Anda di halaman 1dari 28

CHAPTER 4

A CONCEPTUAL FRAMEWORK

KELOMPOK 8 :

1. Morina Indriani 201750294

2. Agnes Stevani 201750308

3. Yulita Ari Pradhina Putri 201750355

4. Kristina Wulandari 201850324

5. Vena Melinda 201850325


Learnings Objectives

LO. 1 LO. 2 LO 3

The Role of A The Objectivesof A Developing A Conceptual


Conceptual Framework Conceptual Framework Framework

LO. 4 LO. 5
A Critique of A Conceptual
Conceptual Framework For
Framework Projects Auditing Standars
LO. 1 The Role of A Conceptual Framework

 Sebuah teori yang terstruktur tentang


akuntansi.
 Menyatakan cakupan dan tujuan dari
pelaporan keuangan.
 Mengidentifikasi dan mendefinisikan
karakteristik kualitatif dari informasi
keuangan dan elemen dasar dari
akuntansi.
 Berhubungan dengan prinsip dan
aturan pengakuan dan pengukuran
serta penyajian.
The Role of A Conceptual Framework

Pengertian Conceptual Framework menurut FASB

Sebuah sistem koheren dengan objektif dan dasar yang saling


berhubungan yang diharapkan dapat mewujudkan adanya
standar yang konsisten yang menentukan sifat dasar, fungsi, dan
batasan dari akuntansi dan pelaporan keuangan.
he Role of A Conceptual Framework
Keuntungan:
a. Persyaratan pelaporan yang konsisten dan logis
b. Kepatuhan yang lebih baik
c. Akuntabilitas yang meningkat
d. Lebih sedikit standar yang sepsifik
e. Menambah pemahaman mengenai persyaratan
pelaporan
f. Pembuatan standar menjadi lebih ekonomis
LO 2 Objectives Of Conceptual
Frameworks

1978 : FASB  SFAC No. 1 paragraf 34 menyatakan


tujuan dasar pelaporan keuangan eksternal untuk entitas
bisnis adalah :

Financial reporting should provide information that is


useful to present and potential investors and creditors
and other users in making rational investment, credit
and similar decisions.
Tujuan utama pelaporan keuangan ?

Untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna.

Tujuan ini dianggap mudah didapatkan dengan


melaporkan informasi yang :

Tentang sumber daya


Berguna dalam Berguna dalam perusahaan, klaim atas
membuat keputusan menilai prospek sumber daya tersebut
ekonomi. arus kas. dan perubahan di
dalamnya.
Figure 4.2 SFAC No. 2 Qualitative
Characteristics Of Accounting Information

You can write the


instructions of the game
here
FASB menerbitkan tujuh laporan konsep yang mencakup
topik-topik sebagai berikut :

a. Tujuan pelaporan d. Kriteria untuk


keuangan oleh perusahaan mengenali dan mengukur
bisnis dan organisasi non elemen.
profit.
c. Elemen laporan
keuangan.

e. Penggunaan arus kas dan


b. Karakteristik kualitatif
informasi nilai sekarang
dari informasi akuntansi
dalam pengukuran
yang berguna.
akuntansi.
Sedangkan komite standar akuntansi
internasional (IASC) menyatakan bahwa
kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan sebenarnya :

 Mendefinisikan tujuan laporan


keuangan.
 Mengidentifikasi karakteristik
kualitatif
CREDITS: yang menjadikan
This presentation template wasinformasi
created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
dalam laporan keuangan berguna.
infographics & images by Freepik and illustrations
 Mendefinisikan elemen dasar laporan
by Stories
keuangan dan konsep dasar pengakuan
dan pengukuran dalam laporan
keuangan.
IAS 8 (paragraf 10) mensyaratkan bahwa jika tidak ada standar atau interpretasi
IASB yang secara khusus berlaku untuk suatu transaksi, peristiwa atau kondisi lain,
manajemen harus menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan
menerapkan kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yaitu :

1. Relevan dengan pengambilan keputusan ekonomi kebutuhan pengguna.


2. Andal, bahwa laporan keuangan harus :
IAS 8 (paragraf 11) memberikan "hierarki" pernyataan
akuntansi. Hal ini mensyaratkan bahwa dalam membuat
keputusan yang disyaratkan dalam paragraf 10 “manajemen
harus mengacu pada, dan mempertimbangkan penerapan,
sumber-sumber berikut, dalam urutan sebagai berikut “ :

 Persyaratan dan pedoman dalam standar dan


interpretasi yang berhubungan dengan masalah yang
serupa dan terkait dan.
 Definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran
untuk aset, kewajiban, pendapatan dan beban dalam
kerangka kerja.
LO 3. Mengembangkan Kerangka Koseptual

Dalam pengembangannya, kerangka konseptual dipengaruhi


beberapa isu, yakni :
- Principle Based and Rule Based Standard Setting
- Informasi untuk pengambilan keputusan dan pendekatan
mengenai teori keputusan
THE DECISION THEORY PROCESS

Overall
Acoounting
Theory

Individual
Prediction Model Decision Model
Accounting
of User of User
System
Perkembangan internasional: kerangka
konseputal IASB dan FASB
Pada 2004, FASB dan IASB setuju untuk melakukan sebuah
royek gabungan untuk:
Mengembangkan kerangka konseptual yang lebih baik dan
mum
Mengembangkan standar yang berdasar-prinsip, konsisten
ecara internasional, dan terkonvergen secara internasional
Sebuah Exposure Draft diproduksi pada Juni 2009
Penundaan konsiderasi yang berkaitan dengan organisasi
Nonprofit
Perkembangan internasional: kerangka
konseputal IASB dan FASB

▪Exposure Draft memiliki beberapa area yang saling


bertentangan:

▫ Perspektif entitas dan perorangan


▫ Kelompok pengguna utama
▫ Kebergunaan untuk pengambilan keputusan dan
penatagunaan
▫ Karakteristik kualitatif
A critique of conceptual
framework projects
dekatan untuk mengembangkan kerangka konseptual:
cientific
- Menggunakan logika atau empiris atau keduanya
Professional
- Menentukan hal yang terbaik untuk dilakukan
menggunakan nilai-nilai profesional
LO.4
Start!
A critique of conceptual framework projects

Kritik ilmiah
● Bersifat menentukan
● Aturan dan konvensi yang ada tidak spesifik
● Tidak menyelesaikan masalah penyingkapan kontemporer ▪ Definisi
yang samar
● Tidak menyasar hal mengenai pengukuran
● Adanya risiko mengenai teknis pengambilan keputusan
● Kerangka kerja ini mungkin malah akan menjadi hasil akhir nantinya
● Ketergantungan berlebih pada definisi
Isu-isu ambigu (Dopuch dan Sunder)
• Definisi liabilities masih terlalu
umum, sehingga sulit untuk
menentukan deferred tax
• Conceptual Framework mendukung
dua prinsip:
- Full cost
- Successful efforts
• Tidak menyelesaikan masalah
estimasi.
Ontological and epistemological assumptions

• Bebas dari bias (netralitas)


• Solomons: bebas dari bias merupakan ‘pembuatan
peta keuangan’
• Feyerabend: kebenaran ilmiah tidak absolut
• Hines mengklaim bahwa akuntansi yang
mainstream sekarang ini dianggap begitu saja
(taken for granted)
Circularity of
reasoning Tujuan dari kerangka konseptual: menuntun praktik
sehari-hari
dari akuntan
▪ Perspektif luaran: mendeduksi prinsip dari teori yang
digeneralisasikan
▪ Kerangka kerja yang ada diidentikkan dengan
penjelasan yang
berputar-putar
▫ Misalnya FASB Statement No. 2
▫ Karakteristik kualitatif sering kali dijelaskan dalam
katakata
kualitas lainnya yang non-operasional
An unscientific discipline
● Apakah akuntansi adalah sebuah ilmu
pengetahuan?
- Ditentukan oleh alam dan adanya nilai sarat
● Stamp
Hingga kita yakin di dalam pikiran kita
mengenai sifat akuntansi, tidaklah berbuah bagi
sebuah profesi untuk menginvestasikan sumber
daya dalam jumlah besar untuk mengembangkan
kerangka konseptual untuk mendukung standar
akuntansi.
Positive research

● Proyek kerangka konseptual mengabaikan penemuan


empiris dari penelitian positif akunansi
▫ Bertentangan satu sama lain
● Bertumpuknya bukti bahwa pasar modal tidak efisien
● Jika kerangka konseptual dapat memastikan bahwa
pengguna menerima informasi yang berguna, maka ini
dapat menjadi tujuan yang berguna
The conceptual framework as a policy
document
• Sebagai sebuah badan ilmu pengetahuan yang
digeneralisasikan, kerangka konseptual gagal dalam beberapa
uji ilmiah
• Perbedaan antara teori dan kebijakan sangat penting
• Kerangka konseptual tidak dibentuk dalam keadaan vakum
politik
• Kerangka konseptual mungkin hanya menjadi refleksi dari
keinginan kelompok dominan
Professional values and self-preservation

 Kelestarian diri
Mengimplikasikan adanya pengejaran kepentingan diri
 Nilai profesional
Mensugestikan idealisme dan altruisme
 Gerboth
Adanya rasa mengenai tanggung jawab personal
 Hines
Legitimasi profesional
LO 5 Conceptual Framework For
Auditing Standards
Mautz dan Sharaf melihat audit bukan sebagi
bagian dependen dari akuntansi, tetapi
sebagai disiplin yang didasarkan oleh logika.

Mautz dan Sharaf juga mempertanyakan


kompatibilitas layanan audit dan konsultasi
dan merekomendasikan pemisahan kedua
jenis layanan ini.
LO 5 Conceptual Framework
For Auditing Standards

1970-AN
ASOBAC 1980-an
mengembangk Fokus
an teori Miller perdebatan
dan Sharaf teoritis dalam
audit

1992
1990-an Didirikannya
Terjadi kendala COSO
dalam audit
LO 5 Conceptual Framework For Auditing
Standards

Perubahan konseptual utama yang Perkembangan audit risiko pada


ditimbulkan dari audit risiko bisnis mulanya diterapkan di perusahaan-
kepada auditor adalah keharusan perusahaan besar. Sebagai contoh,
untuk memikirkan hubungan kasual metodologi audit KPMG selama
dari model bisnis dan operasi klien ke periode 1997-2006 telah diformalkan
akun keuangan, daripada memikirkan sebagai ‘Audit Sistem Strategis’.
kesalahan akuntansi terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai