Anda di halaman 1dari 32

PERSEKUTUAN-PEMBENTUKAN, OPERASI, DAN PERUBAHAN KEPENTINGAN

KEPEMILIKAN

1. Sifat Persekutuan
Persekutuan memungkinkan suatu usaha bersama membagi investasi yang diperlukan
dan resikonya. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis, termasuk industri
jasa, ritel, operasi grosir, dan manufaktur serta profesi terutama hukum, medis dan akuntan
publik.
Persekutuan di AS diatur oleh hukum negara bagian, pada tahun 1914 National
Conference of Commissioners on Uniform State Laws mengembangkan Uniform
Partnership Act, yang akhirnya diadopsi dengan sejumlah variasi. Pada tahun 1992
Revised Uniform Partnership Act (RUPA) diumumkan secara resmi melalui konferensi
Nasional dan telah diadopsi setelah direvisi oleh beberapa negara bagian. Uniform
Partnership Act awalnya masih menyediakan pedoman hukum bagi persekutuan umum,
pengoperasian, dan pembubaran persekutuan di Amerika Serikat.
2. Karakteristik Persekutuan
Persekutuan (partnership) didefinisikan sebagai asosiasi antara dua atau lebih orang
yang menjalankan suatu bisnis guna menghasilkan laba sebagai pemilik bersama. Salah
satu fitur hukum persekutuan adalah umur yang terbatas (limited life).
Menurut konsep hukum Mutual Agency, setiap sekutu merupakan agen bagi semua
aktivitas persekutuan, dengan kekuasaan mengikat semua sekutu lainnya melalui
tindakannya yang mengatas namakan persekutuan. Implikasi dari murtual agency terutama
akan disignifikan apabila dipertimbangkan kaitannya dengan fitur persekutuan dengan
kewajiban tidak terbatas (unlimited liability). Setiap sekutu bertanggung jawab pada
semua utang persekutuan dan dalam kasus insolvensi, mungkin perlu menggunakan aktiva
pribadi untuk membayar utang persekutuan yang diotorisasi oleh setiap sekutu.
3. Akta Persekutuan
Perjanjian persekutuan (partnership agreements) secara tertulis merupakan praktik
bisnis yang sehat, perjanjian tersebut harus merinci kepada :
1. Jenis produk dan jasa yang akan disediakan dan detail tetang operasi bisnis lainya.
2. Hak dan tanggung jawan setiap sekutu dalam melaksanakan bisnis.
3. Investasi awal setiap sekutu.
4. Kondisi investasi tambahan.
5. Provisi penarikan aktiva
6. Rumus pembagian laba dan rugi.
7. Prosedur untuk membubarkan persekutuan.

Jika tidak ada perjanjian khusus menyangkut pembagian laba dan rugi, semua sekutu
akan membaginya secara rata tanpa memandang investasi yang dilakukan atau waktu yang
dicurahkan bagi persekutuan.

4. Pelaporan Keuangan Persekutuan


Laporan akuntansi persekutuan dirancang untuk memenuhi kebutuhan tiga kelompok
pemakai yaitu sekutu, kreditur dan Internal Revenue Service (IRS) atau Dirjen Pajak.
Sekutu memerlukan informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengendalikan aktiva
serta aktivitas persekutuan, dan untuk mengambil keputusan investasi pribadi berkenaan
dengan investasi mereka dalam persekutuan.
5. Investasi Awal dalam Persekutuan
Semua properti yang dibawa kedalam persekutuan atau diakuisisi oleh persekutuan
merupakan properti persekutuan. Investasi awal dalam persekutuan dicatat pada akun
modal yang diselenggarakan untuk setiap sekutu. Jika Ashley dan Becker masing-masing
menginvestasikan kas sebesar $20.000 dalam persekutuan baru. Maka investasi tersebut
akan dicatat :
Kas (+A) $20.000
Modal Ashley (+OE) $20.000
Kas (+A) $20.000
Modal Becker (+OE) $20.000
6. Investasi Nonkas
Apabila properti selain kas di investasikan dalam suatu persekutuan, properti nonkas
itu dicatat pad nilai wajarnya ketika investasi tersebut dilakukan.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa C. Cola dan R. Crown membentuk persekutuan
dengan investasi berikut :
C. Cola R. Crown
(Nilai Wajar) (Nilai
Wajar)
Kas - $7.000
Tanah (biaya bagi C. Cola $5.000) $10.000 -
Bangunan (biaya bagi C. Cola $30.000) $40.000 -
Item persediaan (biaya bagi R. Crown $28.000) - $35.000
Total $50.000 $42.000
Setelah Cola dan Crown sepakat dengan nilai yang dibebankan ke aktiva, mereka
mencatat investasi tersebut sebagai berikut :
Tanah (+A) $10.000
Bangunan $40.000
Modal C. Cola (+OE) $50.000
Kas (+A) $7.000
Persediaan (+A) $35.000
Modal R. Crown (+OE) $42.000
7. Bonus atau Goodwill atas Investsi Awal
Masalah penilaian akan muncul apabila sekutu setuju menyangkut kepentingan modal
relatif yang tidak sejalan denga n ivestasinya dalam aktiva yang dapat diidentifikasi.
Contoh :
Investasi Pada Biaya Investasi Pada Nilai
Awal Wajar
1. Untuk mencatat investasi C. Cola :
Tanah (+A) 5.000 10.000
Bangunan (+A) 30.000 40.000
Modal C. Cola (+OE) 35.000 50.000
2. Untuk mencatat investasi R. Crown :
Kas (+A) 7.000 7.000
Persediaan (+A) 28.000 35.000
Modal R. Crown (+OE) 35.000 42.000
3. Untuk mencatat penjualan aktiva pada nilai
wajar :
Kas (+A) 85.000 85.000
Tanah (-A) 5.000 10.000
Bangunan (-A) 30.000 40.000
Persediaan (-A) 28.000 35.000
Keuntungan atas penjualan (+G, +OE) 22.000 Tidak ada
4. Untuk mendistribusikan keuntungan atas
penjualan secara merata :
Keuntungan atas penjualan (-G, -OE) 22.000 Tidak ada
Modal C. Cola (+OE) 11.000 Tidak ada
Modal R. Crown (+OE) 11.000 Tidak ada
5. Untuk mendistribusikan kas dalam likuidasi
akhir persekutuan :
Modal C. Cola (-OE) 46.000 50.000
Modal C. Cola (-OE) 46.000 42.000
Modal R. Crown (+OE) 92.000 92.000

8. Investasi Tambahan dan Penarikan


Perjanjian persekutuan harus menetapkan pedoman tentang investasi tambahan dan
penarikan yang dilakukan setelah dimulainya operasi persekutuan. Contoh :
Modal Smith (-OE) 20.000
Kas (-A) 20.000
Untuk mencatat penarikan kas
a. Penarikan
Laba persekutuan adalah imbalan bisnis bagi para sekutu, sehingga sekutu tidak
menerima gaji seperti layaknya karyawan. Penarikan ini disebut Drawings, penyisihan
penarikan (drawing allowances), atau penyisihan gaji (salary allowances). Contoh jika
Townsend dan Lee menarik 1.000 dari persekutuan setiap bulan, maka :
Penarikan Townsend (-OE) 1.000
Kas (-A) 1.000
Penarikan Lee (-OE) 1.000
Kas (-A) 1.000

Jika Townsend melakukan penarikan tiap bulan 1.000 selama 1 tahun maka, jurnal
penutup adalah :

Modal Townsend (-OE) 12.000

Penarikan Townsend (+OE) 12.000

b. Pinjaman dan Uang Muka


Seorang sekutu dapat melakukan pinjaman pribadi dari pesekutuan. Pinjaman
persekutuan dan uang muka kepada setiap sekutu dianggap sebagai aktiva persekutuan.
Hal-hal yang berkenaan dengan pinjaman dan uang muka kepada atau dari sekutu harus
dicakup dalam perjanjian persekutuan.

9. Operasi Persekutuan
Operasi persekutuan serupa dalam segala hal dengan bentuk organisasi lain yang
beroperasi dalam lini bisnis yang sama. Akan tetapi, dalam mengukur laba persekutuan
untuk suatu periode, beban harus diperiksa secara cermat guna memastikan bahwa beban
pribadi sekutu telah dikeluarkan dari beban bisnis persekutuan.
Asumsikan bahwa Ratcliffe dan Yancay merupakan sekutu yang membagi laba dalam
rasio 60:40. Data yang relevan dengan akun ekuitas persekutuan untuk tahun 2006 :
Laba bersih persekutuan tahun 2006 $34.500
Modal Ratcliffe per 1 Jan 2006 40.000
Investasi tambahan Ratcliffe tahun 2006 5.000
Penarikan Ratcliffe tahun2006 6.000
Modal Yancey per 1 Jan 2006 35.000
Penarikan Yancey tahun 2006 9.000
Penarikan Yancay tahun 2006 3.000
Ayat jurnal penutup untuk persekutuan tgl 31 Des 2006 adalah :
Ikhtisar pendapatan dan beban (-OE) 34.500
Modal Retcliffe (+OE) 20.700
Modal Yancey (+OE) 13.800
Untuk membagi laba bersih tahun tersebut 60% untuk Retcliffe dan 40% Yancey.

Ratcliffe and Yancey


Laporan Modal Sekutu
Untuk Tahun yang berakhir 31 Des 2006
Ratcliffe 60% Yancey 40% Total
Saldo Modal per 1 Jan 2006 $40.000 $35.000 $75.000
Ditambah : Investasi tambahan 5.000 -- 5.000
Dikurangi : Penarikan -- (3.000) (3.000)
Dikurangi : Penarikan (6.000) (9.000) 15.000
Modal disetor bersih 39.000 23.000 62.000
Ditambah : laba bersih tahun 2006 20.700 13.800 34.500
Saldo modal per 31 Des 2006 59.700 36.800 96.500
31 Des 2006 untuk menutup akun penarikan sekutu ke akun modal :

Modal Ratcliffe (-OE) 6.000

Modal Yancey (-OE) 9.000

Penarikan Ratcliffe (+OE) 6.000

Penarikan Yancey (+OE) 9.000


10. Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Jika tidak ada perjanjian pembagian laba dan rugi, laba persekutuan harus dibagi
rata. Akan tetapi, umumnya para sekutu setuju membagi laba dalam rasio tertentu,
seperti pembagian 60:40 yang di ilustrasikan untuk persekutuan Ratcliffe dan Yancey.
Perjanjian pembagian laba tersebut juga berlaku bagi pembagian rugi kecuali dinyatakan
sebaliknya dalam perjanjian.

11. Pertimbangan Jasa dalam Perjanjian Pembagian Laba atau Rugi


Sekutu yang mencurahkan waktunya pada persekutuan sementara sekutu lainnya
bekerja ditempat lain mungkin akan menerma penyisihan gaji. Penyisihan gaji juga
digunakan untuk mengompensasi perbedaan nilai wajar bakat sekutu, yang mencurahkan
seluruh waktu bagi persekutuan.

12. Penyisihan Gaji dalam Perjanjian Pembagian Laba


Asumsikan bahwa perjanjian persekutuan menyatakan bahwa Bob, Pete dan Gary
masing-masing menerima penyesihan gaji sebesar $12.000, sementara laba yang tersisa
dialokasikan secara merata diantara ketiga sekutu tersebut. Jika laba bersih persekutuan
adalah $60.000 untuk tahun 2006 dan 12.000 untuk tahun 2007, alokasi laba adalah
seperti pada tabel. Total alokasi tahun 2006 adalah 24.000 masing-masing Bob dan Gary
serta 12.000 untuk Pete. Alokasi tahun 2007 adalah laba sebesar 8.000 untuk Bob dan
Gary serta rugi sebesar 4.000 untuk Pete. Walaupun penyisihan gaji 24.000 melampaui
laba bersih persekutuan yang hanya 12.000.
Ayat jurnal untuk mendistribusikan laba persekutuan ke modal individual untuk
tahun 2006 dan 2007 adalah :
31 Des 1006
Ikhtisar pendapatan dan beban (-OE) 60.000
Modal Bob (+OE) 24.000
Modal Gary (+OE) 24.000
Modal Pete (+OE) 12.000
Skedul Alokasi Laba Tahun 2006
Bob Gary Pete Total
Laba bersih $60.000
Penyisihan gaji untuk Bob dan Gary (24.000) $12.000 $12.000 $24.000
Sisa yang akan dibagi 36.000
Dibagi secara merata (36.000) 12.000 12.000 $12.000 36.000
Sisa yang akan dibagi 0
Alokasi laba bersih 24.000 24.000 12.000 60.000

Skedul Alokasi Laba Tahun 2007 Bob Gary Pete Total


Laba bersih $12.000
Penyisihan gaji untuk Bob dan Gary (24.000) ($12.000) $12.000 $24.000
Sisa yang akan dibagi (12.000)
Dibagi secara merata (12.000) (4.000) (4.000) ($4.000) (12.000)
Sisa yang akan dibagi 0
Alokasi laba bersih 8.000 8.000 (4.000) 12.000
Alokasi laba persekutuan untuk tahun 2007
Ikhtisar pendapatan dan beban (-OE) 12.000
Modal Pete (-OE) 4.000
Modal Bob (+OE) 8.000
Modal Gary (+OE) 8.000

