Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

W322100016 -
Teori Akuntansi
Conceptual Framework

Abstrak Sub-CPMK

Dalam bab ini dibahas Agar mahasiswa dapat memahami


tentang pentingnya alasan pentingnya conceptual
conceptual framework, isi framework, isi conceptual framework,
conceptual framework, kritikan atas proses conceptual
kritikan atas proses framework.
conceptual framework.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Shinta Melzatia, S.E., M.Ak


FEB S1.Akuntansi
04
Pengertian Akuntansi

Kerangka Konseptual dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan


perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen
resmi yang di Amerika disebut kerangka konseptual (conseptual framework). Bila operasi
akuntansi dianalogikan dengan kegiatan kenegaraan, kerangka konseptual dapat
dianalogikan dengan konstitusi, sedangkan prosesnya dapat dianalogikan dengan proses
pemikiran dalam pembuatan konstitusi Negara. Karena faktor lingkungan dan kebutuhan
unik tiap negara harus dipertimbangkan, kerangka konseptual yang dikembangkan dalam
negara yang satu dapat berbeda dengan kerangka konseptual negara yang lain. Dengan
kata lain, kerangka konseptual akan unik untuk tiap negara. Kerangka konseptual sebagai
dokumen resmi hasil perekayasaan sering disebut pula sebagai seperangkat prinsip
umum (a set of broad principles), seperangkat doktrin (a body of doctrine), atau suatu
struktur konsep-konsep yang terpadu atau saling berkaitan (a structure or scheme of
interrelated ideas). Secara resmi, Financial Accounting Standards Board (FASB)
mendeskripsi kerangka konseptual sebagai:"

A coherent system of interrelated objectives and fundamentals that can lead to


consistent standard and that prescribes the nature, function, and limits of financial
accounting anda financial statement. It is expected to serve the public interest by
providing structure and direction to financial accounting and reporting to facilitate the
provision of evenhanded financial and related information that is useful in assisting capital
and other markets to function efficiently in allocating scarce resources in the economy.

Kerangka konseptual serupa dengan konstitusi yakni suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kerangka konseptual sangat
berguna dalam terbentuknya suatu keputusan yang sesuai dengan aturan dan konsep
yang terbentuk sebelumnya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
keputusan. Kerangka konseptual juga sangat dibutuhkan dalam Akuntansi karena
memungkinkan IASB menerbitkan suatu pernyataan yang lebih berguna dan konsisten
dari waktu ke waktu, dan dapat menetapkan standar akan suatu hasil dari akuntansi yang
logis.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Selain itu, agar dapat memberikan informasi yang berguna, penyusunan laporan
keuangan harus berdasarkan standar dan aturan yang berlaku. Untuk itu pelaporan
keuangan memerlukan kerangka konsep sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Kerangka konseptual dibutuhkan agar aturan pelaporan keuangan dapat berguna dan
tidak mengambang. IASB dan FASB masing-masing memiliki konsep tersendiri, dimana
kerangka konseptual IASB tercermin pada dokumennya, sedangkan FASB ada pada
pengembangan dokumen itu, sekarang FASB dan IASB telah bekerja sama untuk
menghasilkan konsep yang dapat diterima secara umum.

Pentingnya Conseptual Framework

Sebagai semacam konstitusi bagi profesi, kerangka konseptual akan menjadi


landasan untuk memecahkan masalah-masalah perlakuan akuntansi. Walaupun berbeda
sifatnya dengan suatu konstitusi, Solomons menegaskan bahwa kerangka konseptual
merupakan hal yang diperlukan dalam praktik akuntansi di suatu Negara. Hal ini
diungkapkannya sebagai berikut :

“A board or committee setting standards without a conceptual framework is like a


legislature making laws without a constitution to protect citizens from arbitrary acts of
government”

Tanpa rerangka konseptual sebagai "konstitusi" akan sangat sulitlah bagi


penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih
baik dalam menggambarkan realitas ekonomi, atau untuk menilai bahwa perlakuan
akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai
tujuan sosial atau ekonomik. Tanpa kerangka konseptual, tidak dapat dihindari
kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsep-konsep menurut selera
sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan "ganti dewan ganti
standar". Akibatnya, standar akuntansi yang diterbitkan tidak pernah konsisten.

