapat dilihat dari laporan keuangan secara periodik.
Dalam laporan keuangan yang dibuat bank menggambarkan kinerja bank selama periode
tertentu. Berikut ini adalah Jenis-jenis rasio keuangan bank:
1. Rasio Likuiditas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid.
Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:
a) Quick Ratio. Quick Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada para deposan (pemilik
giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh
bank.
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
b) Investing Policy Ratio. Investing Policy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para
deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐼𝑃𝑅 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
c) Banking Ratio. Banking Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan
dengan jumlah deposit yang dimilki. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin
rendah tingkat likuiditas bank karena jumlah dana yang digunakan untuk
membiayai kredit makin kecil, begitupun sebaliknya.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
𝐵𝑎𝑛𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
d) Assets to Loan Ratio. Assets to Loan Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan harta yang dimiliki bank.
Semakin tinggi tingkat rasio menunjukan makin rendahnya tingkat likuiditas bank.
𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐴𝐿𝑅 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
e) Cash Ratio. Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid
yang dimiliki bank tersebut.
𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑆ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑙𝑜𝑎𝑛
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini digunakan mengukur kemempuan bank mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank serta melihat
efisiensi pihak manajemen bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara :
a) Primary Ratio. adalah rasio yang digunakan untuk mengukur apakah permodalan
yang dimiliki bank sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam
total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑃𝑟𝑖𝑚𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

b) Risk Assets Ratio. Risk Assets Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemungkinan penurunan risk assets.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑅𝐴𝑅 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐶𝑎𝑠ℎ − 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
c) Secondary Risk Ratio. Secondary Risk Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur penurunan asset yang mempunyai resiko lebih tinggi.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑆𝑅𝑅 = 𝑥100%
𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
d) Capital Ratio. Capital Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama
resiko yang terjadi karena ada kegagalan dalam menagih bunga bank.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 + 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐿𝑜𝑎𝑛 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
3. Rasio Rentalbilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara:
a) Gross Profit Margin. Gross Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk
mengetahui presentasi laba dan kegiatan usaha murni dari bank setelah dikurangi
biaya-biaya
𝑂𝑝𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 − 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
𝐺𝑃𝑀 = 𝑥100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
b) Net Profit Margin. Net Profit Margi adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok
bank.
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑥 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
c) Return Equity Capital atau ROE. Return Equity Capital atau ROE adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengeola capital
yang ada untuk mendapatkan net income.
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑅𝑂𝐸 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
d) Return on Total Assets atau ROA. Return on Total Assets adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola assets.
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (𝑅𝑂𝐴) = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
e) Rate Return on Loans. Rate Return on Loans adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kamampuan manajemen bank dalam mengelola kegiatan
pengkreditannya.
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑂𝐸 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
DAFTAR PUSTAKA
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo
Wadiyo (2020, 12 Juli) Mengenal Laporan Keuangan Bank: Pengertian, Jenis, Format, dan
Contoh. Diakses pada 05 November pukul 18.03 WIB, dari
https://manajemenkeuangan.net/laporan-keuangan-bank/
Wisnu, F (2013, 17 Maret) Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi Laporan Keuangan Bank. Diakses
pada 05 November pukul 18.03 WIB, dari
https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/17/pengertian-jenis-jenis-fungsi-laporan-
keuangan-bank/

Anda mungkin juga menyukai