Anda di halaman 1dari 20

Deskripsi Tugas

Inggri • Sebagai ketua berperan sebagai


moderator presentasi.
Saundri
Fenny • Sebagai anggota berperan untuk
mempresentasikan materi pada
Safitri slide powerpoint.

Maria • Sebagai anggota berperan untuk


mempresentasikan materi pada
Yufensia slide powerpoint.
Kertas kerja pemeriksaan berguna sebagai alat bertahan dan
pembuktian bagi auditor terhadap tuntutan pengaduan jika
terjadi kelalaian atau penyelewengan yang dituduhkan
kepada auditor dan juga sebagai alat untuk menetapkan
apakah semua informasi penting yang dikumpulkan telah
memenuhi syarat untuk menjadi bahan laporan hasil audit.
KKP harus dibuat secara teratur, hati-hati, bersih dan teliti agar
mudah dimengerti oleh pengawas dan penanggung jawab yang
mereview KKP dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa:

1) Program pemeriksaan telah dilaksanakan dengan tepat.


2) Pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan standar.
3) Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.

SA Seksi 339 kertas kerja paragraf 03 mendefinisikan kertas kerja


sebagai berikut “kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan auditor mengenai prosedur audit yg
ditempuhnya, pengujian yang dilakukan, informasi yang
diperolehnya dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan
auditnya.
KKP memiliki beberapa Fungsi: KKP memiliki beberapa Manfaat:
a. Sebagai dasar penyusunan a. Memberikan dukungan utama terhadap
laporan pemeriksaan /alat
penghubung antara pekerjaan laporan hasil pemeriksaan.
pemeriksaan dengan hasil b. Membantu auditor dalam melaksanakan
pemeriksaan. dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan.
b. Alat bagi atasan langsung untuk c. Memungkinkan auditor lain untuk
mengendalikan dan mengawasi
pekerjaan tim auditor dan mereview kualitas auditor.
melaksanakan tugas
pemeriksaan.
c. Alat pembuktian yg mendukung
laporan pemeriksaan.
d. Sarana untuk mengevalusai
seluruh atau sebagian hasil
pemeriksaan, sumber data atau
informasi bagi kelanjutan
pemeriksaan dan perencanaan
pemeriksaan berikutnya.
C. Karakteristik KKP
Karakteristik yang harus dimiliki KKP adalah harus kuat dan
akurat, jelas dan singkat, mudah dipersiapkan, mudah dimengerti
dan berurutan, relevan, terorganisasi dalam struktur yang
konsisten, dan mudah di review.

1. Lengkap dan Akurat


Kertas kerja harus lengkap dan akurat. Kertas kerja harus
memberikan dukungan yang memadai terhadap temuan,
simpulan, dan saran serta menggambarkan sifat dan lingkup
pengujian yang dilaksanakan.

2. Jelas dan Singkat


Kertas kerja harus jelas dan singkat. Tanpa penjelasan, semua
orang yang menggunakan kertas kerja harus dapat memahami
tujuan, sifat dan lingkup pekerjaan yang dilakukan dan simpulan
yang dicapai.
D. Pembuatan Kertas Kerja
Setiap lembar kerja umumnya akan berisi:

• Judul yang deskriptif


• Referensi ke penugasan audit
• Tanda silang atau simbol lainnya (audit tick marks)
• Tanggal pembuatan dan inisial auditor
• Nomor referensi kertas kerja
• Sumber-sumber data
Ringkasan bermanfaat dalam menghubungkan kelompok-
kelompok kertas kerja yang terkait dengan satu hal tertentu.
Ringkasan dapat memberikan alur yang berurutan dan logis untuk
berbagai kertas kerja yang saling terakit dan dapat memfasilitasi
penelaahan atas bagian-bagian penugasan tertentu. Berikut ini
beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi manfaat:
a. Ringkasan Segmen-segmen Audit
b. Ringkasan Statistik
c. Ringkasan Rapat
d. Ringkasan Program Audit
e. Ringkasan Temuan
Kedua, referensi silang
Pertama, menyederhanakan memudahkan jalan bagi auditor
penelaahan kertas kerja oleh berikutnya yang menggunakan
penyelia. kertas kerja untuk penelaahan
tindak lanjut.

Manfaat Pemberian
Indeks dan Referensi
Silang

Ketiga, referensi silang Keempat, referensi silang


menyederhanakan penelaahan meningkatkan hasil akhir laporan
berikutnya atas kertas kerja. audit internal.
E. Kepemilikan dan Kerahasian Kertas Kerja

SA Seksi 339 kertas kerja paragraf 06 mengatur bahwa kertas kerja


adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik
pribadi auditor. Sedangkan kertas kerja pemeriksa sektor publik
menjadi hak milik Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia.

Organisasi auditor harus menjaga dengan baik kerahasiaan KKP


yang berkaitan dengan setiap pemeriksaan. Organisasi auditor harus
mengembangkan kebijakan dan kriteria yang jelas guna menghadapi
situasi bila ada permintaan dari pihak ekstern yang meminta akses
terhadap dokumentasi, khususnya yang bergabung dengan situasi
dimana pihak ekstern mencoba untuk mendapatkannya secara tidak
langsung kepada auditor mengenai hal-hal yang tidak dapat mereka
peroleh secara langsung dari entitas yang diperiksa.
F. Bentuk dan Isi KKP
Menurut Mulyadi (2002), isi kertas kerja biasanya berisi dokumen yang
memperlihatkan:

1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu


pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik.
2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu
pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang telah dilakukan.
3. Telah dilaksanakannya stamdar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu
bukti audit telah diperoleh, prosedur audit telah diterapkan dan
pengujian telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten
yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan auditor.
G. Hal Yang Perlu Diperhatikan

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KKP, adalah sebagai berikut:
1. KKP harus dibuat secara teliti, lengkap dan mutakhir agar dapat
mendukung temuan, simpulan dan saran yang diajukan oleh tim auditor
2. KKP dibuat secara jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak diperlukan
penjelasan lisan tambahan dari tim auditor.
3. KKP harus tersusun dengan rapi dan mudah dibaca, sehingga tidak
memerlukan banyak waktu untuk mempelajari dan menyusun hasil
pemeriksaan.
4. KKP harus berhubungan erat dengan masalah temuan pemeriksaan, dan
dibatasi pada masalah yang memiliki nilai penting.
5. Kewajiban penyusunan KKP ada pada anggota tim, sedangkan reviu ada
pada ketua tim.

Anda mungkin juga menyukai