Tiadanya kerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi


diperalat oleh pihak tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar yang
menguntungkan pihak tersebut. Dengan kata lain, kerangka konseptual melindungi

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
profesi akuntansi dari politisasi (politization) untuk kepentingan pihak yang tidak
semestinya, sehingga kepentingan umum (public interest) dikorbankan. Walaupun
demikian, karena akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi
tidak akan netral atau steril dari politisasi dalam arti kebijakan politik ekonomi Negara.
Politisasi harus diartikan bahwa akuntansi sengaja diarahkan untuk mencapai tujuan
negara (economic impact toward national goals).

Sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan


fungsi pelaporan keuangan, Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat kerangka
konseptual sebagai berikut:
1) Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab
dalam penyusunan/penetap standar akuntansi.
2) Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai
dalam praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman
spesifik.
3) Menentukan batasan-batasan pertimbangan (bounds for judgment) dalam
penyusunan laporan keuangan.
4) Meningkatkan pemahaman pemakai laporan keuangan dan meningkatkan
keyakinan terhadap laporan keuangan.

Apa yang dikemukakan Kam di atas sejalan dengan apa yang ditegaskan oleh
FASB dalam tiap pengantar pernyataan konsep. FASB menegaskan bahwa FASB
sendirilah yang akan banyak memanfaatkan kerangka konseptual karena kerangka
konseptual akan memberi FASB suatu landasan umum dan penalaran dasar (a common
foundation and basic reasoning) untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan
alternatif-alternatif dalam pengembangan standar akuntansi. Ditegaskan pula bahwa
penetapan kerangka konseptual tidak secara langsung akan memecahkan masalah-
masalah akuntansi tetapi, kerangka konseptual lebih merupakan haluan (direction) dan
alat (tools) untuk memecahkan masalah. Hal ini dinyatakan secara tegas oleh FASB
dalam tiap kata pengantar sebagai berikut :

The Board itself is likely to be the most direct beneficiary of the guidance provided
by the Statements in this series. They will guide the Board in developing accunting and
reporting standards by providing the Board with a common foundation and basic
reasoning on which to consider merits of altervatives.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
... statements in this series describe concepts and relations that will underlie
future financial accounting standards and practices and in due course serve as a basis for
evaluating existing standards and practices.

Pondasi (berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada


kerangka konseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai
penalaran logis. Penalaran ini dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktik
yang berjalan dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktik di masa datang.
Lebih jauh, FASB menegaskan bahwa pengetahuan tentang kerangka konseptual (yang
digunakan FASB sebagai pondasi pengembangan standar) akan memampukan mereka
yang terpengaruh oleh atau berminat terhadap standar akuntansi untuk memahami lebih
baik tujuan, isi, dan karakteristik informasi akuntansi dalam pelaporan keuangan. Pada
gilirannya, pemahaman ini akan mampu meningkatkan kebermanfaatan dan keyakinan
terhadap laporan dan pelaporan keuangan terutama dalam masalah-masalah yang
standar atau aturan resminya belum ada atau belum ditentukan secara tegas.

Isi Conseptual Framework

Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah kerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu :
a) Tujuan pelaporan keuangan
b) Kriteria kualitas informasi
c) Elemen elemen statemen keuangan
d) Pengukuran dan pengakuan

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Sebagai suatu "konstitusi," tujuan pelaporan keuangan merupakan landasan
penting dalam suatu kerangka konseptual. Perekayasaan pelaporan keuangan dimulai
dari penetapan tujuan pelaporan. Sama dengan tujuan Komite Trueblood, FASB
menyatakan secara umum tujuan pelaporan yaitu "to provide information that is useful in
making business and economic decision." Dengan tujuan ini tersirat bahwa sasaran
pelaporan adalah para pelaku dalam dunia bisnis dan perekonomian suatu negara. FASB
mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiran yaitu
babwa:
1. Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hukum,
politis, dan sosial tempat akuntasi diterapkan.
2. Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi
yang dapat disampaikan melalui mekanisma pelaporan keuangan
3. Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu umumnya
informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi
kebutuhan informasionalnya.

Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan


FASB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril (immutable) dari
lingkungan penerapan pelaporan keuangan. Ini berarti bahwa tujuan pelaporan harus
dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik negara. Oleh karena itu, tujuan pelaporan

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik yang para
pemakai informasi terlibat di dalamnya. Tujuan pelaporan FASB didasarkan atas
lingkungan ekonomi, hukum, politis, dan sosial di Amerika. Lingkungan penerapan
akuntansi di Amerika diberi ciri sebagai berikut:

1. Sistem ekonomi pasar yang maju (highly developed exchange economy)


2. Sistem produksi, keuangan, dan perbankan yang canggih.
3. Pemisahan antara pemilikan dan manajemen; kegiatan perusahaan dijalankan
melalui perusahaan/badan usaha milik investor (investor-owned business
enterprises)
4. Pasar modal sebagai sarana pemenuhan modal utama selain lembaga
keuangan.
5. Pemilikan pribadi sumber ekonomi diakui dan dilindungi pemerintah (private
ownership is honored) sumber daya produktif lebih banyak dikelola oleh
swasta/pribadi daripada oleh pemerintah dan pemerintah bertindak sebagai
regulator.
6. Pemerintah membantu kegiatan bisnis dan ekonomik dengan menyediakan
informasi publik yang sebagian berasal dari informasi pelaporan keuangan yang
disediakan oleh tiap badan usaha.
7. Reliabilitas atau kredibilitas informasi dalam pelaporan keuangan dicapai
melalui pengauditan oleh auditor independen.

Karakteristik dan Keterbatasan Informasi


Pihak yang berkepentingan dengan operasi suatu badan usaha membutuhkan
berbagai informasi relevan tentang badan usaha dan lingkungan bisnis dan ekonomik
tempat beroperasinya badan usaha. Tujuan pelaporan dipenguruhi oleh karakteristik dan
keterbatasan tentang jenis informasi yang dapat disediakan. Karakteristik dan
keterbatasan tersebut adalah bahwa informasi yang disediakan melalui mekanisma
pelaporan keuangan:

1. Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan


industri atau ekonómi secara keseluruhan.
2. Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan (approximation)
daripada hasil perhitungan yang pasti.
3. Sebagian besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah terjadi
(historis).

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka
yang mengambil keputusan tentang badan usaha.
5. Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan biaya (cost)
sehingga pertimbangan biaya-manfaat dapat membatasi apa yang harus
dilaporkan.

Keterbatasan di atas lebih bersifat umum dan inheren dalam pelaporan keuangan di
tiap lingkungan tertentu tidak hanya yang terjadi di Amerika. FASB mengajukan
keterbatasan tersebut sebagai bagian dari argumen atau landasan dasar dalam
menetapkan tujuan pelaporan.

Fokus atau cakupan Informasi


Walaupun manajemen juga merupakan pihak yang berkepentingan dengan
informasi tentang badan usaha yang dikelolanya, FASB membatasi tujuan pelaporan
untuk kepentingan pelaporan kepada pihak eksternal dalam bentuk pelaporan keuangan
umum (general purpose external financial reporting). Bila semua pemakai potensial harus
dipenuhi kebutuhan informasinya, perlu diidentifikasi tujuan bersama (comman
objectives). FASB berusaha mencapai hal tersebut, tetapi tampaknya FASB menyadari
bahwa tujuan bersama tidak mungkin diidentifikasi sehingga FASB lebih mendasari tujuan
pelaporan atas dasar tujuan kelompok dominan yang dalam hal ini adalah investor dan
kreditor. Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan pada
pelaporan keuangan umum diuraikan sebagai berikut ini :

1. Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang


tidak mempunyai autoritas untuk menentukan atau akses untuk memperoleh
informasi yang mereka perlukan sehingga mereka harus menggantungkan diri
pada infarmasi yang disampaikan oleh manajemen kepada mereka.
2. Oleh karena itu, tujuan pelaporan disusun atas dasar gagasan bahwa
kemampuan perusahaan untuk menciptakan aliran kas yang menguntungkan
merupakan fokus atau kepentingan umum/bersama (common interest) dari
berbagai pemikai informasi. Dengan kata lain, meskipun lingkup tujuan
pelaporan harus cukup luas, berbagai pemakai dianggap banyak
berkepentingan dengan keputusan investasi dan kredit.
3. Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyediaan informasi luas untuk melayani
keputusan investasi dan kredit bukan hanya dengan informasi yang dapat
dituangkan dalam bentuk statemen keuangan. Dengan kata lain, tujuan

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
pelaporan lebih diarahkan untuk pelaporan keuangan (financial reporting) dan
tidak hanya untuk statemen keuangan (financial statements).

KRITERIA KUALITAS INFORMASI


Kualitas informasi yang sangat erat kaitannya dengan keterbandingan adalah
ketaat-asasan atau konsistensi. Ketaat-asasan adalah mengkuti standar dari periode ke
periode tanpa perubahan kebijakan atau prosedur. Dengan kata lain, mengikuti metode
yang sama dari periode ke periode berikutnya. Kalau keterbandinganberkaitan dengan
ketaat-asasan antar perusahaan, ketaat-asasan berkaitan dengan ketaat-asasan di dalam
perusahaan. Ketaat-asasan memang meningkatkan keterbandingan di dalam
perusahaan. Akan tetapi, mempertahankan ketaat-asasan secara berlebihan dapat
mengurangi kualitas keberpautan informasi. Kalau perubahan memang membawa
informasi menjadi lebih baik kualitasnya, menjaga konsistensi dapat menghalangi
kemajuan. FASB menggambarkan hal ini dengan menyatakan (SFAC No. 2, prg. 122):

No change to a preferred accounting method can be made without sacrificing


consistency, yet there is no way that accounting can develop without change.

Kemajuan dapat diartikan sebagai perubahan yang meningkatkan keberpautan


informasi walaupun keterbandingan akan terpengaruh. Tidak perlu ada kekhawatiran
mengenai hal ini karena keterbandingan antara periode sebelum dan sesudah perubahan
masih dapat dipertahankan jika pengaruh perubahan pada perioda transisi diungkapkan.
Jadi, pengungkapan (disclosure) mengatasi masalah ketaat-asasan dalam hal terjadi
perubahan. Namun, perubahan harus dipertimbangkan dengan masak atas dasar biaya-
benefit sehingga saling-korban atau saling-tukar (trade-off) antara ketaat-asasan dan
keberpautan informasi memang benar benar dapat dijustifikasi.

ELEMEN-ELEMEN STATEMEN KEUANGAN


Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct)
yang sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau
merepresentani realitas kegiaan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat
membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan
sendiri secara fisik kegiatan tersebut. Kegiatan badan usaha di sini meliputi kondisi fisik
dan nonfisik serta proses ekonomik badan usaha.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Elemen laporan keuangan merupakan bahan pembentuk informasi semantik yang
dikandung laporan keuangan. Informasi semantik terdiri atas elemen (object), ukuran
(size), dan hubungan (relationship). Jadi, elemen-elemen laporan keuangan harus
ditentukan atas dasar informasi semantik yang ingin disampaikan dalampelaporan
keuangan. Dengan kata lain, tujuan pelaporan keuangan menentukan informasi semantik
yang harus disajikan dan akhirnya menentukan banyaknya elemen laporan keuangan.
Telah disebutkan sebelum ini bahwa karena keputusan investasi dan kredit yang menjadi
fokus pelaporan, informasi semantik yang harus dicakupi adalah: posisi keuangan,
kemampuan melaba, kinerja manajemen, dan pertanggungjawaban manajemen. Elemen-
elemen umum dalam tujuan tersebut adalah:

1. Aliran kas bersih masa datang ke badan usaha


2. Sumber daya ekonomik badan usaha
3. Klaim terhadap sumber ekonomi tersebut dari
a) Entitas atau badan usaha lain
b) Pemilik
4. Perubahan elemen diatas akibat transaksi, kejadian, atau keadaan

Atas dasar karakteristik kualitatif informasi (keterandalan, khususnya ketepatan


penyimbolan, dan keberpautan), tujuan pelaporan keuangan (informasi semantik yang
harus disajikan), dan elemen-elemen umum sebagaimana dibahas di atas, FASB
mengidentifikasi elemen-elemen spesifik penting sebagai berikut:
Untuk entitas bisnis:
Aset (assets)
Kewajihan (liabilities)
Ekuitas (equities) atau aset bersih (net assets) untuk entitas nonbisnis
Investasi oleh pemilik (investments by owners)
Distribusi ke pemilik (distributions to owners)
Laba komprehensif (comprehensive income)
Pendapatan (revenues)
Biaya (expenses)
Untung (gains)
Rugi (loss)
Aliran kas dari kegiatan operasi (cash flow from operating activities)
Aliran kas dari kegiatan investasi (cash flows from investing activities)
Aliran kas dari kegiatan pendananan (cash flows from financing activities)

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Elemen aset bersih untuk entitas nonbisnis:
Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)
Aset bersih tak terbatas/bebas (unrestricted net asset)

Aset merupakan elemen spesifik dari sumber daya ekonomik badan usaha (elemen
umum 2). Kewajiban dan ekuitas merupakan elemen spesifik dari klaim terhadap sumber
daya dari entitas lain dan pemilik. Aset, kewajiban, dan ekuitas merepresentasi posisi
keuangan sebagai informasi semantik. Aliran kas dari kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan merupakan elemen spesifik aliran kas bersih (elemen umum 1). Investasi,
distribusi, laba komprehensif, pendapatan, biaya, untung, dan rugi merepresentasi
perubahan ketiga elemen posisi keuangan akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang
dibarengi dengan perubahan dalam ekuitas.

Ada tiga jenis perubahan akibat transaksi, kejadian, atau kendaan yaitu perubahan
yang tidak mempengaruhi ekuitas, yang mempengaruhi ekuitas dan elemen lain, dan
yang hanya mempengaruhi ekuitas. Walaupun elemen-elemen di atas berpaut untuk
organisasi bisnis dan nonbisnis.

PENGUKURAN DAN PENGAKUAN


Penentuan dan pendefinisian elemen seperti dibahas di atas berkaitan dengan
manalah apa yang harus disajikan dalam statemen keuangan dan terdiri atas apa saja
seperangkat penuh laporan keuangan (a full set of finansial stetements). Elemen dan pos
menjadi bahan penyusunan seperangkat penuh laporan keuangan. Agar seperangkat
penuh laporan kuangan memuat informasi semantik, suatu pos harus diukur untuk
menentukan besar-kecilnya (size). Agar secara teknis penyusunan laporan keuangan
dapat dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledgers)
untuk mencatat hasil pengukuran.

Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam laporan keuangan menjadi
basis untuk menamai akun-akun (accounts) dalam buku besar. Bila suatu hasil
pengukuran dicatat dalam sistem pembukuan, berarti informasi tersebutdengan
sendirinya akan disajikan melalui laporan keuangan (incorporated into financial
statement).

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bila sarana pencatatan telah tersedia, masalah berikutnya adalah bagaimana suatu
objek yang terlibat dalam transaksi, kejadian, atau kondisi diukur dan apakah hasil
pengukuran dapat dicatat dalam sistem akuntansi. Bila dapat, kapan hal tersebut
dilakukan yaitu kejadian apa yang menandai saat (timing) pencatatan. Pertanyaan
bagaimana dan kapan ini mendasari perlunya suatu pedoman umum tentang pengukuran
den pengakuan yang akan digunakan oleh penyusun standar dalam menentukan suatu
perlakuan akuntansi. Oleh karena itu, perekayasa pelaporan harus menetapkan konsep-
konsep pengukuran serta pengakuan sebagai pedoman umum tersebut.

