Anda di halaman 1dari 13

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

Kementerian Keuangan PPL ONLINE


AKUNTAN PUBLIK

MODUL 3 :
SURVEI KUALITAS
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
2019
Disusun oleh:
Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi – Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK),
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Disclaimer
Modul materi ini disusun sebagai salah satu bahan materi dalam Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) Online yang diselenggarakan oleh PPPK. Modul materi ini menjelaskan secara
ringkas terkait dengan Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik di Indonesia Tahun 2018 yang
disusun berdasarkan hasil kerjasama antara Pusat Pembinaan Profesi Keuangan – Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan dengan Universitas Indonesia. Apabila terdapat perbedaan
penafsiran antara modul materi dengan Laporan Akhir Indeks Kualitas Profesi Keuangan
di Indonesia Tahun 2018, maka yang digunakan sebagai pedoman penerapan kebijakan tetap
mengacu pada Laporan Akhir tersebut.

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), Kementerian Keuangan, mempunyai tugas


untuk mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
pengembangan dan pengawasan serta pelayanan informasi atas profesi keuangan,
termasuk Akuntan Publik dan Penilai Publik di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugasnya,
PPPK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.
Penyiapan rumusan kebijakan untuk profesi keuangan, dalam hal ini Akuntan Publik
seyogyanya tepat sasaran. Untuk itu, PPPK perlu memahami terlebih dahulu gambaran
terkini mengenai kualitas pemberian jasa oleh profesi tersebut. Berdasarkan International
Federation of Accountants (IFAC) disebutkan bahwa kualitas audit tidak hanya ditentukan
oleh profesi Akuntan Publik tetapi merupakan kombinasi dari berbagai faktor, yaitu: input,
proses, output, interaksi antar pihak yang terkait dengan audit dan faktor-faktor
kontekstual/lingkungan. Faktor-faktor ini saling berkaitan sehingga menciptakan suatu
lingkungan yang dapat memaksimalkan terwujudnya kualitas audit yang konsisten.
Sejalan dengan hal tersebut, di sisi lain penting bagi profesi Akuntan Publik untuk
mengetahui apakah jasa yang mereka berikan telah menjawab kebutuhan pengguna jasa
sebagai konsumen.

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


1
Akuntan Publik memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa asurans
dan non asurans yang berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik berbasis ISA.
Meski demikian, kepatuhan pada standar tidak serta merta menjamin kepuasan pengguna
jasanya. Disinilah, pengguna jasa Akuntan Publik (interaksi antar pihak yang terkait
dengan audit) dapat berperan sebagai pemberi umpan balik. Pengalaman langsung
mereka dalam berinteraksi dengan profesi ini adalah sumber informasi yang andal.
Kepuasan pengguna jasa bergantung tidak hanya pada kemampuan profesi Akuntan
Publik dalam mematuhi standar dan etika profesi masing-masing tetapi juga pada
kemampuan mereka dalam menghasilkan kualitas pemberian jasa yang baik.
Materi di bawah ini hendak memberikan gambaran melalui sudut pandang pengguna
profesi atas kualitas profesi Akuntan Publik dalam memberikan jasa audit. Data dan
informasi yang didapat kemudian dianalisis dan pada akhirnya disimpulkan. Kesimpulan
atas analisis tersebut akan memberikan gambaran umum atas kualitas profesi Akuntan
Publik, sehingga membantu para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan,
standar maupun operasi bisnis profesi Akuntan Publik serta memberikan input
membangun bagi profesi tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, pada Tahun 2018 PPPK
telah menunjuk Departemen Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Indonesia sebagai pihak independen untuk menilai indeks kualitas tersebut, sehingga
diharapkan hasil penelitian ini merupakan hasil yang objektif menggambarkan indeks
kualitas jasa profesi Akuntan Publik di Indonesia.

II. Tujuan

Penyusunan indeks kualitas profesi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
sejauh mana tingkat kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia. Indeks tersebut juga
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur layanan apa yang sudah dan
faktor layanan apa yang perlu ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas profesi
Akuntan Publik di Indonesia. Selain itu, indeks ini akan mempermudah berbagai pihak
dalam mengidentifikasi dan menganalisis kebijakan/formulasi pembinaan yang masih
dibutuhkan profesi dalam rangka peningkatan kualitas profesi Akuntan Publik di
Indonesia.

Adapun manfaat penyusunan indeks ini adalah:


1. Bagi PPPK, Hasil penelitian yang komprehensif dapat dijadikan acuan bagi PPPK untuk
merumuskan kebijakan untuk profesi akuntan publik. Selain itu, PPPK juga dapat
menentukan metode pembinaan dan pengawasan yang paling tepat untuk
meningkatkan kualitas akuntan publik.

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


2
2. Bagi Akuntan Publik, Hasil penelitian ini dapat memberikan refleksi kualitas pekerjaan
akuntan publik sehingga diharapkan kedua profesi ini dapat melakukan hal-hal yang
dibutuhkan demi meningkatkan kualitas pekerjaannya. Disamping itu, akuntan publik
turut merasakan manfaat dari rumusan kebijakan PPPK serta program pembinaan dan
pengawasan dari PPPK yang didasarkan pada hasil penelitian ini.
3. Bagi Asosiasi Profesi Akuntan Publik, dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), perlu memahami gambaran kualitas Akuntan Publik, dalam upaya perbaikan
berkelanjutan profesi Akuntan Publik. Perbaikan dapat diwujudkan melalui standar
atau etika profesi yang mereka keluarkan.

STANDAR AUDIT DAN PENENTU KUALITAS PROFESI AKUNTAN PUBLIK


Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para Akuntan Publik dalam memenuhi
tanggungjawab profesional mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis. Standar
Audit yang berlaku di Indonesia sekarang adalah Standar Audit berbasis International
Standards on Auditing (ISA). Standar Audit mencakup pertimbangan kualitas profesional
antara lain persyaratan kompetensi dan independensi, pelaporan dan bukti audit. Standar
Audit terkait sesuai dengan ISA dapat dirinci sebagai berikut:
1. Standar Audit yang menunjukkan nilai-nilai, etika, dan sikap yang sesuai (Professional
Ethics);
2. Standar Audit yang berhubungan dengan Knowledge and Expertise dimana Akuntan Publik
mempunyai pengetahuan yang cukup, terampil, dan berpengalaman, dan memiliki waktu
yang cukup untuk melakukan pekerjaan audit, dan Standar Audit yang berhubungan
dengan Judgment (professional and professional judgment);
3. Akuntan Publik berinteraksi secara tepat dengan pemangku kepentingan terkait
(Communication and Relationship);
4. Standar Audit yang berhubungan dengan Laporan yang berguna dan tepat waktu (Quality
of Audit Report).
Berdasarkan uraian diatas, secara tidak langsung SPAP menetapkan dasar untuk mengukur
kualitas proses audit. Kondisi ini juga didukung oleh The International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB) yang mempublikasikan Kerangka untuk Kualitas Audit (A Framework
for Audit Quality), sebagai berikut:

Kerangka Kualitas Audit, Sumber: IAASB

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


3
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya kerangka ini adalah untuk meningkatkan
kesadaran terhadap elemen kunci dari kualitas audit di lingkungan para Akuntan Publik, serta
memfasilitasi dialog yang lebih besar antara pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap
elemen-elemen kunci tersebut.
Berdasarkan hal-hal di atas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kualitas audit dapat diukur
melalui beberapa 5 (lima) variabel kunci di bawah ini:
1. Audior dapat menunjukkan nilai-nilai, etika, dan sikap yang sesuai (Professional Ethics);
2. Auditor berinteraksi secara tepat dengan pemangku kepentingan terkait (Communication
and Relationship);
3. Auditor berpengetahuan yang cukup, terampil, dan berpengalaman, dan memiliki waktu
yang cukup untuk melakukan pekerjaan audit (Knowledge and Expertise);
4. Auditor menerapkan professional skepticism dan memberikan penilaian yang professional
(Judgment);
5. Memberikan laporan yang berguna dan tepat waktu (Quality of Audit Report).

Selain faktor kualitas audit sebagaimana diuraikan di atas, berdasarkan hasil penelitian-
penelitian terdahulu terdapat juga faktor lain yang diduga akan mempengaruhi yaitu audit fee.
Khusus untuk imbalan jasa (audit fee), berdasarkan Peraturan Pengurus Nomor 2 tahun 2016
yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tentang penentuan imbalan jasa
audit laporan keuangan terdapat prinsip dasar dalam menetapkan imbalan jasa audit dimana
anggota harus mempertimbangkan kebutuhan klien dan ruang lingkup pekerjaan, waktu
penugasan;, risiko dan tanggung jawab hukum, dll.

METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan penyusunan indeks kualitas profesi Akuntan Publik ini ditujukan kepada
1300 Akuntan Publik sebagai objek penelitian yang bernaung di bawah 400 Kantor Akuntan
Publik (KAP). Adapun responden yang terlibat dalam penyusunan indeks ini adalah perusahaan
listed (terdaftar di Bursa Efek Indonesia), perusahaan non-listed , BUMN, non-BUMN, dan
berbagai Industri.
Pada Tahun 2018, PPPK kembali bekerjasama dengan Departemen Akuntansi FEB UI
melakukan survei pada Pengguna Jasa Akuntan Publik, namun dengan cakupan wilayah yang
lebih besar, yaitu di 19 Provinsi di Indonesia, dengan persentase terbanyak di Jakarta, yaitu
sebesar 53%. Responden lainnya yang berada di Kepulauan Riau dan Jawa Barat masing-masing
persentasenya diatas 10%. Sementara, Banten dan Sumatera Utara masing-masing 4%.
Selanjutnya, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan masing-masing 3%. Sedangkan provinsi
lainnya 2% dan 1%. Penambahan cakupan wilayah responden ini dilakukan agar hasil survei
dapat lebih representatif terhadap kualitas Akuntan Publik yang ada di Indonesia.

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


4
Dalam penelitian tersebut, terdapat dua jenis data yang dianalisis yaitu data kuantitatif berupa
jawaban kuesioner hasil survei kepada pengguna jasa Akuntan Publik serta data kualitatif yang
diperoleh dari hasil FGD dengan pihak terkait untuk memperkaya analisis dalam penelitian.
Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan
metode verifikatif.
Tahapan pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut:
1. Studi Literatur;
2. Penyusunan Kuesioner;
3. Focus Group Discussion I;
4. Update Kuesioner;
5. Pemilihan Sampel;
6. Penyebaran Kuesioner;
7. Focus Group Discussion II; dan
8. Kompilasi Hasil Penelitian.

ANALISIS KUALITAS AKUNTAN PUBLIK

I. Indeks Kualitas Akuntan Publik

Berdasarkan data-data dari para responden yang selanjutnya dilakukan diolah dan
dianalisis melalui beberapa teknik sebagaimana disebutkan dalam Metodologi Penelitian,
diperoleh hasil indeks kualitas Akuntan Publik yang dinilai melalui 5 dimensi, dengan hasil
rata-rata sebagai berikut:
Tabel 1 – Indeks Kualitas Akuntan Publik

No Komponen Random Sampling Convenience Sampling Total Rata-Rata


1 Ethics 3.66 3.53 3.60

2 People 3.46 3.32 3.39

3 Process 3.46 3.29 3.37

4 Output 3.56 3.33 3.44

5 Interaction 3.50 3.29 3.39

Rata-Rata Total 3.51 3.34 3.42

Konversi Skala 5 4.39 4.17 4.28

Indeks Kualitas Akuntan Publik Tahun 2018 4.28

Indeks Kualitas Akuntan Publik Tahun 2017 4.22

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


5
Selanjutnya berikut ini penjabaran dari dimensi-dimensi yang dianalisis dalam penentuan
Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik:

1. Dimensi Ethics
Dimensi Ethics menunjukkan apakah selama menjalankan tugasnya, tim auditor
berperilaku sebagai akuntan publik profesional sesuai dengan kode etik profesi
akuntan. Dimensi ini tergambarkan dari 5 elemen pertanyaan sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 2 - Dimensi Ethics
No Pertanyaan Rata-Rata Skor
1 Tim auditor selalu menjaga kerahasiaan informasi yang 3,69
diberikan oleh perusahaan Saudara
2 Tim auditor menunjukkan integritas (jujur dan dapat 3.59
dipercaya) yang sangat baik dalam melaksanakan proses
audit
3 Tim auditor bebas dari konflik kepentingan dengan 3.66
perusahaan Saudara pada tahun penugasan audit
4 Tim auditor memberikan surat pernyataan independensi 3.51
kepada perusahaan Saudara sebelum pelaksanaan audit
dimulai
5 Tim auditor terlebih dahulu melakukan penelaahan lebih 3.53
lanjut atas informasi perusahaan
Total Rata-Rata 3.60

Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas Akuntan Publik dari dimensi Ethics
adalah tergolong sangat baik.

2. Dimensi People
Dimensi People berusaha menggambarkan apakah tim akuntan memiliki kompetensi,
pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai. Dimensi ini tergambarkan dari
6 elemen pertanyaan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3 - Dimensi People


No Pertanyaan Rata-Rata Skor
6 Partner dan manajer in-charge menunjukkan 3.48
kemampuan teknis yang sangat baik dalam bidang
akuntansi

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


6
No Pertanyaan Rata-Rata Skor
7 Partner dan manajer in-charge menunjukkan 3.45
pemahaman yang sangat baik atas industri dan bisnis
perusahaan Saudara termasuk regulasi yang relevan
terhadap perusahaan Saudara
8 Komposisi dan jumlah personil tim audit memadai 3.36
menimbang karakteristik dan kompleksitas perusahaan
Saudara
9 Spesifikasi kompetensi tim auditor sesuai dengan 3.37
kontrak/rencana audit
10 Staf dalam tim auditor yang melakukan pekerjaan 3.29
lapangan di perusahaan Saudara (“on-site” audit work)
memiliki pengalaman yang memadai
11 Staf dalam tim auditor yang melakukan pekerjaan 3.37
lapangan di perusahaan Saudara (“on-site” audit work)
telah disupervisi, direview dan diarahkan secara
memadai oleh seniornya
Total Rata-Rata 3.39

Hasil ini cukup jauh berbeda dengan penilaian responden pada dimensi ethics (3,60).
Hasil ini menunjukkan bahwa masalah people masih sangat perlu ditingkatkan karena
skor dibawah rata rata 3,42.
People (sumber daya manusia) yang berkualitas sangat diperlukan untuk menghasilkan
audit yang berkualitas baik, jangan sampai terjadi ketimpangan pengetahuan yang
sangat besar antara akuntan publik dan anggota tim dibawahnya. Hambatan terbesar
dari KAP adalah sering kali tim auditor tidak paham mengenai industri klien. Paling
tidak, tim auditor harus memiliki pengetahuan tentang SOP yang ada agar bisa
melakukan audit dengan tepat sasaran. Tim auditor cenderung fokus kepada checklist
daripada melihat bisnisnya. Akibatnya, mereka tidak memahami apa tujuan dari
vouching yang dilakukan. Tim auditor harus mengetahui keseluruhan proses bisnis,
sehingga diskusinya bisa lebih panjang.

