Anda di halaman 1dari 5

BAB 19

LAPORAN UNTUK MANAJEMEN EKSEKUTIF DAN DEWAN

1. Apa yang Dilakukan oleh Laporan

Laporan aktiviatas menjelaskan sampai sejauh mana audit internal mampu


memenuhi sasarannya. Laporan ini menguraikan ruang lingkup dan kedalaman usaha
audit internal. Laporan ini meringkas tindakan memperbaiki yang dianggap sebagai
hasil dari audit internal.

Laporan evaluasi memberikan informasi tentang perusahaan yang tidak


tersedia ditempat lain kepada manajemen dan dewan. Laporan keuangan, yang diudit
oleh akuntan independen, memberikan informasi yang objektif tentang kesehatan
keuangan perusahaan. Laporan operasional menguraikan operasi dari sudit pandang
manajer operasional, yang mungkin dapat atau tidak dapat sepenuhnya objektif.
Sedangkan laporan evaluasi dari auditor internal, memberikan informasi yang objektif
bagi kesehatan operasional perusahaan dan membantu mendukung laporan auditor
eksterna dan surat manajemen.

2. Faktor-faktor untuk Pelaporan kepada Komite

Karen Grandstand waki presiden dari Minneapolis Federal Reserve Bank,


menguraikan serangkaia unsur yang dipercaya oleh para direktur dan manjemen
senior seharusnya terdalam didalam fungsi audit internal. Unsur-unsur tersebut
adalah :

a. Struktur
b. Manajemen, penempatan staf, dan kualitas audit
c. Ruang Lingkup
d. Komunikas
3. Komunikasi dengan Dewan

Auditor internal melalui laporan-laporannya hendaknya menjadi sumber


informasi yang utama bagi dewan. Demikian pula eksekutif audit internal seharusnya
memuliki garis komunikasi langsung dengan komite audit.

Dewan dan komite auditnya harus memberikan akspektasi dan auditor harus
memberikan komunikasi dengan jujur mengenai kualitas dari pelaporan keuangan
perusahaan.

4. Laporan Aktivitas

Sebelum adanya Practice Advisory 2060, beberapa auditorinternal berargumen


bahwa laporan aktivitas tidak diperlukan laporan audit internal yang digunakan saat
ini. Laporan yang diterbitkan untuk menunjukan keberhasil audit secara spesifik
adalah bukti terbaik atas pencapaian-pencapaian audit.Laporan audit ini perlu
diringkas sehingga dapat menyajikan totalitas dari pencapaian audit internal.

Ketika mereka mencurahkan pikirannya untuk hal ini, auditor dapat


melaporkan berbagai langkah yang telah diambil dan keuntungan yang diperoleh.
Dibawah ini adalah beberepa subjek yang dapat dimasukkan kedalam laporan
aktivitas :

1. Perbandingan antara perkerjaan yang diprogramkan dengan pekerjaan yang


tercapai.
2. Jumlah dan keragaman dari aktivitas yang diaudit.
3. Jumlah dan jenis audit yang diterbitkan.
4. Jumlah komunikasi lain yang dilakukan dengan manjemen.
5. Biaya pengoperasian departeman audit.
6. Jumlah pengembalian dan penghematan yang dilakukan.
7. Status dari ekspour risiko.
8. Jumlah dan jenis studi-studi manajemen khusus.
9. Kuantifikasi, jika memungkinkan, atas peningkatan jasa yang diberikan
kepada unit-unit internal atau kepada orang-orang atau organisasi-organisasi
luar.
10. Efektivitas dari pekerjaan audit.
11. Kualitas dari aktivitas audit eksternal.
12. Laporan Evaluasi

Laporan tentang kesehatan operasional perusahaan dapat menarik perhatian


manajemen. Laporan-laporan ini dapat menjadi sebuah instrumen yang berpengaruh
dan karenanya harus digunakan secara bijaksana.

Manajemen akan melihatnya sebagai sebuah indikator kelancaran administrasi atau


kekurangan organisasional. Oleh karena itu, laporan tersebut harus memiliki dasar
yang kuat dan logis. Kesimpulan yang diambil dari data yang terpencar-pencar dapat
disalahartikan. Beberapa angka acak dapat menjadi data yang tidak lengkap dan tidak
teratur. Sebaliknya angka yang pasti menurut skala Likert dapat memberikan
kestabilan yang dapat menjadi fondasi kuat di mana auditor dapat membangun dan
menyajikan laporannya tentang operasi perusahaan.

13. Meringkas Opini Audit

Tidak semua auditor internal menyajikan opini secara keseluruhan dari


masing-masing audit yang mereka lakukan. Beberapa orang cukup puas dengan hanya
melaporkan temuan dan rekomendasinya saja; di beberapa kasus bahkan hanya
temuan saja yang dilaporkan.

14. Meringkas Temuan

Ringkasan dari temuan-temuan yang menyebabkan dikeluarkannya opini yang


tidak memuaskan akan menunjukkan di mana tindakan perbaikan sebaiknya
dilakukan. Temuan dapat dibagi menjadi dua klasifikasi : berat dan ringan.
Sebaliknya dibuat panduan untuk membedakan dua klasifikasi tersebut. Di bawah ini
adalah beberapa definisi yang dapat digunakan (lihat Bab 6) :

Temuan yang berat adalah temuan yang memengaruhi kinerja atau kontrol,
menghalangi suatu aktivitas, fungsi, atau unit untuk mencapai bagian yang substansial
dari sasaran atau tujuannya yang signifikan.

Temuan yang ringan adalah temuan yang perlu untuk dilaporakan dan meminta
dilakukannya tindakan perbaikan, tetapi hal tersebut tidak dapat dianggap sebagai
suatu halangan tercapainya sasaran atau tujuan yang penting.
Ketentuan seperti di atas mebutuhkan interpretasi yang konsisten dan saksama dengan
dasar kasus per kasus. Karenanya, seluruh temuan hendaknya dievaluasi oleh
seseorang yang berwenang sehingga menjamin adanya konsistensi dan cukup
pemikiran dari tingkat yang tepat.

15. Pemetaan Tren

Tren dalam opini dan temuan-temuan penyimpangan hendaknya dipetakan


sehingga dapat memberikan sebuah indikasi yang bermanfaat tentang kesehatan
administratif perusahaan. Akan tetapi, penggunaan presentase sendiri adalah praktik
yang berbahaya tanpa adanya informasi yang memenuhi persyaratan dari tingkat
kepentinga dan resiko serta jumlah dari sumber daya yang diertanyakan. Pengunaan
angka-angka dari segmen-segmen audit memberikan beberapa dari informasi ini.
Tambahan infomasi akan membuat angka-angka statistiknya menjadi lebih bermakna.

16. Meringkas penyebab

Mengetahui kekurangan saja tidaklah cukup. Managemen hendaknya


mengetahui mengapa kekurangan tersebut terjadi. Mungkin informsi yang paling
berguna yang dapat diberikan auditor kepada managemen adalah informasi tentang
penyebab terjadinya penyimpangan.

Dibawah ini adalah beberapa kumpulan penyebab yang dapat dikaitkan dengan hirarki
kontrol manajemen :

1. Tujuan dan perencanaan yang sesuai tidak dibuat.


2. Sumber daya manusia dan bahan baku yang sesuai tidak diberikan
3. Standar atau kriteria lainnya tidak ditentukan
4. Karyawan tidak dilatih
5. Tidak adanya sistem persetujuan
6. Tidak adanya kontrol utama (pusat)
7. Kepatuhan terhadap standar tidak dijamin
8. proses yang sedang berjalan tidak diawasi
9. Sistem pencatatan dan pelaporan yang memadai tidak dibuat atau dipelihara
10. Tidak ada tindakan yang dilakukan oleh managemen saat menerima laporan
11. tidak atas implementasi tindakan berkenaan dengan kekurangan kekurangan
sebelumnya.
17. Komunikasi Khusus

Sebuah situasi yang tidak dapat ditoleransi mungkin terjadi jika seorang
auditor internal menghadapi sebuah situasi yang serius dan tidak memperoleh
dukungan dari seluruh tingkat manajemen jika auditor tetap yakin bahwa diperlukan
suatu tindakan, maka ia harus langsung pergi ke komite audit. Disisi lain, komite audit
harus sepenuhnya mendukung usaha audit dan menyatakan dengan jelas bahwa
auditor adalah bagian dari manajemen perusahaan dan adanya intervensi, baik
langsung maupun tidak langsung, tidak dapat di toleransi.

18. Laporan Audit Satu Halaman

Laporan ini dirancang untuk menghemat waktu para eksekutif dan anggota
dewan komisaris yang sibuk, dan dapat dirancang menjadi presentasi PowerPoint atau
dalam bentuk cetak. Laporan ini berbentuk presentasi berwarna satu halaman yang
didukung oleh referensi terinci bagi area-area yang mendapat perhatian dari eksekutif
atau anggota dewan.

19. Beberapa Peringatan


a. Jumlah dan keragaman penugasan audit
b. Jumlah laporan yang dikeluarkan
c. Jumlah bentuk komunikasi lain
d. Saran yang dilaksanakan
e. Konsultasi
f. Investigasi

Anda mungkin juga menyukai