Kritikan atas Proses Conseptual Framework

Sebelum memulai usaha yang efektif dalam kerangka konseptual, FASB telah
mencoba untuk menjukkan masalah-masalah konseptual terpenting yang berkaitan
dengan penetapan standar. Ada beberapa masalah yang disajikan untuk didiskusikan dan
diselesaikan.

Masalah : Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus


Digunakan?
Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan laba atau
penghasilan (earnings)
 pandangan aktiva/kewajiban,
 pandangan pendapatan/beban,
 pandangan nonartikulasi

Untuk kedua pandangan aktiva/kewajiban dan pendapatan/beban, laporan


penghasilan ber-“artikulasi" dengan laporan posisi keuangan, dalam artian bahwa kedua
laporan tersebut merupakan bagan dari proses pengukuran yang sama. Selisih antara
pendapatan dan beban juga ekuivalen terhadap kenaikan modal bersih.

Pandangan aktiva/kewajiban, atau yang disebut juga pandangan neraca atau


pandagan pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view),
berpendapat bahwa pendapatan beban hanya berasal dari perubahan dalam aktiva dan
kewajiban. Pendapatan adalah peningkatan dan perurunan kewajiban: beban adalah

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


12 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
penurunan aktiva dan peningkatan kewajiban. Beberapa peningkatan dan penurunan
dalam aktiva bersih dikeluarkan dari definisi penghasilan yaitu, kontribusi modal,
penarikan modal, koreksi atas pendapatan di periode-periode lalu, serta keuntungan dan
kerugian akibat kepemilikan (holding gains and losses). Pandangan aktiva/kewajiban
hendaknya tidak diinterpretasikan sebagai pengabaian atas prinsip penandingan atan
pengaitan. Bahkan pada kenyataannya, penandingan pendapatan dan beban berasal dari
definisi yang jelas atas aktiva dan kewajiban.

Pandangan pendapatan/beban, yang disebut juga pandangan lapoan laba rugi


atau pandangan penandingan (income statement or matching view), berpendapat
bahwa adanya pendapatan dan beban dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan
penandingan yang tepat (proper matching). Laba pada dasarnya hanyalah selisih antara
pendapatan di satu periode dengan beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan
tersebut. Penandingan, yang merupakan proses pengukuran fundamental dalam
akuntansi, terdiri atas dua langkah :

1. Pengakuan pendapatan atau waktu pengakuan melalui prinsip realisasi


2. Pengakuan beban dengan tiga kemungkinan cara:
(a) Mengasosiasikan penyebab dan dampaknya, seperti harga pokok
penjualan
(b) Alokasi yang sistematis dan rasional, seperti depresiasi (penyusutan)
(c) Pengakuan langsung, seperti biaya penjualan dan administrasi

Masalah : Definisi
Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh pandangan
aktiva/kewajiban maupun pandangan pendapatan/beban, Menurut pandangan
aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan mereka
mencerminkan keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan menimbulkan
arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai alternatif, kita
dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari "aktiva" yang tidak memiliki
karakteristik dapat dipertukarkan atau dapat diputuskan. Dalam kedua kasus tersebut,
berdasarkan atas pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk
merepresentasikan sumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya ekonomi
perusahaan itu sendiri adalah:

1. sumber daya produktif perusahaan;

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


13 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. hak hak kontraktual untuk sumber daya produktif:
3. produk:
4. uang
5. klaim untuk menerima uang
6. kepemilikan saham di perusahaan lain.

Menurut pandangan pendapatan/beban, aktiva tidak hanya meliputi aktiva yang


didefinisikan oleh sudut pandang aktiva/kewajiban, tetapi juga hal-hal yang tidak
mencerminkan sumber daya ekonomi namun diperlukan untuk penandingan yang benar
dan penentuan laba.