3. Dimensi Process
Dimensi Process berusaha menjelaskan apakah tim auditor telah menjalankan proses
akuntansi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam standar akuntansi yang
sesuai dengan tujuan, syarat dan ketentuan dalam ruang lingkup kontrak audit.
Dimensi ini tergambarkan dari 12 elemen pertanyaan sebagaimana tabel berikut :

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


7
Tabel 4 - Dimensi Process
No Pertanyaan Rata-Rata Skor
12 Tim auditor memberikan penjelasan yang komprehensif 3.35
mengenai rencana pelaksanaan audit yang akan
dilakukan
13 Tim auditor telah melakukan diskusi dengan komite 3.29
audit/internal audit terkait dengan pengendalian internal
perusahaan
14 Tim auditor menggunakan audit software yang memadai 3.18
15 Tidak terdapat permintaan data atau pertanyaan atas isu 3.07
yang sama dari anggota tim audit yang berbeda
16 Tim auditor mampu menyelesaikan permasalahan terkait 3.29
audit secara memuaskan dan segera
17 Tim auditor melaksanakan audit sesuai dengan jumlah 3.31
waktu yang telah disepakati oleh kedua pihak
18 Tim auditor mengirimkan konfirmasi kepada pelanggan 3.47
dan/atau vendor dan/atau pihak lain yang diperlukan
19 Tim auditor hadir pada saat stock opname dilaksanakan 3.56
20 Tim auditor mendiskusikan isu audit terkait pihak yang 3.44
berelasi
21 Tim auditor mendiskusikan kebijakan akuntansi dan 3.51
estimasi akuntansi yang berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan
22 Tim auditor melakukan verifikasi atas buktibukti 3.51
transaksi yang mendukung angka-angka dalam laporan
keuangan
23 Tim auditor telah melakukan dokumentasi yang cukup 3.48
selama pelaksanaan audit, sehingga opini yang
dikeluarkan didasarkan pada bukti audit yang cukup
Total Rata-Rata 3.37

Hasil ini menunjukkan bahwa secara total, Akuntan Publik telah memiliki kualitas yang
cukup baik dari dimensi Process yang terlihat dari nilai rata-rata 3.37 dalam skala 1-4.
Dari 12 elemen pertanyaan, yang mendapat penilaian yang paling rendah adalah
pertanyaan Nomor 14 dan 15, yaitu bahwa anggota Tim Audit yang berbeda tidak
meminta data yang sama (3.07) dan Tim Auditor menggunakan audit software yang
memadai (3.18). Hal ini senada dengan komentar dari narasumber pada saat FGD yang
mengatakan bahwa perlu penggunaan teknologi / audit software untuk
mempermudah pekerjaan audit.

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


8
Beberapa narasumber lain concern dengan masalah overload pekerjaan auditor.
Mungkin ada hubungannya dengan beberapa financial scandal. Oleh karena itu
mungkin perlu dipikirkan bagaimana cara mengatasi masalah overload ini, terutama
pada masa deadline laporan, dimana banyak auditor baru pulang jam 2 pagi ketika
produktifitas semakin menurun namun tetap dipaksakan bekerja sehingga rentan
terjadi kesalahan. Salah satu narasumber menyatakan bahwa di Amerika pernah ada
aturan bahwa auditor tidak boleh lembur lebih dari jam 10 malam. Karena penurunan
konsentrasi lewat dari jam 10 malam sangat tajam. Untuk mengatasi masalah ini, perlu
ada perencaan audit yang matang.

4. Dimensi Output
Dimensi output berusaha menjelaskan apakah tim akuntan memberikan laporan yang
bermanfaat dan tepat. Dimensi ini tergambarkan dari 5 elemen pertanyaan
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 5 - Dimensi Output
No Pertanyaan Rata-Rata Skor
24 Laporan audit diselesaikan tepat waktu 3.36
25 Laporan-laporan yang disampaikan tim auditor kepada 3.50
manajemen/ dewan komisaris/ komite audit
menggunakan kalimat yang baik, jelas dan mudah
dipahami
26 Laporan Audit disusun setelah melakukan diskusi akhir 3.49
dengan pihak manajemen/komite audit/SPI
27 Tim auditor memberikan penjelasan yang komprehensif 3.50
mengenai temuan audit
28 Rekomendasi yang diberikan tim auditor bersifat efektif 3.36
dan praktis sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan
Total Rata-Rata 3.44

Dibandingkan dengan keempat elemen lainnya, maka dimensi output menghasilkan


nilai rata-rata skor yang cukup rendah yaitu kurang dari 3.44 dalam skala 1- 4. Nilai paling
rendah untuk kedua kualifikasi akuntan adalah pada elemen pertanyaan no. 25, yang
artinya masih ditemukan banyak kesalahan ketik pada laporan audit. Jumlah kesalahan
ketik ini lebih banyak ditemukan pada laporan audit properti dibandingkan dengan
audit bisnis.
Untuk pertanyaan no. 28, ada 5 responden menyatakan tidak setuju (TS) bahwa
rekomendasi yang diberikan oleh tim auditor bersifat efektif dan praktis sesuai dengan
kondisi bisnis perusahaan.

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


9
5. Dimensi Interaction
Dimensi Interaction berusaha menjelaskan apakah tim akuntan berinteraksi secara
appropriate dengan para pemangku kepentingan yang relevan. Dimensi ini
tergambarkan dari 4 elemen pertanyaan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 6 - Dimensi Interaction
No Pertanyaan Rata-Rata Skor
29 Tim auditor dapat menjalin komunikasi yang baik dengan 3.51
manajemen perusahaan
30 Tim auditor dapat menjalin komunikasi yang baik dengan 3.42
staf lainnya dalam perusahaan
31 Tim auditor dapat menjalin komunikasi yang baik dengan 3.29
dewan komisaris
32 Tim auditor dapat menjalin komunikasi yang baik dengan 3.34
komite audit
Total Rata-Rata 3.39

Hasil ini menunjukkan bahwa secara Umum, Akuntan Publik menunjukkan kualitas
yang baik untuk dimensi interaction, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu
ditingkatkan, salah satunya yaitu perlu ditingkatkannya kemampuan komunikasi dari
tim auditor, sehingga diharapkan auditor lebih berani untuk mengajukan pertanyaan
kepada klien dan berdiskusi dengan manajemen secara lebih baik.

II. Persepsi Kualitas Akuntan Publik


Pada bagian akhir kuesioner, responden diminta untuk mengisi persepsi secara
keseluruhan atas kualitas akuntan publik. Persepsi kualitas ini diwakili oleh emoticon
smiley yang terdiri dari 4 tingkat yaitu (1) very bad; (2) bad; (3) good dan (4) very good.

Tabel 7 - Persepsi Pengguna Jasa atas Kualitas Akuntan Publik

Persepsi Jumlah Persentase


3. Good 100 61%
4. Very Good 59 36%
2. Bad 4 2%
1. Very Bad 0 0%
Total Rata-Rata 163 100%

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


10
Secara rata-rata, skor persepsi kualitas akuntan publik adalah 3,51 dalam skala 1 -4. Hasil ini
sejalan dengan indeks kualitas, yaitu sebesar 3,53. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pengguna jasa akuntan publik memandang kualitas jasa tersebut sangat baik,
karena tidak ada responden yang memberi nilai very bad. Meskipun, terdapat 4 responden
dari total 163 responden yang memberi nilai bad, sementara responden lainnya
menyatakan good dan very good.

III. Faktor Penentu Kualitas Akuntan Publik


Kelima dimensi secara bersama-sama mempengaruhi persepsi pengguna jasa akuntan
pubik. Hal ini juga menunjukkan dukungan terhadap kerangka kualitas akuntan publik
bahwa persepsi pengguna jasa atas kualitas akuntan publik dipengaruhi oleh 5 dimensi,
yaitu ethics, people, process, output dan interaction. Kelima dimensi ini pentingnya bagi
pengguna jasa dan tidak mungkin satu dimensi diabaikan ketika membicarakan kualitas
akuntan publik. Namun, dimensi interaksi menjadi faktor yang sangat dominan dalam
mempengaruhi kualitas akuntan publik.

IV. Rekomendasi Kebijakan Untuk Profesi Akuntan Publik


Tujuan dari survei ini adalah memberikan rekomendasi mengenai kebijakan yang efektif
untuk meningkatkan kualitas akuntan publik. Pada bagian akhir dari kuesioner, responden
diminta untuk memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas profesi keuangan. Dari
163 responden, diperoleh 71 masukan atas pertanyaan terbuka karena ada responden
yang tidak mengisi pertanyaan terbuka.
Dari 71 masukan responden, yang paling banyak masukan adalah sehubungan dengan
people (59%) dimana yang paling adalah masukan agar akuntan publik meningkatkan
pemahamannya mengenai bisnis klien (18 responden), kemudian meningkatkan
pemahaman atas regulasi yang relevan (11 responden), dan meningkatkan kompetensinya
(8 responden).
Setelah people, masukan berikutnya yang juga banyak adalah mengenai output (20%).
Sehubungan dengan output ini, yang paling banyak adalah masukan agar auditor
menyampaikan laporan tepat waktu (8 responden). Selain itu, auditor juga diharapkan
dapat memberi rekomendasi yang bermanfaat untuk klien (4 responden).
Selanjutnya, auditor juga diharapkan untuk meningkatkan interaksi melalui peningkatan
komunikasi dengan manajemen dan staf (6 responden). Responden berharap akuntan
dapat mendiskusikan cara dan hasil akhir audit dengan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami oleh pengguna jasa. Untuk dimensi ethics, responden menyarankan agar
akuntan publik meningkatkan independensinya (5 responden).

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


11
Berdasarkan analisis atas masukan dari responden melalui kuesioner dan masukan dari
narasumber dalam FGD, maka diperoleh masukan untuk meningkatkan kualitas profesi
akuntan publik, yaitu :
1. Perbanyak PPL untuk meningkatkan kompetensi Akuntan Publik dan tim audit
terutama mengenai pemahaman atas industri dan regulasi yang relevan. Pemahaman
atas industri termasuk didalamnya organisasi, model bisnis dan proses bisnis pada
klien akan meningkatkan daya analisis Akuntan Publik. Dengan demikian mental
checklist-oriented dapat dihilangkan.
2. Peningkatan pengungkapkan informasi mengenai kompetensi dan sumber daya
masing-masing KAP, misalnya melalui website yang dibuat oleh masing-masing KAP.
Pada website PPPK disediakan link ke website ini.
3. Pelaksanaan kajian mengenai kebijakan batas maksimal beban kerja dan jam kerja bagi
Akuntan Publik dan tim audit untuk mencegah turunnya konsentrasi dan ketelitian
dalam melakukan audit.
4. Perbanyak PPL bagi Akuntan Publik dan tim auditor untuk meningkatkan soft-skill /
kemampuan berkomunikasi dengan klien, baik pada high level maupun low level
management.
5. Survei kepuasan kepada pengguna jasa dilakukan secara periodik segera sesudah
selesainya penugasan. Hasil survei akan memberikan umpan balik bagi Akuntan Publik
secara tepat waktu atas penugasan yang telah diselesaikan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada Bab-Bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Indeks kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia menurut responden sebesar 4,28.
Untuk mengukur kualitas Akuntan Publik dinilai berdasarkan 5 Dimensi, yaitu Ethics, People,
Process, Output dan Interaction.
2. Indeks kualitas dimensi Ethics sangat tinggi, sedangkan dimensi Process memperoleh
penilaian yang sangat rendah, namun masih dalam kategori puas. Meskipun demikian,
ruang untuk perbaikan masih terbuka untuk seluruh dimensi tersebut.
3. Kebijakan/formulasi pembinaan yang masih dibutuhkan dapat dilakukan sesuai skala
prioritas yang ditentukan oleh PPPK.

Modul PPL Online - Survei Kualitas Profesi Akuntan Publik


12

Anda mungkin juga menyukai