NIM : 155020300111007
KELAS : CG AKM 1
Mengapa kerangka kerja konseptual diperlukan? Pertama, agar bermanfaat, maka penetapan
standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan
fundamental. Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan IASB bisa menerbitkan
standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Kedua, masalah-masalah
praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar
yang telah ada.
IASB menerbitkan “conceptual framework for financial reporting 2010 yang terdiri dari 4 bagian
yaitu :
Chapter 4 : the framework (material ini merupakan prioritas pengembangan IASB bagian
tersebut telah diubah) seperti dibawah ini :
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang
dapat digunakan oleh investor yang potensial, lenders (pemberi pinjaman), dan kreditor lainnya
untuk membuat keputusan dalam kapasitasnya sebagai penyedia modal.
Tujuan (tingkat pertama) berhubungan dengan tujuan dan sasaran dari akuntansi. Selanjutnya,
kita akan membahas bagimana tujuan dan sasaran ini diimplementasikan (tingkat ketiga).
Diantara kedua tingkat ini, diperlukan tiang-tiang konseptual untuk menjelaskan karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi dan mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan. Tiang-
tiang konseptual ini akan membentuk jembatan antara mengapa akuntansi (tujuan) dengan
bagaimana akuntansi (pengakuan dan pengukuran).
Jenis keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan sangat bervariasi, begitu juga dengan
metode pengambilan keputusan yang mereka gunakan, informaasi yang telah mereka miliki atau
dapatkan dari sumber-sumber lain, dan kemampuan mereka untuk mengakses informasi. Agar
informasi bermanfaat harus ada harus ada hubu8ngan antara para pemakai ini dengan keputusan
yang mereka buat. Kaitain ini yaitu kemampuan memahami (understandbility), adalah kualitas
informasi yang memungkinkan pemakai merasakan signifikansi dari informasi tersebut.
Relevansi dan Faitful representation merupakan dua kualitas primer yang membuat informasi
akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.
1. Relevansi. Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut
dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang relevan akan
membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa
kini, dan masa depan. Relevance ini mengandung nilai : predictive value, corfirmatory
value, dan materiality.
- predictive value mempunyai nilai yang digunakan oleh investor untuk
memprediksikan masa depan.
- corfirmatory value yaitu infirmasi yang relevan juga bias membantu pengguna
untuk mengkoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu.
- Materiality informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi si pengguna atas dasar laporan keuangan
2. Fithful representation. Informasi akuntansi dianggap handal jika lengkap, disajikan
secara tepat, serta bebas dari kesalahan dan bias.
- Completeness informasi yang dilaporkan lengkap tidak ada yang dihilangkan, atau
yang diada-adakan.
- Netralitas (neutrality) berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan
sekelompok pemakai tertentu.
- Free from error berarti informasi yang dilaporkan bebas dari kesalahan.
Unsur-unsur Dasar
Salah satu aspek pentinh dalam proses pengembangan struktur teoritis adalah unsur-unsur
dasar (basic elements) atau definisi yang akan dimasukkan kedalam struktur.
1. Asset merupakan sumber daya yang dapat dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari
kegiata sebelumnya dan mempunyai manfaat ekonomi di masa mendatang
2. Liabilitas merupakan kewajiban sekarang yang tibul dari kejadian masa lallu, yang
penyelesaiannya dbutuhkan pengeluaran sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomi
3. Ekuitas nilai sisa dari asset dikurangi kewajiban
4. Pendapatan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan asset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari setoran modal/setoran pemilik
5. Beban penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk adanya
pengeluaran sumber daya atau penurunan asset atu keniakan kewajiban yang akan
enurunkan modal selain pembagian kepada pemilik
Tingkat ketiga dari kerangka kerja konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk
mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelasakan
bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, dikukur, dan dilaporkan oleh
perusahaan.
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah: (1) entitas ekonomi
(2) kelangsungan hidup (3) unit moneter (4) periodisitas
1. Prinsip pengukuran
- Biaya Historis
IFRS mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan
berdasarkan harga akuisisi.
- Nilai Wajar merupakan nilai dimana sebuah asset data ditukar atau sebuah
instrument ekuitas yang dapat ditukar menjadi dana, tidak ada keterpaksaan dari
pihak-pihak yang bertransaksi (harga kesepkatan kedua belah pihak)
- IASB memperbolehkan perusahaan memilih untuk menggunakan nilai wajar sebagai
dasar untuk mengukur asset dan liabilitas.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Persoalan penting yang dihadapi perusahaan adalah kapan pendapatan harus diakui.
Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasi dan (2) telah
dihasilkan. Pendekatan ini sering dipandangsebagai prinnsip pengakuan pendapatan.
3. Prinsip pengakuan beban dalam mengakui beban, pendekatan yang dipakai adalah “
biarkan beban mengikuti pendapatan”. Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan
atau ketika pekerjaan dilakukan atau pada saat produk diproduksi tetapi ketika pekerjaan
(jasa) atau produk secara actual memberikan kontribusi terhadap pendapatan.
4. Prinsip pengungkapan penuh dalam memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan,
praktek yang umum adalah menyediakan informasi yang mencukupi untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Terdiri atas :
- Laporan keuangan
- Catatan-catatan untuk laporan keuangan
- Informasi pendukung
Kendala
Hubungan Biaya-Manfaat
Biaya penyedia informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari
pemakai informasi itu.badan-badan pembuat standar dan badan-badan pemerintah kini
menggunakan analisis biya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan internasional.