Pandangan ketiga atas aktiva muncul dari persepsi neraca sebagai bukan bagian
dari laporan posisi keuangan, tetapi sebagai bagian dari "laporan sumber dan komposisi
modal perusahaan." Menurut pandangan ini, aktiva membentuk "komposisi saat ini dari
modal yung diinvestasikan." jika kita mengeluarkan masalah elemen "beban yang
ditangguhkan" (deferred charges) dari laporan posisi keuangan, definisi mengenai aktiva
yang dinyatakan oleh ketiga pandangan yang berbeda ini memiliki karakteristik umum
sebagai berikut:

1. Aktiva menggambarkan potensi arus kas yang akan diterima perusahaan.


2. Keuntungan potensial yang diterima oleh perusahaan.
3. Konsep legal dari harta kekayaan (property) dapat memengaruhi definisi
akuntansi atas aktiva.
4. Cara aktiva tersebut diperoleh dapat menjadi bagian dari definisi. Aktiva dapat
diperoleh di masa lalu atau dari transaksi atau peristiwa saat ini, peristiwa
tersebut dapat terdiri atas transaksi pertukaran, perpindahan nontimbal balik
dari pemilik atau bukan pemilik, atau hadiah, dan mungkin tidak memasukkan
kontrak-kontrak pelaksanaan (executor contracts)
5. Dapat dipertukarkan mungkin menjadi karakteristik aktiva yang penting

Masalah: Konsep pemeliharaan modal atau pengembalian biaya mana yang harus
digunakan?
Konsep mengenai pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat pembedaan
antara pengembalian modal atau penghasilan dengan pengembalian modal atau
pengembalian biaya. Penghasilan mengikuti pengembalian atau pemeliharaan modal.
Terdapat dua konsep pemeliharaan modal: konsep modal keuangan, dan konsep modal

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


14 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
fisik. Kedua konsep tersebut menggunakan pengukuran dalam satuan uang atau satuan
daya beli umum yang sama, yang mengakibatkan munculnya empat kemungkinan konsep
pemeliharaan modal:

1. Modal keuangan yang diukur dalam satuan uang:


2. Modal keuangan yang diukur menurut unit daya heli umum yang sama;
3. Modal fisik yang diukur meurut unit uang:
4. Modal fisik yang diukur menurut unit daya beli umum yang sama.

Perhatikan bahwa laba komprehensif merupakan pengembalian dari modal


keuangan, yang dibedakan dari pengembalian modal fisik. Perbedaan penting yang
mendasar dari kedua konsep tersebut adalah keuntungan dan kerugian penangguhan"
dimasukkan sebagai laba dalam konsep modal keuangan, namun diperlakukan sebagai
"penyesuaian pemeliharaan modal" menurut konsep modal fisik.

Masalah : Metode pengukuran mana yang harus digunakan?

Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik


dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak diukur. Sepanjang kepentingan dari
unit pengukuran, pilihannya adalah antara jumlah dolar aktual dan dolar yang telah
disesuaikan dengan daya beli umum. Sedangkan sepanjang kepentingan dari atribut
tertentu yang hendak diukur, ada lima pilihan yang tersedia:

1. metode biaya historis


2. biaya saat ini;
3. nilai jual saat ini:
4. nilai jual yang dibarapkan; dan
5. nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


15 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1 Schooeder, R.G., M.W. Clark, Jack M. Cathay. (2016). Financial Accounting


Theory and Analysis. 12th edition.
2 Scott, William R. (2019). Financial Accounting Theory. 8th edition.
3 Godfrey, J., A. Hodgson, A. Tarca. (2010). Accounting Theory. 7th edition. John
Wiley.
4 Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat.
Jakarta
5 Soewardjono. (2016). Teori Akuntansi. Edisi 3. YKPN.
6 Standar Akuntansi Keuangan. 2019. Ikatan Akuntan Indonesia

2021 Teori Akuntansi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


16 Shinta Melzatia, SE, M.Ak. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai