Anda di halaman 1dari 20

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

LAPORAN PENELITIAN DAN TEKNIK PRESENTASI

OLEH

KELOMPOK 4:

1. NI KETUT AYU FEBRIYANTHI 1807531016


2. NI MADE SINTIA UTARI 1807531041
3. KOMANG DEVINTA RIANI PUTRI 1807531092
4. JESICHA ISADORA ILLIONY MINTA 1807531099

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYA

2020
PEMBAHASAN

1.1 Tujuan Penyusunan Laporan


Langkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menyusun laporan.
Bagaimanapun baiknya pelaksanaan suatu penelitian, bagaimanapun bermutunya
model-model yang sudah dibangun dari penelitian tersebut, belumlah dianggap benar-
benar berhasil jika laporan penelitian belum dibuat. Hasil kegiatan harus ditulis dan
dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara penyusun/lembaga
pelaksanaan kegiatan dengan badan-badan atau pihak lain yang berkepentingan dengan
laporan tersebut. Laporan tersebut merupakan hasil evaluasi, baik terhadap input, proses,
output, atau dampak dari suatu kegiatan, sehingga akan sangat bermanfaat bagi pihak
yang berwenangan untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Tanpa ada laporan
penelitian akan sulit untuk diketahui apakah suatu kegiatan penelitian telah sesuai
dengan apa yang ingin dituju. Apabila telah sesuai, faktor-faktor kekuatan apa yang
mendukung keberhasilan kegiatan tersebut, apabila tidak sesuai di bagian mana/faktor-
faktor apa yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak mencapai sasaran.
Adapun beberapa pengertian dari laporan penelitian itu sendiri adalah :
1. Menurut Wardani (1997), laporan penelitian merupakan suatu media atau
dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama
pembaca yang ditargetkan atau yang berkepentingan dengan penelitian yang
telah dilakukan tersebut.
2. Menurut F X Soedjadi, laporan penelitian adalah suatu bentuk penyampaian
berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secaralisan
maupun secara tertulis dan bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan
wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara
mereka.
Tujuan penyusunan laporan secara umum dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Untuk Mengatasi Suatu Masalah. Berdasarkan laporan, seseorang atau suatu
pihak dapat mencari solusi yang tepat dari masalah yang sedang dihadapi
2. Untuk Mengambil Keputusan. Laporan dapat digunakan sebagai bahan acuan
untuk mengambil keputusan dalam suatu hal
3. Untuk Mengetahui Kemajuan dan Perkembangan. Melalui laporan pembaca
dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan suatu hal
4. Untuk Mengadakan Pengawasan dan Perbaikan. Laporan dapat digunakan untuk
mengadakan pengawasan dan perbaikan.

Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Penelitian dasar
Tujuan penelitian dasar yaitu untuk pengembangan ilmu,yang dimana umunya
dilakukan di lingkungan akademik, yang terdiri dari penelitian dosen dan
penelitian mahasiswa
2. Penelitian terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk pemecahan masalah
praktis yang dihadapi oleh institusi atau organisasi tertentu yang umumnya
dilakukan di lingkungan pemerintah atau bisnis. Penelitian terapan dapat
diklasifikasikan ke dalam penelitian evaluasi dan penelitian tindakan

1.2 Format Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah laporan pertanggungjawaban kegiatan penelitian yang sudah


dijalani. Laporan ini membahas penelitian dengan jelas, lengkap, detail, dan bisa dipahami
semua kalangan. Laporan ini berisi prosedur, proses, dan sistematika jalannya penelitian.
Laporan penelitian memiliki fungsi sebagai pertanggung jawaban dari kegiatan penelitian
yang telah dilakukan. Maka dari itu, laporan penelitian harus disusun secara jelas, lengkap
dan dapat dipahami dengan baik. Prosedur, proses, dan sistematikanya juga harus sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Selain itu, substansi dari hasil penelitiannya pun harus lengkap
agar laporan penelitian yang dibuat dapat memberikan manfaat kepada seseorang yang
membacanya.
Sebelum menulis laporan penelitian perlu diperhatikan format laporan penelitian yang
digunakan. Format laporan penelitian menggambarkan secara umum bagaimana penyajian
laporan penelitian itu ditulis. Format laporan penelitian selalu berkembang sehingga dapat
berbeda-beda tergantung kebutuhan si penulis/si peneliti. Format ini akan menentukan
bagian mana yang harus dilaporkan dan bagaimana cara pelaporannya.

