MODUL PERKULIAHAN
W322100016 -
Teori Akuntansi
Conceptual Framework
Abstrak Sub-CPMK
Kerangka konseptual serupa dengan konstitusi yakni suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kerangka konseptual sangat
berguna dalam terbentuknya suatu keputusan yang sesuai dengan aturan dan konsep
yang terbentuk sebelumnya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
keputusan. Kerangka konseptual juga sangat dibutuhkan dalam Akuntansi karena
memungkinkan IASB menerbitkan suatu pernyataan yang lebih berguna dan konsisten
dari waktu ke waktu, dan dapat menetapkan standar akan suatu hasil dari akuntansi yang
logis.
Apa yang dikemukakan Kam di atas sejalan dengan apa yang ditegaskan oleh
FASB dalam tiap pengantar pernyataan konsep. FASB menegaskan bahwa FASB
sendirilah yang akan banyak memanfaatkan kerangka konseptual karena kerangka
konseptual akan memberi FASB suatu landasan umum dan penalaran dasar (a common
foundation and basic reasoning) untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan
alternatif-alternatif dalam pengembangan standar akuntansi. Ditegaskan pula bahwa
penetapan kerangka konseptual tidak secara langsung akan memecahkan masalah-
masalah akuntansi tetapi, kerangka konseptual lebih merupakan haluan (direction) dan
alat (tools) untuk memecahkan masalah. Hal ini dinyatakan secara tegas oleh FASB
dalam tiap kata pengantar sebagai berikut :
The Board itself is likely to be the most direct beneficiary of the guidance provided
by the Statements in this series. They will guide the Board in developing accunting and
reporting standards by providing the Board with a common foundation and basic
reasoning on which to consider merits of altervatives.
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah kerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu :
a) Tujuan pelaporan keuangan
b) Kriteria kualitas informasi
c) Elemen elemen statemen keuangan
d) Pengukuran dan pengakuan
Keterbatasan di atas lebih bersifat umum dan inheren dalam pelaporan keuangan di
tiap lingkungan tertentu tidak hanya yang terjadi di Amerika. FASB mengajukan
keterbatasan tersebut sebagai bagian dari argumen atau landasan dasar dalam
menetapkan tujuan pelaporan.
Aset merupakan elemen spesifik dari sumber daya ekonomik badan usaha (elemen
umum 2). Kewajiban dan ekuitas merupakan elemen spesifik dari klaim terhadap sumber
daya dari entitas lain dan pemilik. Aset, kewajiban, dan ekuitas merepresentasi posisi
keuangan sebagai informasi semantik. Aliran kas dari kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan merupakan elemen spesifik aliran kas bersih (elemen umum 1). Investasi,
distribusi, laba komprehensif, pendapatan, biaya, untung, dan rugi merepresentasi
perubahan ketiga elemen posisi keuangan akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang
dibarengi dengan perubahan dalam ekuitas.
Ada tiga jenis perubahan akibat transaksi, kejadian, atau kendaan yaitu perubahan
yang tidak mempengaruhi ekuitas, yang mempengaruhi ekuitas dan elemen lain, dan
yang hanya mempengaruhi ekuitas. Walaupun elemen-elemen di atas berpaut untuk
organisasi bisnis dan nonbisnis.
Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam laporan keuangan menjadi
basis untuk menamai akun-akun (accounts) dalam buku besar. Bila suatu hasil
pengukuran dicatat dalam sistem pembukuan, berarti informasi tersebutdengan
sendirinya akan disajikan melalui laporan keuangan (incorporated into financial
statement).
Sebelum memulai usaha yang efektif dalam kerangka konseptual, FASB telah
mencoba untuk menjukkan masalah-masalah konseptual terpenting yang berkaitan
dengan penetapan standar. Ada beberapa masalah yang disajikan untuk didiskusikan dan
diselesaikan.
Masalah : Definisi
Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh pandangan
aktiva/kewajiban maupun pandangan pendapatan/beban, Menurut pandangan
aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan mereka
mencerminkan keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan menimbulkan
arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai alternatif, kita
dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari "aktiva" yang tidak memiliki
karakteristik dapat dipertukarkan atau dapat diputuskan. Dalam kedua kasus tersebut,
berdasarkan atas pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk
merepresentasikan sumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya ekonomi
perusahaan itu sendiri adalah:
Pandangan ketiga atas aktiva muncul dari persepsi neraca sebagai bukan bagian
dari laporan posisi keuangan, tetapi sebagai bagian dari "laporan sumber dan komposisi
modal perusahaan." Menurut pandangan ini, aktiva membentuk "komposisi saat ini dari
modal yung diinvestasikan." jika kita mengeluarkan masalah elemen "beban yang
ditangguhkan" (deferred charges) dari laporan posisi keuangan, definisi mengenai aktiva
yang dinyatakan oleh ketiga pandangan yang berbeda ini memiliki karakteristik umum
sebagai berikut:
Masalah: Konsep pemeliharaan modal atau pengembalian biaya mana yang harus
digunakan?
Konsep mengenai pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat pembedaan
antara pengembalian modal atau penghasilan dengan pengembalian modal atau
pengembalian biaya. Penghasilan mengikuti pengembalian atau pemeliharaan modal.
Terdapat dua konsep pemeliharaan modal: konsep modal keuangan, dan konsep modal