13. Modal Sebagai Faktor dalam Perjanjian Pembagian Laba


Perjanjian pembagian laba harus bersifat spesifik berkenaan dengan konsep modal
mana yang akan diterapkan.
Laba yang dialokasikan dalam kaitannya dengan modal persekutuan.
Persekutuan Ace dan Snoopy dibentuk pada tgl 1 jan 2006, dimana masing-masing
sekutu menginvestasikan kas sebesar $20.000. Perubahan akun modal selama tahun 2006
diikhtisarkan :
Ace Snoopy
Saldo modal per 1 Jan 2006 $20.000 $20.000
Investasi per 1 April 2.000 -
Penarikan per 1 Juli - (5.000)
Investasi per 1 September 3.000 -
Penarikan per 1 Okt - (4.000)
Investasi per 28 Des - 8.000
Saldo modal per 31 Des 2006 25.000 19.000
Jumlah modal awal, akhir, dan rata-rata Ace dan Snoopy untuk tahun 2006 adalah

Perbandingan Dasar Modal


Investasi Modal Investasi Modal Investasi Modal
Awal Akhir Rata-Rata
Tertimbang
Ace $20 $25 $22,5
Snoopy 20 19 19,5
Total 40 44 42
Asumsikan bahwa laba bersih persekutuan dialokasikan atas dasar saldo modal dan
laba bersih tahun 2006 adalah $100.000. alokasi laba persekutuan ke Ace dan Snoopy
menurut masing-masing dari tiga dasar modal adalah :

Saldo Modal Awal


Ace ($100.000 x 20/40) $50.000
Snoopy (100.000 x 20/40) 50.000
Total laba 100.000
Saldo Modal Akhir
Ace ($100.000 x 25/44) $56.818,18
Snoopy ($100.000 x 19/44) 43.181, 82
Total laba 100.000
Saldo Modal Rata-Rata
Ace ($100.000 x 22,5/42) $53.571,43
Snoopy ($100.000 x 19.5/42) 46.428,57
Total laba 100.000

14. Perubahan Kepentingan Persekutuan


Entitas persekutuan akan bubar apabila ada sekutu baru yang masuk atau sekutu
yang ada pensiun atau meninggal dunia. Pembubaran bukan berarti berhentinya operasi
persekutuan. Pembubaran persekutuan (partnership dissolution) merupakan perubahan
hubungan antar sekutu karena salah satu sekutu berhenti sehingga tidak lagi
diasosiasikan dengan kerja sama selanjutnya yang berbeda dengan penghentian bisnis.
15. Pengalihan Kepentingan kepada Pihak Ketiga
Suatu persekutuan tidak akan bubar apabila satu sekutu mengalihkan
kepentingannya dalam persekutuan kepada pihak ketiga, karena pengalihan semacam itu
tidak dengan sendirinya mengubah hubungan para sekutu. Pengalihan semacam itu
hanya memberikan hak kepada pihak penerima (assignee) untuk menerima pengalihan
kepentingan sekutu dalam laba persekutuan dimasa depan dan dalam aktiva persekutuan
jika terjadi likuidasi.

16. Pembubaran Persekutuan yang Sedang Berjalan Karena Kematian atau


Pengunduran Diri
Jika sekutu mengundurkan diri (atau wakil sekutu yang meninggal) dibayar dalam
jumlah yang sama dengan saldo akhir akun modalnya, satu-satunya ayat jurnal yang
diperlukan adalah pembebanan ke akun modalnya dan pengkreditan atas kas sejumlah
yang dibayarkan. Apabila penyelesaian dengan sekutu mengundurkan diri lebih besar
atau lebih kecil dari saldo akun modal akhir, prosedur revaluasi (goodwill) dan
nonrevaluasi (bonus) akan memberikan metode akuntansi alternatif untuk penyelesaian
tersebut.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa anne, mike dan justin adalah sekutu yang masing-
masing membagi laba dengan persentase sebesar 40%, 20%, serta 40%, dan bahwa justin
memutuskan untuk mengundurkan diri. Kepentingan modal dan laba dari ketiga sekutu
tersebut pada tanggal pengunduran diri adalah :
Saldo Modal Persentase Persentase
Modal Laba dan Rugi
Anne $70.000 35% 40%
Mike 50.000 25% 20%
Justin 80.000 40% 40%
Total modal 200.000 100% 100%
BAB I
PERSEKUTUAN
PEMBENTUKAN DAN USAHANYA

A. Pengertian Persekutuan (Partnership)


Persekutuan adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki
bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.
Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer/ Comanditair Vennotschap (CV).

1) Firma (Fa.)
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap-tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri, umumnya
dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggung jawab
masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
a. Ciri - ciri Firma
Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha

b. Keuntungan Firma
Kemampuan manajemen lebihbesar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
Pendiriannya relative mudah,
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
c. Kelemahan Firma
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya
2) Comanditair Vennotschap (CV)
adalah suatu bentuk badan usaha antara dua orang atau lebih, terdiriSekutu Aktif & Sekutu
Pasif.
a. Sekutu Aktif (Pengurus)
Berhak menjalankan perusahaan dan melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
Semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif
Jika perusahaan menderita rugi, tanggung jawabnya sampai dengan harta pribadi.
b. SekutuPasif (diam)
Tidak ikut campur dalam kepengurusan, maupun kegiatan usaha perusahaan
Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang
disertakan
c. Keuntungan CV
Kemampuan manajemen lebih besar
Proses pendirianya relative mudah
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
Mudah memperoleh kredit
d. Kelemahan CV
Sebagian memiliki tanggung jawab tidak terbatas
Sulit menarik kembali modal

B. Karakteristik Persekutuan
Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)

Jangka Waktu Terbatas (Limited Life)

Tanggung Jawab Yang tidak Terbatas (Un Limited Liability)

Memiliki Suatu Bagian /Hak dalam Persekutuan (Ownership of an Interest In Partnership)

Pengambilan Bagian Keuntungan (Participating In Partnership Profit)

C. Isi Perjanjian Persekutuan

1) Nama Perusahaan, pihak- pihak yang bersangkutan dan lokasi perusahaan.


2) Tanggal mulai berdirinya dan jangka waktu perjanjian.

3) Sifat dan ruang lingkup perusahaan.


4) Investasi masing-masing sekutu dan nilai investasi tsb.

5) Hak, wewenang dan kewajiban sekutu, juga batasan batasan berdasarkan otoritas para sekutu
6) Buku buku serta perkiraan perkiraan persekutuan dan tahun fiscal yang digunakan

7) Rasio pembagian laba atau rugi, yang meliputi ketentuan ketentuan khusus untuk menentukan
selisih dalam investasi dan sumbangan jasa

8) Beban dan kredit bunga khusus yang berkaitan dengan investasi parasekutu, dan imbalan khusus yang
diberikan atas jasa para sekutu tersebut.

9) Investasi dan pengambilan prive sekutu sekutu setelah persekutuan didirikan dan penanganannya
dalam perkiraan.
10) Asuransi jiwa atas para sekutu dan penanganan premi asuransi, perolehan kembali polis, dll.

11) Prosedur prosedur khusus untuk menyelesaikan kepentingan sekutu atau pengunduran diri atau
meninggalnya sekutu.
12) Metode metode untuk memecahkan perselisihan diantara para sekutu.

D. Contoh Kasus
Contoh Kasus 1
Akuntansi Penyertaan Modal
1 Januari 2013, Tuan Joko dan Tuan Susilo mendirikan Firma Jo - Sus dengan setoran modal
sebagai berikut:

Akun Tn. Joko Tn. Susilo

Kas Rp. 100.000.000,00

Persediaan - Rp. 80.000.000,00

Perlengkapan Rp. 15.000.000,00 Rp. 5.000.000,00

Peralatan Rp. 35.000.000,00 Rp. 65.000.000,00

TOTAL Rp. 150.000.000,00 Rp. 150.000.000,00

Jawab:
Kas Rp. 100.000.000
Perlengkapan Rp. 15.000.000
Peralatan Rp. 35.000.000
Modal Tn. Joko Rp.150.000.000

Persediaan Rp. 80.000.000


Perlengkapan Rp. 5.000.000
Peralatan Rp. 65.000.000
ModalTuan Tn. Susilo Rp.150.000.000

Firma Jo-Sus
Neraca Awal
Per 1 Januari 2013
Kas Rp.100.000.000,00
Persediaan Rp. 80.000.000,00
Perlengkapan Rp. 20.000.000,00
Peralatan Rp.100.000.000,00 Modal Tn. Joko Rp. 150.000.000,00
Modal Tn. Susilo Rp. 150.000.000,00

Rp. 300.000.000,00 Rp. 300.000.000,00

Contoh Kasus 2

Akuntansi Penyertaan Modal

Tuan Nazar telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan dan 1 Januari 2013, Tuan Anas
bermaksud menanamkan modalnya sebesar Rp.10.000.000. Neraca Perusahaan Tuan Nazar adalah
sebagai berikut:
Neraca
Per 31 Desember 2013
Kas Rp. 6.480.000 Hutang Dagang Rp. 9.600.000
Piutang Rp. 8.000.000
Cad. Kerg. Piutang Rp. 480.000
Rp. 7.520.000
Persediaan Barang Rp. 8.560.000
Perlengkapan Kantor Rp. 640.000
Peralatan Kantor Rp. 4.800.000 Modal Tn. Nazar Rp.16.160.000
Akum. Peny. Perltn Rp. 2.240.000
Rp. 2.560.000
Rp.25.760.000 Rp. 25.760.000
Perjanjian:
a. Seluruh Uang Kas diambil Tn. Nazar
b. Piutang Rp.400.000 dianggap tidak tertagih
c. Cadangan Kerugian Piutang ditetapkan 4% dari saldo piutang yang baru
d. Persediaan Barang Dagang Nilainya menjadi Rp.10.640.000
e. Nilai Pengganti Peralatan Kantor Rp.6.000.000 telah disusutkan 50% dan dicatat nilai sehat
Rp.3.000.000
f. Good Will untuk Tuan Nazar Rp.4.000.000
Di minta:
a. Catat pada pembukuan terdahulu Tuan Nazar
b. Catat pada Pembukuan yang baru
Jawab:
a.Catat pada pembukuan terdahulu Tuan Nazar
a) Mencatat penilai kembali berbagai macam aktiva

Cadangan Kerugian Piutang Rp. 176.000


Persediaan Barang Dagang Rp.2.080.000
Akum Penyusutan Peralatan Kantor Rp.2.240.000
Good Will Rp.4.000.000
Piutang Dagang Rp. 400.000
Peralatan Kantor Rp.1.800.000
Modal Tuan Nazar Rp.6.296.000
Perhitungan:
Cadangan Kerugian Piutang = 4%*(Rp.8.000.000 Rp.400.000)= Rp. 304.000
=Rp.480.000 Rp.304.000 = Rp. 176.000
Persediaan Barang Dagang = Rp.10.640.000 Rp 8.560.000 = Rp.2.080.000
Akum. Pnyusut. Peraltan Kantor =Rp.2.240.000
Good will = Rp.4.000.000
Piutang Dagang = Rp. 400.000
Peralatan Kantor = Rp.4.800.000 - Rp 3.000.000 =Rp.1.800.000

b) Mencatat setoran modal Tuan Anas


Kas Rp.10.000.000
Modal Tuan Anas Rp.10.000.000
c) Mencatat Penarikan Kas Tuan Nazar
Modal Tuan Nazar Rp.6.480.000
Kas Rp.6.480.000

Neraca
Per 1 Januari 2013
Kas Rp. 10.000.000 Hutang Dagang Rp. 9.600.000
Piutang Dagang Rp. 7.600.000
Cad.kerg.piutang Rp. 304.000
Rp. 7.296.000
Persediaan brg dagng Rp. 10.640.000 Modal Tn. Nazar Rp. 15.976.000
Perlengkapan Kantor Rp. 640.000 Modal Tn. Anas Rp. 10.000.000
Peralatan Kantor Rp. 3.000.000
Good Will Rp. 4.000.000
Rp. 7.000.000 ___________
Rp.35.576.000 Rp.35.576.000

Contoh Kasus 3
Akuntansi Pembagian Laba
Dari hasil usaha persekutuan Tuan Nazar dan Tuan Anas mendapat keuntungan sebesar Rp.3.600.000.
Hitung pembagian laba tersebut apabila dibagi sebagai berikut:
1. Merata
2. Dengan Rasio 3:2
3. Dengan rasio modal para sekutu
4. Bunga diberikan atas modal sekutu sebesar 6% pertahun, saldonya dibagikan dengan Rasio 3:2
Jawab:
1. Cara Merata
Laba-Rugi Rp. 3.600.000
PriveTn. Nazar Rp. 1.800.000
PriveTn. Anas Rp. 1.800.000
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 1/2 dari Rp.3.600.000 = Rp.1.800.000
Bagian laba Tn. Anas = 1/2 dari Rp.3.600.000 =Rp. 1.800.000
Total = Rp.3.600.000
2. Dengan Rasio 3:2
Untuk Tn. Nazar = 3, dan Tn. Anas = 2
Laba-Rugi Rp. 3.600.000
PriveTn. Nazar Rp. 2.160.000
PriveTn. Anas Rp. 1.440.000
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 3/5 dari Rp.3.600.000 = Rp.2.160.000
Bagian laba Tn. Anas = 2/5 dariRp.3.600.000 = Rp.1.440.000
Total = Rp.3.600.000
3. Dengan Rasio Modal Sekutu
a. Modal awal
b. Modal pada tiap awal periode fiscal
c. Modal pada tiap akhir periode fiscal
d. Modal rata rata untuk tiap periode fiscal
Modal Awal sbb:
Tn. Nazar = Rp. 15.976.000
Tn. Anas = Rp. 10.000.000
= Rp. 25.976.000

Laba-Rugi Rp. 3.600.000


PriveTn. Nazar Rp. 2.214.105,33
PriveTn. Anas Rp. 1.385.894,67
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 15.976.000/25.976.000 dari Rp.3.600.000 =Rp.2.214.105,33
Bagian laba Tn. Anas = 10.000.000/25.976.000 dari Rp.3.600.000 =Rp.1.385.894,67
Total = Rp.3.600.000,00

4. Bunga diberikan atas modal sekutu sebesar 6% pertahun, saldonya dibagikan dengan Rasio 3:2
Modal Awal sbb:
Tn. Nazar =Rp. 15.976.000
Tn. Anas =Rp. 10.000.000
=Rp. 25.976.000

Laba-Rugi Rp. 1.558.560


PriveTn. Nazar Rp. 958.560
PriveTn. Anas Rp. 600.000
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 15.976.000*6% *12/12 = Rp. 958.560
Bagian laba Tn. Anas = 10.000.000*6%*12/12 = Rp. 600.000
Total = Rp.1.558.560

Laba-Rugi Rp. 2.041.440


Prive Tn. Nazar Rp. 1.224.864
Prive Tn. Anas Rp. 816.576
Latihan
31 Desember 2013, Mang Gayus, Mang Nazar, dan Mang Joko setuju untuk membuat Firma
dengan nama Firma Together for Corrupt ,dan Mang Gayus telah memiliki usaha
sebelumnya, berikut Neraca Mang Gayus
Mang Gayus
Neraca
Per 31 Desember 2012
Kas Rp. 35.000.000 Hutang Usaha Rp. 30.000.000
Piutang Usaha Rp. 15.000.000 Wesel Bayar Rp. 50.000.000
Persediaan Rp. 40.000.000
Perlengkapan Rp. 5.000.000 Modal Gayus Rp. 70.000.000
Peralatan Rp. 55.000.000 _____________
Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000
Sedangkan setoran Mang Nazar, dan Mang Joko sbb:
Akun Mang Nazar Mang Joko
Kas Rp. 100.000.000,00
Persediaan Rp. 80.000.000,00
Perlengkapan Rp. 15.000.000,00 Rp. 5.000.000,00
Peralatan Rp. 35.000.000,00 Rp. 65.000.000,00
Total Rp. 150.000.000,00 Rp. 150.000.000,00

Para sekutu mengadakan perjanjian sbb:


a. Uang Kas Mang Gayus diambil seluruhnya
b. Persediaan Mang Gayus dinilai kembali menjadi Rp.45.000.000
c. Wesel Bayar akan dilunasi oleh Mang Gayus sendiri
d. Peralatan Milik Mang Gayus dinilai kembali dan diturunkan nilainya sebesar Rp.10.000.000
e. Diberikan Good will untuk Mang Gayus Rp.20.000.000
f. Laba Rugi dihitung berdasarkan Rasio Modal para Sekutu
Diminta:
1. Buat Jurnal dengan menggunakan metode melanjutkan buku lama perusahaan Mang Gayus
2. Susun Neraca awal Firma Together for Corrupt
3. Buat Jurnal, apabila Laba Sebesar Rp.6.000.000

BAB II
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

1. Alasan Pembubaran Persekutuan


a) Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan

Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian

Persetujuan Bersama

Masuknya sekutu baru

Pengunduran diri seorang anggota persekutuan


b) Pembubaran atas dasar Undang undang

Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan

Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau persekutuan

Kejadian kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat bertindaknya perusahaan yang
disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang membawa nama persekutuan

Ada perang didalam suatu Negara dari salah seorang anggota (persekutuan) penduduk
Negara yang bersangkutan

c) Pembubaran atas keputusan pengadilan

Ketidakmampuan seorang anggota dalam memenuhi kewajiban terhadap perjanjian


persekutuan

Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang
sedang berjalan

Perselisihan intern diantara anggota

Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara kontinyu dari usaha perusahaan

Adanya kecurangan - kecurangan


2. Masalah Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan

Masalah masuknya seorang atau lebih anggota baru

Pengunduran diri seorang anggota

Kematian seorang anggota atau lebih

Penyatuan dan perubahan bentuk badan usaha

3. Masuknya Sekutu Baru


a) Sekutu baru harus atas izin sekutu lama, melalui:
Pembelian sebagian kepemilikan dari sekutu atau lebih sekutu yang lama

Investasi dengan memberikan bonus dan atau good will kepada sekutu lama

Pembelian sebagian kepemilikan dari sekutu atau lebih sekutu yang lama

Firma Jo-Sus
Neraca
Per 1 Januari 2013
Kas Rp. 100.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 150.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 150.000.000
Rp. 300.000.000 Rp.300.000.000

KASUS 1
1 April 2013, Aa Isur ingin masuk keanggotaan persekutuan dengan membeli bagian hak
penyertaan Tn. Joko dan Tn. Susilo dengan membayar sebesar Rp.75.000.000 secara tunai,
dan nama firma Kolour

Modal Tn. Joko Rp.37.500.000


Modal Tn. Susilo Rp.37.500.000
Modal Aa Isur Rp.75.000.000

Sebelum Aa Isur Masuk Setelah Aa Isur Masuk


Modal Tn. Joko Rp. 150.000.000 Rp. 112.500.000
Modal Tn. Susilo Rp. 150.000.000 Rp. 112.500.000
Modal Aa Isur - Rp. 75.000.000
Rp. 300.000.000 Rp. 300.000.000

Firma Kolour
Neraca
Per 1 Januari 2013
Kas Rp. 100.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 112.500.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 112.500.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Aa Isur Rp. 75.000.000
Rp. 300.000.000 Rp. 300.000.000
KASUS 2
b) Investasi dengan memberikan bonus dan atau good will kepada sekutu lama
1 Mei 2013, Tn. Joko, Tn. Susilo dan Aa Isur merupakan pemilik firma KoLour dengan
modal dan pembagian laba rugi sebagai berikut:
Modal Pembagian
Modal Tn. Joko Rp. 112.500.000 45%
Modal Tn. Susilo Rp. 112.500.000 35%
Modal Aa Isur Rp. 75.000.000 20%
Rp. 300.000.000 100%

Pemberian Bonus
Bu Anzany ingin bergabung dan diterima oleh anggota anggota lama, dan menyerahkan
modal penyertaan sebesar Rp.80.000.000 dan memberikan Bonus sebesar Rp.5.000.000

Kas Rp.85.000.000
Modal Tn. Joko Rp.2.250.000
Modal Tn. Susilo Rp. 1.750.000
Modal Aa Isur Rp. 1.000.000
Modal Bu Anzany Rp. 80.000.000

Perhitungan Bonus
Tn.Joko= 45% * 5.000.000 = Rp. 2.250.000,00
Tn.Susilo= 35% * 5.000.000 = Rp. 1.750.000,00
Aa Isur= 20% * 5.000.000 = Rp. 1.000.000,00
Total = Rp. 5.000.000,00
Tn.Joko= 35% * 50.000.000 = Rp. 17.500.000,00
Tn.Susilo= 30% * 50.000.000 = Rp. 15.000.000,00
Aa Isur= 25% * 50.000.000 = Rp. 12.500.000,00
Bu Anzany= 10% * 50.000.000 = Rp. 5.000.000,00
Total = Rp. 50.000.000,00
30 Juni 2013, firmaKoLour-BU masing anggota melakukan pengambilan pribadi dari
modal penyertaan yang baru, masing masing sebesar Rp.1.000.000

Modal Tn. Joko Rp.1.000.000


Modal Tn. Susilo Rp.1.000.000
Modal Aa Isur Rp.1.000.000
Modal Bu Anzany Rp.1.000.000
Prive Tn. Joko Rp.1.000.000
Prive Tn. Susilo Rp.1.000.000
Prive Aa Isur Rp.1.000.000
Prive Bu Anzany Rp.1.000.000
1 Juli 2013, firma KoLour-BU mendapatkan pinjaman dari Bank Kong, sebesar
Rp.20.000.000
Kas Rp.20.000.000
Hutang Bank Kong Rp.20.000.000

Firma Kolour-Bu
Neraca
Per 1 Juli 2013
Kas Rp. 255.000.000 Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 132.250.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 129.250.000
Modal Aa Isur Rp. 88.500.000
Modal Bu Anzany Rp. 85.000.000
Rp. 455.000.000 Rp. 455.000.000

c) Masuknya Sekutu Baru


1. Pemberian Good Will
Good will adalah Aktiva Tetap Tak Berwujud yang paling tidak berwujud, dalam
artian good will termasuk yang paling sulit diukur apalagi untuk dihitung. Good will masuk
kedalam kolompok Aktiva Tetap.
Firma Kolour BU
Neraca
Per 1 Mei 2013
Kas Rp. 185.000.000 Modal Tn.Joko Rp. 114.750.000
Persediaan Rp. 80.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 114.250.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Aa Isur Rp. 76.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Bu AnjanyRp. 80.000.000
Rp. 385.000.000 Rp 385.000.000

1 Juni 2013, firma KoLour-BU mendapatkan laba sebesar Rp.50.000.000, atas


kesepakatan bersama pembagian laba sebagai berikut: Tn. Joko 35%, Tn. Susilo 30%, Aa
Isur 25% dan bu Anzany 10%, dan disepakati juga bahwa laba dijadikan tambahan modal
untuk masing masing anggota.
Laba Rugi Rp.50.000.000
Modal Tn. Joko Rp. 17.500.000
Modal Tn. Susilo Rp. 15.000.000
Modal Aa Isur Rp. 12.500.000
Modal Bu Anzany Rp. 5.000.000
Perhitungan Laba
Tak Berwujud (Intangible Asset). Good will dihitung dengan memperhatikan nilai lebih dari
jumlah harta perusahaan yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan perusahaan telah berjalan
dengan baik, organisasi intern yang baik, kepemimpinan yang baik atau letaknya strategis.
Timbulnya GoodWill
A. Membeli perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai harta perusahaan sebenarnya
B. Masuknya Anggota baru

KASUS 3
1. Membeli perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai harta perusahaan
sebenarnya

Pemilik Firma KoLour-Bu dijual kepada Deffdaz, pada tanggal 1 Agustus 2013, sebesar
Rp.190.000.000, neraca tergambar dibawah ini:

Firma Kolour-Bu
Neraca
Per 31 Juli 2013
Persediaan Rp. 80.000.000 Hutang Bank
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Kong Rp. 20.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Tn.
Joko Rp. 60.250.000
Modal Tn.
Rp. 200.000.000 Susilo Rp. 51.250.000
Modal Aa
Isur Rp. 38.500.000
Modal Bu
Anzany Rp. 30.000.000
Rp.
200.000.000
Jawab :
Persediaan Rp. 80.000.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000
Peralatan Rp.100.000.000
Goodwill. Rp. 10.000.000
Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Kas. Rp.190.000.000
KASUS 4
1. Masuknya anggota baru
Zipora ingin bergabung dengan perusahaan Deffdaz, dengan memasukkan hartanya
berbentuk uang tunai sebesar Rp.6.500.000 dan juga menyetujui untuk memberikan hak good
will sebesar Rp.1.000.000

Kas Rp.6.500.000
Good will Rp.1.000.000
Modal Zipora Rp.6.500.000
Modal Deffdaz Rp.1.000.000
2. Pengunduran Diri Sekutu Lama
Pembubaran persekutuan dapat terjadi, dikarenakan pengunduran diri seorang anggota atau
lebih, hal ini dapat diselesaikan sebagai berikut:
a) Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota lama atau kepada
anggota baru
Pembayaran melampaui dari saldo modalnya
Pembayaran lebih rendah dari saldo modalnya
b) Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dapat dikembalikan dalam bentuk uang
tunai atau harta kekayaan lainnya sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya.

Kasus 5
1. Pembayaran melampaui dari saldo modalnya
Zipora, Brenda dan Ehsan dengan nama Fa.ZiBEH saldo modal penyertaan masing masing
Rp.400.000, dengan perjanjian pembagian keuntungan : 50% : 35% : 15%. Tanggal 1 April
2013, Ehsan mengundurkan diri, dan diterima dengan baik oleh Zipora dan Brenda, dan
sepakat akan diberikan bonus sebesar Rp.34.000
Jawab :
Modal Ehsan.Rp.400.000
Modal Zipora.Rp.20.000
Modal Brenda.Rp.14.000
Kas....Rp.434.000
Misalkan Zipora, Brenda tidak ingin saldo modalnya dikurangi, tapi sepaka tuntuk
memberikan good will kepada perusahaan yang masih berjalan

Jawab :
Good will Rp.34.000
Modal Ehsan Rp.34.000
Modal Ehsan Rp.434.000
Kas Rp.434.000
2. Adanya Kematian seorang sekutu
Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan. Aktiva dan
hutang-hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan dari anggota
yang meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya. Para anggota dapat melakukan
penyelesaian atas bagian penyertaan modal yang mati sebagai berikut:
a. Dengan pembayaran dari harta persekutuan
b. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia untuk membeli
bagian penyertaan
c. Dengan Pembayaran dari hasil asuransi persekutuan

3. Penyatuan dan Peleburan ke Perseroan


Para sekutu dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan, jika telah
disetujui maka perseroan akan bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan
yang ditukar dengan saham-sahamnya. Apabila buku persekutuan tetap dipertahankan, maka
pencatatannya sebagai berikut:
a. Perubahan nilai aktiva, hutang dan bagian penyertaan masing anggota sebelumnya kepada
bentuk perseroaan
b. Perubahan didalam bentuk pemilikan

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatannya sebagai berikut:


a. Pemindahan aktiva dan hutang kedalam perseroaan
b. Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan
c. Pembagian saham kepada para anggota pemilik

Kasus 6
Berikut ini adalah Neraca Fa.KoLourBu : dan diadakan peleburan atau perubahan bentuk
menjadi Perseroan dengan nama PT Bukan Kolour-Bu.
Firma Kolour-Bu
Neraca
Per 31 Juli 2013
Kas Rp. 255.000.000 Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 132.250.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 129.250.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Aa Isur Rp. 88.500.000
Rp. 455.000.000 Modal Bu Anzany Rp. 85.000.000
Rp. 455.000.000
1. Persediaan dinilai kembali menjadi Rp.100.000.000
2. Perlengkapan dinilai kembali menjadi Rp.10.000.000
3. Keuntungan atau kerugian akibat penilaian kembali, maka akan dibagi sama terhadap modal
masing-masing anggota

Diminta:
1.Buatlah Jurnal dan Neraca Perseroaan

Jawab:
Jurnal Penyesuaian Rekening modal dan penilaian kembali
Persediaan Rp.20.000.000
Perlengkapan Rp.10.000.000
Penyesuaian Modal Rp.10.000.000
Jurnal Pembagian keuntungan / kerugian atas penilaian kembali
Penyesuaian Modal Rp.10.000.000
Modal Tn. Joko Rp.2.500.000
Modal Tn. Susilo Rp.2.500.000
Modal Aa Isur Rp.2.500.000
Modal Bu Anzany Rp.2.500.000

Jurnal Pengeluaran saham-saham


Modal Tn.Joko Rp.134.750.000
Modal Tn.Susilo Rp.131.750.000
Modal Aa Isur Rp. 91.000.000
Modal Bu Anzany Rp. 87.500.000
Modal Saham Rp.445.000.000

PT Bukan Kolour-Bu
Neraca
Kas Rp. 255.000.000 Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 100.000.000
Perlengkapan Rp. 10.000.000 Modal Saham Rp. 445.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000
Rp. 465.000.000 Rp. 465.000.000

LATIHAN
1. 1 Januari 2013, Nona Wilu dan Jeng Sumping, membuka usaha Jahit Menjahit dengan
dengan nama Firma Wilujeng Sumping, modal penyertaan sebagai berikut:
a. Nona Wilu (Kas Rp.10.000.000; Persediaan Benang Rp.4.000.000 dan Mesin Singer 3 unit
@ Rp. 2.000.000)
b. Jeng Sumping (Kas Rp.10.000.000; Perlengkapan Jahit Rp.1.000.000; Mesin 2 unit @ Rp
2.000.000) Keduanya sepakat apabila terjadi keuntungan dihitung seperti: Bunga sebesar 6%
dari modal terakhir dan sisanya dihitung Nona Wilu 60% dan Jeng Sumping 40%
(keuntungan ditambahkan ke modal penyertaan)
5 Januari 2013,Fa. Wilujeng Sumping, membeli mesin 5 unit @ Rp. 2.000.000 secara kredit
dari Bank Bung 31Januari 2013, Fa. Wilujeng Sumping, Mendapat keuntungan dari hasil
menjahit Rp.5.000.000

Diminta:
1. Buat Jurnal yang diperlukan dan buat Neraca per 31 Januari 2013
2. Fa. Wilujeng Sumping akan melebur menjadi PT. Sumping Heula dengan ketentuan, dibuat
penilaian kembali atas hartanya.
a. Persediaan benang menyusut 10%
b. Perlengkapan semuanya habis terpakai
c. Mesin Jahit setelah dinilai kembali menjadi bertambah nilainya sebesar 20%
3. Buatlah Jurnal yang diperlukan dan buatlah Neraca Perseroan setelah penilaian kembali

2. Venny Lope dan Rina Perez telah menjalankan usahanya dengan berhasil didalam beberapa
tahun. Dalam pembagian laba rugi ditentukan perbandingan 55% dan 45%
Eyang Sobur terhitung tanggal 1 Juli 2012 telah diterima menjadi sekutu baru dengan
jumlah investasi Rp.12.000.000 dengan syarat bahwa harta perusahaan perlu diadakan
perubahan yaitu:
1. Nilai persediaan barang dagang terlalu tinggi Rp.1.800.000
2. Terdapat sejumlah Rp.1.200.000 piutang yang lupa dibukukan
Neraca Venny Lope dan Rina Perez, sebagai berikut:
Venny Lope, dan Rina Perez
Balance Sheet, Per 30 Juli 2012

Cash 4.200.000
Accounts Payable 8.460.000

Account Receivable 13.200.000 Venny L., Capital 27.840.000

Less Allowance for 720.000 12.480.000


Bad Debts Rina P.,Capital 20.790.000

Merchandise 16.800.000
Inventory

Office Supplie 810.000


Store Equipment 5.400.000

Less Accum Depre 1.800.000 3.600.000

Building 18.000.000

Less Accum Depre 3.000.000 15.000.000

Land 4.200.000

57.090.000 57.090.000

Diminta:

Buat Jurnal dengan perbaikan Pembukuan dan buat Neraca

BAB III
LIKUIDASI PERSEKUTUAN

A. Pengertian Likuidasi Persekutuan


Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya
dibubarkan semua.
Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu:
1. Proses mngubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash), yang disebut proses
realisasi.
2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditor dan pembayaran kembali
sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga proses likuidasi.

B. Prosedur dalam Likuidasi


1. Rekening rekening pembukuan harus di sesuaikan dan di tutup. Laba dan rugi bersih
selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing-masing, sesudah itu
dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi.
2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai (cash), apabila ada perbedaan antara nilai
buku dan nilai realisasi yang menunjukan keuntungan atau kerugian harus dibagi diantara
anggota sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai
sebagai dasar penyelesaian.
3. Apabila dijumpai keadaan dimana salah seorang anggota mempunyai saldo debit di dalam
rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang
kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang
bersangkutan. Disamping itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit
maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.
4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan
terlebih dahulu kepada kreditur extern; baru sesudah itu dibayarkan saldo-saldo modal
masing-masing anggota.

C. Contoh Kasus
Persekutuan Tuan A, B, C dan D dinyatakan akan dilikuidasi. Pembagian laba (rugi) di dalam
persekutuan diatur dengan perbandingan sebagai berikut : 30%, 30%, 20%, 20%. Neraca 1
Mei 1980 yang disusun sesaat sebelum likuidasi menunjukan saldo saldo
AKTIVA HUTANG DAN MODAL

Kas Rp 10.000,00 Hutang Dagang..............Rp 75.000,00


Aktiva Lain-lain.Rp 180.000,00 Hutang Kepada Tuan B Rp 6.000,00
Hutang Kepada Tuan D Rp 5.000,00
Modal, ARp 42.000,00
Modal, BRp 31.500,00
Modal, CRp 20.500,00
Modal, DRp 10.000,00
____________
Total Aktiva...Rp 190.000,00 Total Modal + Hutang...Rp 190.000,00
Dibawah ini diberikan beberapa kemungkinan di dalam pelaksanaan realisasi pengubahan
aktiva lain menjadi uang tunai dan proses likuidasi selanjutnya :
1. Realisasi aktiva lain sebesar Rp 140.000,00. Kerugian dalam realisasi aktiva lain-lain di
bebankan kepada rekening modal masing masing anggota dengan jumlah yang masih cukup
di tutup oleh saldo modal.
2. Realisasi aktiva lain lain sebesar Rp 120.000,00. Pembebasan kerugian melampaui saldo
rekening modal beberapa anggota sehingga harus ditutup dengan saldo piutangnya kepada
persekutuan.

Contoh No. 1
Nilai buku aktiva lain-lain....................................................... Rp 180.000,00
Dijual (direalisasikan) menjadi kas......................................... Rp 140.000,00
Rugi dalam realisasi......................................... Rp 40.000,00

Kerugian tersebut dibagi diantara anggota masing-masing A, B, C dan D dengan


perbandingan : 30%, 30%, 20% dan 20%.
Pembebanan kerugian direalisasi kepada rekening modal masing-masing adalah sebesar:
A = 30% x Rp 40.000,00 = Rp 12.000,00
B = 30% x Rp 40.000,00 = Rp 12.000,00
C = 20% x Rp 40.000,00 = Rp 8.000,00
D = 20% x Rp 40.000,00 = Rp 8.000,00
Pembebanan kerugian tersebut masih cukup ditutup dengan saldo modal dari masing-masing
anggota. Dengan demikian ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut (table 1.1)

PERSEKUTUAN A, B, C, D
Ikhtisar Laporan Likuidasi

Modal dan Pembagian Laba


Hutan Hutan Hutan
Aktiva (Rugi)
g g g
Kas Lain - Moda Moda Moda Moda
Dagan Kepa Kepa
Lain lA lB lC lD
g da B da D
30% 30% 20% 20%
Saldo 10.00 180.0 75.00 6.00 5.00 42.00 31.50 20.50 10.00
sebelum 0 00 0 0 0 0 0 0 0
likuidasi
a) Hasil 140.00 - - - - -
penjualan 0 180.00 12.000 12.000 8.000 8.000
- - -
aktiva dan 0
pembagia
n laba
(rugi)
150.00 75.00 6.00 5.00 30.00 19.50 12.50 2.00
-
b) Pembayar 0 0 0 0 0 0 0 0
an kepada - - - - - -
- - -
kreditor 75.000 75.000
c) Pembayar 75.00 6.00 5.00 30.00 19.50 12.50 2.00
- -
an kepada 0 0 0 0 0 0 0
para - - - - - - -
anggota 75.000 - -
6.000 5.000 30.000 19.500 12.500 2.000

Adapun ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penjualan aktiva lain-lain dan
pembebanan rugi penjualan kepada masing-masing anggota serta proses likuidasinya adalah
sebagai berikut:
a) Kas ................................................ Rp 140.000,00
Modal, A........................................ Rp 12.000,00
Modal, B........................................ Rp 12.000,00
Modal, C........................................ Rp 8.000,00
Modal, D........................................ Rp 8.000,00
Aktiva lain lain ............................................ Rp 180.000,00

b) Hutang Dagang.............................. Rp 75.000,00


Kas................................................................... Rp 75.000,00

c) Hutang kepada B........................... Rp 6.000,00


Hutang kepada D........................... Rp 5.000,00
Modal, A........................................ Rp 30.000,00
Modal, B........................................ Rp 19.500,00
Modal, C........................................ Rp 12.500,00
Modal, D........................................ Rp 2.000,00
Kas................................................................. Rp 75.000,00

Contoh No. 2
Misalnya realisasi aktiva lain-lain berjumlah Rp 120.000,00 sehingga mengalami kerugian
dalam realisasi sebesar Rp 60.000,00. Pembebanan realisasi aktiva lain-lain kepada masing-
masing anggota mengakibatkan saldo modal Tuan D tidak cukup untuk menutup kerugian
yang menjadi tanggungannya. Akan tetapi karena Tuan D mempunyai piutang kepada
persekutuan maka selisih kerugian yang tersisa harus ditutup dengan sebagian piutang yang
bersangkutan sebelum Tuan D menerima kembali pembayaran atas hak-haknya didalam
persekutuan. Dengan kata lain Tuan D tidak akan menerima kembali pembayaran sepenuhnya
atas haknya yang berupa piutang kepada persekutuan. Keadaan ini merupakan perwujudan
dari tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimitied liability) pada jumlah modal yang
ditanamkan dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan.
Nilai buku aktiva lain-lain....................................................... Rp 180.000,00
Dijual (direalisasikan) menjadi kas......................................... Rp 120.000,00
Rugi dalam realisasi......................................... Rp 60.000,00
Pembebanan kerugian direalisasi kepada rekening modal masing-masing adalah sebesar:
A = 30% x Rp 60.000,00 = Rp 18.000,00
B = 30% x Rp 60.000,00 = Rp 18.000,00
C = 20% x Rp 60.000,00 = Rp 12.000,00
D = 20% x Rp 60.000,00 = Rp 12.000,00

Adapun jurnal yang diperlukan untuk mencatat berlangsungnya proses likuidasi tersebut
adalah :
a) Kas ................................................ Rp 120.000,00
Modal, A........................................ Rp 18.000,00
Modal, B........................................ Rp 18.000,00
Modal, C........................................ Rp 12.000,00
Modal, D........................................ Rp 12.000,00
Aktiva lain lain ............................................ Rp 180.000,00
b) Hutang Dagang.............................. Rp 75.000,00
Kas................................................................... Rp 75.000,00

c) Hutang kepada D........................... Rp 2.000,00


Modal, D....................................................... Rp 2.000,00

d) Hutang kepada B........................... Rp 6.000,00


Hutang kepada D........................... Rp 3.000,00
Modal, A........................................ Rp 24.000,00
Modal, B........................................ Rp 13.500,00
Modal, C........................................ Rp 8.500,00
Kas................................................................. Rp 55.000,00

Didalam likuidasi ini Tuan D hanya akan memperoleh kembali pembayaran atas haknya di
dalam persekutuan sebesar Rp 3.000,00 seperti yang tertera dalam Laporan Likuidasi Berikut
ini: (table 1.2)

PERSEKUTUAN A, B, C, D
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Modal dan Pembagian Laba (Rugi)
Aktiva Hutang Hutang
Hutang Modal Modal Modal Modal
Kas Lain- Kepada Kepada
Dagang A B C D
lain B D
30% 30% 20% 20%
Saldo 10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000
sebelum
likuidasi
a) Penj. 120.000 - - - - -
Aktiva lain- 180.000 18.000 18.000 12.500 12.000
lain dan
- - -
pembagian
rugi
realisasi
130.000 - 75.000 6.000 5.000 24.000 13.500 8.500 -2.000
b) Pembayaran -75.000 -
kepada - 75.000 - - - - - -
kreditur
55.000 - - 6.000 5.000 24.000 13.500 8.500 -2.000
c) Penutupan - -2.000 2.000
deficit
modal D
- - - - - -
dengan
saldo
piutangnya
55.000 - - 6.000 3.000 24.000 13.500 8.500 -
d) Pembayaran -55.000 -6.000 -3.000 - - -8.500
kepada para - - 24.000 13.500 -
anggota

Anda mungkin juga menyukai