Metode dalam membuat laporan penelitian terdiri atas 2 jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Metode kualitatif

Sugiyono (2018:16), metode penelitian kualitatif dinamakan metode postpositivistik


karena berlandaskan pada filsafat postpositivistime. Metode ini juga disebut metode artistik,
karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data
yang ditemukan di lapangan.

Terdapat 5 tahapan-tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu tergambar sebagai berikut:

1) Mengangkat permasalahan

Permasalahan yang biasanya diangkat dalam penelitian ini adalah bersifat unik, khas,
memiliki daya tarik tertentu, spesifik, dan terkadang sangat bersifat invidual (karena
beberapa penelitian kualitaif yang dilaksanakan memang bukan untuk kepentingan
generalisasi).

2) Memunculkan pertanyaan penelitian

Pertanyaan merupakan cirri khas dari penelitian kualitatif. Adalah sebagai spirit yang
fungsinya sama penting seperti hipotesis dalam penelitian kuantitaif.

3) Mengumpulkan data yang relevan

Data dalam penelitian kualitatif pada umumnya berupa kumpulan kata, kalimat, pernyataan,
atau uraian yang mendalam.
4) Melakukan analisis data

Analisis data merupakan langkah berikutnya setelah data relevan diperoleh.

5) Menjawab pertayaan penelitian

Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian kualitaif. Dalam menjawab pertanyaan,
peneliti dapat mengunakan gaya menulis yan lebih bebas, seperti narasi
atau storytelling. Sehingga dalam menjawab pertanyaan penelitian dapat lebih menarik untuk
dibaca.

1.2.1 Format laporan penelitian metode kualitatif

Halaman Judul

Pada halaman pertama yaitu berisi judul penelitian, identitas penulis dan identitas institusi
tempat penulis terlibat.

Bab I Pendahuluan

1.1 Konteks Penelitian

Tentang fenomena yang akan diangkat dalam penelitian, serta alasan mengapa penelitian
tersebut layak dilakukan.

1.2 Fokus Kajian Penelitian

Tentang fokus dari fenomena yang akan diteliti (central phenomenon), disertai dengan
keterangan yang lebih spesifik mengenai batasan-batasan tentang fenomena (central
phenomenon) tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Tentang tujuan yang akan dicapai melalui penelitian yang dilakukan.


1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.

Bab II Perpsektif Teoritis

2.1 Kajian Pustaka

Berisi tentang definisi dan tinjauan secara teoritis terkait central phenomenon yang diteliti.

2.2 Pertanyaan Penelitian

Tentang pertanyaaan penelitian yang diajukan dan akan dicari jawabannya melalui penelitian
yang dilakukan.

Bab III Metode Penelitian

3.1 Metode Pendekatan Masalah

Tentang metode kualitatif yang digunakan, dan alasan penggunaan metode yang dipilih.

3.2 Unit Analisis

1) Subjek Penelitian

Yaitu tentang informasi mengenai subjek penelitian yang terlibat. Teknik yang digunakan
dalam menentukan subjek penelitian disertai alasan peneliti memilih subjek penelitian.

2) Informasi Penelitian

Pada informasi penelitian, hampir sama dengan sub bab di atas, yaitu berisi tentang mengenai
informan penelitian, keterkaitan antar informan dengan subjek penelitian.
3) Lokasi Penelitian

Lokasi-lokasi penelitian yang akan atau yang telah dilakukan pengambilan data, serta alasan
peneliti memilih lokasi tersebut.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Tentang metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data disertai alasan peneliti
dalam memilih metode-metode tersebut.

3.4 Teknik Analisis Data

Berisi tentang teknik analisis data yang digunakan berdasarkan data yang diperoleh dan
berdasarkan tujuan penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Diskusi

4.1 Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian dari awal hingga akhir. Selain itu, juga dicantumkan kegiatan
pengambian data seperti jadwal wawancara atau observasi yang telah dilakukan ataupun
yang akan dilakukan.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dikaitkan dengan temuan di lapangan dan pertanyaan penelitian yang
diajukan pada bab awal.

4.3 Pembahasan/Diskusi

Berisi tentang pembahasan atau diskusi mengenai hasil penelitian yang diperoleh.
Bagaimana keterkaitan penelitian dengan teori yang sudah ada serta bagaimana peneliti
menjelaskan hasil temuannya berdasarkan sudut pandang subjek penelitian yang
disandingkan dengan sudut pandang teoritis.
Bab V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berisi tentang kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian dan diskusi.

5.2 Saran

Berisi tentang saran yang dikemukakan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian dan diskusi.

Daftar Pustaka

Berisi daftar referensi yang digunakan dalam pencarian. Aturan untuk menulis daftar pustaka
harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

Lampiran

Ini berisi dokumen penting dan terkait dengan topik penelitian yang dilakukan, jika tidak
dilampirkan, dapat memengaruhi validitas data penelitian.

2. Metode kuantitatif

Sugiyono (2018:16), metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode


ini sudah cukup lama digunakan seehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
1.2.2 Format laporan penelitian metode kuantitatif
Halaman Judul

Pada halaman judul ini berisi judul penelitian, identitas penulis dan identitas institusi tempat
penulis terlibat.

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang:

1. Latar Belakang Masalah, berisi tentang penjelasan mengapa masalah yang diteliti itu
timbul dan penting. Selain itu perlu diungkapkan pula gejala kesenjangan yang ada
dilapangan sebagai dasar pemikiran munculnya masalah. Kemudian berisi tentang
keterbedaan dan kelebihan penelitian saat ini yang sedang diteliti dengan penelitian yang
sudah diteliti sebelumnya.

2. Identifikasi Masalah, merupakan proses merumuskan masalah yang akan diteliti. Dalam
proses ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang diteliti. Masalah yang
ditulis dapat dinyatakan dalam bentuk variabel yang tergambar dengan jelas.

3. Batasan Masalah, dibuat berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah.
Tujuannya agar penelitian lebih terarah, terfokus dan tidak melenceng.

4. Rumusan Masalah, dinyatakan dalam bentuk kalimat bertanya.

5. Tujuan Penelitian, yaitu keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan
indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan
dengan variabel-variabel penelitian.

6. Manfaat Penelitian, yaitu untuk menjelaskan tentang manfaat dari penelitian itu sendiri.
Ada 2 manfaat penelitian, yaitu untuk mengembangkan ilmu atau kegunaan teoritis dan
membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti atau
kegunaan praktis.
Bab II Kajian Teori

Kajian Teori berisi tentang:

1. Deskripsi Teori, menggambarkan variabel bebas dan variabel terikat yang akan menjadi
landasan teori. Dua hal utama dalam deskripsi teori adalah kajian teori melalui buku-buku
teori dan kajian dari hasil temuan melalui jurnal, tesis, disertasi dan lain-lain.

2. Landasan Teori, yaitu teori-teori relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
variabel yang akan diteliti dan juga untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan
masalah atau hipotesis. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang
diteliti. Jika variabel yang diteliti ada dua, maka jumlah teori yang dikemukakan juga ada
dua.

3. Kerangka Berpikir, merupakan dasar pemikiran dari penelitian yang memuat teori, dalil
atau konsep dasar penelitian. Kerangka berpikir yang baik yaitu jika mengidentifikasi
variabel-variabel penting yang sesuai dengan permasalahan penelitian dan secara logis
mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel.

Ada lima elemen dasar dalam kerangka berpikir (Uma Sekaran, 1992: 72 – 75):

a. Variabel penelitian yang diidentifikasi dengan jelas dan diberi nama

b. Uraian kerangka berpikir yang menyatakan bagaimana dua atau lebih variabel
berhubungan satu sama lain.

c. Karakteristik atau sifat dan arah hubungan yang diteorikan dapat ditentukan apakah
hubungan itu positif atau negatif.

d. Argumentasi mengapa peneliti berharap ada hubungan antar varaibel.

e. Penggambaran kerangka berpikir dalam bentuk diagram skematis.

4. Asumsi-asumsi, berfungsi sebagai titik pangkal penelitian. Dapat berupa teori atau
evidensi. Asumsi dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif.
5. Hipotesis, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang ada dan perlu
dibuktikan kebenarannya melalui data empirik. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat positif
dan tidak boleh dinyatakan dalam kalimat bertanya, kalimat menyarankan atau kalimat
mengharapkan. Ada dua jenis hipotesis yaitu hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho).

BAB III Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian berisi tentang:

1. Metode penelitian, berisi penjelasan tentang metode yang digunakan dalam


penelitian. Bentuknya dapat berupa penelitian survei, eksperimen, action research (penelitian
tindakan) dan lain-lain.

2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel, dimana populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik
pengambilan sampel merupakan cara mengambil sampel dari populasi dimana dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi.

3. Teknik Pengumpulan data, yaitu teknik apa yang dipakai dalam mengumpulkan data yang
diperlukan (angket, observasi atau wawancara).

4. Teknik Pengolahan data, dilakukan untuk menguji hipotesis.

5. Teknik Analisis Data, ditentukan berdasarkan pendekatan penelitian yang dilakukan. Jika
pendekatannya kuantitatif, maka teknik yang dipakai berkenaan dengan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan.

6. Tempat dan Jadwal Penelitian, menjelaskan tentang tempat penelitian sesuai dengan
lokasi penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil penelitian berisi tentang:


1. Deskripsi Hasil Penelitian, berisi penjelasan tentang apa, bagaimana dan mengapa hasil
penelitian diperoleh. Penjelasan mempergunakan data deskriptif, seperti median, rata-rata,
standar deviasi, varians dan disajikan juga distribusi data dalam bentuk grafik histogram. Jika
digunakan analisis regresi berganda, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan
terhadap asumsi-asumsi seperti homogenitas (untuk data uji beda), normalitas dan lineritas
(untuk uji korelasi dan regresi).

2. Hasil Pengujian Hipotesis, yaitu dengan menggunakan teknik analisis statistik, seperti
korelasi atau regresi. Hasil akhirnya adalah teruji atau tidak terujinya hipotesis nol.

Sedangkan Pembahasan Hasil Penelitian merupakan pembahasan lebih lanjut terhadap


analisis data dengan melakukan pembahasan mengenai pendapat peneliti setelah
dibandingkan teori dengan penerapannya dalam bentuk uraian.

BAB V Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan hasil penelitian dituliskan secara singkat, jelas dan mudah dipahami.
Kesimpulan dinyatakan dalam pernyataan yang ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan
interpretasi lain.

Saran hendaknya didasarkan pada data hasil penelitian, dalam hal ini berdasarkan
kesimpulan. Saran berupa anjuran dan hendaknya berisi konkrit, realistis, praktis dan terarah.
Daftar Pustaka

Berisi daftar referensi yang digunakan dalam pencarian. Aturan untuk menulis daftar
pustaka harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

Lampiran-Lampiran

Lampiran merupakan bukti penelitian, oleh karena itu semua dokumen dalam penelitian
dan penemuan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor
urut dan judul sesuai dengan urutan penggunaannya.
1.3 Jenis-Jenis Laporan

Ada beberapa jenis laporan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Laporan Ringkas (Summary Report)

Laporan ringkas diarahkan pada temuan-temuan utama saja, tanpa memasukkan desain
dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian. Laporan penelitian ringkas dibuat
sekitar lima halaman. Pada bagian awal harus terdapat pernyataan singkat tentang
pentingnya penelitian, masalah yang dipelajari, dan luas serta kedalaman pembahasan.
Kemudian ditulis kesimpulan dan rekomendasi yang diusul oleh temuan yang
mendukungnya. Dalam laporan ringkas dihindarkan penggunaan istilah-istilah teknis.

2. Laporan Lengkap (Monograf) atau Laporan Panjang

Laporan dalam bentuk monograf perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

a. Laporan harus berisi proses kegiatan secara menyeluruh dengan mengutarakan semua
teknik dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian.

b. Penulisan laporan harus sesuai dengan kelompok target pembaca laporan. Materi
serta keterangan yang diberikan harus disampaikan secara integratif, dimana
kesinambungan antara satu diskusi dengan diskusi lainnya, ataupun antara satu materi
dengan materi lainnya yang tidak terputus-putus.

c. Laporan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tingkatan


analisa. Alternatif-alternatif pemecahan yang dilakukan perlu disampaikan dengan jelas.
Janganlah dilaporkan perasaan-perasaan penulis atau hayalan-hayalan penulis tentang
apa yang akan terjadi, kecuali ramalan-ramalan tersebut didasarkan fakta-fakta. Dengan
kata lain laporan harus berisi rencana-rencana yang telah dibuat secara logis, bukti-bukti
yang ditemukan, dan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan selama masa itu.

d. Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada


hubungan dengan tujuan kegiatan, janganlah temuan tersebut dibuang, sebab ada
kemungkinan hasil penemuan tersebut dapat merupakan kata kunci dalam memberi
makna kegiatan lain di kemudian hari.

e. Dalam laporan juga harus disampaikan kegagalan-kegagalan serta keterbatasan-


keterbatasan yang dialami disamping sukses yang diperoleh. Dengan melaporkan
kegagalan dan alasan-alasan kuat mengapa kegagalan tersebut terjadi akan amat berguna
bagi pengambil kebijakan dalam mewaspadakan terhadap kegagalan tersebut.

f. Sebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline (kerangka)
laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi laporan yang
terperinci.

g. Laporan penelitian harus dibagi dalam bab-bab, atau bagian-bagian, sub-sub bagian
dengan judul-judul yang padat, sehingga pembaca dapat lebih mudah memilih materi
yang relevan baginya.

3. Laporan untuk Manajemen atau Pembuat Keputusan

Laporan penelitian yang disampaikan kepada manajemen atau pengambil kebijakan


disebabkan penelitian yang disusun laporannya berkenaan dengan implikasi yang diperlukan
dalam pengambilan kebijakan. Atau dapat juga penelitian yang dilakukan disponsori oleh
badan-badan tertentu yang berkehendak untuk mengadakan diagnosa terhadap situasi
ataupun dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap suatu program kegiatan.

Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya terdiri atas dua
bagian yaitu:

a. Uraian mengenai latar belakang penelitian, masalah-masalah yang timbul, tujuan


penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari penemuan dengan
rekomendasi-rekomendasi.

b. Rincian dari pelaksanaan penelitian, sumber-sumber keterangan, prosedur- prosedur


yang digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Hal-hal yang bersifat teknis dapat
dilampirkan pada bagian kedua laporan. Sebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu
mengadakan diskusi terlebih dahulu dengan pembuat keputusan tersebut. Dengan begitu
sebelum memberikan rekomendasi penyusun laporan telah mempunyai kesempatan
untuk memperoleh penimbang terhadap rekomendasi-rekomendasi yang akan diberikan
dalam laporan.

1.4 Aturan Penulisan

Terkait dengan aturan penulisan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
laporan adalah sebagai berikut :

a. Fokus Laporan
Sebuah laporan harus didasarkan pada satu/dua pertanyaan pokok, bukan serangkaian
pertanyaan, bahwa ada kecenderungan bagi para penyusun laporan ingin melaporkan
semua hasil kegiatannya dan juga ingin memasukkan semua tabel yang dimiliki serta data
sebanyak-banyaknya, termasuk data yang tidak dibutuhkan untuk topik yang sedang
dibahas.
b. Alinea (Paragraf)
Pada dasarnya sebuah laporan penelitian merupakan kumpulan alinea. Alinea berperan
penting karena alinea menunjukkan organisasi, pikiran dan gaya pelaporan seseorang.
Alinea yang baik dan efektif hanya mengandung satu tema dan harus pula memenuhi
syarat kesatuan pikiran dan kesatuan susunan. Kalimat-kalimat dalam alinea harus
berkaitan satu sama lain, dan bersama-sama membentuk suatu bagian yang berpautan.
Alinea yang baik harus memenuhi tiga syarat utama yaitu sebagai berikut :
- Alinea harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau suatu tema tertentu.
Maksud atau tema itu biasanya didukung oleh sebuah kalimat pokok atau kalimat
topik.
- Hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain harus kompak (koheren).
Suatu alinea yang tidak koheren akan menghadapkan pembaca dengan loncatan-
loncatan pikiran yang membingungkan, urut-urutan waktu dan fakta-fakta yang tidak
teratur, atau perkembangan pokok-pokok tambahan tidak lagi berorientasi pada topik
utama.
- Setelah meletakkan inti alinea dalam kalimat topik, ide pokok itu harus dijelaskan
lebih lajut/dikembangkan dengan mengajukan contoh-contoh dan perincian untuk
mengkritikannya. Kegagalan dalam mengembangkan alinea akan menghasilkan
fragmen-fragmen yang pendek.
Secara umum ada tiga jenis alinea, yaitu :
1. Alinea Deskriptif, merupkan alinea yang berisi deskripsi atau suatu hal yang
dibicarakan. Alinea deskriptif hanya bersifat mendeskripsikan agar pembaca menjadi
lebih jelas informasi yang disampaikan.
2. Alinea Induktif, merupakan alinea yang dimulai dengan paparan data atau deskripsi
dan diakhiri dengan kesimpulan/abstraksi. Kesimpulan yang dibuat dalam alinea
induksi dapat pula berupa tipologi yang dihasilkan dari deskripsi pada bagian awal
alinea.
3. Alinea Deduktif. merupakan alinea yang dimulai dengan pernyataan umum atau
dimulai dengan konsep dan diikuti dengan kalimat-kalimat yang berisi penjelasan atau
penjabaran dari konsep tersebut.

Makna penulisan laporan adalah menguraikan hasil-hasil penelitian dalam bentuk tulisan
yang mengikuti pola penulisan ilmiah.

Teknik-teknik penulisan hasil penelitian, yaitu :

a. Penyajian verbal adalah penyajian hasil penelitian dalam bentuk kata-kata. Penyajian
verbal yang baik dan benar harus memenuhi syarat-syarat berikut :

1. Tajam, yaitu kata-kata yang dipakai secara tegas menyatakan apa yang dimaksud
dan konsep sehingga tidak memberikan kemungkinan tafsiran yang berbeda beda.
jadi harus menyatakan apa adanya.
2. Objektif, yaitu kata-kata yang dipakai terhindar dari pernyataan-pernyataan yang
subjektif dari penulis. menerangkan apa adanya tentang objek penelitian ditunjang
dengan informasi yang secukupnya.

3. Ringkas, yaitu kalimat-kalimatnya tidak berbelit belit dan tidak terlalu panjang tiap
kalimat dan alinea dalam penulisan dibuat ringkas, tapi padat.

4. Kata ganti orang seperti “aku”, “saya”, atau “kami” diganti dengan perkataan
penulisan.

b. Penyajian matematis adalah penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka atau
simbol-simbol bilangan matematis lainnya. angka-angka ini dapat diperoleh dari
pembilangan, tabulasi, atau perhitungan-perhitungan statistik.

c. Penyajian visual adalah penyajian hasil penelitian dengan menampilkan grafik, peta,
gambar dan sebagainya. penyajian visual ini dimaksudkan sebagai kombinasi,
pelengkap atau konkretisasi sajian matematis dan verbal.

1.5 Teknik Presentasi


a. Pengertian
Presentasi dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan penyampaian informasi kepada
publik melalui sebuah orasi, baik secara langsung (face to face) ataupun melalui media.
Presentasi memiliki dua tujuan, yaitu :
- Presentasi informatif, bertujuan untuk memperkenalkan hal baru pada khalayak.
Presentasi ini lebih ditunjukkan pada aspek kognisi khalayak. Proses ini lebih dikenal
sebagai sosialisasi.
- Presentasi persuasif, ditunjukkan untuk mempengaruhi sikap (attitude) dan prilaku
(behavior) khalayak sebagaimana yang diinginkan presenter.
b. Hukum Komunikasi
Lima komunikasi yang efektif dalam teknik presentasi adalah sebagai berikut :
- Respect, merupakan sikap hormat dan sikap menghargai terhadap khalayak atau
hadirin.
- Empaty, merupakan kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empaty akan kemampuan kita untuk dapat
menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan
menerima pesan tersebut. Empaty juga bisa berarti kemampuan untuk mendengar dan
bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik dengan sikap
yang positif.
- Audible, merupakan dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
- Clarity, merupakan kejelasan dari pesan yang ingin disampaikan sehingga tidak
membingungkan si penerima pesan.
- Sikap rendah hati, yaitu untuk membangun rasa menghargai orang lain.
c. Persiapan
Hal yang terpenting dalam persiapan presentasi adalah dengan cara membangun rasa
percaya diri dan dapat mengendalikan rasa takut pada saat presentasi berlangsung,
kualitas suara, bahasa dan kata-kata yang digunakan, dan komunikasi non-verbal, yaitu
kontak mata, ekspresi wajah, penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh dan pakaian
akan memberikan efek atau pengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian pesan
yang ingin disampaikan.
Beberapa hal penting lain yang perlu dipersiapkan, yaitu :
- Durasi, yaitu panjangnya sebuah pembawaan presentasi yang ingin disampaikan
- Analisis khalayak, yaitu mengenali komunikan.
- Perencanaan presentasi, yaitu bagaimana mengorganisasi pesan dan informasi yang
akan disampaikan .
- Penggunaan alat bantu visual, yaitu dengan prinsip mudah dibaca, memberikan
penekanan, kejelasan dan sederhana.
d. Penyampaian
Beberapa pertimbangan yang ada dalam presentasi, yaitu :
- Komunikasi verbal, terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan
kecepatan dalam penyampaian prestasi dengan mempertimbangkan daya tangkap
khalayak.
- Komunikasi non-verbal, aspek penampilan non-verbal perlu mendapat perhatian.
Kontak mata, ekspresi wajah, postur, dan gerakan tubuh dapat menunjang terjalinnya
proses presentasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta., Bandung, 2012.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

https://andyyjr20.blogspot.com/2018/03/makalah-metodologi-penelitian-laporan.html?m=1

https://www.scribd.com/document/391966516/LAPORAN-DAN-TEKNIK-PRESENTASI-
METODOLOGI-PENELITIAN

https://feelinbali.blogspot.com/2016/08/penulisan-laporan-dan-teknik-presentasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai